Aluna sejak lama memendam rasa pada kakak kelasnya hingga beberapa tahun setelah lulus sekolah, Aluna kembali di pertemukan dengan pria yang ia kagumi itu, pertemuan mereka begitu rumit dengan berbagai kesalahpahaman yang akhirnya memberikan jalan bagi mereka agar terus bertemu. Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Apakah mereka akan bersama atau akan ada penghalang bagi perasaan Aluna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mamanya Darrel
Tak terasa sudah satu bulan berlalu, hubungan Aluna dan Alvin semakin harmonis meskipun beberapa drama dalam rumahtangga mereka yang menjadikan rumahtangga mereka semakin berwarna. Mereka juga mulai terbiasa dengan drama-drama yang ada seperti saat ini Alvin yang tengah marah karena saat Aluna pulang kerja dan tidak mengabari Alvin hingga Aluna pulang sendiri malam tadi.
"Mas, masih marah," ucap Aluna.
"Siapa yang marah," ucap Alvin tengah memakai dasinya.
"Maaf ya Mas, kemarin itu Luna takut ganggu Mas makanya Luna pulang sendiri. Lagipula Luna kan gapapa," ucap Aluna dan mendapat tatapan tajam dari Alvin.
Aluna yang mendapat tatapan tajam dari sang suami bukannya takut, ia pun tersenyum lalu menci*um pipi Alvin karena ia tahu jika Alvin hanya pura-pura.
"Gak usah cium-cium," ucap Alvin.
"Mas beneran marah?" tanya Aluna.
"Huh, Mas udah bilang kan kalau kamu pulang malam selesai lembur langsung kabarin Mas. Terus kenapa kemarin kamu gak ngabarin Mas, mana kemarin kamu pulangnya jam 11 lagi kalau terjadi apa-apa gimana coba," ucap Alvin.
"Tapi, kan Luna gak enak Mas harus ganggu Mas. Kan beberapa hari sebelumnya Mas udah lembur terus jadi ya takut tidur Mas keganggu," ucap Aluna.
"Kamu gak ganggu Mas sama sekali, justru kalau kamu pulang sendirian itu yang ganggu Mas. Mas sampai mikir kalau ini semua salah Mas biarin kamu pulang sendirian," ucap Alvin.
"Maaf," ucap Aluna yang tidak ingin berdebat lagi dengan Alvin.
"Huh, terserah kamu deh masalahnya ini bukan pertama kali, tapi kamu sering kayak gini," ucap Alvin lalu keluar dari kamarnya.
"Mas Alvin beneran marah sama aku, biasanya Mas Alvin gak pernah semarah ini loh," gumam Aluna lalu ia pun memutuskan untuk menyusul sang suami.
Baru saja Aluna keluar dari kamar, ia dikejutkan dengan keluarganya yang sudah ada di depan kamar dan memberikan kejutan padanya.
"Selamat ulang tahun Aluna!" ucap mereka.
Aluna yang melihatnya pun merasa terharu, "Selamat ulangtahun sayang," ucap Alvin.
"Mas gak marah sama Luna?" tanya Aluna.
"Mas marah, tapi Mas gak bisa marah sama kamu," ucap Alvin.
Aluna pun menangis mendengarnya karena ia pikir jika Alvin benar-benar pada padanya, "Kok nangis sih, maafin Mas ya karena udah marah sama kamu tadi," ucap Alvin dan memeluk Aluna.
"Luna takut banget tadi, Luna pikir Mas beneran marah," ucap Aluna.
"Mama kok nangis," ucap Darrel dan memeluk kaki Aluna.
"Mama nangis bahagia sayang," ucap Aluna.
"Kamu gak usah khawatir, Kak Alvin marahnya cuma akting kok. Dia aja pas disuruh akting marah sama Mama gak mau, katanya gak tega kok," ucap Fiola.
"Iya, Alvin udah nolak. Tapi, Mama yang maksa, maafin Mama ya," ucap Mama Jihan.
"Iya, Ma. Aluna gak marah kok, justru Aluna seneng dan terimakasih karena sudah diberi kejutan," ucap Aluna.
"Kalau begitu, ayo kita makan-makan!" ajak Mama Jihan.
Setelah perayaan kecil-kecilan, semuanya pun kembali ke rumah masing-masing. "Lun," panggil Nenek Putri.
"Iya, Nek," jawab Aluna dan menghampiri Nenek Putri.
"Selamat ulangtahun ya, ini ada hadiah huat kamu. Maaf kalau hadiahnya kurang bagus, semoga kamu suka, hanya ini yang Nenek bisa kasih ke kamu," ucap Nenek Putri dan memberikan sebuah kotak.
