NovelToon NovelToon
Kekejaman Suamiku

Kekejaman Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mafia / Cinta Paksa / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Rania Alifah

🔥🔥🔥
Harap bijak dalam membaca!
Its real my karya, jika ada unsur kesamaan nama, tokoh atau kejadian yang sama itu diluar dugaan saya. dengan ini saya menyatakan, bahwa saya telah berfikir keras dalam memberikan cerita khayalan ini. terimakasih!
***
*
Bulan Aleena Zahrani, gadis muslimah bercadar yang sangat cantik, dia terlahir dari keluarga Sederhana. tapi nasibnya tidak secantik parasnya. Bulan dinikahi oleh pria berdarah dingin tentunya dari keturunan mafia kejam sama seperti nasib yang ia alami saat ini.
Stevan Jafer Dirgantara, anak dari Moundy Dirgantara. Dia adalah mafia yang terkenal paling kejam di kotanya. Stevan menikahi Bulan karena ingin membalas dendam pada Ayah gadis bercadar tersebut.

Lalu bagaimana dengan nasib Bulan?
Apa dia akan tetap bertahan menerima kekejaman dari suaminya atau justru dia akan pergi?


Kita simak yuk ceritanya di karya Novel => Kekejaman Suamiku
By: Miss Ra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 9

Melihat Bulan yang tidak mau bangun dari tempat tidurnya membuat Stevan menarik paksa wanita itu dengan sedikit kasar. Stevan yang tipe orang tidak sabaran dan pemarah melihat tingkah Bulan membuatnya selalu naik darah.

"Jangan manja! Cepat makan di meja makan!"

"Aku tidak mau! Jangan selalu memaksaku!" Bulan berontak berjalan dengan setengah berlari berusaha melepas cengkraman tangan Stevan.

Stevan menuruni tangga dengan perlahan karena dia sedang menarik Bulan. Stevan terus memaksa wanita itu membuatnya terjatuh.

Bruuuk...

Bulan terjatuh dari tangga dan berguling-guling hingga ke lantai dasar.

"Bulan...!"

Stevan yang melihat itu sontak berteriak dan berlari menuruni tangga berusaha meraih tubuhnya tapi tidak bisa. Wanita itu jatuh pingsan saat sedang menuruni tangga.

Stevan berlutut dan meraih kepala istrinya. Dia menepuk pipi wanita itu dan membuat Stevan terkejut karena merasakan pipi Bulan begitu panas.

"Bulan." Stevan terus menepuk pelan pipi Bulan.

Bulan tetap saja tak membuka matanya. Stevan merasa bersalah karena ulahnya membuat wanita itu pingsan hingga terjatuh dari tangga.

"Pelayan!" pekik Stevan memanggil pelayan dan membuat mereka berlarian menuju tempat dimana Tuan mudanya berada.

"Ada apa Tuan?"

"Panggil Dokter! Bulan pingsan! Sekarang cepat!" perintah Stevan dengan suara baritonnya hingga membuat pelayan itu berlari untuk segera menelfon Dokter pribadi keluarga Dirgantara.

Boy yang sudah pamit pulang tak melihat kejadian dirumah itu. Stevan segera membopong tubuh wanita itu dan membawanya kembali ke dalam kamar.

"Bulan, sadarlah! Maafkan aku!" bisiknya sembari melangkah menaiki tangga.

Stevan terus menepuk-nepuk pipi Bulan dan terus memanggil namanya setelah ia baringkan di atas kasur. Sedangkan Bulan merasakan pipinya terus ditepuk oleh seseorang segera membuka matanya dengan perlahan dan mendongak. Dia melihat Stevan ada di dekatnya dengan mata sayu karena baru sadar dari pingsan.

"Tubuhku sakit sekali." ujarnya lemas.

Stevan tetap diam, dia menatap Bulan yang terlihat sangat lemah. Tangannya bergerak pelan ingin mengusap kepala wanita itu namun ia urungkan.

"Aku harus apa?" lirih Stevan tak tahu apa yang harus ia lakukan.

"Pergilah, aku tidak ingin melihatmu lagi."

Stevan berdiri, dia bangkit dengan perlahan dan menyingkir duduk di sofa kamar itu terus memantau keadaan Bulan yang masih berbaring di atas kasurnya.

"Dia sampai demam, bahkan tak mau melihatku lagi. Apa aku sudah terlalu keras menyiksanya?" tanya Stevan lirih pada dirinya sendiri. Stevan merasa bersalah atas perlakuan nya pada Bulan.

