NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Isteri

Pesona Mantan Isteri

Status: tamat
Genre:Cintamanis / Lari Saat Hamil / Single Mom / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:193.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Menikah karena perjodohan, dihamili tanpa sengaja, lalu diceraikan. Enam tahun kemudian Renata tak sengaja bertemu dengan mantan suami dalam situasi yang tak terduga.

Bertemu kembali dengan Renata dalam penampilan yang berbeda, membuat Mirza jatuh dalam pesonanya. Yang kemudian menumbuhkan hasrat Mirza untuk mendapatkan Renata kembali. Lantas apakah yang akan dilakukan oleh Renata? Apalagi ketika Mirza tahu telah ada seorang anak yang lahir dari hasil ketidaksengajaan dirinya di malam disaat ia mabuk berat. Timbullah keinginan Mirza untuk merebut anak itu dari tangan Renata. Apakah Renata akan membiarkan hal itu terjadi? Ataukah Renata akan membuka hati untuk pria lain demi menghindari mantan suaminya itu?

“Kamu sudah menceraikan aku. Diantara kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Jadi tolong jangan ganggu aku.”

- Renata Amalia -

“Kamu pernah jadi milikku. Sekarang pun kamu harus jadi milikku lagi. Akan aku pastikan kamu dan anak kita akan berkumpul kembali.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Lamaran Dadakan

PMI 25. Lamaran Dadakan

“Melamar itu apa, Ayah?” Dito bertanya memandangi Tony dan Renata bergantian. Rasa keingintahuannya tinggi. Sama seperti ketika ia bermain ke rumah teman, tetangga sebelah rumah. Ia yang melihat orangtua temannya yang tinggal serumah itu pun menumbuhkan rasa ingin tahunya serta keinginannya untuk memiliki keluarga yang lengkap.

Renata menahan napas. Jantungnya berdetak semakin tak karuan. Ia berharap Tony tidak serius dengan ucapannya. Lagipula anak kecil seperti Dito belum mengerti dengan masalah orang dewasa. Apalagi tentang pernikahan.

Sementara Bu Ningsih masih diam menyimak. Sembari dalam hati berdoa agar dibukakan pintu hati Renata untuk menerima kehadiran Tony dalam hidupnya. Dugaan Bu Ningsih belakangan ini rupanya tidak salah. Tony memang memiliki perasaan kepada Renata. Gelagat dan bahasa tubuhnya saja sudah jelas kelihatan.

“Itu bahasa orang dewasa. Artinya Ayah mau menikahi Bunda. Kalau Ayah sama Bunda udah nikah, baru boleh tinggal bersama dalam satu rumah.” Pelan-pelan Tony memberi penjelasan agar mudah dimengerti oleh anak seusia Dito. Dito anak yang pintar, ia yakin anak itu cepat mengerti.

“Jadi, apa Ayah boleh menikahi Bunda?” tanya Tony kemudian. Walaupun Dito sudah memberinya lampu hijau, tetap saja ia harus meminta ijin anak itu. Ia sendiri tak mau terlalu banyak berharap. Sebab anak kecil bisa berubah pikiran sewaktu-waktu menurut suasana hati mereka.

Tak disangka Dito mengangguk, mengiyakan pertanyaan Tony. Raut wajahnya bahkan terlihat sangat bahagia.

“Boleh, Ayah. Boleh sekali. Ayah boleh menikah sama Bunda, biar Ayah bisa tinggal bareng aku dan Bunda. Boleh, kan, Nek?” Dito menoleh pada Bu Ningsih di sebelahnya.

Bu Ningsih menarik senyuman. “Kalau Nenek, sih, tentu saja boleh. Sekarang tanya Bunda dulu, apa Bunda mau menerima lamaran Pak Tony.”

“Bunda, mau, ya, menikah dengan Ayah?” Dito memandangi Renata dengan pandangan penuh pengharapan.

Ditodong dengan pertanyaan itu membuat Renata membeku seketika. Ia tak tahu harus menjawab apa. Ingin mengatakan 'tidak', ia takut mengecewakan dan membuat Dito sedih. Ingin berkata 'iya' pun, belum tentu juga perjalanan hubungannya dengan Tony bisa berjalan dengan mulus.

Renata menghela napas sembari melirikkan pandangan pada Bu Ningsih. Yang membalas lirikannya dengan kedipan mata, tanda meminta ia menyetujui permintaan Dito.

Pandangan Renata kemudian berpindah pada Tony yang diam menunggu dengan sabar jawabannya. Lalu beralih pada Dito yang terlihat antusias.

