NovelToon NovelToon
The Big Families 2

The Big Families 2

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Mafia
Popularitas:226.4k
Nilai: 5
Nama Author: Maya Melinda Damayanty

Sekuel ke empat Terra The Best Mother, sekuel ke tiga Sang Pewaris, dan sekuel ke dua The Big Families.

Bagaimana kisah kelanjutan keluarga Dougher Young, Triatmodjo, Hovert Pratama, Sanz dan Dewangga.
Saksikan keseruan kisah pasukan berpopok dari new generasi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SABTU BERSAMA

Hari sabtu sebagian anak-anak libur kecuali yang masih sekolah. Walau ada sedikit protes, tapi mereka akhirnya pergi sekolah juga.

"Anak-anak itu!" keluh Bart.

"Itu semua keturunanmu, Dad," ujar Leon menyindir.

"Dan apa kau itu bukan keturunanku?" sengit Bart.

Leon diam, ia mengambil kudapan yang dibuat Cici.

"Kenapa aku banyak makan akhir-akhir ini?" keluh Leon.

"Kamu rakus," ledek Bart.

"Kurangi Dad. Awas kesehatan!" peringat Gabe lalu duduk di sisi ayahnya, Frans.

Semua anak sedang bermain, Dimas turun dari lantai dua. Ia begitu rapi dengan kemeja lengan pendek warna biru dan celana semata kaki. Semua laki-laki di rumah itu tak ada yang pakai celana pendek, kecuali Bart.

"Ayah, Dimas mau sampaikan sesuatu," ujar pria itu setelah duduk di salah satu sofa.

Semua menoleh padanya, Dimas duduk tenang dan memandangi satu persatu pria di sana.

"Ayah, kakek, Grandpa dan Papa juga Daddy. Dimas mau menikah," ujarnya dan membuat seluruh ayah di sana terkejut.

"Apa. Kau yakin Baby?" tanya Herman tentu kaget.

"Iya, Ayah. Usia Dimas sudah cukup untuk menikah!" jawab Dimas tegas.

Herman diam, Dimas adalah salah satu putranya yang pendiam. Tak ada kedekatan dengan perempuan manapun.

"Setau Ayah, kamu belum punya pasangan atau perempuan yang dekat dengan kamu," ucap Herman i gin tau siapa gadis yang diminati putrinya.

"Ada, hanya saja ...," Dimas menghentikan ucapannya.

Seroja lewat, ia pun memanggilnya. Gadis itu menoleh dan melihat Dimas yang memanggilnya. Jantungnya langsung berdetak cepat.

"Ya, Kak," sahutnya lirih.

"Kemari, Baby!" ajak Dimas, Seroja pun mendekat dan duduk di salah satu sofa.

"Ini gadis yang Dimas ingin nikahi!" ujar Dimas gamblang.

Semua terkejut, begitu juga Seroja. Walau gadis itu tau jika Dimas yelah menyatakan perasaannya. Tapi, ia sangat terkejut dengan pernyataan yang begitu cepat ini

"Apa!"

"Pa'a?" suara lain ikut terkejut.

Mala dan Khadijah ada di balik sofa, kepala dua bayi itu menyembul dengan wajah terkejut.

"Patlet bawu nitahin Ata' Loja?" tanya Khadijah dengan mata besar.

"Astaga ... Anak-anak ini?" geleng Bart kesal melihat cicitnya yang kepo itu.

"Exel!" teriaknya. Exel datang dengan langkah cepat.

"Bawa semua anak pergi main!" suruh Bart lalu memberikan uang di ratus ribu.

"Hah. Main ke mana dengan uang segitu dan anak sebanyak itu?" tanya Exel bodoh melihat uang yang disodorkan.

"Anak sialan. Ya, kau gunakan uangmu!" teriak Bart marah.

"Wah ... Apah Pecel sadhi nanat sisilan palu!" seru Khadijah dan Mala bertepuk tangan.

Keberadaan dua balita di sana tentu membuat Exel kaget. Ia tadi sangat yakin jika Mala dan Khadijah ada di bawah pengawasannya.

