Sequel
" Semerbak wangi Azalea."
" Cinta Zara."
" Sah."
Satu kata, tapi kata itu bisa berakhir membuatmu bahagia atau sebaliknya.
Zayn Ashraf Damazal akhirnya mengucap janji suci di depan Allah. Tapi mampukah Zayn memenuhi janji itu ketika sebenarnya wanita yang sudah resmi menjadi istrinya bukanlah wanita yang dia cintai?
Cinta memang tidak datang secara instan, butuh waktu dan effort yang sangat besar. Tapi percayalah, takdir Allah akan membawamu mencintai PilihanNya. Pilihan hati yang akan membawa mu menuju surga Allah bersama sama
" Kamu harus tahu bahwa kamu tidak akan pernah mendapatkan apa yang tidak di takdirkan untukmu." _Ali bin Abi Thalib.
" Perempuan perempuan yang baik untuk laki laki yang baik, laki-laki yang baik untuk perempuan perempuan yang baik pula." _ QS.An - Nur 26
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12 : Ketakutan Aretha
Aretha membawa kedua putri Zara ke mall, bermain atau membeli apa saja yang mereka inginkan. Bukan hanya Safa dan Marwah yang terlihat bahagia, Aretha pun sama. Kemarahannya menguap. Masalah nya dengan Zayn tidak lagi menjadi beban. Hari ini, dai benar-benar menikmati waktunya dengan si kembar.
" Aunty,, Afa mau yang itu." Tunjuk Safa pada sebuah boneka beruang yang sangat lucu.
" Oke kita beli." Jawab Aretha.
" Lalu Ara yang mana?" Kali ini Marwah bingung. Terlalu banyak mainan di sana. Lagian dia tidak begitu menyukai boneka.
Jika dengan Marwah, Aretha seperti melihat dirinya sendiri. Si kembar punya karakter yang sangat jauh berbeda. Karena itu Aretha sudah paham mainan seperti apa yang di sukai Marwah.
" Aku mau yang ini.." Tunjuknya pada sebuah permainan yang mengembangkan strategi dan logika.
Aretha mengambil apa yang di maksud Marwah.
" Loh inikan scrabble. Memangnya Marwah bisa main ini?" Tanya Aretha penasaran. Pasalnya, scrabble bukanlah permainan untuk anak usia lima tahun.
Safa menghela nafas." Jangan kan scrabble, ticket to ride semua versi benua sudah dia mainkan." Ucapnya dengan mimik wajah yang sangat lucu.
Aretha sampai kagum dengan Marwah. Permainan itu semuanya butuh strategi dan konsentrasi yang sangat tinggi.
" Baiklah. Ada lagi?"
" Mmm...boleh kami beli Magna Tiles aunty?" Tanya Safa di ikuti anggukan kepala Marwah yang sudah menampilkan puppy eyes nya.
" Boleh, kenapa tidak." Kata Aretha tersenyum manis.
" Tapi itu mahal, nanti uang aunty habis." Katanya jadi tidak enakan.
Aretha tertawa renyah." Yang jelas, itu tidak akan membuat aunty jatuh miskin kan?"
Safa dan Marwah pun ikut tertawa.
Puas berbelanja dan bermain, Aretha mengajak si kembar makan sebelum mengantarnya pulang.
Di rumah sakit, Zayn baru saja selesai dengan operasinya. Dia berjalan di koridor menuju masjid yang masih berada di lingkungan rumah sakit.
Zayn mengecek ponselnya, beberapa notifikasi dalam jarak waktu yang cukup jauh membuat nya penasaran.
Sambil berjalan dia memeriksa ponselnya.
" Sepuluh juta tujuh ratus." Itu semua total belanja dari transaksi kartu yang di pegang Aretha.
" Main, Toys kingdom, makan. Hanya itu? Apa dia tidak membeli sesuatu untuk dirinya sendiri?" Gumam Zayn lalu memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku kemejanya.
Zayn bertemu dengan Zara dan Ezar di lobby.
" Kalian mau kemana?" Tanya Zayn.
" Pulang." Jawab Ezar. " Kamu?"
" Mau sholat dulu."
" Ya sudah."
Zara sudah masuk ke dalam mobil. Sementara Ezar dan Zayn masih terlihat mengobrol
" Apa kau baik baik saja dengan istrimu?" Selidik Ezar.
Zayn terperanjat. Namun sebisa mungkin dia mencoba berbicara biasa saja.
" Iya. Memangnya kenapa?"
" Kalian tidak bertengkar kan?"
Zayn tidak menjawab.
Ezar menghela nafas kasar. " Sejak pagi dia menelpon dan bersikeras ingin menjemput kembar di sekolah. Awalnya Zara tidak mengijinkan, itu karena dia tau kalau Aretha pasti sangat sibuk. Begitu mengatakan jika dia ijin hari ini, Zara mulai curiga. Namun Zara tetap mengijinkan nya. Nah, kamu tau kan kenapa umi nya si kembar bisa menaruh curiga dengan Aretha? Mana ada keberanian seorang residen semester awal untuk meminta ijin Zayn? Istrimu sama saja sedang cari mati."
Zayn menelan ludahnya kasar.
" Jangan terlalu keras pada istrimu. Dia adalah korban sesungguhnya dari pernikahan mu yang gagal bersama Kanaya."
