Bai An adalah seorang remaja berumur 16 tahun yang hidup sendiri dari kecil bersama nenek dan kakak angkatnya.
Bai An Hidup sebagai pencuri, ia melakukan ini hanya untuk makan,
Sampai kemudian ia di kejar karna ketahuan mencuri oleh seorang tuan muda dari kalangan Bangsawan.
Saat itulah dirinya dikejar sampai masuk Hutan yang ditakuti seluruh ahli penghuni benua itu, Hutan itu adalah Hutan Kegelapan.
Disana lah tempat asal perubahan hidup Bai An yang akan menjadi seorang Raja para Dewa ... apa yang ia dapat atau temukan???
Setelah keluar dari Hutan Kegelapan, Bai An menjadi seorang yang di takuti dan di segani, Banyak musuh yang menghalanginya maka ia bunuh, Hidupnya hanya untuk membunuh, ia membunuh karena ingin melindungi orang-orang yang berada di sekelilingnya.
ikuti kisah nya .....?????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalu Muhammad panjidian N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghadapi petir kesengsaraan Ashura
Bai Yun menghela nafas lalu berkata ''apa yang ibu pikirkan salah, Yun'er begini demi kebaikan ibu. Apa ibu tidak sadar ibu sangat kurus sakit-sakitan dan saat An'er melihat ibu.''
''An'er pasti akan sangat sedih melihat kondisi ibu dan menyalahkan dirinya sendiri ibu pasti juga mengetahui jika An'er melihat ibu dia pasti tidak akan parcaya begitu saja dan ia bertanya mengapa ia dibuang apa An'er langsung percaya penjelasan ibu? Pasti tidak.''
''An'er juga pasti membutuhkan waktu untuk itu semua,, karena betapa menderitanya ia dari bayi tanpa orang tua kandung.''
Setelah mendengar perkataan Bai Yun, Ling Mei diam beberapa saat lalu air matanya mengalir deras memikirkan putra kecilnya itu, lalu ia menghela nafas panjang sambil menghapus air mata.
Ling Mei tiba-tiba tersenyum yang sangat manis jika di lihat orang-orang mereka akan menjatuhkan air liurnya seperti melihat senyum seorang Dewi.
Bai Yun dan Bai Yin yang melihat itupun melongo seperti orang bodoh selama beberapa saat, mereka langsung dengan cepat mengubahnya karena sudah 16 tahun ibunya tidak tersenyum atau bisa di bilang dari 1 jt tahun yang lalu karena sifat ibunya yang selalu dingin.
Bai Yin langsung bekata dengan semangat ''Ibu'' dengan kata manja Yin'er langsung menyuruh Ling Mei makan dan dengan senang hati Ling Mei memakan makanan yang di suapi Yin'er kepadanya.
Setelah acara makan-makan dan melihat ibunya normal seperti dulu Bai Yun langsung meminta izin memanggil kakaknya Bai Yan dan pamannya.
Tak lama itu, Bai Yun dibelakangnya Bai Yan dan pamannya Bai Shan datang sambil melihat senyum Ling Mei, Bai Yan dan Bai Shan seperti orang bodoh yang tak pernah melihat seorang dewi tersenyum.
Dengan cepat Bai Yun mencairkan suasaha dengan suara dehamanya.
''Ehem,,''
''Ehem,,''
Barulah kakak dan pamannya merubah sikapnya dengan malu-malu.
''Ibu,'' ucap Bai Yan dengan mata berkaca kaca menyentuh kaki Ling Mei dan ibu nya langsung mengusap kepala putranya ''Yan'er bangun nak jangan bersujud atau ibu marah.''
Mendengar itu Bai Yan langsung bangun takut ibunya marah, dengan senyum lembut ibunya berterimakasih kepada putranya yang telah memberi tahu Adiknya Bai Yun dimana Bai An berada dan dengan cepat Bai Yan menjawab.
''Ibu An'er adik ku tentu saja aku harus berusaha mencari dan membantu mereka tahu Bai Yan bisa menafsirkan masa depan lewat mimpi sekitar 70% walaupun bukan 100% tapi 70% itu selalu akurat dan kenyataan.
Bai Yan mulai bercerita bermimpi melihat seorang anak berumur 16 tahun yang sangat mirip dengan ayah walaupun samar-samar tapi Bai Yan yakin itu adiknya dan bermimpi adiknya sedang berlari membawa beberapa keping emas roti dikejar banyak orang.
''Saat itu Bai Yan melihat tingkatan kultivasi orang-orang yang mengejar hanya berada pada ranah kelahiran dan tertinggi pembentukan tubuh'' saat melihat usia orang-orang yang mengejar Bai An dia sadar orang-orang itu dari Dunia Rendah karena tidak mungkin itu berada dunia menengah atau dunia atas karena tidak memakai koin emas melainkan batu kristal ujar Bai Yan.