"Babies ... Kenapa kalian di situ!?" serunya dengan mata besar.

"Bawa mereka Exel!" suruh Herman sudah pusing.

"Pidat bawu!" tolak duo balita itu memberontak ketika dibawa oleh Exel

"Ikut Baby, kita beli es krim!" ajak Exel tak lupa mengambil uang dari tangan. Bart.

'Anak sialan!" umpat Bart kesal.

Exel menulikan telinganya, ia membawa dua balita cantik yang masih berusaha lepas dari gendongannya.

Dimas menghela nafas panjang, ia mengurai kecanggungan. Lalu menatap Seroja.

"Dimas serius ingin melamar Seroja dan jadikan dia istri Dimas!" ujarnya lagi tegas.

Suasana ruang tengah mendadak seperti berhenti bernafas.

Semua menatap Dimas dan Seroja — dua sosok muda yang duduk saling diam, di tengah tatapan tajam seluruh ayah, paman, dan kakek yang memenuhi ruangan.

Bart meletakkan cangkirnya keras-keras. “Kau serius, Dimas?” tanyanya dengan nada datar tapi mengandung tekanan.

Dimas tidak menunduk. Tatapan matanya jernih, tenang, namun penuh tekad.

“Iya, Grandpa. Dimas serius. Dimas ingin melamar Seroja.”

“HAH!” suara Frans, Leon, Herman, Gabe, dan Virgou terdengar hampir bersamaan.

Hanya Andoro yang masih menatap tanpa ekspresi — tapi tangannya yang mengetuk lutut memperlihatkan pikirannya sedang sibuk bekerja.

Seroja masih menunduk, jemarinya bermain di ujung gamis yang dikenakannya. Wajahnya merah padam, tapi ia tahu ini bukan waktu untuk menghindar.

Herman mencondongkan tubuhnya.

“Dimas… kau bahkan belum pernah memperkenalkan satu pun gadis pada kami. Tiba-tiba langsung bilang mau menikah? Dengan Seroja pula?!”

Bart menyipitkan mata. “Kau ini jatuh cinta atau mau pamer keberanian?”

“Tidak, Grandpa.” Suara Dimas pelan tapi tegas.

“Dimas sudah lama memperhatikan Seroja. Bukan hanya karena dia pintar, atau karena dia cantik, tapi karena dia jujur. Seroja tidak pernah menyembunyikan apapun — bahkan rasa takutnya pun ia katakan. Dimas ingin menjaga kejujuran itu!" imbuhnya lagi.

Semua menatap Dimas lekat, Herman sebagai ayah dari Dimas tak bisa melarang putranya untuk melanjutkan hidup. Terlebih Seroja adalah gadis terbaik yang pernah ada.

"Baiklah, Nak. Ayah setuju kamu menikah!" tandasnya haru.

"Nah, Seroja. Dimas sudah mengatakan keinginannya. Bagaimana tanggapan kamu?" tanya Herman kini.

Seroja meremas kain gamisnya, jantungnya berdetak dengan kencang. Wajahnya merona, malu.

"Jujur, siapa yang bisa menolak pesona Kak Dimas, Ayah?" ucapnya lirih.

"Pria idaman, tampan, mapan, soleh dan jujur. Terlebih, Kakak anak yang berbakti pada orang tua. Seroja pasti sangat beruntung jadi istri Kak Dimas," sambungnya lagi.

"Jadi apa jawabanmu, Baby?" tanya Bart.

"Seroja bersedia, Papa! Seroja mau jadi istri Kak Dimas!" jawab Seroja cepat.

"Alhamdulillah!" seru semua orang bersyukur.

"Baiklah, aku beri kalian waktu untuk kembali melamar Seroja secara resmi. Dia itu putriku, jadi kalian harus memintanya padaku!" putus Bart tak mau dibantah.

"Baiklah kalau begitu, Dad. Tiga hari lagi, kami akan resmi melamar Seroja di depanmu!" ucap Herman setuju.

