Ericka Queenca Leana Putri Maheswara anak dari Erick Maheswara dan Leana Maheswara yang sering dipanggil dengan sebutan Caca yang sangat cantik dan imut. Namun, kecantikan Caca hilang begitu saja karna Caca lebih memilih berpenampilan seperti gadis nerd agar tugas yang ia dapatkan berjalan dengan mulus.
Apakah Caca bisa menyelesaikan tugas tersebut? Atau kah dirinya yang akan selesai didunia?. Yuk baca kelanjutannya.....agar tauu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon author.halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertikaian antara Tuan Erick dengan Tuan brama
"Maaf sebelumnya Tuan tuan, saya tiba-tiba saja kedatangan tamu, apakah saya bisa pergi sebentar?" Ucap Tuan Erick yang meminta izin terlebih dahulu.
"Silahkan Tuan Erick, kami semua tau jika anda sangat sibuk" ucap pria itu.
"Terimakasih...saya akan pergi sebentar, permisi" pamit Tuan Erick.
Akhirnya Tuan Erick pun keluar dari ruang rapat itu menuju lift yang mengarah langsung ke lantai utama perusahaan MAHESWARA COMPANY.
Selang beberapa menit, akhirnya Tuan Erick pun sampai...tuan Erick langsung melangkahkan kakinya keluar dari lift dan menuju pintu utama. Setelah Tuan Tama berjalan beberapa meter, akhirnya dirinya pun sampai DNA benar saja tuan Brama Stavin sudah menunggunya, namun dengan tatapan yang tek bersahabat.
"Buka pintunya! Izin kan Tuan Brama Stavin masuk ke dalam" pinta Tuan Erick kepada bodyguard yang menjaga pintu keluar masuk perusahaan itu.
"Baik Tuan" jawab bodyguard itu dengan bersamaan.
"Silahkan Tuan Brama Stavin...anda di izinkan masuk ke dalam oleh tuan kami!" Ucap bodyguard itu yang mempersilahkan Tuan Brama Stavin masuk ke dalam. Tuan Brama Stavin yang diizinkan masuk bukannya berterima kasih melainkan tuan Brama langsung masuk begitu saja dan matanya tak lepas dari Tuan Erick.
"Silahkan duduk Tuan Brama. Apakah anda ada keperluan dengan saya sehingga anda jauh jauh menemui saya di perusahaan saya sendiri?" Tanya Tuan Erick yang sebenarnya sudah tau maksud dari kedatangan Tuan Brama di perusahaannya, namun Tuan Erick tetap berpura-pura tidak tau.
"Anda jangan berpura-pura di hadapan saya Tuan Erick! Saya tau anda sudah tau maksud kedatangan saya di tempat ini!!" Ucap Tuan Brama dingin.
"Berpura-pura? Apakah anda yakin dengan perkataan anda itu Tuan Brama? Buat apa saya berpura-pura jika itu tak menguntungkan bagi saya! Jadi anda jangan berburuk sangka pada saya Tuan Brama!" Ucap Tuan Erick dengan santai.
"Jangan seolah-olah menjadi pengecut Tuan Erick! Saya tau jika anda dalang di balik semua kesedihan keluarga saya!" Ucap Tuan Brama yang masih menetralkan emosinya.
"Apakah anda bercanda Tuan Brama? Saya memang tau masalah keluarga anda, tapi bukan berarti anda menuduh saya begitu saja" Ucap Tuan Erick yang masih terlihat santai walaupun lawan bicaranya seperti ingin memakannya secara hidup hidup.
"Sekarang saya tanya kepada anda Tuan Erick...apa sebenarnya maksud anda membunuh putri saya Tania?" Tanya Tuan Brama Stavin yang merasa jika Tuan Erick lah yang membunuh putrinya.
"Mengapa anda begitu yakin jika saya yang membunuh anak anda? Apakah keluarga anda menguntungkan bagi saya sehingga saya harus membunuh mereka?" Tanya Tuan Erick yang tetap santai menanggapi setiap pertanyaan yang di berikan oleh Tuan Brama kepadanya.
