Menantu Yang Tidak Diinginkan

“Pasti dia lelah juga, biarkan saja lebih baik aku membersihkan diri lalu tidur” Surya berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah itu ia tidur di samping sang istri dan memeluknya.

Nita merasakan ada yang memeluknya, ia mencoba membuka mata dan melihat ternyata suaminya sudah datang, Nita kembali melanjutkan tidurnya di pelukan sang suami.

Mentari merangkak naik menyinari penjuru bumi, suasana pagi yang selalu sama dialami Nita. Bangun pagi, mengerjakan pekerjaan rumah sebisanya meski ibu mertuanya selalu mengomel jika Nita tidak mengerjakan semuanya tapi tetap saja Dara mengerjakannya.

“Nita” panggil Dara

Nita langsung menghampiri Dara “Iya bu ada apa?” tanya Nita

“Kamu lihat baju yang di sini? Kemarin ibu menaruhnya di sini karna belum di setrika”

“Tidak bu aku tidak melihatnya”

“Aduuh di mana ya perasaan kemarin ada di sini, aku kan mau jalan-jalan dengan Fifi”

“Jalan-jalan?”

“Iya Fifi kemarin mengajak ibu pergi jalan-jalan jadi ibu mempersiapkan baju itu. Ah sudahlah aku pakai yang lain saja oh iya nanti Fifi akan sarapan di sini karna kita akan berangkat bersama”

“Sarapan di sini lagi?”

“Memang kenapa? Dia itu anak teman aku jadi wajar kalau sering main ke sini. Dia anaknya baik dan suka membelikan ibu sesuatu nanti saja ibu diajak ke Mal sama dia. Fifi itu tidak pelit walaupun ibu bukan siapa-siapanya tidak seperti kamu”

“Aku juga sudah memberi apa yang ibu minta, kenapa ibu bilang aku pelit?”

“Sudahlah malas ibu berdebat dengan kamu, sekarang kamu masak ibu mau cari baju dulu”

Dara meninggalkan Nita yang masih berdiri di sana.

Ada rasa sakit di hatinya ketika ibu mertuanya bilang kalau dirinya pelit. Padahal Nita selalu memberikan apa yang diminta oleh Dara tapi sepertinya semuanya tidak cukup. Nita berharap jika suatu saat nanti Dara bisa berubah dan bersikap baik layaknya seorang ibu pada anaknya meski hubungan mereka hanyalah sebatas menantu dan mertua.

Nita kembali ke dapur untuk memasak.

Setelah menyelesaikan semuanya, Nita membangunkan sang suami agar bersiap-siap untuk bekerja.

Benar saja tidak lama kemudian Fifi sudah berada di depan rumah.

“Aku harus bisa membuat mas Surya tertarik sama aku” ucap Fifi percaya diri

Fifi mengetuk pintu.

Tok tok tok

Dara yang mendengar suara ketukan pintu langsung berjalan mendekati pintu untuk membukanya.

“Itu pasti Fifi” ucap Dara seraya berjalan

Pintu terbuka, Fifi langsung menyapa Dara “Selamat pagi tante”

“Selamat pagi, ayo masuk” ajak Dara “Kamu tunggu di meja makan ya tante mau panggil Surya dulu”

“Iya tante”

Dara menuju kamar Nita dan Surya lalu memanggilnya “Surya, ayo sarapan” ucap Dara

Kreek

Pintu terbuka “Iya bu sebentar, mas Surya lagi siap-siap” ucap Nita

“Cepat Fifi sudah menunggu”

Dara kembali ke meja makan untuk menemani Fifi.

Tak lama kemudian Nita dan Surya sudah keluar dari kamarnya dan langsung duduk di meja makan.

“Loh Fifi” sapa Surya

“Iya mas, aku mau sarapan di sini lagi bolehkan” ucapnya manja

“Dih sok manja begitu yang begini nih nantinya akan menambah populasi pelakor harus segera dibasmi dari muka bumi” ucap Nita dalam hati

“Iya tidak apa-apa, ayo kita sarapan”

Nita mengambilkan nasi untuk Surya dan menaruhnya di depan Surya.