“Dit, begini, ini masalah orang dewasa. Bunda minta maaf tidak bisa menjawabnya sekarang. Orang dewasa biasanya butuh waktu untuk memikirkan ini matang-matang. Bunda tidak boleh asal menjawab, karena menikah itu bukan main-main. Dito mengerti, kan, maksud Bunda?” Pelan-pelan Renata memberi pengertian. Sebab memberi jawaban tanpa berpikir panjang itu bisa saja akan berakhir dengan penyesalan. Ada banyak hal yang menjadi pertimbangannya. Salah satu diantaranya adalah restu kedua orangtua Tony.

Tony berasal dari keluarga yang terpandang, yang memiliki strata kehidupan sosial yang jauh di atasnya. Renata khawatir kesenjangan sosial itu yang akan menjadi alasan orangtua Tony tidak akan merestui hubungan mereka nanti. Apalagi status dirinya yang seorang janda beranak satu, tentu saja tidak mudah bagi keluarga Tony untuk menerimanya.

Belum lagi dengan omongan orang-orang. Renata takut latar belakang dirinya akan mendatangkan masalah bagi keluarga Tony di kemudian hari. Ia juga tak ingin menyeret pria itu ke dalam masalah.

Dito tak langsung menjawab. Anak kecil itu tampak sedang berpikir. Wajah bahagianya kini berubah suram.

Renata sebetulnya tidak ingin membuat Dito sedih. Tapi ia juga tidak ingin salah mengambil langkah. Pernah gagal dalam berumah tangga membuat Renata harus berhati-hati dalam memilih.

“Maaf, Pak Tony. Kalau boleh saya bertanya, apakah Pak Tony serius ingin menikahi Renata?” tanya Bu Ningsih yang sejak tadi hanya menyimak. Rasa penasaran mendorongnya untuk bertanya.

“Bahkan lebih dari serius. Saya minta maaf kalau lamaran ini terkesan mendadak dan di situasi yang tidak kondusif. Tapi, kalau saya tidak mengatakan ini sekarang, saya takut tidak akan punya kesempatan lagi,” jawab Tony dengan bijak.

“Ren, gimana tanggapan kamu?” Bu Ningsih beralih pada Renata yang diam tertunduk. Sebagai orang yang sudah menganggap Renata seperti anak sendiri, tentu saja ia sangat setuju jika Renata menikah dengan Tony. Akan tetapi, keputusan tetap berada di tangan Renata. Walaupun ia berharap Renata akan mempertimbangkan lamaran Tony.

“Saya minta waktu. Saya minta maaf tidak bisa menjawabnya sekarang,” kata Renata pelan dan hati-hati agar tidak melukai perasaan Tony. Bukannya menolak niat baik Tony, akan tetapi ia juga perlu memikirkan ini matang-matang. Apalagi pernikahan itu bukan sebuah permainan.

“Tapi Bunda janji, ya, mau menikah dengan Ayah?” pinta Dito setengah menodong ibunya.

“Maaf, Dit, Bunda tidak janji.”

Seketika raut wajah Dito berubah masam. Ia kecewa dan sedikit marah dengan jawaban ibunya.

“Aku kesal sama Bunda. Bunda tidak sayang aku lagi.” Dito merajuk, kemudian turun dari tempat duduk. Anak itu lalu menyeret langkahnya setengah berlari menuju kamar.

“Dit ... Dito ...” panggil Renata.

Namun Dito tidak menghiraukan. Detik berikutnya terdengar suara pintu dibanting kuat, menimbulkan dentam cukup kencang yang membuat kaget.

Renata sudah berdiri ingin menyusul Dito, namun Tony menghentikannya segera.

“Biar saya saja,” kata Tony. Kemudian berdiri dan lekas menyusul Dito ke kamarnya.

“Ren, apa tidak bisa kamu mempertimbangkan lamaran Pak Tony? Jarang, loh, ada laki-laki sebaik dan setulus Pak Tony. Apalagi Pak Tony itu sudah sayang sekali sama Dito,” ujar Bu Ningsih.

“Saya butuh waktu, Bu. Banyak hal yang harus saya pertimbangkan.”

“Ya sudah kalau memang seperti itu. Tapi satu hal yang harus kamu tau, tidak mudah Ren, menemukan seseorang seperti Pak Tony. Yang tulus tidak akan datang dua kali.”