"Saya tanya sekali lagi apa maksud anda membunuh putri saya Tuan Erick!!!" Triakk Tuan Brama yang tak bisa menahan emosinya.
Bugh...
Ketika Tuan Erick di perlakukan seperti itu, bodyguard Tuan Erick ingin membantu namun tuan Erick tak mengizinkan mereka untuk ikut campur.
"Mengapa anda begitu yakin Tuan Brama jika saya yang membunuh putri anda?!" Tanya Tuan Erick yang masih biasa saja walaupun sudut bibirnya sudah terluka, akibat Bogeman mentah yang di berikan Tuan Brama padanya.
"Anda jangan berpura-pura tidak tau Tuan Erick!! Saya begitu tau dengan kebusukan anda selama ini! Jadia nd jangan seolah-olah tidak tau!!!" Ucap Tuan Brama yang semakin kuat mengepalkan tangannya.
"Saya sudah berkata kepada anda, bahwa saya tak tau siapa orang yang membunuh putri anda jadi silahkan keluar dari tempat ini, karna saya tak ingin property perusahaan saya hancur karna anda membuat keributan di tempat ini!" Usir Tuan Erick yang sepertinya Tuan Brama tak akan bisa ia kendalikan, jadi lebih baik Tuan Erick mengusir tuan Brama.
"Anda jangan sok suci Tuan Erick! Karna hanya anda lah yang tau asal usul keluarga saya, jadi tak mungkin ada orang lain yang berani membunuh anak saya kecuali anda!!!" Triak Tuan Brama yang semakin gila menuduh Tuan Erick.
Orang orang yang bekerja di perusahaan itu tidak mengambil pusing, karna mereka tau banyak orang-orang bodoh yang selalu cari masalah dengan bos mereka, itu lah mengapa tidak ada satu pun yang beranggapan jika perkataan tuan Brama itu benar adanya.
"Lebih baik anda pergi Tuan Brama Stavin yang terhormat! Karna saya yakin bukan Tuan Erick lah dalang di balik meninggalnya putri anda, namun bisa jadi orang yang sedang bersaing dengan anda saat ini! Karna saya yakin Tuan Erick tak akan membuang waktunya mengurus hidup keluarga anda, karna anda tak ada sangkut-pautnya dengan Tuan Erick!" Ucap salah satu pria yang di mana dirinya ikut turun melihat kejadian Tuan Brama menuduh Tuan Erick.
"Mengapa anda bisa di sini Tuan? Apakah ada masalah di ruang rapat?" Tanya Tuan Erick yang kebingungan ketika salahs atau kolage bisnisnya turun ke lantai utama.
"Tidak tuan...saya kemari hanya ingin melihat siapa tamu yang membuat anda begitu lama di lantai utama ini", ucap pria itu.
"Ah...maafkan saya tuan, saya terlalu fokus dengan Tuan Brama sehingga saya melupakan bahwa saya meninggalkan rapat terlalu lama" Ucap Tuan Erick yang tak enak hati.
"Tidak apa-apa tuan, saya bisa mengerti" ucap pria itu lagi.
"Hahaha...kalian terlalu percaya dengan lelaki ini! Asal kalian tau... laki-laki ini lah yang sebenarnya penjahatnya, dia lah orang yang selalu membuat masalah di perusahaan orang lain agar perusahaan berkembang pesat seperti sekarang!!" Ucap Tuan Brama.
"Sudah lah Tuan Brama...saya tau jika anda begitu iri dengan Tuan Erick, tapi tidak seperti ini perlakuan anda karna ini bisa membuat kerugian besar pada pihak perusahaan tuan Erick. Jadi lebih baik anda pergi dari pada membuat keributan di tempat ini" ucap pria itu yang membela Tuan Erick.
"Anda di janjikan apa oleh lelaki tua Bangka ini tuan? Mengapa anda sangat membelanya?" Tanya Tuan Brama.
"Sebaiknya anda masuk lagi ke ruang rapat tuan, biarkan saya menyelesaikan masalah ini sendirian" pinta Tuan Erick yang tak ingin jika pria itu ikut menjadi musuh Tuan Brama, karna Tuan Erick tau jika bermusuhan dengan Tuan Brama berarti siap mendapatkan kerugian besar. Karna Tuan Brama orang yang notabenenya sangat licik.
