Genre: Action, Adventure, Comedy (?) Fantasy, Isekai, Magic, Romance (?), Single Heroin, System
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fallen Star, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 4 [ Hutan? ]
Leo menutup matanya sejenak sebelum dia mengaktifkan salah satu skillnya.
"World Of Death."
Setelah Leo mengatakan itu, riak muncul dengan dia sebagai pusatnya sebelum menyebar ke segala arah hingga menjangkau tempat Ogre berdiri.
Setelah itu, pemandangan di sekitar mereka berubah total.
Tempat dimana mereka berada sekarang adalah di dalam domain milik Leo, yang merupakan kemampuan dari skill [World Of Death].
Siapapun yang memasuki [World Of Death] kemampuannya akan ditekan dan persepsinya akan menurun kecuali Leo dan orang yang dipilihnya. Selain itu, orang dengan mental lemah akan langsung mati begitu memasuki tempat ini.
Daratan di [World Of Death] terlihat seperti bekas Medan pertempuran, dengan langit berwarna merah seolah ternodai oleh darah.
Kabut tipis berwarna gelap dan aura kematian yang sangat padat memenuhi seluruh tempat itu, yang membuat tubuh Ogre tidak bisa bergerak dan bergetar ketakutan hingga menjatuhkan pedangnya.
Melihat ini, Leo segera mengarahkan ujung pedangnya ke arah Ogre sebelum api di bilah pedang itu berkumpul di ujung pedangnya hingga ukurannya sepuluh kali lebih besar dari bola voli.
Dibawah kontrol Leo, bola api berukuran besar itu melesat menuju Ogre dengan kecepatan lebih dari 500 km/jam.
Berdiri diam dalam ketakutan, dan tidak berani bergerak karena aura kematian yang ada di World Of Death, bola api mengenai tubuh Ogre, dan membakarnya hidup-hidup.
GROAAHH!
Ogre meraung karena kesakitan dan pada saat yang sama tubuhnya terus gemetar, tapi dia tetap diam di tempatnya karena aura kematian di tempat itu membuat dia tidak berani berpindah tempat.
Perlahan-lahan, api menyebar dengan cepat ke seluruh tubuhnya dan setelah setengah menit lebih, tubuhnya terbakar habis oleh api, hanya menyisakan abu yang beterbangan tertiup angin.
Dengan kematian Ogre, pemandangan di tempat Leo segera kembali seperti semula, pemandangan familiar di dalam dungeon, tanda bahwa skill nya telah dinonaktifkan.
"...Aku berhasil." Leo tersenyum senang, ini pertama kalinya dia mengalahkan monster sekuat itu sendirian, jadi secara alami dia tidak bisa menahan perasaan senang yang muncul di hatinya.
"Aku tidak menyangka menggunakan skill World Of Death akan menghabiskan energi sihir sebanyak ini."
[Tentu saja. World Of Death adalah skill yang sangat kuat. Jadi wajar untuk mengkonsumsi energi sebanyak itu.]
"Yah, kurang itu sepadan dengan hasilnya."
[Ding! Sebagai hadiah karena bertambah kuat, sebagian kekuatan Magnus akan ditransfer ke tubuh host]
Setelah notifikasi sistem terdengar, Leo merasakan kalau energinya yang habis tiba-tiba terisi kembali hingga penuh.
Tidak hanya itu, Leo juga merasa kalau tubuhnya bertambah kuat dan cadangan energi sihir nya bertambah.
"Aku menjadi lebih kuat." Leo tersenyum senang sambil mengepalkan tangannya erat-erat... Dia merasa sangat Happy.
[Sebaiknya kau mencari tempat untuk beristirahat! Bahkan jika energimu telah pulih, tapi mental mu masih lelah.]
Leo menghela nafas, "Kau benar. Sepertinya aku memang butuh istirahat."
Leo mengambil pedang milik Ogre dan meletakkannya di Storage sebelum dia mengangguk puas.
Setelah itu, Leo mengamati tiga lorong di tempat itu dengan bingung, "Aku tidak tau jalan mana yang harus aku pilih!"
Eve memberikan saran, [Sebaiknya kau memilih jalan yang ditengah.]
"Hah? Kenapa?"
[Karena instingku sebagai seorang gadis berkata begitu.]
"Omong kosong! Tapi baiklah."
Menuruti saran Eve, dan memilih jalan yang ada di tengah, sambil berjalan, Leo mengobrol dengan Eve tentang hal yang tidak penting.
Disepanjang jalan, Leo juga bertemu dengan beberapa monster, walaupun monster yang dia temui lebih lemah daripada ogre yang dia temui terakhir kali.
Menggunakan Flame Sword, Leo mengalahkan monster yang dia temui dengan relatif mudah. Namun, Itu juga karena kekuatannya telah bertambah kuat sejak dia mengalahkan ogre sebelumnya.
"Hei, apa kau yakin ini jalan yang benar?"
Leo merasa kalau jalan yang yang dia ambil adalah jalan yang salah.
