NovelToon NovelToon
Tawanan Kamar Tuan Lan

Tawanan Kamar Tuan Lan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa-Tata susila
Popularitas:14.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sopi_sopiah

Cerita hanya fiksi dari author yang ingin menemani kegabutan kalian, jangan cari bacaan berfaedah disini karena ga akan ada😁

Larisha Mevia mahasiswi cantik berusia 19 tahun itu mengalami kemalangan saat Dev Limson yang merupakan kekasihnya harus meninggal dunia ketika tengah bersamanya.

Lebih parahnya lagi! Tuan Lan seorang milyarder yang memiliki banyak bisnis legal maupun bisnis ilegal, dia laki-laki berusia 40 tahun yang merupakan ayah dari Dev Limson, Tuan Lan yang sangat arogan dan terkenal sangat kejam terhadap siapapun.

Tuan Lan menganggap Larisha adalah penyebab Dev Limson anaknya harus meregang nyawa diusia muda. Dendam membara dalam diri Tuan Lan dan sumpahnya akan membuat hidup Larisha menderita bahkan melebihi sebuah siksa kematian, membuat Tuan Lan menjadikan Larisha sebagai Tawanan Kamar Tuan Lan.

Lalu apakah Larisha berhasil untuk keluar dari jerat kekejaman Tuan Lan? Ikuti ceritanya tanpa skip, oke🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Di rumah sakit! Larisha yang sudah sadarkan diri dan melihat Laluna tengah memegangi tangannya, Luna yang melihat kakaknya sudah membuka mata merasa lega, karena sejak semalam Luna menangis didekat Larisha yang tak kunjung sadarkan diri.

"Kak, kamu sudah sadar! Apa kamu merasakan sakit?" tanya Laluna.

"Tidak Luna, kakak tidak merasakan sakit! Luna apa kakak belum meninggal? Kakak masih hidup kan?" tanya Larisha yang belum sadar betul.

"Kamu masih hidup, kalau kamu mati siapa yang akan menjagaku!" kata Laluna.

"Dimana Dev? Kakak dan Dev mengalami kecelakaan mobil malam itu," kata Larisha.

Belum sempat Laluna menjawab, seorang Dokter datang menyapa untuk memeriksa keadaan Larisha.

"Selamat pagi Risha," sapa Dokter.

"Pagi Dokter," kata Larisha.

"Saya periksa dulu ya! Bilang jika bagian yang akan saya tekan terasa sakit," kata Dokter.

"Baik Dok," kata Larisha.

Dokter pun mengecek bagian kaki, tangan, perut dan Larisha tidak mengalami kesakitan sama sekali.

"Baik, keadaan kamu tidak ada cidera dalam, beruntung kamu hanya mengalami lecet dibagian luar saja," kata Dokter.

"Lalu, apa saya sudah boleh pulang Dok?" tanya Larisha.

"Iya tentu! Tapi jangan melakukan aktivitas berat dulu selama satu Minggu kedepan ya Risha!" kata Dokter.

Laluna pun ikut senang karena Larisha sudah boleh meninggalkan rumah sakit. Larisha segera berganti pakaian dengan pakaian yang dibawa oleh Laluna.

"Luna, sebelum kita pulang antar kakak ke ruang rawat Dev dulu ya! Kakak ingin lihat keadaannya," kata Larisha.

"Emm, sebaiknya kita langsung pulang kak!" kata Laluna sambil gelagapan.

"Tidak, kakak ingin bertemu dulu dengan Dev," kaya Larisha.

"Kak Dev, sudah pulang sejak semalam!" kata Laluna.

"Oh ya? Syukurlah, Dev sepertinya tidak mengalami kesakitan akibat kecelakaan itu, kalau begitu kakak akan menghubunginya nanti," kata Larisha.

"Iya kak," kata Laluna sambil menunduk.

Laluna yang tidak kuasa untuk menyampaikan berita duka kematian Dev pada Larisha, hanya mampu menutupi segalanya dari Larisha. Luna takut, Larisha akan sangat terpukul jika tau Dev telah tiada.

