Jika kematian adalah akhir bagi kehidupan setiap orang yang hidup di dunia ini.
Hal tersebut justru merupakan awal perjalanan baru bagi seorang pemuda yang kembali harus menjalani kehidupan nya sekali lagi setelah kematian nya itu...
Mampukah pemuda tersebut menjalani kehidupan keduanya itu? atau justru harus berakhir sama seperti kehidupan sebelum nya?.
Karena jalan yang akan pemuda itu tempuh setelah nya tidak akan semudah seperti apa yang ia alami di kehidupan pertama nya.
Ya meski di dua kehidupan tersebut sang pemuda harus menjalani berbagai kepahitan hidup, tetap saja di kehidupan keduanya itu akan lebih menakjubkan dan akan lebih menantang dari kehidupan nya sebelumnya.
Penasaran?...
Yok Baca di sini 👇
.
.
.
.
.
.
.
👉 Pewaris Dewa Terkuat 👈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.15
Menjelang siang hari.
Zain dan pak tua Lei kini sudah berada di dekat kota lainnya setelah sebelum nya mereka berdua berada di kota bunga untuk melakukan transaksi jual beli daging hewan spiritual milik Zain yang sempat tertunda itu.
Namun kali ini perjalanan keduanya tidak semulus sebelum nya, karena kini keduanya nampak di hadang oleh beberapa orang berpakaian hitam dengan menggunakan topeng di wajah mereka.
Posisi mereka yang berada di hutan pembatas antara kota bunga dan kota yang selanjutnya akan di tuju oleh keduanya lah yang menjadi faktor penting dalam pencegatan yang di lakukan oleh orang orang bertopeng itu.
Karena di tempat itu adalah tempat yang cocok untuk melakukan kejahatan seperti itu, baik itu perampokan ataupun hal lainnya.
Melihat orang orang itu, sudut mulut Zain langsung terangkat.
'Benar benar murid sakte bod*h, apakah dengan menggunakan topeng seperti ini aku akan tertipu dengan identitas kalian'
Pikir Zain sambil menggelengkan kepala nya, karena ia sangat tahu dari mana sosok bertopeng yang tengah menghadangnya itu berasal, karena semalam ia juga sudah bertemu dengan orang orang yang sama dengan kelompok ini.
Sedang di sisi pak tua Lei ia kini langsung memasang sikap siap bertempur seraya menoleh ke arah Zain untuk melihat reaksi dari pemuda yang bersama nya itu.
Namun Pak tua Leo di buat terkejut dengan raut wajah datar yang di tunjukkan Zain saat ini, dimana di wajah nya tidak ada kepanikan ataupun takut yang menunjukkan jika mental pemuda yang bersama nya ini jauh di atas usianya atau mungkin memang ada alasan lain di balik sikap acuhnya itu.
'Kenapa pemuda ini hanya memandang dengan wajah datarnya seperti ini, apakah ia tidak takut sama sekali dengan mereka?'
tanya pak tua Lei di benak nya.
Karena menurut nya seumuran Zain mungkin hanya akan memiliki kultivasi alam penempaan tulang dan jika merupakan jenius bisa berada di alam penguatan roh.
sementara para penghadang nya ini sudah jauh di atas dua ranah tersebut, jadi seharusnya pemuda di samping nya ini akan bersikap waspada paling tidak, bukan malah acuh seperti saat ini.
Kemudian sebuah suara terdengar mengalihkan pikiran pak tua Lei itu.
"Hahaha, rupanya kita sangat beruntung kali ini karena bisa bertemu dengan tuan muda manja dan lemah yang tengah bersama dengan seorang tua bangka." ucap salah satu dari orang bertopeng itu.
"Dari wajah dan pakaian mewahnya, pasti pemuda itu dari keluarga kaya yang memiliki banyak harta, ketua." timpal orang lainnya pada orang yang berbicara sebelumnya.
Membuat orang yang di panggil ketua itu langsung menganggukkan kepala nya sebelum kemudian kembali membuka suaranya.
"Hei anak kecil, cepat kau serahkan semua harta yang orang tua mu berikan padamu pada kami atau kita kan membunuh tua bangka yang bersama mu itu." ucap ketua dari kelompok itu dengan sangat angkuh.
