Di jadikan istri kedua karena dendam, lalu apakah akan ada cinta yang menolongnya? Namun, sepertinya dendam Raka tidak berlaku bagi Krystal yang super tangguh dan genius.
Krystal di nikahi oleh suami Viona yaitu sahabat terbaiknya, tak mau terus menjadi istri ke dua, ia membuat kesepakatan bersama Raka suami tiraninya untuk di lepaskan setelah melahirkan.
Tak bisa di ganggu gugat, dan begitulah pilihan yang Krystal mantapkan untuk lari dari pernikahan yang perlahan menyesakkan dadanya.
Putri yang baru saja di lahirkan dia tinggal dengan nanar. Tiga bulan menyusui putrinya secara diam-diam sebelum akhirnya Krystal benar-benar pergi meninggalkan tanah air.
Bulan ke empat ia memiliki ASI, justru di berikan pada putra malang milik CEO tampan barunya, tempat di mana dia bekerja.
Enam tahun lamanya ia bisa bernapas lega bersama Hyun Ki di Korea sana, merawat Joon anak angkatnya.
Lalu bagaimana dengan nasib putri yang dia tinggalkan bersama suami dan istri pertama suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Syah!
Atas keinginan Raka, akhirnya paman dan bibi Krystal membiarkan Raka bicara empat mata bersama Krystal.
Di sofa ruang tamu, Krystal masih berhadapan langsung dengan Presdir tampan itu.
Ini ide gila yang benar-benar menyentak kewarasan Krystal, bukan lagi gila bahkan bisa di katakan sangat gila.
Jadi rupanya, karena Viona anovulasi Raka ingin mempersunting dirinya? Tidak masuk akal!
"Aku tidak mau Raka, aku tidak mau mengkhianati sahabat ku!" Krystal menolak lamaran laki-laki penguasa itu.
"Tolak lah aku, dan kau, akan masuk penjara! Semua pencapaian yang kau raih selama ini, akan hilang sia-sia." Raka menyeringai dengan suara ancaman.
Puas sekali jika sampai Krystal hancur di depan matanya. Memang begitulah dirinya, siapa pun yang berani menyakiti Viona akan berakhir dengan kehancuran.
"Apa maksud mu? Penjara apa? Aku tidak paham!" Sanggah Krystal mengerut kening.
"Aku dan tim intelejen ku sudah membuktikan, bahwa kau lah dalang penusukan Viona, kau lah yang sengaja menculik dan berusaha membunuh Viona ku!" Geram Raka kala mengucap, matanya pun melotot tak biasa.
"Bukti dari mana? Kau pasti salah, aku benar-benar tidak mengerti dengan peristiwa naas itu, aku hanya kebetulan lewat dan melihat Viona sudah terkapar di jalanan. Dia bilang dia sakit. Aku menuruti dia untuk mencabut pisau nya, itu saja." Sangkal Krystal.
Raka memperlihatkan kaca-kaca di matanya, membayangkan betapa sakit Viona saat merasakan tusukan belati itu, tapi ini bukan waktu yang tepat untuk ber_cengeng ria.
"Jangan berkilah Krystal, aku tahu kau sudah menyukai ku dari dulu, kau wanita cupu yang ambisius, selain dari prestasi mu di bidang pendidikan dan karir mu, selama ini kau selalu kalah dari Viona ku, makanya kau menggunakan cara ini untuk menyingkirkan Viona ku!" Tuding Raka.
"Tidak pernah terpikirkan oleh ku Raka!" Sanggah Krystal terheran-heran.
Raka semakin mengeras rahang "Baiklah! Pilih saja kalau begitu, menikah dengan ku atau aku laporkan kau ke polisi!" Ancamnya.
"Kau tahu Krystal. Detektif ku, sudah mengantongi bukti untuk menyeret mu ke dalam jeruji besi!" Tambahnya.
Krystal menggeleng "Kenapa sebodoh itu dirimu Raka? Apa untungnya bagiku mencelakakan Viona? Bukankah seharusnya kau mencurigai tim intelejen afkiran mu?" Ujarnya.
"Untung mu apa? Apa perlu aku ingatkan padamu saat kau mengatakan ingin menjadi istri ku? Sekarang akan aku kabulkan Krystal!" Pekik Raka.
Mencurigai adanya ketidak harmonisan di dalam perbincangan Krystal dan Raka, Mary pada akhirnya mendatangi kembali sofa ruang tamu.
"Krystal, kamu sudah setuju menikah dengan Nak Raka kan?" Tanyanya lembut tak seperti biasanya. Karena ada Raka saja wanita itu menjadi lunak, biasanya nada berang Mary bisa terdengar sampai ke luar komplek.
"Tentu saja, sekarang juga nikahkan kami!" Ujar Raka sepihak.
"Raka!" Sergah Krystal melotot.
"Bagus, ..." Mary tersenyum sembari mencubit paha keponakannya "Jangan coba-coba menolak Nak Raka, dia sangat tampan, kaya raya, kau akan senang menjadi istrinya, kau tidak perlu bekerja keras lagi!" Bisiknya di telinga Krystal.
"Tapi Tante." Krystal menoleh protes.