Dimas tersenyum lega, ia melirik Seroja. Khasya langsung membawa gadis itu.

"Baiklah, Baby. Jangan kau temui Seroja dalam waktu dekat. Aku mau semua menuruti apa mauku. Tapi jika kamu keberatan. Kamu bisa langsung menikah dengan Seroja secara agama langsung!" ujar Bart tegas.

"Dimas akan menunggu, Grandpa!' sahut Dimas yakin.

Herman langsung menepuk bahu putranya. Ia membawa Dimas untuk membeli persiapan lamaran.

"Wah, beunelan Patlet beunitah mama Ata' Loja?" seru semua bayi heboh.

Mala dan Khadijah mengangguk membenarkan. Exel pergi ke luar untuk beli es krim Tentu uang Bart kurang jadi selebihnya dari dompet Exel sendiri.

"Wah ... pita pandutan ladhi!" seru Ali lalu bergoyang pinggul.

"Sel poha!" serunya bergoyang heboh.

"Atuh bawu ladhu tosidahan, ah!" ucap Putra semangat.

"Tosidah?" semua bayi menatapnya.

"Wiya!" angguk Putra yakin.

"Tayat dhibana ladhuna?" tanya Ali penasaran.

"Tayat dhini. Puhay senana beunantin palu. dudut beulsandin beulsendal dulauw ....," Ali menyanyi sebuah lagu.

"Oh ... Atuh pahu ladhuna!" seru Jamila.

"Baday tan laja pan beulmaysuli ... Teulsemum bimpul badaytan pidadali ... Puhay senana .. Sadhi peunanten palu ....!" sambungnya bernyanyi.

"Atuh bayin dendanna!' seru Issa lalu mengambil hadroh.

Dung ... Tak ... Dung ... Tak! Bunyi bising disertai anak-anak bernyanyi. Semua orang sampai mengernyit bahu mendengar kebisingan itu.

"Babies ... Ini es krimnya!' seru Exel menghentikan kegaduhan itu.

bersambung

Yah kalau nggak berisik bukan pasukan berpopok.

Next?

1
nuraeinieni
baby zaa pimtar dan pemberani,,ikut jejak dady virgou nih.
nuraeinieni
kwkwkw,,,mama terra para baby tdk mau tidur siang,,;semua mau ikut berpetualang,,,😃
Anita Barus
zaa.benar2 bijak jujur dan mempunyai welas asih namun tetep tegas .walau msh kecil ya 🥰🥰🥰🥰❤️❤️❤️baby zaa
Anita Barus
ketua ikutan kabur juga PP .ingin bertualang dengan bersama para baby 🤩🤩🤩😂😂😂😂
Wiwuk Putri
ternyata only baby lbh strategis ngadepin iblis Pelan tp langsung telak
keren banget meski msh kicik
salut.....
Rokhyati Mamih
next
tegang eh di gantung
Dee
next kakkkk
dimsum mbluber1
bs bowu ddy vir 😍 trs sehst y ddy jd pilar yg kokoh bwt smua anggota klrg
Diah
onty baby yang paling kuat
Endang Pusparini
pentolan mafia bertemu lawan "tangguh" nih
Atik Marwati
semoga semua baik baik saja..
Atik Marwati
Dady sama papa gom tak.. semoga selamat
nurry
aamiin aamiin aamiin YRA 🤲
nurry
terimakasih sudah dobel up, kuberi secangkir kopi biar tambah semangat menulis, dan ku tunggu lanjutan keseruan mereka kak Maya 🙏💪❤️
Tri Desi
semoga gk ad cerita yg serem lagi lah thoooor mau cerita lucu dari para baby berpopok next episode thoooor 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏 pliiiiiis
Reny Saputro
semangat. terimakasih doubel update
nurry
hahahaha wuyuy langsung lapar lagi dan ingin makan soto betawi 😄
Nur Lailla
semoga smuanya baik2 aja ya
nurry
wuyuy datang terlambat 🙏❤️
evvylamora
Papa Gomesh bgmn kabarnya?? 😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!