" menikahlah nak, ini mungkin tak adil untuk kamu tapi hanya dengan ini kita bisa membalas Budi baik pak Handoyo " ucap bapaknya
" tapi Mel masih sekolah pak, dan Mel juga ga kenal sama anak nya majikan bapak itu, kalau dia jahat sama Mel gimana " ucap Melisa sambil menangis
" maafkan bapak nak, kalau kamu ga mau ya sudah bapak akan bilang pada majikan bapak " kata bapaknya
Melisa melihat raut kecewa di wajah sang ayah, Melisa merasa sangat bersalah, tapi haruskah ia mengorbankan masa muda nya dengan hidup bersama pria yang sama sekali tidak ia kenal?
akan kan Melisa menerima perjodohan itu????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13
tiba di rumah Melisa
" mau mampir dulu mas? " ajak Melisa
" ga usah Mel, udah malam ga enak " kata Zayn
" oh ya udah, sampe ketemu besok ya " ucap Melisa
" iya " jawab Zayn sambil tersenyum
Lalu Melisa masuk ke dalam rumah
" assalamualaikum" ucap Melisa
" waalaikumsalam" jawab orang rumah
" Mel... Pulang sama siapa? " tanya ibu
" sama mas Zain " jawab Mel
" kenapa ga di ajak mampir " ucap ibu
" udah malam ga enak katanya Bu " ucap Melisa lalu duduk di kursi kosong dekat ibu nya
" oh iya Bu pak, lusa ada studi ke luar kota selama 6 hari " ucap melisa
" waduh mendadak sekali Mel, berapa biaya nya? " tanya pak Rudi
" biaya nya sudah di bayar mas Zayn pak, kata mas Zayn mulai sekarang semua biaya kuliah dan uang jajan Mel, biar mas Zayn yang bayar " ucap Melisa
" hah... Tapi kalian kan belum menikah nak " kata bapaknya
" Mel udah bilang gitu pak, tapi mas Zayn ga Nerima penolakan " kata Melisa
" mereka memang keluarga baik ya pak " ucap ibu Rini
" iya, itulah kenapa bapak setuju mel di jodohkan dengan mas Zayn " kata pak Rudi
" mereka ga pernah pandang kasta " kata pak Rudi
" iya, kamu beruntung nak, bersikap baiklah sama calon suami dan mertua mu, sebagai balas Budi " kata ibu Rini
" iya Bu, ya sudah Mel ke kamar dulu ya, sekalian mau bersih-bersih " kata Melisa
" iya sana setelah itu makan " suruh ibu nya
" Mel udah makan tadi sama mas Zayn Bu " kata Melisa sambil berlalu
dua hari kemudian
pagi ini jadwal Melisa pergi studi, Zayn mengantar melisa ke kampus seperti biasa
suasana di fakultas Melisa sudah ramai dengan mahasiswa yang yang sibuk mempersiapkan keberangkatan mereka
Zayn menunggu hingga Mel berangkat,ia berdiri di samping mobilnya bersama Melisa
" Mel " panggil febi
" hay Feb " sapa Melisa
" udah siap? " tanya Febi
" udah dong " ucap Melisa
mereka berdiri disamping mobil Zayn
tak lama ketua panitia memanggil semua peserta untuk memberikan pengarahan
" mas aku kesana dulu ya " ucap Melisa
" iya " Zayn mengangguk
Melisa dan Febi berjalan menuju kumpulan mahasiswa dan menunggu pengarahan panitia
Setelah mendapatkan pengarahan panitia kini semua peserta di minta naik ke dalam bus yang sudah di atur oleh panitia
sebelum naik ke bus Melisa pamit kepada Zayn
" mas, Mel berangkat dulu ya " pamit Melisa
" iya, hati-hati disana kalau ada apa-apa segera hubungi aku ya " ucap Zayn
" iya mas " Melisa hendak pergi tapi tangan nya di tarik oleh Zayn
Zayn memeluk Melisa " kamu hati-hati ya, ingat ga boleh macam-macam disana " bisik Zayn
" iya mas " ucap Melisa lalu Zayn melepas pelukan nya
Melisa jadi salah tingkah " ya udah Mel berangkat ya " ucap Mel
Zayn mengangguk, Melisa naik ke bus dan Zayn masih menatapnya hingga Melisa terlihat di balik kaca bus
Bus mulai bergerak, Melisa melambaikan tangan nya sambil tersenyum di balik kaca bus
Zayn membalas lambaian tangan Melisa dan tersenyum manis
Zayn pergi dari kampus Melisa setelah Melisa berangkat, ia menuju kantornya
Zayn tak bisa fokus pada pekerjaan nya padahal pekerjaan nya sangat banyak
" kenapa jadi ga fokus gini sih " kata Zayn
" Melisa terus yang ada di otak gue, ahh " Zayn mengusap rambutnya frustasi
" gue telepon aja kali ya biar ga kepikiran terus " ucap Zayn lalu menghubungi nomor melisa
...
