Meski umurnya akan menginjak 30 tahun, Rayna belum terpikirkan untuk menikah, ia masih ingin menikmati hidup dengan bebas.
Hal itu justru menjadi masalah besar bagi sang Mama yang ingin Rayna segera menikah, Mamanya pun mencari berbagai cara agar Rayna mau menikah, hingga akhirnya ia meminta sang suami agar mencarikan pendamping untuk sang anak.
Beberapa kandidat telah terpilih hingga pilihan sang Mama jatuh pada seorang pria.
Bagaimana kelanjutan kisahnya? apakah Rayna menerima pria yang dipilihkan sang Mama?
Kalau kepo langsung baca ceritanya ya......
🥕🥕🥕
Follow INSTAGRAM @LALA_SYALALA13
Follow TIKTOK @LALA_SYALALAA13
Follow FACEBOOK @LALA SYALALA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mana Menantu Mama?
"Alvin, istri kamu duluan yang mukul anak saya. Lihat wajah anak saya sampai kayak gini," ucap Bu Atika.
"Kamu gapapa? mana yang sakit?" yanya Alvin.
"Sakit semuanya, tadi aku di dorong, diseret, rambutku dijambak, pipiku ditampar terus aku dipukul," ucap Rayna dan Alvin pun melepaskan jasnya lalu memeluk Rayna dan menenangkannya sang istri.
Beberapa saat kemudian, polisi pun datang dan mengatakan jika semuanya bisa pulang karena sudah ada jaminan dari masing-masing. Alvin sendiri langsung menggendong Rayna dan membawanya masuk ke dalam mobilnya, namun langkahnya terhenti ketika melihat Bu Atika dan Clara.
"Saya tidak akan tinggal diam, kalian sudah menyakiti istri saya dan artinya kalian siap dengan resiko yang akan kalian hadapi," ucap Alvin lalu masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan kantor polisi.
Didalam mobil, Alvin tak henti-hentinya menggenggam tangan Rayna. "Mas Alvin nyetir mobilnya," ucao Rayna.
"Gapapa kok," ucap Alvin.
'Ish, Mas Alvin ini. Ya Mas gapapa, masalahnya jantungku ini loh kayak mau copot,'
Beberapa saat kemudian, Alvin pun sampai di rumah. Alvin segera keluar dari mobil dan membukakan pintu samping Rayna lalu menggendong Rayna untuk msuk ke dalam rumah.
"Mas, aku bisa jalan loh gak usah di gendong," ucap Rayna.
"Iya aku tau," ucap Alvin.
Sesampainya di dalam rumah, Alvin pun menaruh Rayna di sofa ruang tamu dan Alvin mengambil obat di laci untuk mengobati Rayna. "Hadap sini," ucap Alvin.
"Aku bisa sendiri, Mas," ucap Rayna.
"Iya, aku tau. Biar aku aja," ucap Alvin.
Rayna yang ingin mengambil obat di tangan Alvin pun terhenti karena Alvin menarik dagunya ia wajahnya saat ini berhadapan dengan Alvin, "Kamu diam aja biar aku yang obati kamu," ucap Alvin.
Seolah tersihir, Rayna pun mengikuti apa yang dikatakan Alvin. "Awsh," rintih Rayna saat Alvin mengobatinya.
"Sakit?" tanya Alvin dan diangguki Rayna.
"Sebentar lagi, tahan Sebentar ya," ucap Alvin.
Alvin mengobati luka Rayna dengan hati-hati takut jika sang istri kesakitan, "Kamu gak usah masak, biar aku pesan saja," ucap Alvin.
"Maaf ya Mas," ucap Rayna.
"Kamu gak perlu minta maaf, yang harusnya minta maaf itu orang-orang yang udah buat kamu kayak gini, sekarang kamu istirahat aja," ucap Alvin dan kembali menggendong Rayna ke kamar lalu mengistirahatkan Rayna disana.
Seharian ini Rayna benar-benar hanya terbaring di kasur empuknya, Alvin tidak mengizinkan Rayna menginjakkan kakinya di lantai bahkan saat Rayna ingin ke kamar mandi pun Alvin yang menggendong Rayna sampai di kamar mandi setelah itu Alvin keluar dari kamar mandi, selesai dengan kegiatannya di kamar mandi Rayna pun kembali di gendong oleh Alvin untuk kembali tidur di kasur.
"Mas gak balik ke kantor?" tanya Rayna.
"Sekarang udah jam 5, jadi kantor udah tutup," ucap Alvin.
