"aku Aestic seorang gadis biasa dengan pengalaman cinta yang minim namun takdir cinta ku berubah setelah aku bekerja di sebuah toko ponsel".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datil Aula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecemasan
Setelah memarkirkan motor aku bergegas masuk kedalam toko tanpa melirik lirik dan mulai mengerjakan aktivitas ku seperti biasa dan setelah beberapa saat selesai melayani pelanggan ponsel ku bergetar terlihat nama Ash yang muncul di layar ponsel.
Ash mengirimkan ku pesan menanyakan keadaan ku disini aku memantapkan hatiku untuk memberi tahu Ash bahwa aku sudah kembali bekerja aku mencoba menghubungi Ash dan membicarakan masalah ini.
“Tuuut..”
“Halo.. kamu dimana?” Aku mencoba memulai pembicaraan
“Aku ditempat kerja,gimana keadaannya sudah baikan kan?” Terdengar suara lalu lalang kendaraan di jalan yang menembus ponsel kami
“Iya sudah sudah baikan sudah benar benar sembuh” aku mencoba meyakinkan Ash sedikit sedikit
“Sekarang lagi di rumah? jangan lupa makan siang nya” sambung Ash mengingat kan ku
Aku ingin mencoba jujur kepada Ash dan mengungkapkan kebenaran nya karena tidak mungkin aku membohongi dia benar aku harus jujur tapi keadaan ini membuat aku lumayan berdebar.
“Ash aku mau ngomong sesuatu sama kamu tapi tolong jangan marah ya?” benar dia harus berjanji dulu supaya masalah ini akan lebih mudah kedepannya
“Hmm ” Ash menjawab singkat jawaban nya membuat aku semakin gugup
“Aku.. sebenarnya..aku.. hari ini sudah kembali bekerja” aku memberi tahu nya dengan suara pelan
Setelah memberi tahu Ash tak terdengar sedikit pun suara yang keluar dari mulutnya aku sedikit takut dengan jawaban yang akan dia berikan aku sudah mengkhawatirkan yang terlalu jauh
Ash mulai bersuara namun yang terdengar hanya hela an nafas panjang nya
“Kenapa?” jawabnya lirih
“Ya karena aku sudah sembuh sudah sehat total tidak ada yang perlu di cemaskan lagi makanya aku masuk kerja”
“Kamu serius ini baru 2 hari kan?”
“Serius aku sudah sembuh sudah sehat tadi pagi juga sarapan ya banyak kok makanya ibu juga ngizinin aku kerja”
nada bicara ku semakin gugup namun aku menguat kan tekad ku untuk meyakinkan Ash bagaimana pun caranya aku tidak ingin terlihat buruk di mata nya aku ingin menjadi seorang pacar yang pengertian dan berdedikasi.
“Ya udah nanti kita ngobrol lagi aku lagi ada pembeli ini, assalamualaikum”
Belum sempat menjawab salam Ash langsung mematikan panggilan nya dia terlihat sedikit marah tapi setidaknya aku sudah mencoba jujur ya mungkin nanti aku akan kembali meyakinkan dia.
Aku memang berencana untuk menyelesaikan masalah tadi tetapi sudah beberapa jam Ash masih belum menghubungi ku dan ini sudah waktunya aku selesai dari pekerjaan ku kemana dia? ini membuat aku sedikit khawatir aku takut dia malah marah besar tanpa kepekaan ku.
Apakah aku harus menghubungi nya duluan tapi kalau dia sibuk bagaimana aku juga takut malah mengganggu pekerjaan nya.
Matahari sudah mulai tenggelam dan hari sudah semakin malam lebih baik aku pulang saja dulu takutnya orang tua ku akan cemas dan memikirkan hal yang tidak diinginkan.
Mungkin nanti sesampainya dirumah aku akan mencoba menghubungi Ash duluan semoga tidak terjadi apa apa padanya ya untuk sekarang lebih baik aku fokus pulang dulu.
Tak lama sesampainya dirumah setelah membersihkan diri dan shalat magrib layar ponsel ku kembali berbunyi terlihat nama Ash yang terpampang di layar ponsel ku.
Aku bergegas buru buru menerima panggilan dari Ash
“Halo..” suara Ash terdengar lesu ini sedikit membuat aku khawatir