Renata diam seribu kata. Ia hanya memasang telinga saja saat Bu Ningsih menasehatinya. Jujur saja hatinya masih berat untuk menerima Tony memasuki hidupnya. Terlalu banyak hal yang ia takutkan akan terjadi di masa depan nanti. Bagaimana jika suatu hari nanti Mirza tahu kalau Dito adalah anak kandungnya, lalu Mirza ingin merebut hak asuh Dito darinya?

****

Tok tok tok

“Aku marah sama Bunda. Bunda tidak sayang aku lagi. Aku cuma pengen punya Ayah seperti teman-temanku, kenapa tidak boleh?” Terdengar teriakan Dito dari dalam kamar begitu Tony mengetuk pintu kamar itu.

“Dit, ini Ayah. Tolong buka pintunya. Ayah boleh masuk, kan?” pinta Tony.

Tak butuh waktu lama pintu kamar itu pun dibuka. Tampak Dito dengan wajah masamnya. Tony pun mengajak Dito duduk pada tepian tempat tidur.

“Dit, Ayah boleh ngomong?” tanya Tony kemudian.

Dito mengangguk.

“Dito tidak boleh marah sama Bunda. Bunda itu terlalu sayang sama Dito, makanya Bunda tidak mau mengambil keputusan terburu-buru. Banyak hal yang Bunda takutkan. Kalau Dito sudah besar, nanti Dito juga bakal ngerti tentang masalah orang dewasa,” kata Tony pelan dan hati-hati. Dito memang masih terlalu kecil untuk memahami bahwa pernikahan bukanlah sesuatu yang mudah. Apalagi ibunya adalah seorang wanita yang sudah pernah menikah sebelumnya, tentu banyak hal yang menjadi ketakutan bagi Renata.

“Tapi, aku cuma pengen punya ayah seperti teman-temanku. Dan aku maunya Ayah Tony yang jadi ayahku,” Rengek Dito hampir menangis.

Tony langsung merangkul Dito, mengelus punggung anak itu dengan lembut.

“Ayah akan menjadi Ayah Dito walaupun Ayah tidak menikah dengan Bunda. Sampai kapanpun, Ayah akan tetap menjadi ayahnya Dito,” hibur Tony.

“Tapi, Ayah. Aku__”

“Dit ...”

Dito melepaskan diri dari rangkulan Tony begitu mendengar suara Renata. Wanita itu sudah berdiri di ambang pintu, melempar senyum pada Dito. Renata kemudian masuk dan ikut duduk di samping Dito.

“Dit, maafin Bunda, ya?” pinta Renata sembari menggenggam kedua tangan Dito.

Dito tidak menjawab. Wajahnya cemberut.

Renata menghela napas sejenak melihat ekspresi Dito. Selama menuruti permintaan Dito, permintaan yang satu ini yang paling sulit ia wujudkan. Tapi demi kebahagiaan Dito, apapun akan ia lakukan.

“Bunda mau, kok, menikah dengan Ayah Tony,” kata Renata.

To be continued...

1
Ririn Nursisminingsih
pingin tak gibenge ae mirza kok ngeyelae
Ririn Nursisminingsih
mirza ini emang gedek banget udah salah ngeyel..
Ririn Nursisminingsih
emang kok setiap kita marah,cemburu,kesel sama pasangan solosinya bercinra🤣🤣
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): otomatis langsung baikan lagi ya😆😆
total 1 replies
Ninik Srikatmini
mantul ren.. skak mak tuh si clau
Ririn Nursisminingsih
kasian renata selalu disakiti kpn bahagianya
Ririn Nursisminingsih
PD sekali kmu mirza..
Ninik Srikatmini
👍👍👍gpp thor
Ninik Srikatmini
😜😜😜
Ninik Srikatmini
hareudaaaang...
Ninik Srikatmini
hahahaaas kna mental luh mirza- vannesa
Ninik Srikatmini
😘😘semangat ya
Ririn Nursisminingsih
rasain loo kmu bercinta dg jalanh yg kmu cintai ternyata player
Ririn Nursisminingsih
syukurin mirza lagian dulu wktu berhubungan sama mirza dipaksa yas ren
Ririn Nursisminingsih
kmu aja yg bodoh virza dimanfaati doang coba dong diselidiki..
Ririn Nursisminingsih
mirza goblok banget main dg wanita bekas laki2 lain
Ririn Nursisminingsih
mirza yg bodoh bercinta dg jalang
Ririn Nursisminingsih
mirza2 bodoh kmu buang berlian demi batu kerikil
Ririn Nursisminingsih
cantikk thor udah visualnya ini aja
Umi Aswari
kok nmnya anknya dito Thor.. kyk nm bapak2
Dea Abdullah
teori renata sm tong aja mantan sk celap celup
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!