Menantu Yang Tidak Diinginkan

Menantu Yang Tidak Diinginkan

1

Setiap pagi Nita menyempatkan membantu sang ibu mertua untuk memasak, meski dirinya bekerja tapi menyiapkan sarapan untuk sang suami adalah tanggung jawabnya.

“Kalo bisa bangun lebih pagi biar ada yang bantu ibu beres-beres” ucap Dara

Dara selalu meminta Nita untuk membantunya melakukan pekerjaan rumah padahal dirinya tahu kalau Nita harus bekerja. Sebisa mungkin Nita membantu sang mertua meski tidak semuanya karna jika Nita membatu semuanya pasti dirinya akan terlambat untuk bekerja.

“Aku bangunkan mas Surya dulu bu sekalian siap-siap” ujar Nita

“Heemm”

Dari awal memperkenalkan Nita padanya, Dara sudah tidak menyukainya karna wanita yang dipilih oleh sang anak tidaklah sesuai keinginannya.

Nita merupakan seorang anak yatim piatu yang besar di sebuah panti asuhan, meski Nita belum tahu apa alasan kedua orang tuanya menaruhnya di sana tapi menurut ibu panti Nita ditemukan di depan panti asuhan.

Nita masuk ke dalam kamarnya untuk membangunkan Surya untuk sarapan.

“Mas bangun, mandi terus sarapan” ucap Nita

“Emm iya” Surya membuka matanya

“Kamu mandi dulu gih, aku siapkan baju kerja kamu” ujar Anita

Setelah menyiapkan baju kerja untuk Surya dan Surya pun sudah selesai mandi kini Nita gantian masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi dan bersiap-siap juga.

Di dapur, Dara sedang merapikan alat-alat masak.

“Huuh punya menantu tidak berguna kalaupun bekerja kan bisa membantu dulu” dengan perasaan dongkol Dara membersihkannya

Dara merasa Nita tidak bisa membantunya padahal Nita selalu ingin membantunya dengan mengerjakan tugas yang seharusnya dikerjakan.

“Bu” sapa Surya

Surya menghampiri Dara dan mengajaknya sarapan bersama karna Surya dan Nita akan berangkat bekerja.

“Surya, sudah bangun?”

Dara membalikkan badannya dan melihat Surya yang sudah rapi memakai baju kerjanya.

“Iya bu, ayo sarapan bu Nita juga sudah di sana”

“Bisa-bisanya dia duduk santai di sana sedangkan aku harus membereskan semua ini sendirian” ucap Dara dalam hati

“Bu, kok malah bengong sih”

“Oh iya ayo”

Surya dan Dara berjalan menuju meja makan. Mereka bertiga menikmati sarapan yang ada di depan mereka.

Setelah menghabiskan makanannya, Surya dan Nita berpamitan berangkat bekerja.

“Kami berangkat dulu bu” ucap Surya

“Yang beresin semua ini siapa?” tanya Dara

“Kan biasanya juga ibu yang membereskannya” jawab Surya

“Ibu pegal-pegal Surya, Nita kamu bantu ibu ya”

“Aku harus berangkat bekerja bu”

“Ya sudah biar ibu yang membereskan semuanya, ibu seperti pembantu saja melakukan pekerjaan rumah” keluh Dara

“Bukan seperti itu bu seandainya aku tidak bekerja aku pasti bantu ibu” jelas Nita

Melihat raut wajah Dara yang seperti sangat kesal padanya, Nita merasa tidak enak tapi ia juga tidak bisa membantunya karna Nita juga harus bekerja kalau ia masih membantu sang mertua sudah pasti Nita telat sampai ke kantor.

“Kamu bantu ibu dulu Nit” ucap Surya

Nita menatap Surya seakan memberi kode bahwa dirinya harus segera berangkat bekerja.

“Sebentar saja sayang, kasihan ibu sepertinya dia kelelahan” ucap Surya

“Baiklah”

Mau tidak mau Nita membantu Dara mencuci piring-piring kotor.

“Kamu saja yang cuci ya ibu mau ke kamar rasanya badan ibu capek banget karna tadi menyapu dan mengepel”

Dara meninggalkan Nita sendirian.

“Aku harus segera mencuci piring ini agar bisa cepat berangkat” Nita langsung mencuci semua piring

Setelah beberapa menit Nita mencuci piring, kini piring-piring itu sudah bersih. Nita pun langsung bergegas pergi karna ia sudah sangat terlambat pergi ke kantornya.

Sesampainya di kantor, Nita langsung bergegas masuk ke dalam ruangannya.

