"ugh,dimana aku!!.."gumam seorang gadis dengn melihat sekeliling ruangan.
"Alhamdulillah,kamu udah sadar nak..."seorang wanita paruh baya tampak bahagia melihat gadis kecil itu sadar.
tatapan gadis itu dingin tpi langsung cepat merubahnya dengn tatapan polos tanpa di sadari wanita itu.
"siapa nama mu nak?..knp kamu ada di pinggir jalan dengn kondisi yg sangat memprihatikan?..apa yg terjadi?."
"aku tak ingat apapun.."ujar gadis itu dengn tatapan polos dan imutnya.
"ha!!.. apakah kamu hilang ingatan?.."gadis itu nampak wanita paruh baya itu terkejut.
"aku hanya ingat nama ku!.."ucap gadis itu dengn polosnya.
"siapa namamu?.."
"Aqila!.."
.
.
.
gimana jadinya seorang mafia dengn wajah dingin,datar dan tak tersentuh itu,harus terjebak di pesantren karena keadaan yg tak mendukung nya untuk pergi dari sana.
seorang yg terkenal kekejaman nya dan berdarah dingin dengn pandai mengubah karakter nya dengn dirinya yg sesungguhnya,demi keamanan nya.
jangan lupa mampir...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4
"umma!,emng harus Aqila pakai ginian?.."
"iya sayang,itu harus..kita sebagai seorang akhwat harus bisa menutup aurat dari yg bukan mahramnya.."umma gemes sendiri melihat queen merengek padanya.
"akhwat itu apa?..terus mahram itu apa?.."dengn polosnya queen bertanya, tapi memang benar dia tidak tau karena selama ini dia enggak pernah yg tau tentang agama, walaupun dia Islam,tpi karena tinggal di luar negri membuatnya tak pernah pusing tentang agamanya,yah bisa di bilang queen blasteran.
"akhwat itu perempuan/saudara perempuan, kayak Aqila,Aqila perempuan kan?.."umma mengatakan itu dengn sedikit canda.
"Aqila enggak perempuan umma, tapi gadis imut.."ujar queen dengn menangkup pipinya dengn memasang seimut mungkin, membuat umma tak bisa menahan tawanya.
"baiklah-baiklah!.,hm,klau mahram itu,orang yg boleh kita sentuh atau orang yg boleh melihat aurat kita sayang, seperti ayah, saudara laki-laki kandung,paman kandung,dan suami.."jelas umma dengn tersenyum lembut.
"oh gitu umma,.."queen mengangguk-angguk paham.
"yaudah Aqila pakai bajunya dan jangan lupa kalau mau keluar kamar harus memakai jilbab, tapi umma sarankan jangan dulu,luka Aqila belum kering sepenuhnya,.."perhatian umma dengan mengelus-elus a kepala queen dengan sayang,baginya queen sudah seperti anak sendiri untuknya.
"iya umma.."patuh queen dengan tersenyum manis.
"uuuhh,kamu cantik sekali sayang,.."dengan gemes umma mencubit pipi putih queen dengan gemes,setelah itu pamit keluar.
"rasanya mau muntah.."queen menutup mulutnya agar tak muntah,bukan ingin memuntahi isi perutnya melainkan sikapnya, seumur hidup baru kali ini iya bersikap seperti itu.
untung di sini tidak ada orang yg mengenal atau anak buahnya, kalau ada!!.. hilang sudah martabatnya sebagai iblis pencabut nyawa,yang mereka juluki untuk queen.
.
"gimana fitter?.."seorang wanita buru-buru berdiri saat melihat seorang pria dengn setelan dokter keluar dari ruang operasi.
"cukup parah, tapi mereka sudah melalui kritis.."pria yg di panggil fitter itu menghela nafas dengn berat.
"syukur lah, tapi aku masih khawatir gimana keadaan queen sekarang,.."
"tenang lah zia,queen bukan orang bodoh, mungkin dia sekarang ada di tempat yg aman,ya kan Angela? .."fitter bertanya pada wanita yg tampak serius dengn Ipad-nya dan jangan lupa kaca mata yg tertengger di hidung mancung nya.
"ya, seperti nya queen ada di tempat yg aman,aku tak bisa menemuinya dan keahlian ku tpi seperti nya queen langsung menutup rapat di mana keberadaan, mungkin juga karena kondisi yg belum aman.."jelas Angela yg merupakan wanita yg ahli IT itu kedua setelah queen.
"bener kan Zia,kamu jangan khawatir..sebaiknya kalian pulanglah ke markas,zien dan zaen akan aman di sini.."
Zia patuh,dan pergi ke atas bersama Angela,dia percaya sama fitter akan menjaga kk kembarnya itu.
.
"masyaAllah...,eh astaghfirullah.."azim yang berpas-pasan dengan queen yang lagi turun dari tangga pun terkejut melihat seorang wanita ada dirumah Abinya, tapi karena kecantikan queen yang sangat alami dan jangan lupa mata birunya yang membuat siapa saja terpesona membuat nya reflek mengucapkan masyaAllah, tapi langsung sadar akan ain membuatnya langsung istighfar dan menundukkan pandangan nya.
