Ketos Galak Benci Jadi Cinta

Haii girls👋

Sebelum baca follow dulu yah akun Author🤓

Mohon maaf apabila ada kesamaan cerita, tempat, tokoh dengan cerita lain ya🙏

...Gimana nih part kali ini menurut kalian?...

...Seru atau biasa aja yah?...

...Dukung terus Author yah say!!!...

...Vote dan comment untuk setiap cerita ku ya🪷...

...Hargai karya orang lain itu penting!!!...

...Thankyouuuuu!!!...

...Selamat datang dalam cerita ku girls🦋...

...----------------...

Kamar

Naya gadis itu semakin melotot, ketika tubuh–nya melayang di udara begitu saja, pria tersebut dengan kurang ajar–nya mengangkat tubuh gadis itu ala bridal style. Menuju kamar milik–nya, naya berusaha memberontak ingin segera di turun kan. Namun dimas memper–erat rangkulan–nya pada pingang gadis itu membuat naya tak dapat berkutik sama sekali.

Langkah tegap dari pria bertubuh atletis, berhenti tepat di sebuah ranjang berukuran cukup besar. Ruangan kamar pria itu juga sedikit menyeram–kan, dinding dan kasur nya semua berwarna abu–abu dan hitam. Di area dinding juga terdapat stiker bergambar kepala serigala yang lumayan cukup besar, menambah aura seram dari Kamar Apartemen tersebut.

..."Ka—kak, turun–in aku." naya memukul dada bidang pria itu sedikit keras, meski ia mencintai dimas tapi naya memiliki harga diri. Gadis itu tak ingin melakukan HS sebelum menikah, melakukan hal kotor seperti akan membuat tuhan dan sang nenek kecewa pada–nya....

..."Ssssstttt! Lebih baik, Elo—diam! Gue gak akan berbuat sesuatu sama lo." ucap pria tersebut, mendengar apa yang di–katakan oleh dimas membuat naya menghembus–kan nafas lega....

...Dimas,meletak‐kan tubuh mungil naya di atas ranjang kesayangan–nya. Selama ini tidak ada yang pernah menyentuh ranjang tersebut, ibu–pria itu saja di larang keras untuk masuk ke dalam kamar–nya....

...Naya terpana melihat wajah pria itu, semakin liat dari dekat wajah dimas semakin memikat hati setiap kaum hawa. Naya menggeleng sedikit menyadar–kan dirinya....

..."Tidur!" pria itu mencondong–kan sedikit tubuh nya ke arah naya. Naya yang melihat itu seketika mundur hingga tubuh–nya bertambrak-an pada dinding pembatas ranjang....

...Dimas menatap naya dengan tatapan teduh, tersenyum setipis mungkin hingga gadis itu tak dapat melihat jika pria yang ada di depan–nya tengah tersenyum. Awal–nya dimas ingin menutupi tubuh naya dengan sebuah selimut tebal milik‐nya yang terletak di samping tubuh gadis itu. Namun reaksi naya mengundang hasrat pria itu....

..."Kenapa? Mundur! Hmm." ucap dimas, ia sedikit menarik gadis itu agar berdekatan dengan tubuh–telanjang nya....

..."Ka–kak! Mau. Nga—ngapain?" naya sudah keringat dingin dibawah kukungan dimas, gadis itu menahan kedua dada dimas agar tak berdempetan dengan tubuh–nya....

..."Kenapa? Takut? Gue bakal tangung–jawab sama elo."ujar dimas yang sudah menepis kedua tangan naya dari dada–nya....

..."Aku....mohon jangan kayak gini ka–kak, a–aku takut!" naya memaling-kan wajah nya menghindari mata setajam pisau tersebut. Gadis itu benar–benar belum siap menerima keadaan seperti ini....

Hubungan–nya dengan pria juga tidak ada kejelasan. Bisa saja kan dimas mempermain–kan nya, karna hingga sekarang pria itu tidak pernah mengatakan untuk ber–pacaran dengan diri–nya.

Dimas tersenyum sangat lembut sekali, ia mengelus wajah naya dengan sebelah tangan–nya. Ada perasan aneh dalam diri gadis itu ketika sebuah tangan menyentuh–nya dengan intens.

