Kimora leticia gadis muda yang sudah mendapatkan gelar dokter nya.
Dia terlahir dari keluarga sederhana
ayah nya seorang guru dan ibunya hanya lah ibu rumah tangga biasa.
Dia bertemu dengan lelaki misterius yang membuat kehidupan nya berubah dramatis.
Kimora harus melepaskan gelar dokter hanya untuk bisa pengabdian seluruh hidupnya hanya untuk suaminya.
Tapi Kimora tidak mendapatkan kebahagiaan dia harus menikah dengan lelaki yang masih selalu mengingat mantan istri nya.yang sudah meninggalkan nya.
Hari-hari kimora pun di penuhi rasa ketakutan oleh kelakuan suaminya itu.
pada suatu pagi dia melihat suaminya membawa setangkai bunga mawar putih.dia pikir bunga itu untuk nya tapi suaminya terus berjalan ke belakang rumah nya.
kimora terus mengikuti suaminya ternyata suami terhenti di depan gudang itu
dan masuk ke dalam nya.rasa penasaran Kimora menjadi-jadi ketika suaminya keluar dengan wajah sedih dan bunga itu dia simpan di dalam gudang.
Ada apa di dalam gudang itu ?.mengapa hampir tiap hari suaminya membawa setangkai mawar putih untuk di bawa ke gudang belakang rumahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pearlyta Hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 04
Kimora langsung menelpon Alena
"Hallo Alena ada apa ? aku ga sempat membaca pesan mu yang terlalu banyak"
Dengan menarik nafas yang panjang Alena mulai berbicara.
"Kimora Leticia kamu kemana saja ? bukan baru hari pertama kamu bertugas.di hari ke 2 kamu sudah menghilangkan tanpa kabar".
Kimora langsung menangis histeris
"Seperti nya aku tidak akan lagi melanjutkan tugas ku di situ.Aku akan mencari rumah sakit yang lain"
Alena pun kaget
"Hah mencari rumah sakit yang lain.kau pikir se mudah itu ?.Hey Kimora bangun jangan bercanda"
Kimora langsung menutup telepon dari Alena
yang masih berbicara dengan nya
" Halloooo..."
"Kimora.. Kimora."
"Aku belum selesai bicara"
ibu Kimora mendengar percakapan antara Kimora dan Alena
"Baguslah dia lebih memilih meninggalkan pekerjaan an nya"
Senyum lebar terlihat dr bibi ibu Rossa
Dan langsung mengetuk pintu kamar Kimora
"Kimoraaaa.... sayang apa kamu sudah tidur nak ? "
"Buka saja pintunya bu.aku belum tidur"
"Baiklah nak."
"Bagaimana tadi cerita semuanya pada ibu".
Kimora merasa kesal kepada ibunya
dia menjawa dengan ketus
.
"Ibu tidak perlu tau.yang penting ibu pasti senang sudah mendapatkan uang 50juta dari lelaki itu"
Kimora langsung membalikkan wajahnya se akan tidak mau melihat wajah ibunya
"Yasudah sekarang kamu tidur yah.udah jam 9malam.Selamat malam yaa sayang"
Kimora pun tak mau menjawab dia hanya menggagukan kepala saja
.
"Bagaimana jika ayah tau.bukan kah keinginan ayah aku menjadi dokter.banyak biaya dan pengorbanan yang ayah lakukan untuk aku"
Keesokan harinya
Kimora hanya terdiam di tempat tidur nya.
",Ahhh aku tidak tau aku harus kemana.aku tidak mungkin kembali ke rumah sakit.mereka pasti sudah kecewa kepada aku"
Tiba-tiba terdengar hentakan kaki
"Kimora ayooo bangun sudah siang nak"
Kimora langsung berteriak
.
",iyaaaaaaaaaaaa buuuuuu aku sudah bangun"
Beberapa menit kemudian Kimora turun menuju menuju tempat makan
"Kamu tidak ke rumah sakit nak ?"
Kimora langsung menatap dengan sinis kepada mata ibunya
"Tidak ayah aku tidak ke rumah sakit hari ini"
Ayah pun terkejut
"Kenapa nak ? kamu tidak enak badan ?"
ayah begitu sangat hawatir kepada anak satu-satunya tersebut
"Maafkan aku ayah.aku merasa tidak nyaman bekerja di rumah sakit itu"
Kimora langsung menundukan kepalanya
dia tidak berani menatap mata ayahnya karena sedang berbohong kepada ayahnya
"Yasudah nak itu terserah kamu.cari lah tempat yang buat hati nyaman.Ayah akan selalu mendukung mu"
Kimora langsung memeluk erat ayahnya
Melihat Kimora dan suaminya berpelukan
Rossa merasa bersalah besar.
