Seorang pendekar hebat mengalami peristiwa tragis, yang membuatnya bereinkarnasi ke dalam tubuh seorang bayi. Dengan ingatan masa lalu yang kuat, pendekar itu memadukan keahlian bela diri yang luar biasa dengan pengetahuan medis dan alkimia yang ia kuasai di kehidupan sebelumnya.
Dengan tekad untuk memanfaatkan kemampuannya demi kemanusiaan, pendekar ini merajut kembali jaringan yang terputus, menciptakan pil-pil tingkat tinggi yang dapat memulihkan bahkan orang-orang yang hampir mati. Dengan pil-pil ajaibnya, jiwa-jiwa yang hampir terlepas dari tubuh mereka diambang kematian, diberi kesempatan kedua untuk hidup. Kekuatan alkimia dan medisnya menjadikan pendekar ini sebagai penyelamat bagi banyak nyawa yang terancam lenyap.
Namun, dengan kekuatan besar dan tanggung jawab yang tak terelakkan, pendekar ini harus menghadapi konsekuensi moral dari tindakan-tindakannya yang mengganggu keseimbangan hidup dan kematian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecemasan Semua Orang
Selir Xin Qian dan nyonya Wang saling berpandangan, meskipun kedua orang wanita itu tidak memiliki kemampuan apapun dalam hal pengobatan, namun melihat raut wajah takut dan juga kekhawatiran dari para tabib, membuat mereka menyadari, bahwa saat ini Wang Taoran telah melakukan sebuah kesalahan.
"Putraku..!" Panggil selir Xin Qian, dia melangkahkan kakinya perlahan ke samping Wang Taoran.
"Tolong jangan ganggu konsentrasiku, ibu. Saat ini kakek berada dalam bahaya, kita harus segera menyembuhkannya." jawab Wang Taoran sambil melirik ke arah ibunya.
Akhirnya selir Xin Qian pun mundur dan kembali berdiri tepat di samping Nyonya Wang dengan wajah yang penuh tanda tanya. Mungkinkah jika putranya itu memiliki kemampuan yang sama seperti ayahnya? Ataukah dia hanya mencoba-coba saja? Kekhawatiran pun muncul, namun saat ini dia harus berusaha untuk bisa mempercayai Wang Taoran, walau bagaimanapun para tabib telah angkat tangan, mereka bahkan tidak mampu mendeteksi penyakit yang saat ini dialami oleh Jenderal Wang.
Para tabib masih tetap setia menjaga tubuh Jenderal Wang menggunakan tubuh mereka, saat ini pria paruh baya itu telah dipenuhi dengan jarum-jarum perak, yang ditancapkan secara sembarangan oleh cucunya sendiri, membuat beberapa orang tabib hanya bisa menghela nafas pasrah, sambil berharap, semoga saja tidak terjadi sesuatu hal yang buruk terhadap Sang Jenderal dari kekaisaran Zhao itu.
Berselang dua kali pembakaran dupa, akhirnya Wang Taoran segera melepaskan jarum-jarum itu dari tubuh Jendral Wang, aroma bau busuk mulai tercium, diiringi dengan keluarnya cairan hitam dari setiap pori-pori tubuh yang tadi ditancapkan jarum-jarum perak itu, membuat beberapa orang yang berada di ruangan itu dengan terpaksa harus menutup indra penciuman mereka.
Sementara Wang Taoran berjalan dengan santai, mengambil sebuah lap dan juga baskom yang berisi air, dia bahkan tak ragu untuk membersihkan bekas-bekas dari jarum yang ditancapkannya tadi.
Wajah serta kulit tubuh Jenderal Wang yang awalnya terlihat pucat, kini berangsur pulih. Semua orang bisa menyaksikan perubahan itu dengan sangat cepat, kulitnya kembali berseri, tidak seperti beberapa waktu yang lalu, sebelum mendapatkan tindakan perawatan dari bocah kecil itu.
Wajah tabib-tabib itu terlihat melongo, jika saja tidak melihat sendiri, bagaimana cara bocah kecil itu melakukan pengobatan terhadap Jenderal Wang, mereka pasti akan menolak untuk percaya. Jika seorang Wang Taoran yang baru saja berusia 10 tahun, bahkan berhasil menyembuhkan penyakit yang tidak bisa disembuhkan oleh para tabib, yang telah sekian lama bergulat dengan ilmu pengobatan.
Mereka dibuat takjub sekaligus tak percaya dengan kemampuan bocah itu, bahkan untuk sebuah racun yang tidak berbau dan tidak memiliki warna, indera penciumannya benar-benar sangat tajam. Wang Taoran berhasil mendeteksi hal itu dengan sangat nyata.
"Tolong baringkan kembali tubuh kakek di tempat tidur, kita akan menunggu prajurit itu datang dengan membawa herbal yang kuinginkan dan membuat sebuah penawar sekaligus obat untuk kesembuhan kakek." ucap Wang Taoran dengan sangat santai.