"Baiklah tuan Erick...semoga anda cepat mengusir nya agar kita bisa memulai rapat kembali" ucap pria itu dan langsung melangkahkan kakinya menuju lift untuk kembali ke lantai atas di mana ruang rapatnya berada.
"Sepertinya anda begitu sangat pintar ya Tuan Erick..sehingga banyak sekali orang yang percaya kepada anda, bahwa anda itu sangat baik" ucap Tuan Brama.
"Terserah anda ingin berkata seperti apa, karna yang saya inginkan silahkan keluar dari tempat ini! Karna saya tak mau berurusan dengan anda apalagi anda sudah melakukan kekerasan terhadap saya" ucap Tuan Erick.
"Saya tak akan melakukan itu jika anda berkata jujur bahwa anda yang membunuh putri saya!!" Ucap Tuan Brama yang tak bosan-bosannya menuduh Tuan Erick.
"Saya sudah katakan berkali-kali...saya Tak ada urusan di balik kematian putri anda, jadi jangan menuduh saya karna saya bisa saja melaporkan anda karna mencemarkan nama baik saya!! Jadi tolong anda keluar sebelum saya menyuruh bodyguard saya menyeret anda keluar!!" Ucap Tuan Erick yang tak bisa menahan kesabarannya lagi.
"Saya tak akan pergi sebelum anda jujur kepada saya" ucap Tuan Brama yang tetap kekeuh ingin memastikan bahwa tuan Erick lah yang bersalah.
"Mengapa anda begitu keras kepala, saya sudah katakan jika saya bukan dalang di balik kasus kematian putri anda! Jadi tolong anda keluar dari perusahaan saya!!" Ucap Tuan Erick.
"Baiklah saya akan keluar...tapi dengan syarat anda harus mau bertanggung jawab atas apa yang sudah terjadi pada putri saya dan anda harus membayar semua biaya rumah sakit putri saya!" Ucap Tuan Brama yang mencari keuntungan.
"Apakah anda sudah tak waras? Saya tak tau siapa yang membunuh putri anda, lalu mengapa saya yang harus bertanggung jawab, apakah anda semiskin itu hingga tak mampu membiayai rumah sakit anak anda?" Ucap Tuan Erick yang tak habis pikir dengan maksud Tuan Brama. Namun Tuan Brama tiba-tiba saja mendekati tuan Erick dan...
Bugh..
Bugh..
Jlebb...
"Aarggrhhh" ringis Tuan Erick yang mendapatkan pukulan telak dan bagian perutnya ditikam oleh benda tajam.
"Aaaa... Tuan Erick!!!" Triak semua orang yang menyaksikan kejadian itu. Kini tuan Erick tergeletak di lantai dan menumpahkan darah di dalam mulutnya karna tusukan itu pas berada di perutnya.
"Bantu tuan Erick!!!" Triak bodyguardnya.
Tuan Brama yang merasa sudah tak aman, kini dirinya mencari cela untuk kabur dan yups...dirinya berhasil kabur. Namun, Tuan Brama yang belum terlalu jauh berlari dari pintu masuk perusahaan itu, tiba-tiba saja...
Dorr...
"Arrghhh" ringis tuan Brama Stavin yang terkena tembakan di bagian kakinya, dan itu berhasil membuatnya jatuh dan kini dirinya berusaha untuk bangkit namun gagal.
Siapakah pelaku penembakan Tuan Brama? Apakah bodyguard Tuan Erick? Ataukah ada orang lain yang tak suka dengan Tuan Brama?
BERSAMBUNG....
Hai guys.....
Maaf kalau banyak typonya ...
Karna Mimin manusia
Bukan nabi boy...
kalau suka jangan lupa like,komen, subscribe dan vote ya..
Biar Mimin semangat terus untuk menulis novelnya, karna Mimin juga butuh support dari kalian hihihi...
Makasih guys....love you banyak banyak untuk kalian🤍🤍🤍