NovelToon NovelToon
Murid Dewi Alkemis

Murid Dewi Alkemis

Status: sedang berlangsung
Genre:Murid Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Romansa
Popularitas:678.7k
Nilai: 4.4
Nama Author: Wanto Trisno 2

Mendapatkan batu roh ungu dan bertemu dengan seorang Dewi. Wan Tian yang tidak memiliki akar spiritual pun menjalani pelatihan keras dari Yang Yue, Dewi Alkemis dari batu roh ungu.

Menjadi kuat bukanlah masalah, ketika menghadapi kejamnya dunia. Bukankah ada guru seorang Dewi membantunya? Ketika mendapatkan kekuatan dan mengalahkan musuh kuat, para wanita cantik di dunia juga datang sendiri memperebutkannya.

Menjadi kultivator maupun alkemis hebat, semua dilaluinya dengan kerja keras. Jalan menuju abadi dan menjadi dewa, menginjak orang jahat, melindungi jalan kebenaran.


Tingkatan Ranah Kultivasi Manusia : Manusia Pejuang, Manusia Sakti, Manusia Luar Biasa, Tubuh Emas, Tubuh Berlian, Manusia Suci dan Manusia Tertinggi.

Tingkatan Ranah Kultivasi Abadi/Immortal : Darah Abadi, Janin Abadi, Tulang Abadi, Tubuh Abadi, Jiwa Abadi dan Setengah Dewa.

Tingkatan Ranah Kultivasi Dewa : Kelahiran Dewa, Dewa Abadi, Dewa Suci, Dewa Agung dan Dewa Tertinggi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanto Trisno 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kultivator Manusia Pejuang

Melangkah cepat dalam beberapa saat telah mencapai jarak yang lumayan jauh. Meski hanya memakan tanaman herbal tingkat rendah, Wan Tian merasa tubuhnya lebih ringan dan dapat berlari cepat. Dengan bajunya, ia membawa jamur, umbi dan tanaman yang bisa dimasak nantinya.

Mata air yang dikatakan oleh Yang Yue telah terlihat. Membuat anak lima belas tahun itu merasa lega. Ia langsung meminum air dan membasuh wajahnya. Mata air di hutan sangat segar. Meski banyak bebatuan dan pohon tumbang, adalah sebuah tempat yang banyak menyimpan energi spiritual.

Yang Yue bisa menyerap energi spiritual meski hanya dengan sangat lambat. Dengan kekuatannya saat ini, ia hanya bisa menyerap kurang dari dua persen dari masa lalunya. Sekarang bahkan lebih lemah dari Kultivator di dunia manusia.

"Ahh ... akhirnya bisa minum air juga. Ha-hi-hi-hi ... terima kasih semuanya, karena bantuan Dewi." Wan Tian merasa sangat senang dengan semua yang dicapai sekarang.

Tubuh Wan Tian sudah lebih kuat dibandingkan sebelumnya. Bahkan lebih kuat daripada sebelum ia mendapatkan nasib buruknya. Jika dulunya ia bisa mengangkat batu besar, sekarang ia merasa bisa mengangkat lebih dari dua batu besar.

"Kau tidak perlu berterima kasih padaku. Aku ingin mengangkatmu sebagai muridku suatu saat nanti. Namun untuk sekarang, belum bisa mengangkatmu sebagai murid. Sekarang kau hanya bisa memperkuat tubuhmu terlebih dahulu. Setelahnya aku akan melatihmu tahap demi tahap sampai kau pantas menjadi muridku."

"Ahhh!" Wan Tian kembali meminum air yang terasa segar memasuki tenggorokannya. "Apapun yang kau pinta, aku akan melakukan semuanya. Meski aku mati sekalipun, aku akan menuruti semuanya."

