NovelToon NovelToon
Genius Twins Boy

Genius Twins Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Anak Genius
Popularitas:5.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: emmarisma

"Apa kamu sudah menemukan informasi tentangnya, Jackson?"

"Sudah, Kak. Aku yakin dia adalah dady kita."

Dua bocah laki-laki berusia 7 tahun itu kini menatap ke arah layar komputer mereka bersama-sama. Mereka melihat foto seorang Pria dengan tatapan datar dan dingin. Namun, dia memiliki wajah yang sangat tampan rupawan.

"Jarret, Jackson apa yang kalian lakukan?" Tiba-tiba suara seseorang membuat kedua bocah itu tersentak kaget.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4. Benjamin Alexander

Banyak yang tak mengenal siapa itu Benjamin Alexander. Pria dengan rupa bagai dewa Yunani, itu adalah pendiri sword of science. Tempat di mana para manusia berotak cerdas berkumpul. Meskipun namanya Sword of Science. Namun, rupanya tempat itu tak hanya sekedar tempat penelitian biasa. Di balik itu semua, Benjamin telah berhasil menciptakan beberapa senjata dan serum mematikan yang hanya dia jual pada orang-orang tertentu. Bahkan tak jarang pihak militer juga memesan senjata pada Benjamin.

Selain menjadi pemilik dan pendiri Sword of Science, Benjamin juga seorang ketua Mafia. dia sosok yang sangat misterius dan hampir tak tersentuh. Banyak Wanita yang menginginkan Ben menjadi teman kencan atau bahkan hanya one night stand semata. Namun, Ben yang sudah terlalu trauma dengan wanita memilih untuk tidak berdekatan dengan mereka. Setiap ada yang mendekat pada Ben, Ramos selalu berhasil menghalaunya.

Ibu Benjamin adalah seorang wanita sosialita dengan gaya yang sangat mewah dan berlebihan. Tumbuh dan besar di kalangan orang berada, membuat ibu Ben selalu bertingkah semaunya. Meskipun Ben sangat membenci ibunya. Akan tetapi Ben tidak bisa membunuh wanita yang telah melahirkan dirinya itu.

Setelah kejadian semalam, kini Ben tampak sangat berbeda. Dia terus meminta tim IT meretas CCTV jalan, bahkan meretas satelit negaranya, untuk mencari wanita yang telah dia nodai semalam.

Jika ditanya saat ini, apa yang Ben rasakan? dia pasti akan berkata tak tahu. Ia hanya ingin bertemu gadis itu dan berbicara mengenai kemungkinan yang terjadi nanti setelah hari kemarin.

"Bagaimana?"

"Menurut info yang kami dapatkan pemilik mobil bernama Giani Lorencia. Kabar baiknya dia bekerja di pusat laboratorium *SOS, dia adalah putri semata wayang dari profesor Gilbert.

*SOS : Sword of Science.

"Apa kau serius?"

"Iya, Tuan. Ini data-datanya."

Ben menatap foto seorang gadis yang sedang tersenyum manis. Tanpa sadar ben ikut menyunggingkan senyum tipis. Ramos terkejut saat mendapati senyum tipis yang hampir tak terlihat itu tergambar dari bibir bosnya.

"Sepertinya ada yang salah dengan tuan Ben. Apa efek serum kemarin juga mampu merusak kerja otak manusia?" ujar Ramos dalam hati.

"Katakan pada Paolo untuk terus mengawasinya."

"Baik, Tuan."

"Sekalian panggilkan Profesor Gilbert kemari.

Ramos pergi dari ruangan Ben. Saat ini Ben sedang ada di Sword of science. Dia masih menatap foto Giani dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Giani ... " desis Ben.

Tak lama berselang, Professor Gilbert sudah ada di hadapan Ben. Pria paruh baya itu tersenyum tulus. Ben hanya membalasnya dengan senyum tipis.

"Apa ada masalah, Tuan?"

"Tidak, tapi aku butuh bantuanmu untuk meneliti ini dan pastikan tidak ada orang lain yang tahu akan hal ini."

"Apa itu termasuk anggota keluargaku?" tanya Profesor Gilbert.

Wajah Ben bereaksi aneh, saat Profesor Gilbert menyebut kata keluarga. Ben tahu betul siapa yang dimaksud oleh pria paruh baya itu. Ben langsung menjawab dengan mengangguk.

"Baiklah, Jika begitu. Aku akan segera memberikan data-datanya padamu."

Profesor Gilbert pergi dari ruangan Benjamin dengan membawa sebuah tabung kecil. Ben menghela napas kasar. Wajah Profesor Gilbert amat sangat berwibawa dan ramah, Ben yakin saat ini putri Profesor Gilbert saat ini sedang menangis dan mengurung dirinya.

Namun, ternyata dugaan Ben salah besar. Tak lama setelah memikirkan bagaimana Giani, ponselnya bergetar. Ben mendapat kiriman foto dari Ramos.

Foto di mana Giani sedang melamun di depan Mikroskop Flourescene. Mikroskop yang dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan.

Saat ini Giani mendapat tugas yang serius, tapi karena kejadian kemarin dia menjadi kurang fokus. Giani jadi sering melamun. Meski di negaranya ini, keperawanan jarang dipertanyakan, tapi bagi Giani itu adalah sebuah kehormatan yang ingin dia persembahkan pada suaminya kelak.