Sebenarnya Bai Yan tidak mau bercerita tentang orang-orang mengejar Bai An, apalagi ia lari sambil membawa emas dan roti tapi ia tidak berani menitupinya di depan Ibunya.
Saat mendengar Cerita Bai Yan, Semua yang ada disana sedih dan merasakan menderitanya Bai An apalagi Ling Mei dan Bai Yin Langsung mengeluarkan air mata mereka.
Bai Yun yang mendengar cerita kakaknya menggenggam erat tangannya sampai terluka begitu pula dengan Bai Yan karena ia yang pertama kali merasakan.
Bai Yin hanya menangis tersendu-sendu tak tahu harus bagaimana ia hanya memeluk ibunya dengan erat.
Ling Mei ingin sekali ke Dunia Rendah tapi ditahan mereka semua dan berkata ''paman kedua sudah kesana dan mungkin ayah juga ada disana mencari An'er.'' Ucap Bai Yun menjelaskan.
Ling Mei pun menghela nafas panjang sambil menggengam tangan erat erat dan bergumam ''jika ada yang menyakiti putraku disana dan membuatnya terluka aku akan turun membantai mereka semua berserta keluarganya bila seluruh benua menyakitinya, Benua itu akan kuhancurkan.''
Semua orang disana bergidik ketakutan tapi disisi lain merasa hangat karena eratnya kekeluargaan mereka.
Dunia ( Rendah )
Hutan Kegelapan.
Saat ini Bai An yang akan menghadapi Ujian kesengsaraan terahir sedang berusaha memulihkan kondisinya dan ia baru pulih 70%
Bai An dengan penuh semangat tanpa menyerah berkata. ''Aku siap!'' ujar Bai An sambil melihat prajurit Surgawi yang akan menyerangnya.
Prajurit Surgawi itu mengumpulkan energi petir yang sangat dahsat di ujung tombaknya energi petir itu bewarna hitam bercampur keemasan yang menyebabkan seluruh area sekitar menjadi berat dan hancur karena tekanan yang sangat dahsat itu.
Bai An yang kini dilapisi Api Emas Surgawi dengan Kondisi sudah mencapai 80% bersiap mengeluarkan jurus terkuat dan pertahan terkuatnya, walaupun ia belum pernah mencoba jurus tersebut tapi ia yakin itu akan menjadi jurus terkuatnya.
Tiba-tiba, petir prajurit surgawi mamainkan tombaknya langsung melesat kebawah dengan kekuatan dan tekanan yang mengerikan. Hingga seluruh area hutan kegelapan berguncang, seperti terjadi gempa dahsat dan semua hewan buas maupun hewan spritual ketakutan dan bersembunyi di tempat yang aman.
Bai An yang sudah bersiap pun berteriak.
''Pukulan Api Surgawi,,,''
''Tebasan Sang Ashura,,,''
''Tendang Naga bayangan ke 3 ,,,''
''Benteng Surgawi,,,''
''Dinding Dunia,,''
Semua jurus dan pertahanan kuat ia gunakan dan nama jurus tersebut ia namai sendiri karena menurutnya lebih bagus.
Saat melihat jurusnya beradu ujung tombak prajurit surgawi jurus tersebut langsung meledak.
Booooommmmmm,,
Area sekitar hancur Hutan yang gelap dan pohon-pohon yang banyak langsung menghilang menjadi debu begitu saja.
Dan ujung tombak tersebut tetap melaju ke pertahanan Bai An. Bai An kini berusaha mempertahan pertahan yang sedikit demi sedikit retak oleh tombak surgawi begitupun dengan tombak tersebut yang sedikit demi sedikit mengecil dan auranya turun perlahan demi perlahan.
Saat pertahan surgawi hancur dinding dunia masih mempertahankan laju tombak, tapi itu seketika hancur, dan ujung tombak langsung mengenai dada Bai An ia pun langsung Berteriak kesakitan.
''Aaacccchhhkkkk,,,''
''Aaaacccchhhhkkkk,,''
''Aaaaacccchhhhkkkk,,''
Sampai Bai An pingsan dan yang ia tidak ketahui adalah Petir Prajurit Surgawi itu tersenyum seperti orang terlihat bahagia saat mengenai dada Bai An.
Tapi tak tahu bahagia karena apa yang tahu pasti adalah prajurit surgawi itu sendiri.
Saat itupun Api Emas Surgawi keluar lalu melihat ke prajurit surgawi itu sebelum menghilang lalu membuka matanya. Menatap sesaat lalu menutup mata lagi, seperti ia mengetahui maksut senyum tersebut.
Lalu Api surgawi kembali ke tubuh Bai An meregenerasi tubuh Bai An secara perlahan tubuh Bai An melayang seperti mengetahui ada orang yang datang ke tempat tersebut.
Api Emas Surgawi membawa tubuh Bai An meninggalkan tempat tersebut dengan kecepatan cahaya menuju gua tempat Bai An pertama kali bertemu Api Emas Surgawi.