Tapi dia berpikir lagi.
"hanya dengan cara ini aku bisa mendapatkan segalanya.
kimora harus tetap mengikuti apa yang di inginkan genzy."
Ayah Kimora melepaskan pelukan erat anaknya
"Sudah yah.ayah berangkat mengajar dulu sudah hampir telat"
"Iyah ayah hati-hati ayah"
sesuatu yang tidak terduga terjadi ketika
ayah Kimora keluar dari pintu rumahnya
Ternyata sudah ada genzy menunggu di depan rumah Kimora
Ayah Kimora langsung menghampiri genzy
"Apa perlu apa kamu diam di depan rumah saya ?"
ibu rossa kaget ketika melihat genzy bertemu dengan suaminya
"Wah gawat bisa hilang semua uang-uang ku"
ibu rossa pun langsung berlari ke luar rumah
langsung menyapa genzy
"Nak genzy sudah datang pagi sekali.kimora masih sarapan dia belum bersiap"
"siapa lelaki ini ibu ? ibu mengenalnya ? "
ucap ayah Kimora
Genzy langsung menjulurkan tangannya
"Saya genzy putra saya teman Kimora"
Ayah Kimora merasa aneh karena anak tidak bercerita punya teman lelaki
"Saya Dimas ayah Kimora"
.
Karena takut genzy berbicara tentang tujuan membawa kimora.ibu Rossa menyuru suaminya supaya cepat berangkat mengajar
"Ayah ayo cepat berangkat.sudah jam berapa ini"
Ayah Kimora langsung berpamitan pergi
Sambil masih penasaran dengan lelaki itu
Ibu rossa langsung menarik nafas panjang
kepanikan mulai hilang
"Hahhhhh hampir saja ketahuan"
genzy tersenyum tipis melihat tingkah laku ibunya Kimora
"Dimana Kimora apa dia sudah siap berangkat"
Sambil membuka kan pintu rumahnya
Kimora pun berjalan berhenti di depan genzy
"Aku sudah siap.ayoo berangkat"
"Kamu tidak berpamitan dulu kepada ibu mu
?" ucap genzy
"Tidak usah melihat aku pergi dengan mu dia sudah pasti senang sekali"
*sambil melirik sinis kepada ibunya*
Genzy langsung tersenyum tipis kepada Kimora
Rossa langsung merasa malu oleh ucapan anaknya tersebut
Genzy langsung menggandeng tangan Kimora
Diperjalanan genzy memperhatika Kimora
"Dia cantik juga tapi sayang mata seperti panda dia hobi menangis
Kimora merasa di perhatikan genzy
"Adaaa apaaa ? adaa yang salah dengan aku? "
Genzy hanya tersenyum manis
Ayoo kita sudah sampai.ayooo turun
Kimora mulai merasakan lagi ketakutan
Entah kenapa aku selalu merinding kalau sudah masuk rumah ini
"Kemarilah Ayana ucap ibu genzy"
Kimora langsung menghampiri dan bicara dengan nada pelan
"Aku Kimora aku bukan Ayana"
sambil tersenyum Ayana langsung memegang tangan ibu genzy
"Nama ibu siapa ? "
"Dan boleh aku tau siapa itu Ayana ?"
"Ibu tidak boleh takut ibu bisa menceritakan nya padaku*
"Aaaku sarah"
"Ayana...pergi meninggalkan kami dia sangat manis dan baik.aku sangat merindukan nya"
sambil menangis
"Dia pergi ? pergi kemana ?"
Kimora memegang erat tangan Sarah yg sangat dingin sekali
"Dia meninggal kan anak ku genzy dia perempuan yang sangat genzy sayangi"
Kimora langsung melepaskan tangan ibu Sarah dengan pelan-pelan
Genzy langsung menghampiri ibunya
Ibunya langsung histeris nangis hingga pingsan
"Jadi foto yang aku liat dan di pegang erat ibu sarrah foto Ayana istri genzy"
Lagi-lagi Kimora merasakan merinding di tangan nya.
"Ahhh pantas lah aku merinding dan ketakutan terus tiap ada di rumah ini"
Kimora langsung memperhatikan foto-foto di sekeliling tembok rumah itu banyak sekali foto perempuan itu
Genzy menghampiri Kimora
*Kamu tidak apa-apa ? *
*genzy melihat kimora seperti ketakutan tidak nyaman*
"Bisakah aku pulang sekarang.aku rasa aku tidak enak badan"
*Sambil memegang pundak nya*
Genzy langsung menghantar Kimora untuk pulang
"Terimakasih untuk hari ini '
Kimora hanya tersenyum.dan langsung keluar dari mobil mewah genzy