Olivia Hazelle Zerga tidak pernah bermimpi akan menjadi orang ke-tiga dalam pernikahan Atharva Kaivan Malik yang merupakan kakak dari sahabatnya.
Kekecewaan Kaivan terhadap istrinya membuat pria itu menjadikan Hazelle sebagai pelampiasan cintanya.
Hazelle yang tahu dirinya hanya dijadikan pelampiasan oleh Kaivan perlahan pergi dari hidup pria beristri itu. Apalagi saat mengetahui dirinya tengah mengandung benih Kaivan, Hazelle tidak ingin rumah tangga Kaivan dan istrinya yang kembali harmonis itu hancur karena dirinya.
"Aku mencintaimu tanpa syarat harus memilikimu, Mas." Olivia Hazelle.
Apakah Kaivan akan tahu jika Hazelle mengandung benihnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22
𝘍𝘭𝘢𝘴𝘩𝘣𝘢𝘤𝘬
Setelah perceraiannya dengan Kaivan, kehidupan Annette mengalami kemunduran yang signifikan. Bahkan dunia modelling yang sudah membesarkan namanya pun enggan menerimanya kembali.
Bio sang kakak yang selama ini menjadi manager Annette, tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah. Bio sudah berusaha mempromosikan kembali adiknya itu, namun yang diterima Bio hanyalah penolakan dengan alasan yang sama.
"Maaf agensi kami tidak bisa menerima Annette lagi menjadi model kami. Selama ini kami menerima Annette hanya karena dia istri Tuan Kaivan."
Annette tidak terima jika usahanya selama ini tidak diakui. Kesuksesannya, pencapaiannya dan kerja kerasnya itu adalah usahanya sendiri, bukan karena Kaivan.
Annette ingin membuktikan jika dirinya bisa tanpa Kaivan. Namun kesombongannya itu justru semakin memperburuk citranya. Ditambah lagi satu fakta mengejutkan yang selama ini pihak agensi tutupi dari Annette belakangan wanita itu baru mengetahuinya.
"Kami menerima mu karena Tuan Kaivan yang meminta."
Kaivan yang kala itu amat mencintai Annette, meminta pihak agensi untuk menerima Annette menjadi model di agensi tersebut. Kaivan tahu model adalah impian Annette, karena itu Kaivan tidak segan-segan menggelontorkan dana supaya pihak agensi menjamin karir Annette.
Kaivan baru menyadari kesuksesan Annette justru berdampak buruk pada rumah tangganya.
Annette sangat terkejut dan merasa tertampar oleh keadaan. Ternyata Kaivan lah orang yang berada di balik kesuksesan. Dan jalan perpisahan yang dipilih Kaivan benar-benar menjadi awal titik kehancurannya. Bukan hanya karir bahkan hidupnya.
Tidak hanya itu saja, hubungannya dengan Benedict mulai terendus media. Akibatnya Annette harus rela kehilangan bayi yang dikandungnya.
Istri Ben tidak sengaja mendorong selingkuhan suaminya itu saat memergoki keduanya tengah berhubungan badan. Annette mengalami benturan pada perutnya yang menyebabkan keguguran.
Tidak cukup sampai di situ saja, akibat benturan keras pada perutnya Annette harus merelakan rahimnya di angkat. Dokter memvonis nya tidak bisa hamil dan melahirkan.
Dunia Annette seolah runtuh di rundung cobaan yang bertubi-tubi. Namun wanita itu justru tidak pernah belajar dari kesalahannya.
Selama 5 tahun ini Annette bekerja menjadi wanita penghibur di sebuah rumah bordil untuk sekedar menyambung hidupnya. Melayani pria hidung belang atau menggoda pria kesepian yang datang ke tempat itu sudah menjadi kesehariannya.
Namun akhir-akhir ini Annette merasa lelah dengan hidupnya. Badan yang semakin kurus tak terurus membuatnya jarang dilirik oleh orang-orang berdompet tebal yang selama ini menyewa jasanya.
Sampai suatu hari Bio sang kakak sekaligus managernya itu menyarankan Annette untuk meminta maaf pada Kaivan, dan meminta bantuan mantan suami Annette itu untuk membuatnya kembali menjadi model. Bio yakin dengan bantuan Kaivan, Annette akan diterima lagi di agensi lamanya.
Namun jika keadaan Annette seperti ini, agensi manapun tidak ada yang mau menerimanya.
"𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘰𝘥𝘦𝘭 𝘭𝘢𝘨𝘪. 𝘛𝘶𝘫𝘶𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘪 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘪𝘴𝘵𝘳𝘪 𝘒𝘢𝘪𝘷𝘢𝘯. 𝘈𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘒𝘢𝘪𝘷𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢𝘬𝘶, 𝘢𝘱𝘢𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘣𝘢𝘺𝘪 𝘴𝘪𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢."
Annette mengingat dengan jelas, alasan Kaivan menceraikannya dulu karena dirinya tengah mengandung anak Ben. Dan sekarang, bayi itu sudah tidak ada bahkan sebelum bayi itu sempat dilahirkan. Annette yakin Kaivan akan kembali menerimanya.
𝘍𝘭𝘢𝘴𝘩𝘣𝘢𝘤𝘬 𝘰𝘧𝘧
...----------------...