"Baiklah, kurasa aku akan mulai melatihmu sampai kau pantas menjadi muridku kelak. Untuk sekarang, kau bisa mendapatkan pelajaran pertama. Yaitu pengamatan. Kau bisa melihat pertarungan sesungguhnya sesaat lagi."

Yang Yue merasakan adanya aura kultivator yang berada di sekitar. Juga ada binatang magis yang menjadi incarannya. Tentu Wan Tian bisa melihatnya secara langsung dari jarak sekitar lima puluh langkah.

"Kau harus melihat sendiri bagaimana kultivator bertarung. Dan kau juga akan kuberitahu, tingkat kultivasinya. Lihatlah, pria yang membawa pedang itu. Saat ini, dia berada di tingkat Manusia Pejuang Lanjutan."

"Dewi, apakah aku bisa seperti orang itu nantinya? Aku ingin tahu tentang kultivator." Wan Tian merasa sangat senang karena ada yang peduli padanya. Setidaknya Dewi itu mau berbicara dengannya dengan baik.

Dari dulu tidak ada seorangpun yang berbicara dengan baik dengannya. Ia tidak ingat lagi sejak kapan itu terjadi. Namun Wan Tian telah lelah sendirian, tanpa ada tempat tuk mencurahkan isi hatinya.

"Iya, kau akan kuberitahu nanti setelah berhasil memperkuat pondasi tubuhmu. Saat ini kau hanya bisa memperhatikan saja. Lihatlah pertarungan mereka. Jika ada bahaya, kau lari sekencang mungkin."

Seorang pria muda berusia sekitar dua puluhan tahun. Memegang pedang di tangan kanannya dan sarung pedang di tangan kirinya. Saat ini sedang berhadapan dengan binatang magis.

"Saatnya aku mengalahkanmu, wahai makhluk rendahan!" Sang kultivator mengeluarkan pedangnya. Lalu menyerang dengan beberapa gerakan berpedangnya.

Binatang Magis berupa seekor rusa tanduk petir. Dengan tanduknya, dapat memanggil petir dari langit dan dijadikan untuk menyerang lawan. Siapapun yang terkena serangannya, bagi yang tidak kuat akan musnah.

"Sialan! Dia dapat memanggil petir!" Kultivator tersebut mengelak dari petir yang menyambar ke arahnya. Ia mengeluarkan kertas peledak dan melemparkannya ke arah binatang magis tersebut.

"Gawat! Wan Tian, cepat lari dari sini! Lari sekuat tenagamu agar tidak terkena sambaran petir!" perintah Yang Yue.

Wan Tian pun berlari dengan sekuat tenaga. Meninggalkan tanaman yang sudah didapatkannya. Ia juga meninggalkan bajunya yang digunakan sebagai wadah. Ia juga tidak menyangka akan mengalami kejadian berbahaya.

Dalam hutan yang dipenuhi dengan berbagai jenis tanaman dan bebatuan. Hidup seorang anak bernama Wan Tian. Ia akan menjadi orang yang hebat suatu hari nanti. Hingga pada waktunya ia akan menghadapi kerasnya dunia. Meski dari kecil pun telah merasakan berbagai rasa sakit.

Dari kejauhan, Wan Tian melihat pertarungan yang masih berlanjut. Hingga pada akhirnya kultivator manusia pun mengalahkan hewan magis. Yang dimana hewan magis memiliki sesuatu yang berharga. Selain dari dagingnya, tanduk dan kulitnya pun sangat berguna.

Jadi kultivator tersebut mengambil semua yang ada. Selain itu, pertarungannya berlangsung sangat sengit. Bahkan kultivator tingkat Pejuang Lanjutan tersebut mengalami kesulitan.

"Akhirnya aku berhasil mendapatkan apa yang ku inginkan. Rusa tanduk petir ini sangat bermanfaat sebagai bahan obat. Tanduknya bisa digunakan sebagai obat dan dagingnya dapat digunakan sebagai makan siang. Hahaha! Aku sangat beruntung kali ini, mendapat hewan magis ini. Kita lihat, apakah sudah memiliki batu spiritual."