Larisha dan Laluna pun pulang ke rumah mereka, di atas tanah kuburan yang masih basah itu! Tuan Lan masih menunjukkan wajahnya, dia terus menangisi kepergian anaknya, meskipun asisten pribadinya Tan sudah mengajaknya pulang sejak tadi.

"Tuan, sepertinya anda butuh istirahat! Pulang dan istirahatlah dulu!" bujuk Tan.

"Tan, seret wanita miskin itu kehadapanku sekarang juga! Aku tunggu di rumah!" kata Tuan Lan dengan nada berat.

"Baik Tuan!" kata Tan.

Tan dan beberapa anak buah Tuan Lan segera pergi ke rumah sakit untuk membawa Larisha ke hadapan Tuan Lan! Namun ketika sampai di rumah sakit, pihak rumah sakit memberitahukan bahwa Larisha telah pulang satu jam lalu, Tan bersama anak buah Tuan Lan pun segera pergi menuju kediaman Larisha.

Setibanya di depan pintu rumah Larisha, Tan mengetuk pintu dengan keras agar Larisha cepat keluar dari rumah.

Dug.

Dug.

Dug.

Larisha yang sedang rebahan diatas kasur pun, langsung keluar kamar untuk membukakan pintu, sementara Laluna hanya mengintip dari balik pintu kamarnya.

Klek.

"Ya, kalian cari siapa?" tanya Larisha.

"Ikutlah dengan kami Nona, ada seseorang yang harus anda temui!" kata Tan.

"Tidak, aku tidak mengenal kalian! Pergi dari rumahku sekarang juga!" kata Larisha.

Tak lama kedua anak buah Tuan Lan langsung memegangi tangan kanan dan kiri Larisha untuk menyeretnya masuk ke dalam mobil, namun Tan melihat ada sosok yang sedang ketakutan mengintip dari balik pintu sebuah kamar.

"Lepaskan aku!" teriak Larisha.

Namun beberapa anak buah Tuan Lan menyeret Larisha agar masuk kedalam mobil. Larisha terus memberontak, hingga dia pun menginjak dan menendang buah kejantanan dari kedua anak buah Tuan Lan hingga keduanya kesakitan dan melepaskan tangan Larisha.

"Aduhhhhh, sakit!" rengek kedua anak buah itu.

Larisha pun berlari sekencang-kencangnya, namun Tan hanya tersenyum tipis.

"Tidak usah dikejar! Dia akan datang dengan sendirinya," kata Tan.

"Baik Tuan Tan," kata kedua anak buah Tuan Lan.

"Sekarang seret wanita yang sejak tadi mengintip kita dari dalam kamarnya!" kata Tan.

Anak buah Tuan Lan yang lainpun kebingungan siapa yang dimaksud oleh Tan, namun Tan segera menyuruh mereka masuk ke dalam rumah Larisha dan membawa wanita didalam sana.

Benar saja, Laluna berhasil mereka tangkap dan mereka bawa masuk kedalam mobil, Laluna yang memiliki fisik lemah, dan duduk dikursi roda tidak mampu melawan para anak buah Tuan Lan yang menyergapnya.

"Siapa kalian sebenarnya? Apa mau kalian?" tanya Laluna.

Tan dan yang lainnya bungkam seribu bahasa, hingga sampailah mereka dikediaman mewah milik Tuan Lan. Tan mendorong kursi roda milik Laluna kehadapan Tuan Lan.

"Apa gadis ini yang dipacari oleh Dev?" tanya Tuan Lan.

"Dia adiknya!" kata Tan.

"Lalu dimana gadis itu?" tanya Tuan Lan.

"Telepon kakakmu!" kata Tan.

"Tidak, aku tidak akan membiarkan kakakku kalian tangkap!" kata Laluna.

Tan pun langsung menggeledah saku celana Laluna untuk mengambil handphone miliknya.

