Karin, seorang editor buku yang sibuk, terbangun dalam tubuh Lady Seraphina Ashbourne, seorang karakter antagonis dalam novel percintaan terkenal yang baru saja ia revisi. Dalam cerita asli, Seraphina adalah wanita sombong yang berakhir tragis setelah mencoba merebut perhatian Pangeran Leon dari tokoh utama, Lady Elara.
Berbekal pengetahuannya tentang plot novel, Karin bertekad menghindari takdir suram Seraphina dengan mengubah cara hidupnya. Ia menjauh dari istana, memutuskan untuk tinggal di pinggiran wilayah Ashbourne, dan mencoba menjalani kehidupan sederhana. Namun, perubahan sikapnya justru menarik perhatian banyak pihak:
Pangeran Leon, yang mulai meragukan perasaannya pada Elara, tiba-tiba tertarik dengan sisi "baru" Seraphina.
Duke Cedric Ravenshade, musuh terbesar keluarga Seraphina, yang curiga terhadap perubahan sifatnya, mendekatinya untuk menyelidiki.
Sementara itu, Lady Elara merasa posisinya terancam dan memulai rencana untuk menjatuhkan Seraphina sebelum hal-hal di
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achaa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Bab 32: Jejak Dalam Bayangan
Setelah pembentukan Dewan Keamanan Kerajaan, Leon segera mengaktifkan jaringan informasi yang lebih luas. Ia menunjuk Caleb sebagai kepala Dewan, sementara Eira bertugas memberikan strategi komunikasi agar rakyat tetap tenang meski situasi semakin genting.
Pertemuan pertama Dewan diadakan secara rahasia di ruang bawah tanah istana. Leon, Eira, Caleb, dan beberapa penasihat tepercaya lainnya berkumpul untuk menyusun langkah berikutnya.
"Ordo Senja Gelap tidak hanya menyusup ke kerajaan ini," ujar Caleb. "Mereka memiliki jaringan luas yang memanfaatkan ketidakpuasan di berbagai wilayah. Kita harus memotong akar penyebabnya, bukan hanya menangani gejala."
Eira menambahkan, "Rakyat perlu merasakan bahwa kita ada di pihak mereka. Jika tidak, Ordo akan terus menemukan cara untuk memanipulasi mereka."
Leon mengangguk, menyadari kebenaran kata-kata itu. Ia memerintahkan agar fokus utama saat ini adalah melindungi wilayah-wilayah rentan di perbatasan, di mana Ordo telah mulai menyebarkan pengaruhnya.
Caleb merancang sebuah operasi rahasia bernama "Tangan Bayangan" untuk menyusup ke dalam jaringan Ordo. Ia merekrut agen-agen yang telah terbukti setia kepada kerajaan dan melatih mereka untuk menyamar sebagai simpatisan Ordo.
"Ini bukan hanya tentang menghentikan mereka," kata Caleb. "Kita harus memahami cara mereka berpikir, bagaimana mereka merekrut orang, dan apa tujuan akhir mereka."
Salah satu agen yang terpilih untuk misi ini adalah seorang prajurit muda bernama Alaric. Ia memiliki kecerdasan dan keberanian yang luar biasa, tetapi juga menyimpan dendam pribadi terhadap Ordo karena keluarganya dihancurkan oleh kelompok itu. Leon sendiri memberikan restunya kepada Alaric, menyatakan bahwa misi ini akan menjadi ujian terbesar baginya.
"Kamu tidak hanya membawa nama Duskwood," ujar Leon kepada Alaric. "Kamu membawa harapan rakyat kita. Jangan sia-siakan kesempatan ini."
Sementara itu, ketegangan di antara para bangsawan mulai meningkat. Beberapa dari mereka merasa bahwa langkah-langkah drastis Leon, seperti pembentukan Dewan Keamanan, terlalu otoriter dan mengancam kebebasan mereka. Mereka mulai mengadakan pertemuan rahasia untuk membahas kemungkinan membatasi kekuasaan Leon.
Eira, yang selalu peka terhadap dinamika politik, segera mencium adanya pergerakan ini. Ia mendekati Leon dan memperingatkannya, "Mereka mungkin tidak terang-terangan melawanmu sekarang, tetapi ketidakpuasan ini bisa menjadi masalah besar jika tidak ditangani."
Leon memutuskan untuk bertemu langsung dengan beberapa bangsawan yang paling vokal. Dalam pertemuan itu, ia menggunakan pendekatan diplomatis, menjelaskan bahwa semua langkah yang diambil adalah demi melindungi kerajaan. Namun, ia juga memberikan peringatan tegas:
"Jika ada yang berani bekerja sama dengan Ordo, aku tidak akan ragu untuk menjatuhkan hukuman terberat. Ini bukan saatnya untuk bermain politik."
