NovelToon NovelToon
The Blood Judgement I : Zero

The Blood Judgement I : Zero

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Action / Sci-Fi / Hari Kiamat / Evolusi dan Mutasi / Penyelamat
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Syarif Sang penakluk

volume 1 - Awal dari segalanya
volume 2 - kebenaran dunia
Volume 3 -

keinginan berjuang demi umat manusia penuh penderitaan dan melelahkan, tetapi masih ada secercah harapan untuk menyelamatkan dunia. yuk kita simak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syarif Sang penakluk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27

Alter Egoku melayang dan melompat kesana kemari hanya untuk mempermainkan monster buas emperor yang memiliki ukuran super besar, dia jelas tidak berminat menghadapi monster dengan ukuran kecil ataupun biasa.

Saat alter egoku melihat valkries datang ke sini untuk membantu melawan para monster berukuran kecil, seketika senyumnya menjadi penuh makna, seolah-olah terhibur karena akan mendapatkan tontonan yang menarik.

Tiba-tiba keinginan alter egoku untuk mempermainkan mereka meningkat karena merasa bisa leluasa mengganggu mereka. Dengan sengaja dia pun mengeluarkan sebuah senjata lalu melemparkannya ke arah gerombolan para valkries yang datang ke medan pertempuran.

***

Para Valkries datang untuk membantu pria tersebut melawan monster, tapi kenyataannya justru pria tersebut berniat untuk mempermainkan para Valkries. Dia  memulai permainan dengan menembakkan panah api dan batu api yang menciptakan suasana  layaknya di neraka. Meski begitu, para Valkries berusaha agar tidak lengah dan bertahan dengan menggunakan senjata mereka masing-masing.

Ketika seorang valkries yang sudah berada di pinggiran wilayah monster terbesar dan berencana mencoba melawan salah satu musuh kecil,  tanpa sengaja mereka melihat tembakan panah dan Api ke arah mereka. Salah satu valkries mencoba menggunakan senjata miliknya untuk menciptakan pertahanan.

"Para valkries, kita harus berpencar!" Teriak Komandan Valkries Emilia.

"Tim A akan berada di Selatan dan Tim B akan berada di Barat daya!" Imbuhnya lagi.

"Komandan Shreya!" Panggilnya sambil mengedarkan pandangannya.

"Hmm?" Shreya menoleh ke arah Emilia sembari melawan monster dengan menggunakan senjata miliknya. "Ada apa? Kau jangan membuat aku mengalihkan perhatian!” teriak Shreya keras dengan ketidakpuasan yang tidak disembunyikan.

"Shreya, kamu akan bekerja sama denganku untuk menghadapi monster besar itu!"

"Kau sudah gila? itu namanya bunuh diri!"

"Aku punya rencana yang akan efektif untuk melawannya!" teriak Emilia keras.

"Baiklah, aku akan ke sana untuk mendengarkan rencanamu!" ucap Shreya sembari berusaha menghindari monster buas emperor dan menuju ke tempat Emilia berada.

Beberapa saat kemudian Shreya pun  sampai ditempat Emilia berada. Tanpa penundaan, Shreya menyusul Emilia yang sudah menyerang monster buas emperor berukuran super besar. Mereka berdua bekerjasama dengan sangat baik untuk membunuh monster itu demi menyelamatkan umat manusia. Tanpa sengaja Shreya melihat dengan jelas anak kecil barusan seperti melayang dalam posisi duduk.

Shreya begitu penasaran sangat ingin mendekatinya saat ada Emilia yang sedang menahan monster besar lainnya.  Kemungkinan untuk bisa mendekati Akio akan lebih kecil jika ada monster yang menghalanginya.

"Bagaimana caranya agar kita bisa melewati kerumunan para monster?" Tanya Shreya.

"Tenang saja, aku punya ide dan juga kita harus percaya pada takdir."

Emilia pun membisikan sesuatu ke telinga Shreya untuk memberitahukan rencananya.

