NovelToon NovelToon
THE MOCKINGBIRD : REDEMPTION

THE MOCKINGBIRD : REDEMPTION

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Perperangan / Hari Kiamat
Popularitas:960
Nilai: 5
Nama Author: Doni arda

800 setelah perang nuklir dahsyat yang melibatkan Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok, dunia telah berubah menjadi bayangan suram dari masa lalunya. Peradaban runtuh, teknologi menjadi mitos yang terlupakan, dan umat manusia kembali ke era primitif di mana kekerasan dan kelangkaan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Di tengah reruntuhan ini, legenda tentang The Mockingbird menyebar seperti bisikan di antara para penyintas. Simbol harapan ini diyakini menyimpan rahasia untuk membangun kembali dunia, namun tak seorang pun tahu apakah legenda itu nyata. Athena, seorang wanita muda yang keras hati dan yatim piatu, menemukan dirinya berada di tengah takdir besar ini. Membawa warisan rahasia dari dunia lama yang tersimpan dalam dirinya, Athena memulai perjalanan berbahaya untuk mengungkap kebenaran di balik simbol legendaris itu.

Dalam perjalanan ini, Athena bergabung dengan kelompok pejuang yang memiliki latar belakang & keyakinan berbeda, menghadapi ancaman mematikan dari sisa-s

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doni arda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14: Bara di Ibu Kota

Langit Kota Cakar diselimuti kabut tipis, menciptakan suasana kelabu di atas kota yang telah kehilangan jiwanya. Sejak jatuhnya wilayah itu ke tangan Atlantis beberapa dekade lalu, Kota Cakar menjadi salah satu pusat kekuasaan mereka di wilayah Timur. Gedung-gedung tinggi yang dulunya penuh kehidupan kini menjadi markas militer, sementara rakyat hidup dalam ketakutan, tunduk pada rezim yang menindas.

Namun, malam ini berbeda. Di balik tembok-tembok yang suram, di gang-gang sempit dan lorong gelap, sebuah perlawanan kecil mulai membara. Athena, dengan luka yang belum sepenuhnya sembuh, memimpin kelompok kecilnya masuk ke jantung kota.

Athena dan kelompoknya berhasil menyusup melalui kanal-kanal bawah tanah yang telah lama terbengkalai. Bau lembap dan tikus-tikus yang berseliweran tidak mengganggu mereka. Bagi Athena, ini adalah langkah pertama untuk membangkitkan semangat perlawanan yang telah lama terkubur.

Ketika mereka tiba di sebuah ruangan kecil yang tersembunyi di bawah kota, puluhan warga lokal telah menunggu. Wajah-wajah mereka lelah, tetapi mata mereka memancarkan harapan. Di antara mereka adalah pemuda-pemudi, pekerja, dan bahkan beberapa mantan tentara yang kecewa dengan rezim Atlantis.

Athena berdiri di tengah-tengah ruangan, wajahnya yang penuh luka menyala oleh semangat. "Kita sudah cukup lama hidup di bawah bayang-bayang mereka," katanya dengan suara tegas. "Atlantis mengira mereka telah mematahkan kita. Tapi malam ini, kita akan menunjukkan kepada mereka bahwa Cakar belum mati."

Ruangan itu bergemuruh dengan sorakan pelan. Para pemberontak menyadari bahwa ini adalah momen yang mereka tunggu-tunggu.

Di malam yang sama, kelompok-kelompok kecil pemberontak mulai bergerak. Mereka menargetkan gudang-gudang senjata milik Atlantis, membakar fasilitas logistik, dan menyabotase sistem komunikasi militer.

Athena memimpin salah satu tim yang menyerang sebuah markas kecil di kawasan utara Cakar. Dengan menggunakan taktik gerilya, mereka berhasil melumpuhkan pos tersebut tanpa banyak perlawanan. Para tentara Atlantis yang tersisa melarikan diri, meninggalkan senjata dan peralatan yang sangat dibutuhkan oleh para pemberontak.

Namun, Athena tahu bahwa ini baru awal.

"Ini bukan tentang kemenangan malam ini," katanya kepada kelompoknya. "Ini tentang memberi tahu rakyat bahwa kita masih bisa melawan."