Di sisi lain, operasi penyamaran yang dilakukan oleh Alaric mulai membuahkan hasil. Ia berhasil mendapatkan kepercayaan beberapa anggota Ordo dan diperkenalkan ke markas mereka yang tersembunyi di sebuah lembah terpencil. Di sana, ia melihat pemimpin Ordo untuk pertama kalinya: seorang pria bertopeng dengan suara berat yang dipanggil dengan nama "Penjaga Senja."
Penjaga Senja memberikan pidato yang menggugah semangat para pengikutnya, menjelaskan bahwa mereka tidak hanya ingin menggulingkan Leon, tetapi juga menciptakan tatanan baru di seluruh wilayah.
"Kita tidak akan berhenti sampai setiap kerajaan tunduk pada keadilan sejati," ujar Penjaga Senja. "Duskwood hanyalah awal dari revolusi ini."
Alaric segera menyadari bahwa Ordo memiliki skala operasi yang jauh lebih besar dari yang mereka bayangkan. Ia mencatat setiap detail yang bisa ia dapatkan, tetapi juga tahu bahwa setiap langkah salah bisa membuatnya terbongkar.
Ketika Alaric mencoba melarikan diri dari markas untuk melaporkan temuannya, ia mendapati dirinya dikepung oleh beberapa penjaga Ordo. Dalam pertempuran sengit, ia berhasil melarikan diri tetapi terluka parah. Dengan susah payah, ia kembali ke Duskwood dan memberikan laporannya kepada Caleb.
"Mereka memiliki lebih banyak sumber daya daripada yang kita perkirakan," ujar Alaric dengan napas tersengal. "Dan Penjaga Senja... dia bukan orang biasa. Dia memiliki karisma yang bisa membuat orang menyerahkan segalanya untuknya."
Leon dan Caleb segera menyadari bahwa ancaman ini jauh lebih serius dari yang mereka kira. Ordo Senja Gelap tidak hanya menargetkan Duskwood—mereka ingin menguasai seluruh benua.
Setelah mendengar laporan Alaric, Leon memutuskan untuk meningkatkan kesiapan militer kerajaan. Ia memanggil semua jenderal dan panglima perangnya untuk mempersiapkan pasukan menghadapi kemungkinan perang besar. Namun, ia juga tahu bahwa kemenangan tidak hanya ditentukan oleh kekuatan militer, tetapi juga dengan memenangkan hati rakyat.
"Ini adalah pertarungan untuk masa depan kita," ujar Leon kepada para pemimpinnya. "Jika kita bersatu, kita bisa melawan apa pun. Tapi jika kita terpecah, mereka akan menghancurkan kita dari dalam."
Setelah pertemuannya dengan para bangsawan, Leon mendapat laporan rahasia dari salah satu informan terpercaya Eira. Laporan itu menyebutkan bahwa ada seorang bangsawan utama yang diam-diam memberikan dukungan logistik kepada Ordo Senja Gelap. Bukti menunjukkan bahwa bantuan tersebut berupa pasokan senjata dan emas yang disalurkan melalui jalur perdagangan gelap di pelabuhan barat Duskwood.
Leon memerintahkan penyelidikan lebih lanjut, tetapi bukti yang terkumpul masih terlalu lemah untuk menuduh siapa pun secara langsung. "Jika aku salah langkah, aku bisa kehilangan kepercayaan dari mereka yang masih mendukungku," Leon berkata dengan nada prihatin kepada Eira.
Eira, yang selalu berpikir tajam, menyarankan untuk menggunakan taktik halus. "Kita buat mereka menunjukkan diri. Jika kita memancing mereka dengan umpan yang tepat, mereka akan melakukan kesalahan."
Leon menyetujui rencana itu dan memerintahkan Eira untuk menyusun strategi. Dalam waktu singkat, mereka menyebarkan rumor bahwa Dewan Keamanan telah menemukan jaringan penyelundupan baru di pelabuhan barat. Ini memaksa pihak yang bersalah untuk segera mengamankan jejak mereka, memberikan peluang bagi agen Leon untuk menangkap mereka dalam aksi.
Pada malam yang telah direncanakan, Caleb memimpin tim kecil untuk menyelinap ke pelabuhan barat. Mereka menyamar sebagai buruh pelabuhan untuk mengamati kegiatan mencurigakan. Ketegangan memuncak ketika sebuah kapal besar yang tidak terdaftar berlabuh di dermaga.