"Sayang, tunggu!" Kaivan berusaha mengejar Hazelle, namun sayangnya wanita cantiknya itu sudah lebih dulu pergi dengan taksi yang kebetulan ada di sana. "Hazelle!"
Hazelle tak mengindahkan teriakan Kaivan, hatinya kadung kesal dengan ucapan pria itu. Ditambah lagi dengan kedatangan Annette yang semakin menambah kekesalannya.
"Bisa-bisanya dia ngajak aku nikah, sedangkan dia sendiri masih belum move on dari mantan istrinya." Sepanjang perjalanan, ibu satu anak itu terus menggerutu. Ada rasa haru dalam hatinya saat Kaivan tiba-tiba mengajaknya menikah.
Sebenarnya Hazelle ingin mengatakan iya, namun lidahnya terlalu kaku untuk mengucapkannya. Ditambah lagi kalimat terakhir Kaivan yang seolah ingin menikahinya hanya karena tanggung jawab.
Tidak membutuhkan waktu lama, Hazelle sampai di kediamannya. Begitu turun dari taksi Arzelo sudah menyambutnya dengan wajah cemas nya.
"Mommy tidak apa-apa, kan?" Arzelo menghambur kepelukan Mommynya saat Hazelle merentangkan tangannya.
"Mommy gak apa-apa, Son! Uncle Arfan di mana?" Hazelle mencari Arfan saat tidak menemukan keberadaan adiknya.
"Uncle lagi bobo di kamar mandi," ucap Arzelo datar.
Entah apa yang sedang dilakukan Arfan, sudah setengah jam lebih pria itu mengurung dirinya di kamar mandi. Sampai-sampai Arzelo pun menuduh uncle nya itu tidur di kamar mandi.
"Bobo? Masa bobo di kamar mandi?" Hazelle mengernyitkan keningnya. Entah apa maksud putranya itu, namun Hazelle sangat khawatir jika yang Arzelo maksud bobo itu pingsan. "Kita lihat, yuk? Jangan-jangan Uncle pingsan," celetuk Hazelle.
Sementara itu di dalam kamar mandinya, Arfan tengah memijat sesuatu yang menegang di bawah sana. Matanya terpejam dengan tangan terus bergerak lincah.
"Ahhh... Hazelle!"
Cairan kental keluar dari belalai yang perlahan kembali tertidur itu.
"𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘫𝘢𝘩 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬𝘬𝘶 𝘪𝘵𝘶. 𝘈𝘯𝘥𝘢𝘪 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬𝘬𝘶!"
Perasaannya pada Hazelle sudah di luar batas, namun Arfan tetap berusaha menyembunyikan perasaan itu. Entah apa yang akan Hazelle lakukan jika tahu adiknya sendiri menaruh rasa padanya.
Arfan segera menyelesaikan ritualnya saat menyadari sudah terlalu lama dia meninggalkan Arzelo sendirian.
Setelah siap dengan penampilannya, Arfan segera turun mencari keponakan tampannya.
Belum sempat Hazelle dan Arzelo mencari Arfan ke kamarnya, pria yang sedang mereka bicarakan itu sudah lebih dulu berdiri di hadapannya.
Arfan tersenyum dengan wajah segarnya, sepertinya pria itu baru selesai mandi, tercium dari aroma sabun yang menguar di indra penciuman Hazelle.
"Kamu sudah pulang, Zelle?"
Hazelle melotot karena lagi-lagi adiknya itu memanggil namanya. "Sudah ku bilang jangan panggil aku begitu!"
"Ckckck, iya bawel!"
Di tengah-tengah obrolannya, tiba-tiba saja terdengar sebuah mobil terparkir di pekarangan rumahnya.
Munculah seorang pria tampan dengan sejuta pesona keluar dari dalam mobil itu.
"Sayang!"
Hazelle memejamkan matanya saat suara seseorang yang membuatnya kesal itu meneriakan namanya.
"Kakak minta tolong, Kamu bilang sama pria yang ada di depan itu, kakak sedang istirahat dan tidak mau di ganggu!" Setelah melihat Arfan menganggukkan kepalanya, Hazelle naik ke kamarnya untuk istirahat. Lebih tepatnya bersembunyi dari Kaivan.
Sesampainya di kamar, Hazelle langsung merebahkan tubuhnya. Matanya terpejam namun hatinya kacau. Hazelle belum siap mendengar apa yang akan Kaivan jelaskan padanya. Menghindar adalah satu-satunya cara yang tepat untuknya saat ini.
Sementara itu di ruang tamu Kaivan memaksa masuk walaupun Arfan dengan tegas memintanya datang lain kali, lebih tepatnya Arfan mengusir Kaivan secara halus.
"Biarkan dia masuk, uncle!"
Kaivan tersenyum senang saat bocah tampan yang serupa dengannya itu memintanya untuk masuk.
"𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘶𝘵𝘳𝘢𝘬𝘶!"
Arfan tidak bisa berbuat apa-apa lagi jika putra mahkota sudah berkehendak.
"Sekarang katakan, apa uncle benar-benar Daddyku?"
𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
ini kotorrr sekali fantasinya 😭😭😭
saudara sendiri 😭😭😭
bikin salah paham aja 🤣🤣
bilang tidak tapi iya