Bocah kecil itu pun segera menyeka keringat yang mulai mengucur deras di dahinya menggunakan lengan hanfu, sedangkan Nyonya Wang dan selir Xin Qian hingga saat ini masih terdiam di tempat, keduanya seolah baru saja melihat sebuah keajaiban besar, yang hanya bisa diciptakan oleh seorang Wang Taoran saja.
"Dari mana kau belajar ilmu pengobatan, nak? Bukankah selama ini tidak ada satu orang pun yang memiliki kemampuan itu di dalam keluarga kita selain ayahmu, yang hingga saat ini masih belum ditemukan?" tanya Nyonya Wang.
Wang Taoran hanya mengedikkan bahunya sambil mendudukkan diri di atas sebuah kursi, kemudian meminta salah seorang pelayan untuk mengambilnya air minum.
"Kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu, nenek. Aku bahkan sanggup untuk menentang maut, jika itu untuk kesembuhan kakek, tidak ada satu orang pun yang bisa membuatnya mati, jika tidak dengan izin ku." balas Wang Taoran sembari tersenyum penuh arti.
Bahkan dalam hati bocah itu telah mengetahui, bahwa salah seorang anggota keluarganya mungkin saja telah bersekutu dengan musuh dari keluarga Wang, sehingga mengirimkan racun yang sedemikian mematikan, membuat pertahanan tubuh Sang Jenderal ambruk secara perlahan-lahan, akibat terus digerogoti oleh racun yang dicampurkan ke dalam makanan atau minuman yang biasa dia konsumsi setiap harinya.
"Apa yang terjadi dengan kakekmu? Bagaimana bisa dia sakit seperti ini? Katakan pada ibu!" ucap selir Xin Qian, beberapa orang tabib pun berjalan mendekat, mereka juga ingin sekali mengetahui hal ihwal Wang Taoran mengerti tentang ilmu pengobatan.
"Ada seseorang yang telah dengan sengaja, memasukkan racun yang tidak berwarna dan juga tidak berbau ke dalam makanan atau minuman yang biasa dikonsumsi oleh kakek selama ini, efek racun itu berhasil menggerogoti beberapa fungsi organ dalam tubuhnya, sehingga membuat kakek dalam keadaan setengah mati." jawab Wang Taoran sambil meneguk air putih yang disodorkan oleh salah seorang pelayan.
Sedangkan selir Xin Qian dan nyonya Wang saling berpandangan, keduanya seolah sama-sama berpikir, tentang siapa orang yang memiliki dendam ataupun niat buruk kepada keluarga mereka. Padahal selama ini Jenderal Wang selalu berbuat baik kepada siapapun, bahkan dia tanpa pamrih, mengerahkan seluruh pasukannya dalam pencarian orang-orang yang hilang di dalam hutan, meskipun Sang Jenderal tidak mengenal orang-orang itu.
"Tapi siapa orang itu? Selama ini bahkan kakekmu tidak memiliki seorang musuh pun," ucap nyonya Wang, namun Wang Taoran hanya menggelengkan kepalanya perlahan, di dalam hati dan otak bocah itu telah terpatri satu nama, namun untuk membuktikannya dia masih membutuhkan waktu.
Tanpa sepengetahuan seluruh anggota keluarganya, Wang Taoran seringkali memasuki hutan, hanya untuk melatih ilmu berpedang sekaligus bela diri miliknya. Dia sengaja mengasah kembali kemampuan dari kehidupan sebelumnya, yang merupakan seorang pendekar tangguh sejak usia 6 tahun.
Dan untuk ilmu alkemis yang selama ini dia kembangkan, bahkan Eang Taoran mencari sendiri bahan-bahan herbal itu dari dalam hutan, kemudian menjadikan dirinya sendiri sebagai bahan percobaan dari setiap obat yang berhasil diciptakannya.
"Tenanglah nenek, cepat ataupun lambat, orang itu pasti kita dapatkan, akan lebih baik jika nenek tidak memperlihatkan kecemasan seperti itu di depanku, bahkan saat ini kakek telah terlepas dari kematian. Dia hanya membutuhkan penawar dan juga obat yang ampuh, untuk kembali mengoptimalkan fungsi organ-organ dalam tubuhnya agar kembali normal seperti sedia kala." ucap Wang Taoran.
"Apakah itu mungkin? Bisakah kakekmu sembuh seperti sedia kala?" tanya Nyonya Wang kembali.
"Kau tidak perlu meragukan kemampuanku, nenek. Tidak hanya menyembuhkannya, bahkan aku mampu membuat kakek kembali muda 10 tahun. Ramuan yang telah berhasil kubuat selama beberapa tahun ini akan berfungsi dengan sangat baik, jika dikonsumsi dalam jumlah yang benar." ucap Wang Taoran.
Tak lama kemudian, prajurit yang diberikan perintah untuk mencari herbal pun kembali. Dia menyerahkan sekantung herbal yang telah dibelinya kepada Wang Taoran dan segera disambut dengan senyuman sumringah dari bocah itu.
Sebentar lagi Jenderal Wang pasti akan baik-baik saja, bahkan mungkin ketahanan tubuhnya akan berkali lipat lebih kuat lagi, karena Wang Taoran memang akan dengan sengaja, menambahkan beberapa campuran ke dalam obat-obatan yang dibuatnya.