Dia sudah menyiksa Bulan habis-habisan. Dari mencengkram dagu bahkan tangannya pun ia cengkram sembari menggempur habis tubuhnya di atas kasur hingga beberapa kali.

Stevan yang tadi sudah minta pelayan menyiapkan makan malam untuk Bulan pun telah datang. Pelayan mengetuk pintu kamar Bulan dan membuat Stevan melangkah menuju pintu.

Setelah pintu terbuka, seorang pelayan wanita langsung menunduk saat melihat Tuan mudanya keluar membuka pintu.

"Ini makan malam yang anda minta Tuan!" ucap pelayan itu.

Stevan diam saja, dia mengambil nampan berisi makanan itu dan memberi kode pada pelayan untuk pergi dan dirinya masuk ke dalam kamar lalu menutup pintunya kembali menggunakan kaki kanannya.

Stevan menaruh makanan itu di atas meja dan berjalan mendekati ranjang untuk membangunkan Bulan agar makan malam lebih dulu.

"Bulan, ayo makan lah dulu! Kau belum makan!" ujar Stevan dengan suara datar.

"Kau makan saja sendiri! Aku tidak mau makan!" sahut Bulan ketus namun suaranya masih lemas.

"Bulan, jangan seperti ini! Kau bisa semakin sakit nanti!" ujarnya lagi sedikit kesal.

"Tidak mau! Pergilah, biarkan saja aku sakit! Selama ini juga kau selalu membuatku kesakitan!"

Stevan hanya mendengkus kesal, dia berusaha untuk bersabar menghadapi wanita yang sedang berada dihadapannya saat ini.

*

*

*

Dokter pribadi keluarga Dirgantara sudah datang. Dokter yang pelayan panggil itu seorang perempuan karena Bulan menggunakan cadar.

Stevan juga tidak ingin jika ada pria lain yang melihat kecantikan Bulan. Tanpa sadar pria kejam itu sudah menyukai istrinya, tapi karena rasa dendam nya lebih besar membuat dirinya tidak menyadari itu.

"Bagaimana keadaan nya? Apa dia parah?" tanya Stevan setelah Dokter selesai memeriksanya.

"Aku banyak melihat luka lebam di sekujur tubuhnya, memangnya apa yang membuat dia seperti itu? Dia sampai demam karena luka yang ada ditubuhnya itu terlalu sakit ia tahan." jelasnya membuat Stevan terdiam tak bisa menjawab.

Dokter wanita itu menatap diam wajah manis Bulan, dia sebenarnya sudah tahu apa yang Stevan lakukan pada istri kecilnya itu. Tapi dia tidak bertanya secara langsung karena akibatnya bisa dipecat secara tidak hormat dari keluarga Dirgantara.

Bukan hanya di pecat, bahkan dia tidak akan bisa bekerja dirumah sakit manapun jika sampai dirinya secara terang-terangan memberi tahu pada Stevan apa penyebab kondisi Bulan saat ini.

"Jadi sebenarnya apa sakit yang di deritanya saat ini?" tanya Stevan.

"Nona muda demam tinggi, dia sedikit Stres, dia juga sedang menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya, hal itu lah yang membuat nya demam." sahut Dokter wanita itu.

"Lalu apa yang harus aku lakukan?"

"Dia sedikit tertekan Tuan, mungkin menghirup udara luar bisa sedikit mengurangi stres di dalam dirinya." sahut Dokter sembari membereskan peralatannya.

"Ini resep nya, ada obat yang akan menghilangkan rasa sakit pada luka lebam." sambungnya lagi.

Stevan tidak menjawab. Dia melihat resep itu dan mengantar Dokter hingga keluar dari kamarnya. Stevan juga memberi perintah pada pelayan untuk mengantar Dokter itu hingga keluar rumah.

*

*

Malam semakin larut, Stevan terus menjaga Bulan hingga ketiduran di samping wanita itu. Demam yang di deritanya belum juga menurun.

Stevan yang mendengar Bulan bergumam dan gelisah membuat Stevan perlahan membuka matanya. Dia menatap Bulan yang saat ini sudah memeluk lengannya.

Stevan mengerutkan keningnya karena melihat Bulan tidur menggigil dengan terus memeluk lengannya seakan mencari kehangatan. Stevan bangkit dan duduk bersandar untuk membangun kan Bulan. Baru saja menyentuh pipinya membuat dirinya terkejut karena demam nya belum juga turun bahkan naik hingga dua derajat.

"Bulan, bangunlah! Hey.. kau ini sebenarnya kenapa? Jangan membuatku khawatir!" Stevan terus menepuk pelan pipi Bulan.

"Ayah, Ibu. Tolong aku! Aku merindukan kalian!" Bulan terus mengigau dan terus menggigil kedinginan.