Dia sudah berjalan selama hampir satu jam, tapi dia belum menemukan tempat nyaman yang bisa digunakan untuk beristirahat.
Semua pemandangannya sama saja.
[Sedikit lagi! Seharusnya tidak jauh dari sini.]
Mendengarkan nada suara Eve yang terdengar ragu, Leo yang dari awal sudah meragukannya sekarang menjadi semakin meragukannya.
Berbalik arah? Sudah terlambat.
Dia sudah berjalan cukup jauh, dan dia terlalu malas untuk kembali ke tempat semula.
.....
Setelah berjalan sekitar setengah jam, dan membunuh beberapa monster lemah di sepanjang jalan, dia akhirnya tiba di tempat yang menurutnya unik. "Hutan?" Leo melihat sekelilingnya dengan tatapan aneh.
"Kenapa ada hutan di dalam dungeon. Selain itu... Benda apa itu?"
Leo menatap benda bercahaya yang menggantung di atas hutan dengan bingung.
[Fufufu, sepertinya instingku benar.] Suara Eve terdengar sedikit sombong.
Leo mengabaikan perkataan Eve, karena dia fokus melihat benda cahaya di atas hutan.
Setelah mengamati benda cahaya selama satu menit dan tidak menemukan sesuatu yang spesial, Leo mengalihkan pandangannya dan mengamati area hutan.
[Leo, ada danau kecil di sana.]
"Hmm, dimana itu?"
[Lihat sedikit ke kiri, di belakang tumpukan batu. Apa kau lihat?]
"Di belakang tumpukan batu? Itu danau kah?"
[Sebaiknya kau membersihkan tubuhmu di danau itu karena tubuhmu bau.]
"Hm?" Leo mengangkat alisnya ketika dia mendengar ucapan Eve sebelum dia mengendus tubuhnya sendiri.
"Ugh, aku tidak menyangka tubuhku akan sebau ini." Leo berkata dengan ekspresi jijik.
Berjalan menuju danau, setelah sampai di pinggir danau, Leo hendak membuka celananya ketika dia menyadari sesuatu.
"Eve, kau boleh melihatku mandi kok!" Leo berkata sambil tersenyum main-main.
[J-jangan mengatakan kata-kata seperti itu, bodoh. Apa kau tidak punya sopan santun!]
Leo tertawa kecil, "Hehe..."
Eve berkata dengan suara rendah, [Bodoh...]
Tidak membuang waktu, dan segera melepas semua pakainya, Leo segera masuk ke danau, dan dia mulai membersihkan tubuhnya yang sangat kotor.
Tapi ketika dia sedang membasuh mukanya, dia tidak sengaja melihat sesuatu yang membuatnya merasa sangat terkejut.
Penampilannya telah berubah.
Kulitnya lebih halus dan buku matanya menjadi lebih panjang. Namun yang membuat Leo terkejut adalah wajahnya yang dulunya tampan sekarang terlihat sedikit lebih cantik.
"Eve, bolehkah bertanya sesuatu?" Suara Leo terdengar datar ketika dia mengatakan itu.
[Apa itu?]
"Kenapa wajahku berubah?"
[Apa maksudmu?]
"Wajahku terlihat sedikit feminim!"
[Bukankah itu bagus!]
"Jawab saja pertanyaanku! Kenapa wajahku menjadi feminim?"
[Hmm, aku tidak tau. Mungkin karena pengaruh dari kekuatan Magnus.]
"Begitu ya!"
Leo mengepalkan tangannya erat-erat sebelum dia mengamati bagian tubuh lainnya.
Tubuhnya tidak terlihat berbeda seperti dulu, masih ramping dan tidak terlalu berotot, namun kekuatan yang dibawanya puluhan kali lipat lebih kuat daripada manusia normal.
Dan yang membuat Leo merasa lega, Excalibur kebanggaannya masih ada di bawah sana, terlihat sangat jelas karena ukurannya yang besar dan panjang.
Selain itu, tubuhnya tidak mempunyai rambut di bagian-bagian tertentu seperti janggut, perut, ketiak, dan area di antara kedua paha kaki, yang membuat Leo mengangguk puas dan merasa lebih baik.
[Aku juga tidak mempunyainya.]
Leo: "...."
Eve: [....]
Eve mulai merasa menyesal karena mengatakan kalimat itu.
....
Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Leo keluar dari dalam danau dengan tubuh bersih.
Namun, Leo mengerutkan kening ketika dia melihat pakaian lamanya karena pakaian itu terlihat sudah tidak layak untuk dipakai.
"Eve, apa sistem bisa membuat pakaian?"
[Sistem tidak memiliki fungsi seperti itu. Tapi ada pakaian lama Magnus di dalam Storage.]
"Kalau begitu ambilkan pakaian yang cocok untukku!"
[Baik.] Setelah Eve mengatakan itu, berbagai macam pakaian dengan model yang berbeda tiba-tiba muncul di depan Leo.
[Kau bisa memilih satu dan mengembalikan yang lain ke Storage.]
Leo tersenyum, "Terima kasih, Eve"
[Sama-sama.]