“Kamu kenapa telat Nit?” tanya Wiwik rekan kerja Nita

Nita yang masih ngos-ngosan menjawab Wiwik dengan napas tersenggal “A..ku ta hah tadi bantu mertua dulu jadinya telat” jawab Nita

“Kok bisa sih padahal kamu harus bekerja, lagian ibu mertua kamu juga tidak bekerja jadi dia bisa melakukannya sendiri”

“Ya begitulah suami aku yang memintanya untuk membantu jadi mau tidak mau aku harus membantunya”

“Kamu bisa menolak jadinya kamu telat untung saja hari ini tidak ada bos jadi kamu aman deh”

“Ya sudahlah mau bagaimana lagi”

“Pasrah banget sih jadi menantu”

“Ya mau tidak mau kalau tidak menuruti suami aku dosa dan pasti akan berakhir pertengkaran”

“Yang sabar ya Nit”

Kedua orang itu bekerja dengan laptopnya masing-masing.

*

Sudah saatnya waktu pulang, Nita dan Wiwik sedang membereskan barang-barangnya dan akan pulang.

“Akhirnya pulang juga, aku sudah sangat merindukan kasur empukku di rumah kasihan sekali dia dianggurin” Wiwik meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku akibat pekerjaan yang dikerjakannya, Wiwik juga membayangkan kasurnya yang sudah seharian ia tinggal

“Kamu kayak satu tahu saja lagian kasurnya juga tidak mau ditiduri kamu”

“Ya elah kamu tidak bisa lihat orang senang saja Nit, aku masih bujang jadi wajar kalo tidurnya menikmati kasur memangnya kamu”

“Makanya nikah biar ada yang dipeluk bukan hanya guling” cibir Nita

“Aku masih belum kepikiran lagian aku juga tidak mau punya mertua seperti mertua kamu”

“Hus kamu bicaranya sembarangan meski gitu-gitu mertua aku ibu dari suami aku”

“Kalo aku jadi kamu aku akan bilang ‘aku ini menantu bukan pembantu’”

“Sudahlah aku mau pulang kalo di sini terus bisa ikutan tidak waras” Nita mengambil tasnya dan berdiri lalu berjalan pulang

“Nit tunggu Nit”

Nita berjalan keluar dari kantornya.

Sebelum pulang ke rumahnya, Nita berniat untuk mampir ke mini market terlebih dahulu untuk membeli beberapa barang dan juga keperluannya.

Setelah memilih beberapa barang dan juga bahan-bahan dapur, Nita membayarnya.

Nita langsung pulang karna ia juga harus membantu sang mertua untuk memasak makan malam.

Sesampainya di rumah, Nita langsung masuk ke dalam namun Dara yang sudah berada di sana melihat Nita yang berbelanja begitu banyak menghampirinya.

“Apa yang kamu beli kenapa begitu banyak?” tanya Dara

Dara melihat Nita yang menenteng belanjaannya, Dara tidak suka melihat Nita yang menurutnya boros padahal uang yang dipakai Nita adalah miliknya bukan uang yang diberikan oleh Surya.

“Ini barang-barang keperluan aku dan bahan-bahan dapur bu” jawab Nita

Nita menunjukkan barang yang dibawanya pada Dara

“Barang-barang keperluan? Kamu boros sekali sih Nit mentang-mentang gaji kamu lebih tinggi dari suami kamu, kamu bisa bebas belanja apa saja begitu! Coba saja uangnya disimpan dan berhemat takutnya nanti malah butuh uang” omel Dara

Dara tak percaya kalau barang yang dibeli Nita hanya barang keperluannya pasti Nita membeli barang yang tidak penting itu pikir Dara.

“Tapi bu aku hanya membeli beberapa saja” Nita mencoba membela diri

“Sudahlah, sekarang kamu masak ibu capek habis nyuci tadi” Dara memegang pinggangnya yang pegal karna menyuci beberapa baju.

“Nyucikan pakai mesin cuci bu”

“Kamu berani membantah ya, kamu tidak lihat usia ibu sudah tua jadi wajar kalau mudah sekali lelah”

Tak mau perdebatan antara dirinya dengan ibu mertuanya semakin panjang Nita mengiyakan perintahnya.

“Iya bu, aku naruh barang dulu”

“Ibu mau ke kamar” Dara masuk ke dalam kamarnya

Nita menaruh barang-barangnya di kamar dan langsung pergi ke dapur untuk memasak. Meski tubuhnya merasa lelah karna pekerjaan yang  banyak  di kantornya tapi Nita harus tetap memasak.

Setelah menyiapkan makanan, Nita masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri dan sholat.

Surya baru saja pulang, ia tak melihat keberadaan istrinya jadi Surya langsung masuk ke dalam kamarnya.

Kreek

“Sudah pulang mas”

Nita melihat Surya yang baru saja membuka pintu dan masuk ke dalam kamarnya dengan membawa tas kerjanya.

“Iya, kamu baru selesai sholat ya?”

Surya duduk di tepi ranjang di dekat Nita agar bisa mengobrol dengan nyaman.

“Iya mas”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!