Stevan yang melihat itu segera menggeser Bulan agar tubuhnya semakin erat hingga bisa memeluk istri kecilnya itu.

Dan benar saja, pakaian nya sudah basah karena keringat terus mengalir dari tubuh wanita itu. Stevan kemudian bangkit dan mengambil baju tidur istrinya lalu mengganti nya dengan yang baru.

"Maaf."

Hanya kata itu yang terlontar dari bibir Stevan dengan lirih. Dia sangat khawatir dengan kondisi istrinya saat ini hingga membuat rasa bersalahnya semakin besar.

...****************...

1
Nurhayati Nia
bikin dia ikut an ngidam thor biar tau rasa tuu mafia yang banyak gengsian
Ayudiya
kena kehamilan simpatik itu
istrinya yang habil stevan yang ngidam😁
Miss Ra: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
🌠𒈑⃟⃞𐦉CintaAfya𒈑⃟⃞🦅💞
penyesalan Steven bertambah parah apabila dpt tahu dia tlh mempunyai seorg anak dgn Bulan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Nurhayati Nia
semakin hari kamu akan sangat makin prustasi Stevan jafier dirgantara egomu terlalu tinggi bangg
🍁ძһі𝗍ᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
ceritanya menarik tapi kalau bisa up. nya lebih banyak kak.. biar ceritanya ngga menggantung..
semangat berkarya..
Miss Ra: thank you kak..

diusahakan sehari 2 up ya ...
ada novel ku juga di paijo..

sambil nunggu up bisa baca kisah Cinta Aisyah..
ceritanya juga tak kalah menarik..

trimakasih bintang lima nya..
iloveu full
/Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
🍁ძһі𝗍ᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
ditunggu up nya lagi kak
Miss Ra: siaaap

lagi otw up slnjutnya..
/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Puji Hastuti
Semangat bulan
Nurhayati Nia
semangat bulann dan lupa kan lah pria yang tak punya perasaan itu
aku yakin saat ini Stevan jafier dirgantara sedang menikmati indahnya penyesalan
🌠𒈑⃟⃞𐦉CintaAfya𒈑⃟⃞🦅💞
sibukkan diri kamu Bulan dgn menyambung pendidikan di Cairo..
semoga Bulan terus kuat menjalani kehidupannya
🌠𒈑⃟⃞𐦉CintaAfya𒈑⃟⃞🦅💞
pergi lah sejauh mungkin hilang dari radar Steven yg arogan biarin boy yg tahu kemana Bulan pergi utk memulai dgn kehidupan baru.. semoga Bulan nnti hamil Steven pasti menyesal
🌠𒈑⃟⃞𐦉CintaAfya𒈑⃟⃞🦅💞
ngesak bgt thor
Steven dan Bulan benar2 berpisah nih
🌠𒈑⃟⃞𐦉CintaAfya𒈑⃟⃞🦅💞
Stevani dasar ngga punya muka /Facepalm/
🌠𒈑⃟⃞𐦉CintaAfya𒈑⃟⃞🦅💞
stevani kecewa /Facepalm/
🌠𒈑⃟⃞𐦉CintaAfya𒈑⃟⃞🦅💞
semoga Steven tidak akan menceraikan Bulan
Nurhayati Nia
baguss bulan pergi lah yang jauh biarkan Stevan berteman dengan penyesalan nya ahh dasar mafia cemen kau stevan
Ma Em
Wah benar Bulan jgn mau direndahkan harga dirimu sama Stevan pergilah dan semoga kamu mendapatkan kebahagiaan dimanapun Bulan tinggal, Stevan kamu pasti akan menyesal karena sdh membiarkan Bulan pergi dari sisimu dan pergi meninggalkanmu Stevan
Ma Em
Semangat thor semoga othor dan putrinya selalu diberikan kebahagiaan sehat panjang umur dan dimudahkan rejekinya serta sukses selalu dgn karya2nya .
Miss Ra: amiiin, amiiin ya robbal alamin..
trimakasih doanya..

/Kiss//Kiss//Kiss/
semoga kebaikan menyertaimu juga kak..
total 1 replies
Azfachasr
Setuju sama bulan, trus bulan hamil gitu tambah wahhhh , biar stevan tau rasa🥲
Miss Ra: /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
🍁ძһі𝗍ᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
aku masih penasaran miss ditunggu kelanjutannya ya.. semangat berkarya 🥰
🍁ძһі𝗍ᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ: karya kakak udah aku kasih kopi tadi
Miss Ra: oke siaaap...

/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 2 replies
bibi
nwzt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!