Ezar menepuk pundak Zayn." Aku pernah berada di posisi mu, dan akhirnya aku menyadari betapa menyesal dan berdosa nya aku yang terlambat datang dan menghampiri adikmu yang sudah sah menjadi istri ku. Sampai saat ini, aku masih selalu berpikir, bagaimana jika aku tidak menikah dengan Zara? Apa yang akan terjadi dengan hidup ku? Dan ternyata takdir Tuhan memang tidak pernah salah Zayn." Ucap Ezar tersenyum.
" Aku pamit, mungkin Aretha sudah mengantar si kembar pulang, atau kau mau ikut dengan ku? Siapa tau kamu sangat merindukan nya." Ledek Ezar.
Zayn mendengus kesal lalu berjalan meninggalkan Ezar. Aku mau ke masjid." Katanya setengah berteriak.
Ezar tersenyum." Tidak lama lagi, kamu akan mencintai Aretha secara brutal dan ugal ugalan Zayn. Aku tau bagaimana sifatmu." Gumamnya lalu melangkah ke parkiran di mana Zara sudah menunggunya.
Kembali ke mall.
Aretha bersama si kembar makan dengan damai, sesekali mereka tertawa dan bersenda gurau menambah keceriaan. Safa dan Marwah sangat antusias menceritakan apa saja kepada Aretha, mereka bahkan berebut minta perhatian Aretha agar ceritanya di dengarkan dengan baik, di sinilah Aretha kebingungan dan menyuruh mereka bergantian untuk membagikan pengalaman nya masing masing.
Namun semua berubah begitu seorang pria datang menghampiri.
" Hai sayang, lama kita tidak bertemu." Katanya tersenyum.
Aretha hanya mendengar suara itu tanpa melihat siapa orangnya, namun gelombang mekanik yang masuk ke telinganya mampu membuat Aretha ketakutan.
Aretha memegang ujung jilbabnya dengan tangan gemetar.
Melihat auntynya yang ketakutan, Safa dan Marwah seketika berdiri membuat brigade melindungi Aretha.
Marwah melipat kedua tangannya di dada.
" Anda siapa? " Tanyanya dengan wajah garang. Begitupun dengan Safa, mengikuti semua gerakan Marwah dan menatap wajah pria itu dengan tatapan tajam.
Pria itu mengernyit sembari memandangi si kembar bergantian.
" Kau sudah menikah? Apa semudah itu kau melupakanku? " Tanyanya beruntun dengan ekspresi kesal dan tidak terima.
Aretha diam seribu bahasa. Sekarang bukan hanya seluruh tubuhnya yang gemetar tapi mulutnya pun jadi sulit untuk terbuka.
" Padahal ku pikir kau akan menunggu ku setelah apa yang sudah ku lakukan padamu." Pria itu terus memprovokasi Aretha agar wanita cantik itu mau berbicara padanya.
Kembali di ingatkan masa lalu yang kelam, trauma Aretha muncul ke permukaan.
Pria itu terus mencoba mendekati Aretha yang tidak mau menatapnya sedikitpun.
Tapi selangkah dia maju, Safa dan Marwah mendorong nya dengan kuat.
" Pergi !! Jangan mengganggu umi ku!! " Pekik Safa dan Marwah bersamaan.
Anak anak cerdas itu tanpa di ajar mengakui Aretha sebagian ibunya agar prai itu tidak mengganggu aunty nya.
Pria itu tersenyum sinis setelah berhasil di pukul mundur oleh kedua gadis kecil itu.
" Sial... "
Senyum pria itu menghilang dan beralih menampakkan wajah seram mengerikan.
Tangannya terangkat hendak memukul anak anak baik itu, melihat jika kedua ponakannya dalam bahaya, Aretha bergerak cepat dan menjadi perisai untuk Safa dan Marwah.
Plaaakkk...
Bunyi tamparan itu sangat keras.
Aretha terhuyung ke belakang, matanya sampai berkunang kunang.
" Auntyyyy...!!" Pekik Safa dan Marwah bergantian.
Pria itu terkejut.
" Rethaa... " Dia panik. " Maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk melukaimu. " Paniknya.
Kerumunan orang memadati dan menonton tindakan kekerasan itu.
Security datang dan mengamankan pria yang sudah membuat keributan dan membawa nya keluar untuk di interogasi.
Pria itu tersenyum dengan ekspresi menakutkan. " Aunty? Ternyata kau masih menunggu ku sayang. " Batinnya tertawa riang.
*
*
Zayn baru saja melewati gerbang rumah nya ketika telpon genggamnya berbunyi.
Panggilan berasal dari Safa.
" Iya kenapa sayang, apa kalian bersenang senang dengan aunty?"
Bukan jawaban sesuai pertanyaan Zayn melainkan suara tangisan yang pecah membahana.
Zayn menghentikan mobilnya.
" Kamu kenapa Fa?" Zayn mulai panik.
" Uncle, aunty terluka." Katanya dengan suara serak tanpa bisa menghentikan tangisnya.
" APAA?!
...****************...
🤭😍🤩
mudah sekali aslinya zaynnn
tinggalkan gengsi mu
punya kesempatan tium2
nanti jama'ah lagi za mas
5 waktunya setiap hari
lumayan, vitamin 5 kali 😃
halal iniii
😃🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂😂
" hallo pindah kan barang² nyonya Aretha di kamar utama sekarang "
nahh jadi tiap malam bisa bubu bareng teruss 🤣🤣
kamu tu dah jatuh cinta sama areta