"eh maaf,kamu siapa ya?.."dengn muka yang tak berdosa queen pura-pura tidak tau dan bertanya dengn menatap azim yang semakin menunduk.
"maaf mbak,saya anaknya umma anahla, seharusnya saya yang nanyak mbaknya siapa,knp ada disini.."
"oh kamu anak nya umma,saya Aqila salam kenal.."dengn ceria queen menyodorkan tangannya tapi langsung dengan cepat iya tarik lagi.
"saya lupa,kata umma engk boleh bersentuhan dengan orang yang bukan mahram,betul begitu?..hmm.."
"azim mbak!..iya kita Ndak boleh bersentuhan atau menatap lawan jenis yang akan menimbulkan syahwat mbak.."kata azim menjelaskan seperti seorang ustadz yang mengajarkan santrinya.
"apalagi itu syahwat sih.."batin queen merasa pusing sendiri dengan kata-kata aneh menurutnya yang terus muncul,tpi tidak ingin bertanya,hanya mengangguk walaupun tak mengerti.
"klau gitu saya permisi dulu mbak,tidak baik lawan jenis berduaan seperti ini..."ujar azim pergi tak lupa mengucapkan salamnya.
"banyak amat peraturan nya,yang mahram lah, aurat lah,engk boleh berduaan lah.."batin queen merasa aneh,karena selama dia hidup tidak ada peraturan seperti ini.
baru beberapa langkah,tpi tiba-tiba Abi dan umma lewat tak sengaja melihat Aqila dengn buru-buru umma menghampiri nya.
"Aqila ngapain?..apa ada yg di perlukan?.."umma bernada khawatir karena tau luka queen belum sembuh apalagi pergelangan tangannya yg terluka cukup lebah,sama betis bekas sayatan,memang aneh menurut mereka dengan luka seperti itu tapi mencoba mengerti akan hal bahwa gadis itu hilang ingatan.
"enggak ada umma,cuman lagi bosen Aqila mau nyari udara.."jawab aqila dengn tersenyum.
"oh baiklah,yaampun nak kamu cantik sekali klau pakai hijab.."puji umma dengan terpana,queen hanya tersenyum malu-malu beda dalam hati.
"cantik?..risih iya,gerah lagi..uh"queen sungguh tersiksa dengn pakaian dan jilbab yang ia pakai ini,gimana tiba-tiba ada musuh,mana bisa dia leluasa melawan mereka kalau pakaian seperti ini, tapi aqila sedikit aman berada di pesantren yang mungkin akan menghambat mereka mencari dirinya.
"ini siapa umma?.."mata biru samudera queen tertuju pada Abi yg hanya diam saja.
"oh ini,suami umma,Aqila bisa panggil Abi usman saja!!.."umma memperkenalkan suaminya.
"Aqila Abi!.."dengn senyum ramah queen memperkenalkan diri,yang hanya di angguki dengn berkata iya aqila.
kini ketiganya duduk di sofa keluarga,Aqila duduk bersebelahan dengan umma sedangkan Abi di depan mereka yang terhalang meja sofa.
"gimana lukanya,apa masih sakit?..kalau iya kita bawa ke rumah sakit aja.."dengn perhatian umma mengelus-elus kepala queen.
"perasaan apa ini?.."batin queen merasa hangat di perlakukan seperti ini,dia mengingat selama ini tak ada yg namanya kasih sayang dalam hidupnya,hanya siksaan dan darah.
"aqila-aqila knp?.."umma khawatir dengn queen yang tiba-tiba diam dan termenung menatap umma.
"umma boleh peluk gak?.."ini bukan Aqila tapi sosok queen yang kini rapuh seketika melihat perilaku seorang wanita yg begitu menyayanginya.
umma tak menjawab tapi langsung memeluk queen sayang.
"Aqila knp?.."umma mengelus-elus punggung queen yg seperti sedang menahan tangis.
"menangis aja,jangan di tahan.."
mendengar itu queen menangis,ini lah yang di harapkannya dari dulu,tapi sama sekali tidak mendapatnya,dulu dia melakukan apa saja agar mendapatkan kasih sayang kedua orangtuanya tapi apa yg dia dapatkan?..siksaan,lebih tepatnya dia di jadikan robot bertarung, kalau di ceritakan kisahnya Sangatlah menyedihkan.
"aku pastikan selama aku hidup kalian akan aman!.."tiba-tiba saja queen membatin seperti itu,entah lah mungkin dia sudah menyayangi sosok umma dan keluarga ini, padahal dia adalah orang asing yang di tolong mereka tapi mereka bagaikan malaikat hidupnya yag mau menolongnya di saat keadaan yang memprihatikan.
Abi hanya diam, melihat keduanya berpelukan tapi diamnya Abi tak sediam batinnya yg terus berbicara.
"Abi tau umma pasti menginginkan seorang anak perempuan,yang selama ini umma inginkan,bahkan dengn orang asing saja umma sudah menyayanginya.."
tiba-tiba ada ide muncul di fikiran Abi, mungkin dengn ini umma akan senang fikiranya.