Setelah membunuh hewan magis, sang kultivator tidak langsung memasukannya ke dalam kantong ruang. Karena tidak merasakan adanya bahaya mengancam. Jika seperti itu, memisahkan bagian-bagian tubuh dari hewan tersebut adalah hal yang sangat penting.

Mengingat hewan spiritual akan membusuk dalam waktu satu atau dua hari. Memisahkan beberapa bagian tubuh dari hewan magis juga dapat membuat lebih efisien. Apabila ingin dijual, tidak perlu repot harus memisahkannya di tempat penjualan.

Setelah pertarungan selesai, Wan Tian kembali untuk mengambil tanaman obat beserta hewan yang ia kumpulkan. Namun kultivator yang merasakan kehadiran seseorang pun waspada. Ia melihat anak kecil yang berlarian ke arah sumber air itu dengan seksama.

"Ah, hanya seorang anak kecil. Tapi tidak merasakan aura spiritual dari anak itu." Setelah memisahkan beberapa bagian tubuh rusa tanduk petir, mengambil batu batu spiritual yang paling berguna dan juga tanduk yang berharga. Sisanya tinggal seonggok daging yang juga bermanfaat sebagai pengganjal perut.

Wan Tian melihat pria itu mendekat ke arahnya. Namun ia tidak merasa takut karena sang Dewi telah memberitahunya kalau tidak akan membahayakan dirinya. Karena ia bisa merasakan kultivator tersebut bukanlah orang yang mudah membunuh orang. Apalagi anak yang tidak dapat membangkitkan energi spiritual.

"Kamu harus tenang, Wan Tian. Jangan membuat orang itu curiga tehadapmu. Kamu hanya perlu melakukan apa yang harus dilakukan. Bersikaplah seperti tidak terjadi apapun. Kau tidak melihat pertarungan itu. Iya. Kau harus bersikap tidak melihat pertarungan itu."

Wan Tian mengambil air dari mata air lalu mengambilnya dengan kedua tangan. Lalu meminum airnya yang menyegarkan. Tapi perutnya merasa lapar. Ia baru mendapatkan tanaman obat. Namun energinya tidak akan penuh seketika hanya karena memakan tanaman obat yang dianggap sebagai penyambung nyawa.

"Hey, kenapa anak muda sepertimu berada di tempat seperti ini? Juga, aku tidak merasakan energi spiritual sama sekali. Hey, katakan bahwa kamu bahkan tidak memiliki akar spiritual?"

Wan Tian menengok ke belakang dan melihat pria itu berbicara padanya. Pertama ia membalas dengan senyuman. Selanjutnya ia mengangguk mengiyakan apa yang ditanyakan padanya.

***

1
Hasmi Asmi
untuk pemeran utamanya sama gurunya di ganti aja yg lbih pinter,cerita ini gak akan bisa DPT pringkat klok guru sama muridnya sama bodoh,critanya terlalu membosankan
Alex Kawun
yg pekok author nya
Qing shan
🤔🤔🤔🤔
Qing shan
🙏🙏🙏🙏
Qing shan
🥰🥰🥰🥰
Qing shan
👍👍👍👍
Qing shan
🤩🤩🤩🤩
Qing shan
💪💪💪💪
Qing shan
🤔🤔🤔🤔
Qing shan
🙏🙏🙏🙏
Mahayabank
Mantaaap...Lanjuuuut lagiiee 👌👌👌
Qing shan
🥰🥰🥰
Qing shan
👍👍👍👍
Qing shan
🤩🤩🤩
Qing shan
💪💪💪💪
Qing shan
🤔🤔🤔🤔
Qing shan
🙏🙏🙏🙏
Qing shan
🥰🥰🥰🥰
Qing shan
👍👍👍👍
Qing shan
🤩🤩🤩🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!