Caleb dan timnya menyaksikan beberapa peti besar dipindahkan dari kapal ke dalam gudang tersembunyi. Ketika salah satu peti dibuka, mereka melihat senjata berkualitas tinggi—jenis yang hanya bisa diperoleh dari kerajaan tetangga yang dikenal memiliki hubungan gelap dengan Ordo Senja Gelap.
Salah satu agen Caleb memberi isyarat bahwa seorang pria dengan jubah bangsawan sedang memberikan instruksi kepada para pekerja. Namun, sebelum mereka bisa mendekat untuk mengidentifikasi pria itu, penjaga kapal menyadari keberadaan mereka.
Pertarungan sengit terjadi di dermaga. Caleb dan timnya berhasil melumpuhkan sebagian besar penjaga dan menyita beberapa peti senjata, tetapi pria berjubah bangsawan itu berhasil melarikan diri menggunakan jalur rahasia yang terhubung ke kanal di bawah pelabuhan.
"Kita kehilangan dia, tapi kita punya cukup bukti untuk melacak dari mana senjata ini berasal," Caleb melaporkan kepada Leon.
Sementara itu, Eira memeriksa dokumen dan tanda yang ditemukan di peti senjata. Ia segera mengenali lambang kecil yang terukir di salah satu peti sebagai tanda dari keluarga bangsawan wilayah timur, yang selama ini dikenal netral tetapi jarang terlihat dalam urusan politik kerajaan.
"Keluarga Ravencourt," Eira berkata, matanya menyipit. "Mereka memiliki jalur perdagangan luas yang bisa dengan mudah digunakan untuk menyelundupkan barang-barang ini."
Leon memerintahkan Eira dan Caleb untuk menyelidiki Ravencourt secara diam-diam. Ia tidak ingin mengambil risiko dengan menuduh mereka tanpa bukti kuat.
Di sisi lain, situasi di dalam kota mulai memanas. Rakyat yang mendengar tentang penyelundupan senjata mulai gelisah. Desas-desus tentang pengkhianatan di kalangan bangsawan menyebar seperti api, membuat kepercayaan kepada pemerintah mulai goyah.
Eira menyarankan agar Leon berbicara langsung kepada rakyat untuk menenangkan situasi. Dalam pidatonya, Leon berkata:
"Duskwood sedang menghadapi musuh yang bersembunyi di balik bayangan. Tapi aku berjanji kepada kalian, aku tidak akan berhenti sampai setiap pengkhianat dan musuh rakyat ini ditumpas. Percayalah, kerajaan ini akan tetap berdiri."
Pidato itu berhasil menenangkan sebagian rakyat, tetapi ketegangan tetap terasa di udara.
Caleb, yang menyamar sebagai pedagang, berhasil mendapatkan akses ke wilayah Ravencourt. Ia menemukan bahwa Lord Ravencourt, kepala keluarga, tampaknya tidak menyadari penyelundupan senjata yang terjadi di bawah namanya. Namun, putranya, Cedric Ravencourt, terlihat memiliki hubungan mencurigakan dengan beberapa orang yang dikenal sebagai simpatisan Ordo Senja Gelap.
Dalam percakapan yang disadap Caleb, Cedric terdengar berkata, "Dengan senjata ini, kita tidak hanya bisa membantu Ordo, tetapi juga mengamankan posisi keluarga kita di pemerintahan baru."
Caleb segera melaporkan temuan ini kepada Eira, yang menyusun rencana untuk mengungkap Cedric tanpa menyeret seluruh keluarga Ravencourt.
Saat Caleb dan Eira sibuk dengan penyelidikan mereka, Leon mendapat undangan misterius dari seorang utusan yang mengaku membawa pesan penting dari pemimpin Ordo. Dalam pesan itu, Penjaga Senja mengundang Leon untuk bertemu secara langsung di tempat netral.
"Ini bisa jadi jebakan," kata Caleb dengan nada serius. "Mereka mungkin ingin memancingmu keluar dari istana."
Namun, Leon merasa bahwa ini adalah kesempatan langka untuk memahami pemikiran musuhnya. "Aku tidak akan pergi sendirian," ia meyakinkan mereka. "Tapi jika ini memberi kita keunggulan, maka aku harus mengambil risiko."
Pertemuan itu dijadwalkan di sebuah biara tua di perbatasan selatan. Dengan penjagaan ketat dari Caleb dan pasukannya, Leon tiba di tempat itu dan bertemu dengan Penjaga Senja.
Namun, yang mengejutkan, saat Penjaga Senja membuka topengnya, Leon melihat wajah yang tak asing baginya—seorang sosok dari masa lalu yang seharusnya sudah lama mati.