Hidup sebatang kara karena kecelakaan orangtuanya memaksa Felysia seorang wanita cantik harus mengubur mimpi masa kecilnya dan membanting tulang dengan bekerja menjadi seorang office girl di salah satu perusahaan besar, semuanya dilakukannya demi untuk melunasi semua hutang ayahnya yang sudah meninggal karena kecelakaan.
Namun peristiwa tak terduga terjadi di kantornya di mana peristiwa yang membuat mahkota nya harus direnggut oleh bos nya sendiri dan membuatnya mengandung anak dari bosnya itu, karena tidak ingin sang bos tahu Felysia pun memilih untuk pergi jauh dari sana dan menghilang bagaikan di telan bumi.
Bagaimana kelanjutan dari kisah Felysia seorang office girl dan bosnya itu???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
"Bapak kenapa? mohon jangan begini pak!" ucap Felysia mencoba melepas cengkraman Zico dari tangannya.
"Kamu bilang saya kenapa seharusnya saya bilang begitu sama kamu," ucap Zico.
"Maksud bapak apa?" tanya Felysia dengan suara yang sudah bergetar takut namun Zico sama sekali tidak mau melepaskan Felysia.
"Sudah satu bulan saya merasa bahwa kamu mengindari saya," ucap Zico namun langsung di bantal oleh Felysia karena dia takut jika bos nya ini akan mengetahui kejadian kemarin karena Felysia tidak mau dianggap sebagai wanita gampangan karena sudah tidur dengan bos nya sendiri Felysia tidak mau itu.
"Saya tidak menghindari bapak," balas Felysia.
"Kalau kamu tidak menghindari saja kenapa setiap saya suruh bu asri untuk memanggil kamu kamu selalu saja ada alasan dan tak mau ke ruangan saya!" pekik Zico entah kenapa emosinya sangat meluap luap saat berbicara dengan Felysia.
"Saya memang ada urusan pak," jawab Felysia dengan nada takutnya dan kembali menundukkan kepalanya takut.
Zico yang paham bahwa Felysia takut dengan suara bentakan nya pun mulai melemah kemudian membawa Felysia kedalam pelukannya entah mengapa tiba-tiba saja Zico berperilaku aneh seperti ini namun Zico sangat nyaman memeluk Felysia.
Sedangkan Felysia yang di peluk pun merasa terkejut namun sialnya tubuhnya tidak bisa berkompromi karena saat ia menghirup aroma tubuh bos nya ini entah mengapa Felysia merasa sangat nyaman bahkan mungkin jika ia lama lama di sana maka bisa di pastikan Felysia akan nyaman bisa tidur di sana, namun karena sadar akan tindakan bos nya itu Felysia langsung melepas pelukan dari bos nya itu.
"Maaf pak, tolong jangan kurang ajar!" ucap Felysia dengan tegasnya karena dia tidak ingin kejadian hang sangat hina waktu itu kembali terulang lagi.
"Maaf, saya tidak sengaja." balas Zico tidak sengaja memeluk Felysia, dia pun melepas pelukannya membuat Felysia langsung menjaga jarak kepadanya.
"Pak, saya harap kejadian seperti ini tidak terulang lagi dan juga saya mohon untuk bapak membukakan pintu ini," ucap Felysia.
Zico pun menuruti ucap Felysia dengan membukakan pintu tersebut, saat pintu terbuka Felysia segera melenggang keluar dari ruang rapat tersebut karena pekerjaan nya sudah selesai di sana.
Sampai di rumahan cleaning servis mbk suci dan wulia melihat Felysia datang dengan suara deru nafas yang ngos-ngosan membuat mereka mengerutkan dahinya karena Felysia seperti sedang di kejar maling saja.
"Fel, kamu kenapa kok ngos-ngosan gitu sih?" tanya mbk suci melihat Felysia yang aneh sekali.
"Enggak, tadi cuma mau ke toilet mbk." sahut Felysia mencari alasan.
"Oh, sekarang udah ke toilet nya?" Naya mbk suci lagi dan langsung di angguki oleh Felysia.
"Ya udah yuk kerja lagi," sahut wulia.
Mereka pun kembali bekerja hingga jam makan siang tiba, Zico juga dengan melakukan meeting penting dengan klien nya hingga jam makan siang, semua nya berjalan lancar dan sukses kerja sama pun lancar.
