NovelToon NovelToon
Hot Duda Dan Baby Sitter

Hot Duda Dan Baby Sitter

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Ibu Pengganti / Pengganti
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Rhtlun_

Di tengah hujan deras yang mengguyur jalanan kota, Kinanti menemukan seorang anak kecil yang tersesat. Dengan tubuhnya yang menggigil kedinginan, anak itu tampak sangat membutuhkan bantuan. Tak lama kemudian, ayah dari anak itu muncul dan berterima kasih atas pertolongan yang ia berikan.

Meskipun pertemuan itu sederhana, tidak ada yang tahu bahwa itu adalah awal dari sebuah kisah yang akan mengubah hidup mereka berdua. Sebuah pertemuan yang membawa cinta dan harapan baru, yang muncul di tengah kesulitan yang mereka hadapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rhtlun_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21

Di ruang kerja Julian, kesibukan masih terus berlangsung. Berkas-berkas berserakan di meja, dan suara ketukan keyboard terdengar tiada henti. Julian tengah tenggelam dalam pekerjaannya, ditemani oleh asistennya, David, yang duduk di meja sebelah, turut membantu menyelesaikan tugas-tugas yang menumpuk.

Tiba-tiba, telepon Julian berdering. Ia melirik layar dan melihat nama Hanah muncul. Dengan sedikit ragu, ia mengangkat telepon tersebut.

“Ya, Hanah?” Sapanya dengan nada datar.

Dari seberang, terdengar suara Hanah yang penuh semangat, namun juga memaksa. "Julian, orang tuaku ingin bertemu denganmu nanti malam. Mereka ingin membicarakan sesuatu yang penting." Ujarnya tanpa memberi ruang bagi Julian untuk menolak.

Julian menghela napas panjang. "Hanah, aku benar-benar sibuk hari ini. Mungkin kita bisa atur waktu lain." Jawabnya mencoba menolak dengan sopan.

Namun, Hanah tidak menyerah. Suaranya menjadi lebih mendesak dan sedikit emosional. "Julian, ini sangat penting. Kalau kamu tidak datang, aku tidak tahu apa yang akan kulakukan. Aku bisa saja melakukan sesuatu yang berbahaya!" Ancamnya, suaranya mulai bergetar.

Julian terdiam sejenak. Ancaman seperti itu membuatnya khawatir. Ia tidak ingin terjadi hal buruk pada Hanah, meskipun ia merasa sangat lelah dengan sikapnya yang obsesif. "Baiklah, Hanah. Aku akan datang nanti malam." Ucap Julian akhirnya, meski dengan berat hati.

Setelah menutup telepon, Julian menyandarkan punggungnya ke kursi, merasa pusing dengan situasi tersebut. "David, aku butuh waktu sebentar." Ujarnya kepada David yang dengan setia berada di sampingnya.

David mengangguk. "Baik, Pak. Jika Anda butuh bantuan, saya ada di sini." Balas David dengan nada penuh pengertian.

Sementara itu, Kinanti tengah menjemput Kenzo dari sekolah. Biasanya, perjalanan pulang mereka dipenuhi dengan cerita ceria dari Kenzo, tetapi kali ini berbeda. Kenzo duduk diam, menatap ke luar jendela tanpa berkata apa-apa.

"Kenzo, ada apa? Kamu tidak seperti biasanya." Tanya Kinanti lembut, mencoba memulai percakapan.

Kenzo menunduk sebelum akhirnya berbicara dengan suara lirih. "Aku iri melihat teman-temanku yang dijemput oleh ibu mereka Kak." Katanya pelan.

Kinanti merasakan simpati yang mendalam. Ia paham perasaan Kenzo yang mungkin merasa kehilangan sosok ibu. "Kenzo, setiap keluarga itu berbeda. Tapi kamu tahu, kan, bahwa Daddymu sangat mencintaimu? Aku juga selalu ada di sini untukmu." Kata Kinanti, berusaha menenangkan Kenzo.

Kenzo mengangguk, meski wajahnya masih menyiratkan kesedihan. Melihat itu, Kinanti mencari cara untuk menghiburnya. "Bagaimana kalau kita membuat kue bersama? Kamu bisa membantu aku di dapur, dan kita bisa bersenang-senang." Ajak Kinanti dengan senyum hangat.

Mata Kenzo mulai berbinar. "Benarkah, Kak? Aku ingin membuat kue!" Serunya dengan semangat.

