" Menuduhku berselingkuh ??? padahal dia sendiri malah menikahi wamita lain ". Iza merasakan sesak dalam dadanya.
Pernikahan yang baru seumur jagung harus kandas hanya karena sang suami mengira ia berasal dari keluarga orang biasa.
Ini kisah Faiza , putri satu - satunya pasangan Daddy Mahesa dan Mommy Aisyah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
04.
Yasmin dan Iza memang bertemu Zaki di sana tapi sesuai interuksi dari sang Papa , mereka tidak saling menegur , pura - pura tidak saling mengenal , agar penyamaran Zaki tidak terbongkar.
Hari ini berjalan dengan baik , di hari pertama mereka kerja mereka ber lima medapat apresiasi yang bagus dari pimpinan divisi mereka.
Sampai di rumah Iza dan Yasmin terkejut karena melihat Muzaki dengan tas rangsel besar dan juga sebuah koper , seperti orang mau pindahan.
" Kak Zak mau kemana bawa barang sebanyak itu, enggak di usir sama Papa dan Mama kan ?" tanya Yasmin penuh keheranan .
Pletak....Zaki menyentil kening adiknya.
" Sembarangan kalau ngomong, ya enggak lah , Kakak cuma mau menempati apartemen milik kakak itu, sayang sudah di beli masa di biarin begitu saja kosong , yang ada nanti malah di tinggali para mahkluk tak kasat mata , mereka kan enggak mau bayar ". Seloroh Zaki.
" Uuhhh sakit tau , lagian kakak ini , mana ada setan mau ngontrak , mau bayar juga uangnya nanti berubah jadi daun ".
Mendengar Zaki mau pindah , Iza merasa tersentil , apa mungkin ini karena kehadirannya .
Iza memberanikan diri untuk bertanya ," Apa karena aku tinggal di sini Kak ?? Kalau iya , biar aku saja yang akan mengontrak , masa kak Zaki yang malah keluar dari rumah ini , kan enggak lucu , benar kata Yasmin , Kakak seperti orang yang di usir saja ". Ujar Iza.
" Enggak sayang , Zaki kan laki - laki , biar dia mandiri , jadi tidak kaget nanti kalau sudah punya istri , kamu jangan merasa bersalah gitu ya Za ". Mama Vivi lah yang menjawab bahkan ia mengusap bahu Iza lembut , hingga Iza pun merasa nyaman.
" Benar kata Mama , ini tidak ada huhungannya dengan kamu , aku sudah lama mau pindah , tapi Mama terus saja menahan aku, katanya enggak seru kalau cuma ada Yasmin, nah sekarang kan sudah ada kamu, jadi Mama enggak merecoki aku lagi jika ingin belanja ke Mall, sekarang tugas kamu dan Yasmin untuk menuruti semua perintah Mama ". Tambah Zaki menerangkan agar Iza tidak merasa bersalah , ini murni dari kemauan dirinya sendiri.
" Zaki pamit Ma , Pa....Dek.dannnn.....". Mata Zaki memandang lekat ke Iza.
Iza terkesiap ketika dengan beraninya Zaki mengusap kepalanya yang tertutup hijab. " Za , titip Papa dan Mama ya , juga Yasmin , ingetin dia kalau sudah kalap jika nonton drakor , biar dia enggak kesiangan nanti kalau mau berangkat kerja ". Zaki terkekeh ketika melihat mulut adiknya mengerucut.
" Iya Kak , Za akan jaga mereka ". balas Iza malu - malu di perlakukan seperti itu oleh Zaki.
Sedang Mama Vivi malah tersenyum manis melihat interaksi Zaki dengan Iza , jelas telihat di matanya ada rasa kertarikan antara putranya pada Iza.
" Kayaknya kita akan berbesanan dengan Pak Bian deh Pa ". bisik Mama Vivi pada Pak Bagas.
Pak Bagas ikut tersenyum , ia juga ikut menganggukan kepalanya.
Zaki memeluk adiknya , mencium tangan kedua orang tuanya, melihat ke arah Iza dengan menebar senyum termanis yang ia punya.
Duh meleleh hati adek bang....Iza terpana mendapat senyuman semanis itu.
Fik....gue benar - benar suka sama elo Kak Zaki....
....
Pagi ini seperti biasa Yasmin dan Iza berangkat berdua, mereka menggunakan motor matic milik Iza , yang sengaja ia beli agar memudahkannya , itu bukan motor baru melainkan motor second, Iza ingin menikmati menjadi orang biasa.