“Kamu makan ini biar sehat mas” Fifi meletakkan sayuran di piring Surya

“Perasaan aku istrinya kenapa jadi dia yang taruh itu sayuran di piring mas Surya” Nita menggerutu di dalam hatinya

“Biar aku saja kamu tidak perlu repot-repot karna aku istrinya mas Surya jadi sudah kewajiban aku melayani suamiku” ucap Nita penuh penekanan namun sambil tersenyum

Jika ditanya bagaimana perasaan Fifi tentu saja kesal, rasanya ia ingin menumpahkan sayuran itu pada Nita.

“Terima kasih sayang” ucap Surya

Fifi yang mendengar Surya memanggil Nita dengan sebutan sayang hanya memutar bola matanya dengan malas.

“Iya sama-sama mas” Nita memberikan senyum manisnya yang semakin membuat Fifi panas

Nita melirik ke arah Fifi yang menatapnya jengah sedangkan Nita tertawa puas di dalam hatinya “Aku akan buat kamu semakin panas dan tidak akan membiarkan kamu mendekati mas Surya wahai pelakor” ucap Nita dalam hati

“Sudah mesranya tidak lihat apa masih ada orang tua di sini” omel Dara

“Maaf bu” ucap Surya merasa tak enak

“Aku sudah selesi, mas aku bareng kamu ya” ucap Nita

“Iya ayo. Bu kami berangkat ya” pamit Surya

“Iya, kamu hati-hati bawa motornya Surya”

“Iya bu”

Setelah kepergian Surya dan Nita, Fifi ingin membuat Dara semakin tidak menyukai sang menantu.

“Kita langsing berangkat nih Fi?” tanya Dara

“Iya tante, tapi sebenarnya aku juga ingin mengajak mas Surya biar kita bisa jalan-jalan rame-rame” Fifi merubah wajahnya berpura-pura sedih

“Lain kali kita ajak Surya ya, kalo bukan hari libur dia pasti tidak bisa karna harus bekerja”

“Benar ya tante nanti kita jalan-jalan bertiga tidak perlu ajak si Nita itu diakan sudah biasa belanja kata tante biar kita bisa senang-senang”

“Iya tidak usaha ajak Nita, ayo kuta berangkat nanti keburu siang”

Dara dan Fifi pun menaiki taksi yang sudah dipesannya.

Sedangkan di perusahaan WR Group terjadi kehebohan karna CEO akan datang dari luar negeri setelah sekian lama mereka berada di sana.

“Dengar-dengar CEO nya cakep banget duuh jadi idaman aku nih kalau nanti dia datang aku harus tampil cantik siapa tahu dia melirik” ucap Wiwik bersemi

“Kelamaan jomblo jadi begini” cibir Nita

“Siapa tahu dia adalah jodoh yang dikirim Tuhan untuk aku”

“Terlalu banyak nonton sinetron kamu jadinya begini deh”

“Ya elah Nit, kamu tidak bisa banget ya lihat aku bahagia”

“Jangan mengkhayal terlalu tinggi nanti jatuhnya sakit, kalau ada kasurnya di bawah mending empuk kalo jatuhnya ke beton bisa remuk badan kamu”

“Sadis banget kamu Nit, pantas saja kamu dapat mertua kejam hahaha” Wiwik tertawa

“Kurang ajar kamu, jadi kamu doain aku ya” Nita melempar buku yang ada di depannya pada Wiwik

“Aww sakit Nit, ini namanya KDRT kamu bisa aku laporin”

“Kamu pikir suami istri apa, sudahlah lanjut kerjanya nanti tidak kelar-kelar ini”

“Siap bu Nita yang cantik”

“Baru nyadar”

Nita dan Wiwik pun kembali melanjutkan pekerjaannya masing-masing.

Tiba-tiba ada atasan mereka masuk.

“Maaf mengganggu waktunya, saya di sini hanya ingin menyampaikan sesuatu. Seperti yang kalian dengar kalau CEO kita akan datang jadi saya berharap besok kalian datang lebih awal karna akan dilakukan penyambutan untuk beliau dari semua karyawan” ucapnya dengan tegas