Revisi PUEBI
Diminta oleh orang tuanya untuk menyelesaikan persoalan hutang keluarga serta harus mengganti rugi dari kerusakan mobil yang Aruna tabrak.
Manakah takdir yang dipilih untuk menyelesaikan persoalannya. Menjadi istri muda Broto sebagai pelunasan hutang atau menjalani One Night Stand dengan Ben agar urusan ganti rugi mobil selesai. Juga cinta Alan pada Aruna yang terhalang status sosial.
Manakah pilihan yang diambil Aruna ? Dengan siapakah Aruna akan menjalani hidup bahagia penuh cinta. Ben atau Alan ? Ikuti terus kisah Aruna
Cerita ini hanya kehaluan author untuk hiburan para pembaca. Silahkan ambil pesan yang baik dan tinggalkan yang buruk.
ig : dtyas_dtyas
fb : dtyas auliah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Kedua
Menggenakan jeans hitam dipadukan t-shirt berwarna pink, sneaker putih dan sling bag, Aruna telah berada di restoran yang diminta oleh pemilik mobil yang ditabraknya. Mengikuti pelayan yang mengantarkannya menuju ruangan VIP dan mengucapkan terima kasih setelah pelayan tersebut membuka pintu ruangan.
"Kamu terlambat 5 menit."
"Macet OM," ucap Una lalu duduk pada kursi bersebrangan dengan pria tersebut.
"Stop calling me like that."
"Maaf."
"Saya sudah kirim nota perbaikan mobil saya akibat kamu tabrak." ujar Ben sambil menatap Una.
Una segera mengambil ponsel di dalam tasnya, terkejut melihat jumlah biaya yang harus ia ganti.
"Ini tidak salah, Om pasti mau menipu saya ya. Masa mobil lecet saja harus bayar 25 juta. Dibawa ke bengkel biasa juga paling mahal 1 jutaan."
"What ? Kamu tahu harga mobil saya berapa ? Harga perawatannya sepadan dengan harga mobilnya. Lagi pula saya perbaiki dibengkel resmi bukan bengkel abal-abal."
Perdebatan mereka terhenti karena pelayan datang mengantarkan makanan yang dipesan oleh Ben sebelum Una datang.
"Ini makan siangku yang terlambat, semoga kamu suka dengan menu yang saya pesan. Kalaupun tidak suka, biarkan saja tidak usah kamu makan." Ungkap Ben sambil langsung melahap makanannya.
'Makanannya kelihatan enak, sayang banget kalo nggak dimakan,' batin Una
Una akhirnya ikut menikmati makanan yang tersedia.
"Jadi gimana om ? Masa saya harus bayar sebesar itu, kemahalan kali. Jangan - jangan itu kerusakan sebelum saya tabrak, jadi saya ketiban sial supaya om tidak keluar uang untuk perbaiki mobilnya ya!" Tanya Una
'Shiit, menggemaskan sekali. Rasanya ingin aku ***** saja bibir cerewetnya,' batin Ben
"Saya kasih kamu dua pilihan, ganti rugi atau kita selesaikan di pengadilan."
'Sepertinya kamu tidak sanggup membayar. Dengan 2 pilihan ini aku akan mendapatkanmu Aruna.'
"Eh, jangan gitu dong. Saya gak mau urusan sama hukum, saya akan bayar tapi kasih waktu dan jangan semahal itu om."
"Hmm."
'Gila, duit dari mana ini,' batin Una
"Nanti saya bayarnya cicil saja ya om,"
"Bayar tunai, kamu pikir saya lembaga keuangan yang memberikan pinjaman dengan pembayaran diangsur. Saya kasih kamu waktu seminggu, lewat dari itu kita ketemu di pengadilan," ucap Ben sambil beranjak pergi meninggalkan ruangan.
"Eh, jangan seminggu juga. Mana bisa saya kumpulkan uang dalam seminggu sebesar itu."
Ben berhenti dan menengok pada Una yang berjalan mengikutinya.
"Saya bisa berikan kamu pilihan lain untuk menyelesaikan pembayaran ganti rugi. Hanya saya tidak yakin kamu mau melakukan hal tersebut."
Una mengernyitkan alisnya saat mendengar tawaran Ben
"Om enggak menawarkan saya untuk jadi simpanan atau menikah menjadi istri kedua om kan?"
"Sebenarnya bukan, tapi boleh juga kalau kamu mau."
"Dasar omes." ucap Una sambil menendang tulang kering Ben dan pergi meninggalkan Ben.
"Shitt." Ben meringis kesakitan sambil mengelus kaki yang ditendang Una.
Ben menarik siku tangan kiri Una "Dengar Aruna, seminggu waktu kamu hanya seminggu"
"Ck" Una berdecak sambil melepaskan tangan dari Ben. "Jujur om, saya tidak ada uang sebesar itu, apa tidak ada pilihan lain?"
"Ada, one night stand with me," ucap Ben, senyum simpul terbit di bibirnya.
___
kira-kira apa reaksi Una ya..
penasaran deh,,,
jangan lupa ramein vote, like dan komen ya, biar semangat melanjutkan cerita
Perjodohan Arini
Suami absurd
Suami rupa madu mulut racun