Felysia sekarang ini menuju ke ruangan cleaning servis, ia sangat merasa lelah dan letih pada tubuhnya dan juga rasanya ia sangat mual sekali membuat tubuhnya tidak enak, Felysia masih terngiang ngiang dengan ucapan mbok Sumi tadi pagi di mana beliau berkata bahwa Felysia seperti orang hamil yang mual mual di pagi hari, mungkin menurut mbok Sumi itu hanya bercandaan tetapi bagi Felysia itu sebuah bencana bagaimana jika memang ucapan mbok Sumi terjadi.
Sampai di ruang istirahat Felysia pun segera melihat tanggal dan memastikan tentang datang bulan nya karena dia merasa seharusnya dia sudah datang bulan bulan ini, saat dia melihat tanggal ternyata dia sudah telat dua Minggu membuat Felysia langsung lemas tak bisa bergerak sama sekali.
"Fel, kamu kenapa?" tanya mbk suci yang baru saja masuk dan melihat rekan kerja sekaligus tetangganya itu duduk di lantai.
"Enggak mbk, aku cuma ngerasa gak enak badan." asalan Felysia kan memang benar dia merasa tidak enak badan bukan.
"Oh, mending kamu ke klinik kantor aja atau enggak kamu ke rumah sakit depan sana aja siapa tau kamu butuh di periksa fel," ucap wulia mengkhawatirkan kondisi Felysia.
"Iya, nanti aja kalau udah pulang kerja aku ke klinik aja." sahut Felysia karena jika dia ke rumah sakit maka biayanya akan sangat mahal jadi lebih baik di ke klinik dekat kantor aja di dekat gang sana kan ada.
"Ya sudah," jawab mbk suci.
Saat sedang makan siang Felysia merasa perutnya sangat tidak enak karena mencium bau makanan yang sangat menyengat membuat dia merasa sangat mual, Felysia pun menutup hidung nya dan segera berlari menuju ke toilet untuk mengeluarkan semua cairan yang sudah menumpuk.
Setelah beberapa saat Felysia keluar dari toilet di mana di sana sudah ada mbk suci dan wulia yang mengkhawatirkan Felysia karena tiba-tiba muntah padahal tadi mereka melihat Felysia baik baik saja.
"Fel, kamu gak papa? Lihat wajah kamu pucet banget!" ucap mbk suci melihat wajah Felysia yang sangat pucat sekali.
"Fely gak papa kok mbk," ucap Felysia.
"Mending kamu ke klinik aja deh dulu mbk takut nih nanti malah kamu pingsan waktu kerja gimana, biar nanti mbk yang izinin kamu ke Bu asri," sahut mbk suci tidak tega melihat kondisi Felysia.
Tak lama Bu asri datang untuk makan siang di ruangan, mbk suci yang melihat itu pun segera menuju ke Bu asri dan meminta izin agar Felysia bisa pulang lebih awal karena kondisinya yang sangat lemas.
"Bu, saya mau meminta izin untuk Felysia agar pulang lebih cepat karena seperti nya dia belum sembuh total dari sakit nya kemarin bu, karena tadi saya melihat Felysia yang terus muntah muntah dan juga badannya sudah sangat lemas sekali Bu." ucap mbk suci meminta izin.
Bu asri juga melihat kondisi Felysia yang memang sangat pucat sehingga mau tidak mau Bu asri pun mengizinkan Felysia untuk pulang terlebih dahulu lagian juga pekerjaan sudah mulai rampung biar nanti sisanya di kerjakan mbk suci dan rekan rekan nya yang lain.
"Kamu lebih baik pulang aja fel, lihat wajah kamu pucet banget." sahut Bu asri.
"Iya, Bu. Terima kasih," ucap Felysia berterima kasih karena sudah di perbolehkan untuk pulang lebih cepat.
"Fel, kamu mau mbk sama wulia anterin sampek klinik nya?" tawar mbk suci namun langsung mendapat gelengan kepala dari Felysia.
"Enggak mbk, Fely bisa sendiri kok." ucap Felysia dengan menggunakan jaketnya setelah ia mengganti pakaiannya tadi.
"Beneran fely?" Naya wulia yang sekarang juga sangat kahwatir.
"Iya, kalian tenang aja aku baik baik aja kok. Ya sudah kalau begitu aku pergi dulu ya," pamit Felysia.
"Iya, kamu hati hati ya." balas mbk suci.
Felysia langsung pergi dari sana dan segera menuju klinik di ujung jalan sana yang menurut Felysia harganya lebih murah dari pada di rumah sakit yang pasti harganya akan sangat mahal.
.
.
Bersambung..........
kurang konsen penulisnya
.agak bertele2 juga.....bos kayaraya nyari bukti nyeliki aja dak berhasil