"Rencananya adalah kamu harus melawannya di awal dan kemudian aku akan berada dibelakangmu untuk melakukan serangan gabungan." Jelas Emilia.

"Tapi itu sangat beresiko!" Sahut shreya.

"Kita berdua harus melakukannya." Tandas Emilia dengan tegas sembari mengepal Tangan ke dadanya.

"Tunggu sebentar, aku benar-benar tidak setuju dengan rencana yang kau buat. Itu jelas adalah tindakan bunuh diri. Kita berdua tahu pasti jika ada korban, itu pasti aku!" jawab shreya dengan keras dan marah.

Dengan ekspresi kecewa, Emilia mengeluarkan senjatanya terlebih dahulu untuk meningkatkan peluangnya. Apalagi Shreya yang sudah paham resikonya tidak ingin mengikuti rencana yang dikatakan sebagai bunuh diri olehnya.

Shreya mulai putus asa dan tidak memiliki harapan untuk mengatasi situasi ini. Terlebih dari apa yang dilihatnya, sikap anak kecil itu seperti pengungsi asing yang dia kenal saja. Terbersit sekilas dipikirannya untuk menyuruh Emilia agar membantu para valkries saja.

"Emilia, lupakanlah rencana bodohmu itu. Kamu harus bantu valkries lain untuk menyerang musuh." ucap Shreya sembari memegang kedua pundaknya.

"Aku tidak mau! Rencanaku jelas seharusnya efektif. Justru kamu yang kenapa menolak rencanaku?!" jawab Emilia mengerutkan keningnya.

"Jika kau sekeras kepala ini, kita akan  kehilangan harapan untuk menang dan umat manusia akan mempercepat Kepunahan massalnya." ucap Shreya tegas.

Emilia yang tidak senang memilih mengangkat senjatanya dan maju kedepan, mencoba melawan monster sendirian tanpa bantuan dari Shreya. Tetapi Shreya masih berusaha menghadangnya.

"Kau seharusnya tidak pergi sendirian, Emilia."

"Cih, jangan sentuh aku!" Emilia menepis tangan Shreya yang memegang bahunya.

Emilia yang sangat kecewa dengan sigap berbalik untuk membantu para valkries. Tanpa ragu dia berlari menuju kawanan para monster buas dan melakukan serangan ganas khas miliknya. Sementara Shreya bergegas menghampiri anak itu untuk memastikan apakah dia benar sesosok Manusia atau monster, jika dia benar manusia seharusnya dia terkena korosi ditubuhnya atau kemungkinan dia Malaikat bermanifestasi dari Energi Korosi paling langka.

****************

Saat jarak Shreya semakin dekat dengan anak itu, laki-laki itu tersenyum seolah menyambut kedatangan seseorang yang berani kesini.

"Yo, valkries bodoh." ucap Akio dengan santai mengejeknya.

Shreya tidak tahu dan tidak ingat wajah itu, tetapi sikap dan prilakunya sangat tidak wajar. Karena anak itu pasti nya Manusia yang bermanifestasi Menjadi sesosok paling langka. Hal lain yang mencolok dan aneh adalah mata emasnya cukup jarang ada Malaikat mempunyai mata emas kecuali Malaikat ke-2.

Dengan sikap santai, alter egoku  menghampiri valkries tersebut. walaupun begitu dia tidak akan menggunakan kekuatannya kepada valkries.

"valkries bodoh." ucap alter ego ku dengan ekspresi senang.

"Kau Monster!" Tandas Shreya dengan tatapan tajam yang penuh kecurigaan.

"Santai dulu, kau baru saja sampai di sini."

"kau monster, bukan manusia. Kau membunuh banyak orang" ucap Shreya dengan nada sengit sambil menghunus senjatanya lalu mengarahkannya pada anak itu sendirian.

"Kau membuatku marah sekarang!" Ucap alter egoku dengan ekspresi murka.

Alter egoku mulai mengerahkan energi korosi lalu memadatkannya menjadi senjata. Perlahan energi itu berubah menjadi pedang coklat bercorak emas. Kemudian tanpa ragu alter egoku mulai menyerang dengan membabi buta ke arah Shreya.