"Pa, Papah!" Tak memperdulikan penolakan Krystal, Mary justru berteriak memanggil suaminya.
"Iya Mah!" Fairuz datang dengan senyum manis antusias "Kenapa?" Tanyanya.
"Penghulu nya mana? Biar keponakan kesayangan kita segera menikah!" Sahut Mary bersemangat.
"Sebentar lagi penghulunya datang, tapi tanyakan dulu sama Nak Raka, uang maharnya bagaimana, memanggil penghulu juga harus ada uang amplop nya kan?" Kata Fairuz menyengir.
Mendengar itu Raka menjentikkan jari "Mark, bawa uang nya ke sini!" Titahnya semudah itu.
Mark mengangguk "Baik Tuan." Lelaki itu sempat pergi keluar namun dalam waktu singkat dia membawa satu tas koper ala kantor berisikan dolar.
"Wah, banyak sekali." Mary dan Fairuz melotot, terpukau dengan pemandangan menakjubkan ini. Di mana uang dolar berbaris rapi di atas meja ruang tamunya.
"Tante, apa Tante tega menjual ku?" Berang Krystal pilu.
"Krystal. Beraninya kamu bicara seperti itu? Kau meragukan Tante mu?" Mary memainkan drama lagi "Kamu tahu kan, Tante begini karena ingin yang terbaik untuk mu, kau menikah dengan laki-laki kaya seperti Nak Raka, sudah pasti kehidupan mu bahagia." Ujarnya memelas.
"Tapi Tante."
"Krystal!" Sambar Fairuz mendelik "Sudah bulat keputusan ku, menikahkan mu dengan Nak Raka! Usia mu sudah tidak muda lagi, lebih cepat kau menikah akan lebih baik!" Tambahnya menyentak.
"Om!"
Lagi-lagi senyum iblis tersungging di sudut bibir Raka saat melihat raut ketidakberdayaan gadis itu "Terima saja kodrat mu, sebagai wanita kedua ku!" Bisiknya di telinga Krystal.
Krystal terkesiap menoleh padanya.
"Kau akan menyesal Raka." Peringat Krystal.
"Kau yang akan aku buat menyesal, sudah berani menyakiti Viona!" Sela Raka.
"Baiklah, lakukan saja kalau begitu, akan aku buktikan padamu, bahwa aku tidak bersalah!"
Raka mengeraskan rahang "Gadis psikopat!"
...• • • • • • • • • • •...
Dua jam kemudian.
Syah!
Setelah mengalami beberapa percekcokan, pada akhirnya kata pamungkas itu telah terdengar di segala penjuru arah
Meski tak di akui negara tapi pernikahan Raka dan Krystal tetaplah pernikahan yang syah di mata agama.
Raka berdiri dan menarik pergelangan tangan istri ke duanya "Sekarang kau istri ku, kita langsung pulang ke rumah ku!" Ajaknya.
Semua orang ikut berdiri, tidak terkecuali Krystal sendiri, baru selesai ijab dan di nyatakan syah, Raka bergegas membawanya pulang, membingungkan.
"Apa Nak Raka tidak mau makan malam dulu di sini?" Tawar Mary tersenyum.
"Tidak perlu, aku harus segera pulang!" Tolak Raka dingin. Dia menarik tangan Krystal untuk kemudian di bawa keluar.
Penolakan sempat terjadi, tapi tenaga Raka terlampau besar untuk di tepis kan. Keduanya telah keluar dari teras rumah.
"Tunggu Raka, aku masih punya beberapa berkas yang harus ku bawa, besok aku masih harus bekerja." Ujar Krystal.
Raka memutar bola matanya seraya memberhentikan langkahnya, menoleh pada Krystal yang masih tak mau berdamai dengan dirinya "Apa kau masih perlu bekerja hah? Kau Istri ku, aku tidak mengizinkan mu bekerja!" Larang nya.
"Tapi tidak seperti itu perjanjiannya! Kau menyuruhku memilih, menikah dengan mu atau masuk penjara bukan? Tidak ada perjanjian yang mengatakan bahwa kau melarang ku bekerja!" Sergah Krystal.
"Ingat Krystal, aku menikahi mu bukan karena cinta, tapi karena aku sangat membenci mu. Gadis cupu seperti mu tidak pantas menjadi istri ku! Tak ada permintaan selain aku sendiri yang menawarkan padamu. Tugas mu di rumah ku hanya menuruti semua perintah ku! Kau yang membuat Viona sakit maka kau pula yang harus merawatnya sampai sembuh! Kau juga punya tanggung jawab mengurus rumah ku, selama Viona tidak bisa mengurusnya! Kau yang harus mengganti kan tugas Viona." Terang Raka.
"Apa?" Kejut perempuan itu mengernyit.
"Jangan terkejut begitu Krystal. Tenang saja, aku tidak tertarik membawa mu ke ranjang ku." Ejek Raka.
Krystal terdiam.
"Sekarang masuk!" Raka mendorong tubuh Krystal masuk ke dalam mobilnya.
Untuk kali ini Krystal menurut, tapi besok pagi dia akan mengambil semua barang-barang yang perlu dia bawa.
...• • • • • • • • • • •...
Bersambung...
#
#