Dimas terjebak oleh permainan–nya sendiri, ia terangsang melihat lekuk tubuh gadis dibawah kuasa–nya. Di tambah lagi bibir pink gadis itu sangat menarik perhatian dimas, ia menelan ludah–nya dengan kasar. Hasrat–nya seketika naik, ia ingin segera di tuntas–kan.

"Ka–kak, mau nga–ngapain?" gadis itu semakin panik tak kala, melihat dimas merunduk ke area leher–nya yang ter–ekspos. Pria itu menghirup dengan rakus aroma tubuh naya.

'Anjir! Cuman cium wangi tubuh–nya aja, gue bisa se–nafsu ini.'

Dimas tak kuasa menahan hasrat–nya, yang meronta–ronta minta di selesai kan secepat nya. Namun ia berpikir naya akan sangat membenci diri–nya jika ia melakukan HS dari sekarang.

Dan apa yang harus dimas lakukan? Ia sangat menginginkan gadis itu, ia siap akan bertangung jawab jika nanti naya hamil anak–nya. Namun yang ada di pikiran pria itu ialah takut naya akan membenci diri–nya, dan lebih parah lagi gadis itu bisa mengalami gangguan kejiwa–an akibat prilaku tak baik–nya.

Dimas bangkit dari atas ranjang, ia menghindari gadis tersebut. Tapi sebelum turun dari atas ranjang ia mengecup sekilas leher jenjang gadis itu, yang membuat sang empu merinding sekaligus kegeli–an.

Naya mengernyitkan alis–nya, melihat dimas menuju kamar mandi. Naya gadis itu turun dari ranjang– baru saja ia ingin mengejar dimas, pria tersebut sudah melesat masuk ke dalam kamar mandi tak lupa mengunci pintu tersebut dari dalam.

Tok tok tok!

Pintu kamar mandi pria itu di–ketuk dari luar. Pelaku–nya tak lain ialah naya, gadis itu ingin bertanya kenapa dimas tiba–tiba saja pergi ke dalam kamar mandi tanpa berbicara pada–nya, gadis itu khawatir pada pria tersebut melihat dari raut–wajah nya tadi menandakan dimas sedang tak baik–baik saja.

..."Kak...., kak dimas kenapa?" teriak naya dari luar....

..."Kak. Dimas baik–baik aja, kan?" teriak kedua kali–nya gadis itu. Namun dimas tak menghiraukan suara berisik dari luar....

...Naya yang tak mendapat–kan respon, memilih kembali duduk di tepi ranjang sambil menunggu pria itu keluar dari sana....

Kamar Mandi

Dimas menatap adik–nya yang sudah tegak perkasa dengan tatapan yang tak dapat di artikan. Pria itu terpaksa harus mandi air dingin malam ini, hasrat–nya tidak dapat tertuntas kan. Ini semua salah diri–nya sendiri pria itu kejebak dalam permainan nakal–nya, yang dimana membuat diri-nya tersiksa pada akhir-nya.

Dimas menyalakan kran–shower yang ada di samping diri–nya, membiarkan air dingin itu membasahi seluruh tubuh–nya, dingin hawa hujan bercampur menjadi satu pada air shower. Tapi pria itu tak mem–permasalah kan nya sama sekali, yang terpenting ia tak melakukan Hs pada gadis itu sebelum naya benar–benar mau melakukan–nya.

Sudah hampir satu jam dimas tak kunjung juga keluar dari kamar mandi, naya yang menunggu–nya mulai mengantuk gadis itu tak dapat menahan kantuk yang menyerang mata bulat nan indah milik–nya.

..."Kok! Kak–dimas, lama baget, huaww." naya menguap dan akhir–nya gadis itu tertidur di atas ranjang milik seorang dimas prayoga....

Ceklek!

Pintu kamar mandi terbuka, sekarang pikiran dimas sudah pres. Pria itu keluar hanya melilit–kan handuk pada pinggul–nya, dada atletis nya sengaja ia biar kan terbuka.

...Pria itu berjalan menuju lemari ingin mengambil celana boxser berwarna hitam milik–nya. Mata–nya malah tak sengaja mengangkap naya yang tengah tertidur dengan pulas di atas ranjang nya. Senyuman tipis sedikit terbit dari wajah tampan idaman wanita itu....