"Makasih ya Nek, Nenek seharusnya gak usah repot-repot, dengan Nenek sehat aja Luna udah seneng banget dan itu adalah hadiah paling indah buat Luna," ucap Aluna.
"Nenek gak usah sungkan-sungkan ya sama Alvin, sekarang kan Alvin juga cucu Nenek," ucap Alvin.
"Iya, semoga kalian bisa bersama-sama selamanya ya, diumur Nenek yang sekarang Nenek bener-bener bahagia karena bisa melihat cucu-cucu Nenek bahagia," ucap Nenek Putri.
.
Pagi harinya, Aluna mengantar Darrel ke sekolah karena hari ini ia libur bekerja. "Ayo sayang," ucap Aluna dan menggandeng tangan Darrel.
"Nanti di jemput Pak Anton ya," ucap Alvin.
"Iya, Mas," jawab Aluna.
Mereka pun masuk ke dalam sekolah, ini adalah pertama kalinya bagi Aluna menemani Darrel ke sekolah.
"Mbak ini wali murid ya," ucap seorang wanita.
"Iya, Mbak ini juga wali murid disini?" tanya Aluna.
"Bukan, saya Lira. Saya asisten rumah tangga, disini saya nemenin anak majikan saya," ucap Lira.
"Senang bertemu dengan Mbak Lira, nama saya Luna," ucap Aluna.
"Namanya cantik kayak Mbak juga cantik, kalau boleh tau Mbak ini wali muridnya siapa?" tanya Lira.
"Saya Ibunya Darrel Mbak," ucap Aluna.
"Oh Darrel anaknya Pak Alvin," ucap Lira.
"Iya," jawab Aluna.
"Oalah Pak Alvin udah nikah lagi, padahal saya kira Pak Alvin hak bakal menikah lagi loh," ucap Lira.
"Kenapa gitu Mbak?" tanya Aluna.
"Ya, semua orang udah tau Mbak gimana cueknya Pak Alvin. Jadi wajar kalau banyak yang mikir Pak Alvin hak bakal nikah lagi," ucap Lira.
"Emang suami saya cuek banget Mbak ya?" tanya Aluna.
"Iya Mbak, saya bilang kayak gini bukan karena saya suka ya Mbak, saya sudah menikah dan juga punya anak loh," ucap Lira.
"Iya, Mbak. Saya juga gak bakal mikir kayak gitu," ucap Aluna dan mereka pun saling mengobrol.
Cukup lama mereka mengobrol akhirnya jam pun menunjukkan waktu untuk pulang, tak lama setelah bel berbunyi para murid pun keluar dari kelas masing-masing.
Aluna pun melihat Darrel yang bersama dengan gurunya, "Darrel di jemput Papa ya? kalau gitu Bu Wulan temenin ya," ucap Bu Wulan.
"Mama!" teriak Darrel saat melihat Aluna yang berdiri dan menghampirinya.
"Gimana jagoan Mama, gak rewel kan di kelas?" tanya Aluna.
"Gak ding, Ma. Kan Darrel di temenin Mama," ucap Darrel.
"Pinternya anak Mama," ucap Aluna.
"Bu, kenalin ini Mamanya Darrel," ucap Darrel.
"Aluna, Bu. Senang bisa berkenalan dengan Ibu," ucap Aluna.
"Mama, tunggu aku gak salah denger kan. Darrel kamu bercandanya gak lucu deh," ucao Bu Wulan.
"Darrel gak bercanda Bu guru, sekarang Darrel udah punya Mama," ucap Darrel.
Bu Wulan pun memperhatikan Aluna dari atas sampai bawah, sedangkan Aluna yang di tatap pun janya tersenyum canggung dan bingung dengan sikap Bu Wulan padanya.
"Sejak kapan Papa kamu menikah lagi? perasaan Papa kamu gak ada kabar soal menikah deh," tanya Bu Wulan.
"Saya sudah satu bulan menikah Bu, tapi memang acaranya sederhana dan hanya mengundang keluarga aja sih. Ini juga pertama kalinya saya menemani Darrel mungkin karena itu kita belum pernah bertemu, semoga kita bisa saling kerjasama untuk mengajarkan hal-hal baik bagi Darrel, Bu," ucap Aluna.
"Ah, iya Bu," ucap Bu Wulan dengan senyum manis.
'Enak aja dia bisa nikah sama Pak Alvin, harusnya yang jadi Istrinya Pak Alvin itu saya bukan kamu ya, cantikan juga saya,' batin Bu Wulan.
"Kalau begitu kami pulang dulu ya, Bu," pamit Aluna dan pergi.
.
.
.
Bersambung...
semangat💪💪🔥🔥🤸🤸