Dia adalah seorang pria yang sangat tampan dan kaya raya, hidupnya merasa lebih sempurna setelah kehadiran seorang istri yang sangat cantik.
Tapi dengan teganya sang istri berselingkuh dengan kakak tirinya, kemudian mereka membunuh Bryan secara sadis demi mendapatkan seluruh kekayaan yang Bryan miliki.
Bryan diberikan kesempatan untuk hidup kembali oleh sistem, tapi dia harus menyelesaikan misi dari sistem, yaitu dia harus bisa membuat banyak wanita takluk kepadanya, dengan syarat dia harus menyembunyikan identitas aslinya dan menyamar menjadi seorang ojek online.
Apakah Bryan sanggup menaklukkan hati para wanita target sistem dalam waktu satu bulan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Bryan nampak kebingungan, dia tak tahu bagaimana caranya agar bisa menang menghadapi keempat security yang ada dihadapannya. Sementara dia tak bisa berkelahi sama sekali.
Dulu dia mengadalkan bodyguard untuk melindunginya, tapi sekarang entah dimana mereka, mungkin Jordan telah memecat mereka. Dan sekarang Bryan baru menyadari bagaimana pentingnya ilmu bela diri untuk seorang pria. Seorang pria memang wajib bisa melindungi dirinya sendiri, karena dia juga harus melindungi orang-orang yang penting di dalam hidupnya.
Bahkan Bryan merasa ngeri sendiri memperhatikan postur tubuh mereka yang tinggi dan besar, mungkin akan siap mematahkan kaki dan tangannya, sampai dia menelan saliva dengan susah payah.
[Jika Tuan bisa mengalahkan mereka, sistem akan memberikan bonus pada Tuan 10.000.000 rupiah di kalikan dengan jumlah lawan.]
Sebuah penawaran yang sangat menarik, tapi Bryan tak tau bagaimana caranya untuk melawan mereka. Justru karena dia tidak bisa berkelahi, membuat dia kalah dari Jordan, karena tak bisa melindungi dirinya sendiri.
"Tapi sistem, aku tak bisa berkelahi, bagaimana bisa aku menang melawan mereka?" ucap Bryan dengan pelan, seakan dia sedang berbicara dengan dirinya sendiri.
[Sistem dapat membuat tubuh Tuan menjadi berotot, tapi tidak gratis, butuh 10.000.000 juta untuk membuat tubuh Tuan menjadi berotot dan perkasa.]
Bryan menghela nafas, ternyata sistemnya perhitungan juga. "Oke, buatlah tubuhku menjadi berotot dan perkasa."
[Loading...]
[Loading...]
[Loading...]
[Sistem telah membuat tubuh Tuan menjadi berotot dan perkasa, sehingga dana Tuan kini tinggal nol.]
Bryan membuang nafas dengan pelan, kini dia tidak memiliki uang satu persenpun, ternyata begini rasanya perjuangan dalam mencari uang.
Dan ternyata benar, tubuh Bryan kini telah berotot dan perkasa, dia kini terlihat begitu gagah, setidaknya dia memiliki kekuatan untuk memukul lawan.
Bryan melihat keempat security tersebut berlari untuk menyerang Bryan, Bryan pun tak bergeming, dia berjalan untuk melawan mereka.
Bugh...
Bugh...
Bugh...
Bryan menghindari setiap pukulan yang dilayangkan ke arahnya, dia berbalik menyerang, memberikan banyak pukulan kepada keempat security tersebut secara bergiliran, termasuk memberikan tendangan kerasnya.
Bryan sama sekali tak percaya, dalam sekejap dia bisa mengalahkan keempat security tersebut, membuat mereka terkapar di aspal.
"Arrrgghh!" Keempat security itu hanya bisa alah aduh kesakitan, mereka belum kuat untuk bangkit, karena Bryan telah berhasil membuat mereka babak belur.
Apakah ini mimpi? Seorang Bryan yang tak bisa berkelahi sama sekali akhirnya bisa mengalahkan lawan dengan sekejap? Sampai Bryan terperangah, begitu takjub pada dirinya sendiri.
"Wah, apakah aku sedang bermimpi? Akhirnya aku bisa berkelahi?" gumam Bryan dengan pelan.