Karena ia tidak merasakan aura dari seorang kultivator dari tubuh paktua Lei saat ini, apalagi dari tubuh Zain yang memang Zain sembunyikan dari awal, bahkan pak tua Lei pun tidak tahu kekuatan yang di miliki nya.
Mendengar itu, baik Zain dan pak tua Lei hanya tersenyum di kecil di bibirnya sebelum kedua nya tiba tiba menghilang dari tempat nya.
Kemudian keduanya langsung muncul di depan dua orang bertopeng yang berada di sisi kiri dan kanannya kelompok itu dan langsung menghantam tinju mereke berdua ke dada orang tersebut.
"Baamm!"
"Baamm!"
Membuat kedua orang itu langsung terpelanting jauh kebelakang dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Namum dari kedua orang itu terlihat dada orang yang di hantam oleh tinju Zain lah yang terlihat sangat mengenaskan saat ini, karena terlihat dada orang tersebut nampak terlihat berlumuran darah pertanda jika dada nya remuk akibat serangan itu.
'Sangat cepat dan kuat, apakah ini kekuatan sejati dari pemuda yang terlihat acuh sebelum nya'
Pak tua Lei hanya bisa tercengang saat melihat dada hancur dari orang yang di hantaman tinju Zain itu.
Namun segera ia langsung tersadar saat Zain berteriak ke arahnya.
"Kakek cepatlah, kalau tidak aku saja yang mengurus semuanya."
Terlihat Zain kini sudah menjatuhkan beberapa orang lagi setelah mengucapakan kalimat sebelum nya.
Membuat pak tua Lei lagi lagi hanya bisa melongo di tempat nya, karena sosok Zain saat ini seperti tengah bermain dan dengan orang orang bertopeng itu.
Sang ketua dari kelompok itu pun hanya bisa bergidik ngeri melihat kebrutalan sosok pemuda yang ia anggap lemah itu dalam menghajar anak buah nya saat ini , membuatnya hanya bisa menyesali apa yang terjadi saat ini.
Kemudian terbersit di kepalanya untuk lari dari tempat itu namun baru saja ia berbalik leher nya sudah di patah kan oleh pak tua Lei yang tiba tiba muncul di belakang tubuh nya.
Sementara di sisi lain saat ini terlihat Zain tengah asik memungut cincin penyimpanan milik orang orang yang sudah di bunuh nya itu membuat pak tua Lei yang bisa geleng geleng kepalanya melihat itu.
Kemudian terlihat Zain nampak menyeret satu tubuh yang terlihat tak bernyawa yang berada tak jauh darinya dan membawa nya ke tempat pak tua Lei berada.
Sesampainya di depan pak tua Lei Zain pun langsung menginjak tulang kering dari kaki orang yang di seret nya itu.
"Arrrkkk, ampun jangan bunuh aku."
Rupanya orang itu hanya pura pura mati sebelum nya agar bisa lolos dari Zain, namun sayang aksinya itu malah ketahuan seperti ini.
Dengan pandangan ngeri, orang itu terlihat sangat pucat wajah nya saat ini karena topeng yang menutupi wajahnya sudah terlepas saat ini.
Kemudian Zain terlihat mengangkat satu kakinya lagi untuk melakukan seperti sebelum nya pada kaki yang lainnya.
"Ja-jangan mendekat!. Aku murid pribadi dari tetua sakte Langit Hitam. Gu-guruku tidak akan melepaskan mu jika sampai terjadi sesuatu padaku."
ucap orang itu terbata seraya mengancam Zain dengan menyebut nama sakte nya dan juga statusnya di sana.
Mendengar ancaman dari orang itu, sudut mulut Zain langsung membentuknya seringai kejam di sana.
"Sakte sampah mu itu tidak pernah aku tempatkan sedikit pun di mataku, apalagi murid sampah seperti mu ini, jadi cepat katakan apa yang membuat kelian melakukan hal menjijikkan seperti ini!"
Mendengar nada dingin dari Zain itu membuat murid dari sakte langit hitam itu pun langsung pucat pasi dan terlihat tubuh nya bergetar karena Zain tidak terlihat takut meski dia sudah mengancam nya dengan mengunakan nama sakte nya sebelumnya.