" Elo kan bisa naik mobil Yas , kenapa elo malah ikut gue kepanasan dan kehujanan ". ucap Iza , sambil menyetir motornya.
" Elo nya enggak mau gue ajak naik mobil , ya gue ikut elo lah , lumayan irit bensin ...lagian enak begini Za , ada teman buat ngobrolnya, coba gue naik mobil , siapa dong yang akan gue ajak bicara.
" Angin lah ". Iza tertawa kecil.
" Dih , masuk angin nanti gue ".
" Ya udah kalau gitu ngomong sendiri aja ".
" Makin gila dong ". Mereka berdua tertawa bersama , kedua gadis itu tidak sadar sedang mengendarai motor, mereka asik berbicara bahkan bercanda, sampai - sampai orang yang mereka lewati akan memperhatikan mereka , karena tawa Iza dan Yasmin yang agak keras.
Benar - benar tidak tau tempat, beruntung Iza pelan dan santai mengendarai motornya.
Saat mereka akan masuk lift , datanglah Bagus , Iza dan Yasmin bergeser agar Pak Bagus bisa masuk ke dalam lift. Iza tersenyum dan memberi hormat, di ikuti oleh Yasmin. Suasana mendadak hening.
" Selamat pagi Pak Bagus ". Iza memberi salam.
" Selamat pagi Faiza ". balas Pak Bagus ramah , ia ingin memberi kesan baik di mata Iza.
Yasmin menyenggol bahu Iza , " Siapa?". tanyanya tanpa suara.
Iza menaruh satu jari di mulutnya , meminta Yasmin untuk diam , " Nanti saja ". ucap Iza ,juga tanpa suara.
Pintu lift terbuka , " Saya duluan ya ". ucap Pak Bagus.
" Iya Pak , silahkan ".
Begitu Pak Bagus pergi , Yasmin pun langsung bertanya lagi , " Siapa Za ?".
" Itu Pak Bagus , kepala divisi gue ".
" Ck..ck...ck...sesuai dengan namanya , dia memang bagus wajahnya , tiap hari pemandangan elo seger dong Za ".
" Iya lah banyak cogannya tau ". kompor Iza.
" Siapa lagi ?". untuk soal cowok ganteng , Yasmin harus tau , ia tidak mau ketinggalan informasi.
" Saka , dia malah meja kerjanya di samping gue ".
" Eh iya , Saka ya ...dia masih muda lagi , tapi tidak masuk dalam kreteria gue, secara dari segi umur tuaan gue Za , kalau yang Pak Bagus...bolehlah ".
" Rama bagimana, memang dia tidak ganteng ?".
" Ganteng sih , tapi gue enggak napesu lihat dia , kayak lihat Kak Zaki gitu Za , enggak dapat feelnya ".
" Gaya elo Yas , semisal Rama mau sama elo gimana, apa akan elo tolak ?".
" Kalau itu sih maaf aja ya Za , dengan terpaksa ya gue terima ".
" Ngeselin , bilang aja mau juga pake bilang enggak napesu , dah ah sono pergi ke habitat elo !". Iza mendorong bahu Yasmin agar pergi dari mejanya.
" Gue pindah ke sini aja boleh enggak Za ?".
" Bisa , elo kan tinggal minta sama Pappppp.......". Yasmin dengan cepat membekap mulut Iza.
" Astagfirullahaladzim, tangan elo Yas , kayak habis ....bau tau ".
" Sorryyy , makanya jangan sampai kelepasan ".
" Iya maaf , dah sono ...kerja kerja".
" Iya iya , gue juga takut kalau kena omel sama minyak goreng ".Yasmin menggerutu
" Siapa minyak goreng ??".
" Kepala di divisi akub, namanya Bu Sania ....minyak goreng kan ?".
" Dasar ganti nama orang seenaknya , di omelin betulan tau rasa kamu ".
" Ya omelin balik lah ".
" Memang berani??".
" Enggak ". mereka tertawa cekikikan.
" Gue ke tempat meja gue ya Za , nanti siapa duluan yang kelar kerjaannya nyamper ya ".
" Siapppp Mbak ".
Yasmin pun pergi meninggalkan meja Iza.
Dari dalam ruangannya , Pak Bagus terus memperhatikan Iza.
" Makin cantik ketika tertawa.....". gumamnya. hatinya semakin bersemangat untuk mendapatkan Iza.
Bersambung.....
Tinggalkan jejak ya....buat semangat Othor nulis..Makasih 😘