Bryan mencubit lengannya sendiri, untuk memastikan apakah sekarang ini dia sedang bermimpi atau tidak.
Bryan merasakan lengannya sakit, sudah dipastikan bahwa sekarang ini dia tak sedang bermimpi, itu artinya memang semua ini telah nyata. Kekuatan sistem memang luar biasa.
[Karena Tuan telah mengalahkan mereka, uang 40.000.000 telah terkirim ke akun rekening Tuan.]
[Sistem mengupgrade data pemilik sistem.]
[Nama: Bryan Juan Pratama
Usia: 27 tahun
Tinggi Badan: 180 cm
Berat Badan: 65 kg
Ketampanan: 80
Pesona: 60
Kekuatan: 0
Dana: 40.000.000
Level: 0]
Bryan memperlihatkan bogemnya pada Doni untuk menakutinya, "Sekarang giliranmu, bung."
Doni langsung berjalan mundur menghindari Bryan, dengan cepat dia berlari terbirit-birit ke dalam rumahnya, diikuti oleh keempat security anak buahnya Doni, sampai salah satu dari mereka ada yang berjatuhan, seakan-akan mereka sedang dikejar-kejar zombie.
"Hei, kalian mau kemana?" Teriak Bryan, dia menahan tawa melihat Doni dan keempat security berlarian seakan takut kepadanya.
Bryan segera menghampiri Rachel, wanita cantik yang baru saja patah hati itu. "Mbak gak apa-apa kan?"
Rachel terperangah ketika melihat wajah Bryan dengan jelas, ternyata sang ojol yang telah menolongnya itu sangat tampan, kemudian dia mengalihkan pandangannya ke arah lain. "A-aku gak apa-apa, panggil saja namaku Rachel."
Bryan tersenyum, "Baiklah, Rachel."
"Namamu siapa?" Rachel menjadi penasaran dengan tukang ojek online yang tampan itu, sampai dia merasa heran, mengapa ada pria setampan Bryan mau menjadi tukang ojek online, menurutnya Bryan sangat pantas menjadi seorang model atau aktor.
Bryan tidak boleh menyebutkan nama aslinya, karena itu dia memakai nama belakangnya. "Namaku Juan."
Mereka pun saling berjabatan tangan untuk memperkenalkan diri.
Bryan bukanlah orang yang pandai merayu, tapi dia harus bisa membuat target takluk kepadanya, entah bagaimana caranya, dia harus berani mencoba, salah satunya dengan melakukan pendekatan kepada Rachel.
"Emm... sepertinya kamu sedang patah hati, aku tahu tempat untuk menenangkan diri, apa kamu mau?" Bryan berkata dengan deg-degan karena takut Rachel menolaknya ajakan darinya.
"Aku lagi malas pulang. Ya sudah, aku ingin tahu tempat yang kamu maksud itu." Rachel memang membutuhkan tempat untuk menenangkan diri.
Bryan berkata yes yes yes di dalam hatinya, seakan dia mendapatkan lampu hijau dari Rachel. Dan mungkin inilah perjalanan sang penakluk wanita dadakan dimulai, dia harus menaklukkan Rachel, entah bagaimana caranya.
Bryan memberikan helm khusus penumpang kepada Rachel.
"Pegang erat ya." ucap Bryan ketika Rachel duduk di belakangnya.
"Apanya yang dipegang?" Rachel tidak paham.
Bryan menjadi gelagapan, "I-itunya... emm... jaket aku maksudnya."
Rachel terkekeh, "Oh jaket, aku pikir apaan." Wanita itu tersipu malu.
Bryan segera memacu motornya dengan cepat, membuat Rachel refleks memeluk Bryan. Bryan merasakan ada sesuatu yang kenyal mengenai punggungnya, membuatnya panas dingin, ini nih resiko menjadi tukang ojek, harus kuat mental dalam situasi seperti ini.
Hal tersebut membuat Bryan menelan saliva jadi membayangkan yang tidak-tidak, sampai rahangnya terasa mengeras.
'Sabar jhon, sabar!'
Bryan menyemangati dirinya sendiri, agar dia bisa konsentrasi mengendarai motornya sementara punggungnya merasakan sesuatu yang sangat kenyal terus menempel.