Giani merutuki kebodohannya, dia bahkan tak tahu siapa yang telah memperkosa dirinya. Betapa malang nasibnya. Bagaimana jika sampai nanti dia hamil. Siapa yang akan dia mintai pertanggungjawaban.

Giani tiba-tiba menjambak rambutnya sendiri dengan kesal. Paolo yang mendapat tugas menjadi mata-mata Giani, dengan segera mengambil gambar setiap Giani bergerak. Paolo langsung mengirim foto-foto Giani pada Ramos.

"Ada apa denganmu, kenapa kau seperti orang kesetanan begitu?"

"Erick, aku benar-benar mengalami kesialan kemarin setelah membicarakan dia," ujar Giani dengan mata berkaca-kaca.

"Hah? apa kamu serius?"

"Iya, aku sangat serius, Erick."

"Apa yang terjadi padamu?" tanya Erick penasaran.

"Pokoknya kemarin aku benar-benar sial."

Giani menelungkupkan wajahnya di lipatan tangan. Erick mengusap-usap bahu Giani dan Paolo berhasil mengambil setiap gambar mereka berdua tanpa ketahuan.

Ramos yang mendapat laporan dari Paolo segera mengirim semua foto susulan itu pada Benjamin. Baru beberapa detik terkirim, ponsel Ramos bergetar. Dia pun segera menjawab panggilan masuk itu.

("Siapa pria itu?") suara di sebrang sana terdengar membekukan. Terdengar berat dan menuntut untuk segara mendapat jawaban.

"Dia rekan nona Giani, Tuan."

("Apa mereka punya hubungan spesial?")

"Saya kurang tahu. Apa anda ingin saya menyelidikinya?"

("Ya, sebelum makan siang berikan laporannya padaku.")

Ramos menghela napas panjang. Sebenarnya apa yang terjadi kemarin malam? kenapa tuannya terkesan sangat peduli pada Giani sekarang? Apa gara-gara perasaan bersalah, atau karena tuannya ada rasa pada Giani?

Ramos menggelengkan kepalanya yang berisi penuh dengan pertanyaan. Pria itu tampaknya sangat penasaran dengan perubahan bosnya yang sangat tiba-tiba itu.

Ramos sekarang akan turun ke laboratorium untuk mencaritahu. mengenai pria yang ada di foto bersama dengan Giani. Pekerjaannya semakin bertambah. Tak hanya membantu mengkoordinasikan kelompok mafia tuannya, tapi kini dia juga harus mengurusi masalah wanita.

Setibanya di laboratorium, orang-orang membungkuk hormat pada Ramos. Setahu mereka, Ramos adalah salah satu orang terpenting di Sword of Science. Giani masih tak menyadari kehadiran Ramos. Dia masih menelungkup di atas lipatan tangannya. Sedang Erick menatap kedatangan Ramos dengan wajah tegang. Erick menggoyangkan bahu Giani. Namun, rupanya Giani masih terlalu sedih dengan kejadian yang menimpa dirinya.

"Giani, kau akan mati setelah ini. Bangunlah," desis Erick tanpa membuka mulutnya.

"Ada apa ini?" suara berat Ramos menyentak Giani yang sejak tadi menyembunyikan wajah sembabnya.

"Tu-tuan."

"Bukankah ini jam kerja?"

"Maafkan kami, Tuan," sahut Erick. Dia takut dengan Ramos, karena rumor yang berkembang selama ini. Erick tak ingin, baik Giani atau dirinya terlibat masalah dengan orang yang paling dipercaya oleh pemilik tempat mereka bekerja.

"Apa yang kalian lakukan di sini? bekerja atau bersantai?" tanya Ramos, wajahnya benar-benar datar. Giani masih terus menunduk tak berani menatap pria itu. Dalam hati gadis itu merutuki kesalahannya. Jangan sampai dia menghancurkan reputasi ayahnya.

"Kalian berdua ikut denganku!"

1
Glenn
Luar biasa
Nurul Qomariyah
ak suka thema dengan latar luar negeri tapi ya tentu sikonya jangan dirubah ...
Noni Diani
Luar biasa
Noni Diani
Lumayan
Arie
Luar biasa
Sur Yhanie
jadi ini cerita ortunya Celin dan si kembar
Elie Suryani II
Luar biasa
Wagiyem Ibune Wilda
ngeri
Wagiyem Ibune Wilda
baru hadir
Joel Natan Tarigan
diana cantik...jarett nti bucin
Joel Natan Tarigan
diana calon jarett
Latifah Herawati
Luar biasa
aphrodite
luar biasa Jared
aphrodite
kau terlalu overthinking..bersikaplah biasa tapi jangan terlalu berharap..bersikap drastis seperti ini malah mengecewakan..bersikap sebagai teman mungkin lebih baik daripada pelayan majikan
aphrodite
di awal sebelum Giani pergi kau sudah tau
aphrodite
atuh yg tegas sama pembunuh ayahmu..si buat gila saja kalo tidak mau membunuh
aphrodite
mafia ceroboh
aphrodite
jangan2 dia anak kandung ibu tirimu
aphrodite
cih alesan...pengecut mah pengecut bae..7th atuh nu eling..7th musuhnya masih sama anaknya Rodrigues..apalagi 2 uler masih hidup dg enak sampe sekarang..mafia apaan
aphrodite
si Ben ini mafia banci pengecut..ngatasin uler aja 7th gak becus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!