Di tempat lain melisa sedang menerima telepon dari calon mertua nya yaitu mamah Sarah
" iya mah Mel masih di bus " ucap Melisa di telepon
Zayn yang menghubungi Melisa otomatis tak bisa, karena Melisa sedang teleponan dengan mamah Sarah
" lagi teleponan sama siapa sih dia " gerutu Zayn yang tak berhasil menghubungi Melisa
Sedangkan Melisa setelah memutus teleponnya dengan mamah Sarah masuklah notifikasi telepon tak terjawab dari Zayn
Melisa menghubungi balik nomor Zayn dan langsung di jawab oleh si empunya
" halo mas, maaf tadi ga ke jawab " kata Melisa
" abis teleponan sama siapa emang? " tanya Zayn
" oh... Itu mamah Sarah mas " jawab Melisa
" yakin ? " tanya Zayn
" iya mas, mamah Sarah tadi tanya aku udah sampai mana " kata Melisa lagi
" oh... Ya udah, terus kamu udah dimana emang nya ? " tanya Zayn
belum sempat Melisa menjawab teman kampusnya memanggil nama Melisa dengan speaker bus
" Melisa ayo gabung sini, primadona kita calon ibu dari anak-anak gue nih, mama idaman, ayo kita karoke bareng " candaan salah satu temannya yang random
Suara riuh tertawa terdengar oleh Zayn
Zayn mendengar suara itu dari balik telepon, dan terus menguping pembicaraan di bus itu
" ga kak makasih " jawab Melisa pada teman nya
" udah pinter, cantik, kalem lagi, wanita idaman 2024 nih " kata temannya itu
Melisa menggeleng kepala
" mas... " Melisa melanjutkan telepon nya
" siapa tuh? " tanya Zayn
" siapa? " tanya Melisa balik
" siapa yang berani panggil kamu calon istrinya? " tanya Zayn
" awas jangan macam-macam ya Mel " kata Zayn
" ya ampun itu cuma kerjaan temen aku yang iseng mas " kata Melisa
" awas aja berani macam-macam pulang dari sana aku culik kamu " ancam Zayn
" ihh... Serem " canda Melisa
" aku ga bercanda ya Mel, daripada keduluan dia mending sama aku " kata Zayn
" apaan sih mas " ucap melisa
" ya udah kamu jaga diri ya, aku ada meeting 15 menit lagi " kata Zayn
" iya mas " jawab Melisa lalu menutup teleponnya
...
Singkat waktu
satu Minggu sudah, kini Melisa dalam perjalanan pulang
" Mas... Mel sudah hampir sampai kampus " melisa mengirim kabar kepada Zayn
" oke aku jemput sekarang " balas Zayn
30 menit kemudian bus yang membawa rombongan mahasiswa kedokteran itu tiba di kampusnya
sebelum pulang Melisa mendengarkan pengarahan dan pengumuman dari panitia dan dosen nya
Setelah itu baru ia keluar dari bus dan mencari dimana Zayn menunggu nya
Dari kejauhan Melisa melihat Zayn dan berjalan menuju sang calon suami
Zayn tersenyum dari jauh melihat Melisa berjalan ke arahnya
Melisa mendekat namun belum sampai padanya seseorang memanggil Melisa
" Melisa... " panggil seorang teman Melisa
Melisa menghentikan langkahnya lalu menoleh
" Mel... Ini buat kamu " ucap temannya itu memberikan sebuah kotak kecil
Dia teman satu kampus namun beda angkatan, namanya Deris dia kakak kelas Melisa yang akhir-akhir ini sering memperhatikan Melisa
" apa ini Kak? " tanya Melisa
" di buka aja, tapi nanti di rumah ya " kata Deris
" oh... Oke thanks ya " ucap Melisa
" semoga kamu suka ya " ucap Deris
" hmm... Aku duluan ya " kata Melisa memasukan kotak pemberian Deris ke dalam tasnya
Zayn melihat adegan itu dari kejauhan namun dia tak bisa mendengar apa yang di bicarakan Melisa dengan Deris