Keesokan harinya, berita tentang serangan di Cakar mulai menyebar. Meskipun Atlantis berusaha keras untuk menutupinya, kabar itu tetap sampai ke kota-kota kecil di sekitarnya. Di Nirang, sekelompok petani mulai memberontak, menolak untuk menyerahkan hasil panen mereka kepada penguasa Atlantis. Di Targa, sebuah pabrik yang dikuasai oleh Atlantis dibakar oleh para pekerja yang marah.

Gejolak kecil ini menjadi awal dari sesuatu yang lebih besar.

Athena, yang mendengar kabar ini dari para mata-mata mereka, merasa semangatnya bangkit. "Mereka merasakan keberanian kita," katanya kepada Sila. "Ini saatnya menyatukan semua perlawanan kecil ini menjadi sesuatu yang lebih besar."

Namun, ia juga tahu bahwa Atlantis tidak akan tinggal diam.

Militer Atlantis, yang mendengar tentang pemberontakan di Cakar dan kota-kota kecil lainnya, segera merespons. Pasukan tambahan dikirim ke wilayah tersebut, dipimpin oleh seorang jenderal yang terkenal karena kekejamannya, Jenderal Rykov.

Di tengah malam, mereka menyerang salah satu markas pemberontak di Cakar. Suara tembakan dan ledakan mengguncang kota. Athena dan kelompoknya, yang sedang merencanakan serangan berikutnya, terpaksa melarikan diri ke kanal bawah tanah.

Di salah satu lorong gelap, Athena berhenti sejenak, memandang ke arah teman-temannya yang lelah dan terluka. "Kita kehilangan markas itu," katanya dengan nada pahit, "tapi kita tidak kehilangan semangat kita."

Sila menatapnya dengan mata yang penuh tekad. "Mereka mungkin memiliki senjata, tapi mereka tidak memiliki keberanian seperti kita."

Setelah serangan balasan dari Atlantis, Athena menyadari bahwa mereka tidak bisa hanya mengandalkan kelompok kecil mereka. Ia harus membuat rakyat Cakar berdiri bersama mereka.

Dengan bantuan beberapa anggota kelompoknya, Athena mulai menyebarkan pesan-pesan rahasia melalui selebaran, graffiti di tembok-tembok kota, dan siaran radio bawah tanah.

"Atlantis mungkin memiliki kekuatan," bunyi salah satu pesan mereka, "tetapi kita memiliki harapan. Cakar adalah milik kita, bukan milik mereka."

Pesan ini menggema di hati rakyat, terutama mereka yang telah kehilangan segalanya akibat penindasan Atlantis.

Suatu malam, Athena memimpin serangan besar-besaran ke pusat logistik militer Atlantis di tengah kota. Ini adalah operasi berisiko tinggi, tetapi jika berhasil, itu akan menjadi pukulan besar bagi musuh.

Serangan itu dimulai dengan ledakan besar yang melumpuhkan salah satu gerbang utama. Para pemberontak, meskipun kalah jumlah, menyerbu masuk dengan semangat yang luar biasa.

Athena berada di garis depan, memimpin dengan keberanian yang menginspirasi semua orang di sekitarnya. Suara tembakan dan ledakan memenuhi udara, sementara asap tebal membumbung ke langit.

Namun, di tengah kekacauan, Athena melihat sesuatu yang menghancurkan hatinya. Seorang pemuda yang baru bergabung dengan mereka tertembak dan jatuh di hadapannya. Darah mengalir dari tubuhnya, tetapi matanya tetap menatap Athena dengan rasa hormat dan keyakinan.

"Kami percaya padamu," katanya pelan sebelum napas terakhirnya terhenti.

Athena merasakan dadanya sesak, tetapi ia tidak membiarkan dirinya berhenti. "Kita harus menang!" teriaknya kepada yang lain.

Serangan itu berhasil. Mereka menghancurkan pusat logistik militer Atlantis, membuat suplai pasukan musuh di Cakar terhenti untuk sementara. Namun, Athena tahu bahwa ini hanyalah awal dari pertempuran yang lebih besar. Perlawanan telah dimulai, dan tidak ada jalan untuk kembali.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!