Setibanya di rumah, Kinanti segera mengajak Kenzo ke dapur. Mereka mulai menyiapkan bahan-bahan untuk membuat kue. Kinanti mengajari Kenzo cara mencampur adonan dengan benar, dan Kenzo terlihat sangat antusias. Suasana dapur pun dipenuhi dengan tawa dan canda.

Ketika kue mulai matang di oven, aroma manis memenuhi rumah. Kenzo tampak bahagia dan kembali ceria. "Kak Kinanti. Aku sangat senang bisa membuat kue." Ucap Kenzo tulus.

Kinanti tersenyum dan mengusap kepala Kenzo dengan lembut. "Aku senang bisa membuatmu bahagia, Kenzo. Kamu anak yang hebat, dan kamu tidak perlu merasa sedih lagi." Jawab Kinanti.

Saat Julian pulang dari kantor, ia mendengar suara berisik dari arah dapur. Rasa penasaran mendorongnya untuk melangkah menuju sumber suara tersebut. Ketika ia mendekat, ia mendapati pemandangan yang hangat di depan matanya. Kinanti dan Kenzo sedang sibuk membuat kue bersama di dapur, tertawa riang sambil bercanda.

Julian berdiri di ambang pintu, tersenyum melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah anaknya dan Kinanti. "Apa yang sedang kalian lakukan di sini?" Tanyanya dengan nada ramah.

Kinanti menoleh dan tersenyum hangat. "Kami sedang membuat kue, Tuan. Mau ikut bergabung?" Ajaknya dengan penuh semangat.

Julian berpikir sejenak, lalu mengangguk. "Baiklah, sepertinya ini bisa jadi kegiatan yang menyenangkan." Ujarnya sambil melangkah masuk ke dapur.

Saat Julian mulai membantu, suasana menjadi semakin meriah. Kenzo, dengan wajah nakal, mengambil segenggam tepung dan dengan cepat mengoleskannya ke wajah ayahnya. "Kenzo!" Seru Julian, pura-pura terkejut, namun tak bisa menahan tawanya.

Kinanti yang melihat kejadian itu ikut tertawa. Namun, Kenzo yang masih dalam suasana jahil, mengoleskan sedikit tepung ke pipi Kinanti juga.

"Kenzo, kamu nakal sekali!" Ujar Kinanti, tertawa sambil berusaha membersihkan tepung dari wajahnya.

Julian tertawa bersama mereka, merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang memenuhi ruangan. Mereka bertiga tampak seperti keluarga yang sangat bahagia, menikmati momen sederhana namun penuh makna.

Di sudut ruangan, Bi Inah memandang mereka dengan senyum lembut. Melihat Julian, Kinanti, dan Kenzo bercanda dan tertawa bersama membuat hatinya terharu. Baginya, kebahagiaan yang terpancar dari mereka adalah hal yang indah dan langka.

Saat makan malam, mereka menikmati kue buatan Kinanti dan Kenzo bersama-sama. Melihat Kenzo yang ceria, Julian merasa lega. Meski ia harus menghadapi pertemuan dengan Hanah malam ini, setidaknya ia tahu Kenzo bahagia bersama Kinanti. Julian tahu ia harus menghadapi tantangan lain, ia merasa ada kedamaian yang menyelimuti rumahnya berkat kehadiran Kinanti yang membawa kebahagiaan bagi Kenzo.

1
Ds Phone
ada kebahagian untuk nya
Ds Phone
semagat tu
selviana engol
ceritanya sangat seru
selviana engol
ceritanya sangat seru
Fitriadesy 99.df
cerita nya bagus
Ds Phone
perumpuan tu mesti paksa dia
Ds Phone
emak nya sombong tak bertempat
Ds Phone
ada rasa suka
Ds Phone
meraka suka sekali
Ds Phone
apa kah dia akan kembali
Ds Phone
ya semua nya tak bolih pasaka kalau hati tak suka
Ds Phone
lama lama akan rapat
Ds Phone
kebahagian yang dia fapat
Ds Phone
orang tak tahu malu macam tu kah
Ds Phone
dia ada bakat terpendam
Ds Phone
bunga bunga cinta
Ds Phone
dia pandai melayan anak anak
Ds Phone
dia dah jatuh cinta lah tu
Ds Phone
kebahagian anak lebih penting
Ds Phone
tentu ada masalah besar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!