"Apa yang kamu lakukan, benar-benar kurang ajar!" kecam Laluna.

Setelah mendapatkan handphone Laluna, Tan langsung melakukan panggilan video call pada nomor telepon Larisha.

Kring.

Kring.

Kring.

"Luna? Kenapa dia melakukan panggilan video?" Gumam Larisha.

Larisha pun segera mengangkat panggilan video tersebut, sambil beristirahat dipinggir jalan raya setelah lelah berlari menghindari orang-orang yang hendak menangkapnya.

📞"Hallo Luna," kata Larisha.

"Kakak, jangan dengarkan mereka! Jangan pedulikan aku, larilah sejauh-jauhnya," teriak Laluna.

"Luna, apa yang mereka lakukan padamu?" panik Larisha.

"Datanglah ke alamat yang aku kirimkan!" kata Tan.📞

Tan pun mematikan panggilan video itu, Tuan Lan sangat puas dengan hasil kerja Tan yang tidak pernah mengecewakan.

"Tuan, kita hanya tinggal menunggu wanita itu datang!" kata Tan.

"Aku sudah tidak sabar mencabik-cabik daging wanita hina itu!" kata Tuan Lan.

"Bede bah, apa kau bilang? Kakakku bukan wanita hina, kau pasti ayah dari Dev kan? Kau sangat berbeda dengan Dev, kau kejam, kau jahat," teriak Laluna.

"Singkirkan gadis lumpuh itu dari hadapanku!" kata Tuan Lan.

"Baik Tuan!" kata Tan.

Tan pun pergi membawa Laluna ke suatu tempat untuk menyekapnya disana! Sepanjang jalan, Larisha menangis karena takut orang-orang itu menyakiti Laluna, hanya Luna satu-satunya yang dia punya, tak ada yang boleh menyakitinya! Larisha akhirnya sampai di alamat rumah yang diberikan oleh Tan.

Larisha pun tercengang melihat kediaman mewah, besar, dan luas seperti istana di negeri dongeng dihadapannya! Pertanyaan Larisha hanya satu, siapa orang-orang yang mencoba menangkapnya? Dan kenapa dia harus datang ke rumah mewah ini?

Dengan penuh keberanian, Larisha masuk kedalam pintu gerbang yang menjulang tinggi, langkah kakinya terus menyusuri halaman luas rumah mewah ini hingga sampai didepan pintu utamanya.

Lempar Likenya dong guys😁 konflik udah mulai panas-panas hareudang ya💃 Kenalan dulu sama asisten pribadi Tuan Lan yuk, siapa lagi kalau bukan Arthan atau sering disapa Tan dan juga si cantik dan imut Laluna.

Laluna.

1
Ajo Sheren
kasian kkk
devi aryana
Luar biasa
Xoeman Diyah
mampir Thor...
Ismi Yui
tan ini nanti dengan luna kah/Chuckle/
Hera
Luar biasa
Hera
sampe urusan knalpot jadi bahasan 😄
Isna Vania
tetap semangat untuk berkarya Thor /Kiss/
Isna Vania
Aq ikut ajj Thor, yg penting seru ceritanya /Kiss/
Isna Vania
semangat Thor 😘
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
😁😁😁
Yunita Livaan
Luar biasa
Dwii
duh malunya smpe sini😭🤣
Neng geulis
Luar biasa
guntur 1609
sepertmya kisah anak2nya lan. bagus juga dilanjutkan di judul baru
guntur 1609
kasihan kau daniel. nanti akan ada kebahagiaanmu yg datang sabarlah
guntur 1609
yg 2
guntur 1609
kau luna juga gak tahu diri. rnak kaki kau bilang ke kanakan.saraf loe luna. kau yg menerima daniel. kau juga yg me.gha curkan dia
guntur 1609
sabar daniel. tgu brithney besar
guntur 1609
kok suara senaoan bakhyun thor....kwkkwkw
guntur 1609
jangan sampai luna menanyakan donor sum2 nya sm dr fred
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!