"Maaf, karena aku ganggu kerjaannya Mas Alvin. Apalagi Roy kan gak ada jadinya Mas Alvin pasti keteteran banget, harusnya aku tadi gak hubungin Mas Alvin," ucap Rayna yang merasa bersalah pada Alvin.
"Justru kalau kamu gak hubungin aku. aku akan marah. Hal seperti ini kamu harus hubungin aku, sebisa mungkin apapun masalahnya baik itu masalah yang aku punya atau masalah yang kamu punya, kita harus sama-sama tau. Jangan sampai kita tau dari orang lain, paham," ucap Alvin dan diangguki Rayna.
Tak lama terdengar suara bell, dimana terdapat tamu dari rumah mereka. "Kamu disini aja, aku keluar dulu mau lihat siapa yang datang," ucap Alvin.
"Iya, Mas," jawab Rayna.
Alvin pun keluar dari kamar dan melihat siapa yang datang, baru saja Alvin membuka pintu rumahnya. Mama Melody sudah mendorong pintu tersebut dengan marah-marah, Mama Melody tidak sendiri, Mama Melody bersama Alden.
"Kenapa?" tanya Alvin.
"Gak tau, tanya aja Mama," ucap Alvin.
"Mana menantu Mama?" tanya Mama Melody.
"Di kamar," jawab Alvin.
"Mama kesel banget sama anaknya Bu Clara itu, bisa-bisanya dia nyakitin menantu Mama. Dia baik-baik aja, kan. Mama ke kamar kamu ya," ucap Mama Melody.
"Iya, Mama masuk aja, tapi tunggu. Mama kok tau soal anaknya Bu Clara?" tanya Alvin.
"Nanti Mama jelasin, ayo masuk ke kamar kamu," ucap Alvin.
Rayna sendiri yang tengah memeriksa luka-luka di tubuhnya terkejut ketika meihat Mama Melody yang masuk ke dalam kamarnya, "Astaga sayang, kamu gapapa? mana aja yang sakit? kok gak di bawa ke rumah sakit aja sih?" tanya Mama Melody dan duduk di samping Rayna.
"Rayna gapapa, Ma. Cuma luka dikit kok," ucap Rayna.
"Kurang ajar si Clara sama Atika itu, awas aja Mama gak bakal diem aja. Menantu kesayangan Mama disakitin kayak gini, pasti sakit banget ya sayang. Kita ke rumah sakit aja gimana," ucap Mama Melody.
"Rayna beneran gapapa kok, Ma. Tapi, Mama kok tau soal anaknya Bu Atika?" tanya Rayna yang juga mempertanyakan mengenai Mama Melody yang tau masalah ini karena setau Rayna, baik itu Alvin atau dirinya tidak mengatakan apapun pada Mama Melody.
"Ya si Atika itu bod*h, dia justru bilang ke Mama, kamu tau dia bilang gini ke Mama. Jeng, Menantunya ternyata kasar banget ya, jeng gak kasihan apa kalau anak jeng sama menantunya jeng itu, masa tadi anak jeng tiba-tiba mukul Clara sampai wajahnya Clara merah dan bengkak jeng, kayaknya jeng harus segera nyuruh Alvin buat cerai sama istrinya deh, saya kasihan dan takut kalau Alvin kena kdrt terus nih ya menantu jeng juga pura-pura sakit padahal dia gak diapa-apain sama Clara loh. Gitu sayang, Mama kan kesel ya dia jelek-jelekin kamu dan firasat Mama justru kamu yang diapa-apain dia maknaya Mama langsung ajak Alden kesini buat lihat kamu, bener kan firasat Mama kamu sampai luka gini lo. Ini parah banget sayang, Mama gak terima. Mama juga minta maaf ya karena tadi pas kamu telpon, Mama gak angkat," ucap Mama Melody.
Rayna benar-benar terharu karena melihat kepedulian Mama Melody pada Rayna, bahkan Rayna baru sadar saat di kantor polisi dimana Alvin yang tidak bisa dihubungi, Rayna justru menghubungi Mama Melody bukan keluarganya baik itu Papa Erik atau Mama Nindy.
Karena sikap Mama Melody, Rayna berpikir jika situasi ini terjadi saat Rayna belum menikah maka dapat di pastikan, Rayna akan di marahi oleh Mama Nindy dan dikurung di kamar tidak boleh keluar dari rumah.
'Ternyata keputusanku buat menikah dengan Mas Alvin, itu adalah keputusan terbaik,'
.
.
Bersambung..........
ᴏ ᴋᴋ ᴠɪsᴜᴀʟ ɴʏ ᴍɴ