Serangan itu sulit ditahan oleh Shreya karena kecepatan terlalu tinggi. Dia tidak tahu bahwa anak ini memang manusia, tetapi bagaimana dia jadi Malaikat tanpa Erupsi hingga kemampuannya seperti valkries Rank S.

Alter egoku mulai mengarahkan pedangnya ke atas untuk mengumpulkan semua energi menjadi satu dan mengurangi munculnya monster buas emperor di area sekitar. Sebab monster seukuran Samudera akan mengirim monster dengan daerah yang memiliki kapasitas energi tinggi untuk menyerang manusia.

Tanpa ragu alter egoku berlari dengan kecepatan cahaya sampai menembus Ruang. Shreya yang tidak bisa melihatnya merasa tidak mudah menyerang. Dia tidak menyangka untuk melawan anak laki-laki dibutuhkan waktu cukup lama agar bisa memikirkan sebuah strategi yang cemerlang.

Kekuatan yang kumiliki tidak bisa dijangkau oleh manusia manapun terkecuali oleh para valkries rank S. Suatu saat kekuatan ini akan ditantang oleh mereka. Karena mereka penasaran seperti apa kekuatan tepatnya kekuatan dahsyat yang dikatakan sampai bisa membuat monster buas emperor tidak memiliki perlawanan sedikitpun.

"Kau cukup bisa diandalkan valkries ku sayang." ucap alter egoku dengan senyuman jahat.

"..." Shreya yang terpojok tanpa ragu mulai memanggil bala bantuan dengan pistol flametower.

"Kamu ingin bala bantuan? tidak buruk. Akan kupastikan menanganimu dengan secepat kilat."

Tiba-tiba serangan tak terduga diterima oleh Shreya, membuatnya tidak sempat menghindar atau bahkan menepis dengan benar. Dia merasa tidak bertahan lagi. kalau begini terus, bisa-bisa dia tewas di tempat sebelum bala bantuan tiba.

Setelah merasa tenang, Shreya pun  akhirnya bisa berpikir jernih. Tanpa ragu dia mencoba melakukan sesuatu pada senjatanya.

[Segel Greatsword mulai terbuka]

[Penyesuaian kondisi energi dimulai, Energi selesai Di serap]

Senjata itu mulai kehilangan energinya karena yang dibutuhkan adalah energi alam. Seperti nya tidak ada pilihan lain lagi selain memaksa keluar walaupun harus mempertaruhkan nyawanya.

[Kapasitas mulai menyerap Energi luar pada senjata]

[Peringatan! Peringatan! Peringatan! seluruh energi berada di luar batas, kapasitas energi tinggi mulai terdeteksi 102%]

[Kapasitas mulai menyerap energi sebesar 140%]

[Peringatan! Peringatan! Kapasitas Energi di luar batas]

[Kapasitas menyerap energi sebesar 580%]

[Peringatan! Peringatan! Kapasitas Energi di luar batas]

[Energi mulai di luar kapasitas, Energi tidak bisa bertahan cukup lama]

[Senjata The God Of Apopis Terbuka - Lepaskan Semuanya]

Tangan Shreya mulai berubah menjadi hitam karena tekanan disaat memaksa menyerap energi alam di luar batas kemampuan manusia.

[Peringatan! kapasitas energi mulai di luar kapasitas sebesar 4085%]

Mata Shreya berubah menjadi Merah darah. Dirinya sudah siap untuk bertarung walaupun taruhannya adalah nyawa. Dia telah bersiap untuk melindungi umat manusia.

........BERSAMBUNG........

1
Moon-Typestar
.
LyanaLyrashiaa_1805
bagus ni, semangat ya kak!!
Moon-Typestar: makasih, kak
total 1 replies
ChiArt_27
emang apa-apa masalah dari awal itu berasal dari diskriminasi. Penyakit paling umum dah🤏
ChiArt_27
Akio calon ngeharem💅
ChiArt_27
dia pasti trauma liat orang tuanya tewas di depan mata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!