Bagi Lea Richard pria paling brengsek dan menyebalkan di dunia adalah Bara Klopper. Tapi kenapa hatinya justru mencintai pria itu? Pria yang sudah memiliki seorang istri yang sangat cantik bernama Arneta.
Sedangkan bagi Bara Klopper wanita yang selalu membuat hati dan tubuhnya panas hanyalah Lea Richard, bagi Bara wanita yang bernama Lea Richard adalah miliknya! Tidak ada yang boleh memiliki Lea selain dirinya.
"Kau harus mau menjadi istriku!" Bara Klopper.
"Aku tidak sudih menjadi istri keduamu!" Lea Richard.
Akankah hubungan keduanya yang sempat menjauh selama beberapa bulan itu akan kembali terjalin? Ataukah akan berpisah untuk ke-dua kalinya dan untuk selamanya?
Follow Ig ~ mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25
Seperti yang sudah Lea duga, kabar keributan dirinya dengan Arneta saat di restoran tadi sampai juga ke telinga keluarga besarnya. Dan saat ini ia sedang di sidang oleh seluruh keluarga besarnya, dan tentunya Bara pun ikut di sidang karena pria itu memaksa ikut masuk ke dalam mansion Richard.
"Belum dua puluh empat jam kau pulang sudah membuat keributan! Apa yang kau pikirkan Lea Richard?" bentak Leo pada putrinya yang saat ini tengah duduk di samping istrinya.
Lea hanya diam tidak menjawab pertanyaan Daddy nya, karena percuma saja ia menjawab saat Daddy nya sedang marah.
"Semua itu bukan kesalahan Lea," Bara menjawab pertanyaan tuan Richard tanpa rasa takut sedikitpun.
"Aku tidak bertanya pada Anda!" Leo menatap tajam pada pria yang menjadi sumber permasalahan yang terjadi pada putrinya. "Dan sebaiknya Anda keluar dari mansionku, sekarang!" usir Leo dengan tegas.
"Aku akan pergi, tapi sebelum itu ada yang ingin aku sampaikan." Bara menatap pria paruh baya yang sebentar lagi menjadi ayah mertuanya, setidaknya itu lah dipikirkan dan diinginkan Bara.
"Bara..." Lea yang mengerti apa yang ingin diucapkan oleh pria itu memberikan isyarat agar diam.
"Apa yang ingin Anda katakan!" Leo menatap putrinya agar diam.
"Aku ingin melamar putri Anda Tuan Richard." Ucap Bara dengan tegas.
"What?"
Seluruh keluarga Richard terkejut, bahkan Lou dan Lio tampak sangat marah hingga ingin memukul Bara Klopper. Sementara Lea hanya bisa menghela napasnya dengan berat saat pria itu justru mengatakan hal yang seharusnya nanti mereka sampaikan, karena persyaratan yang diajukan dirinya pun belum dibuat sama sekali.
"Kami saling mencintai Tuan Richard, dan Anda harus mengijinkan kami menikah!" Bara berkata dengan penuh penekanan.
"Bara Klopper gila." Lea mengumpat dalam hati saat pria itu terus bersuara bagaikan menyiram bensin di atas percikan api, dan rasanya Lea ingin sekali menenggelamkan pria itu ke segitiga bermuda agar tidak membuat kekacauan lebih besar di keluarga besarnya.
"Berani sekali kau berbicara seperti itu." Lou berdiri menarik kerah pakaian Bara dan hendak memukulnya.
"Berhenti Lou!" Leo menyuruh putranya untuk menghentikan tindakannya.
"Tapi Dad."
"Lepaskan dia! Dan kalian kembalilah ke kantor!" perintah Leo dengan suara beratnya dan raut wajah yang tegas dan dingin.
Melihat raut wajah Dad Leo yang terlihat marah, Lio dan Lou pun memilih pergi karena tidak ingin membuat Daddy mereka semakin marah dan akan berimbas pada adik kesayangannya.
"Lea pergi ke kamarmu!" ucap Leo setelah melihat kedua putranya pergi dari ruangan tersebut.
"Tapi Dad..."
"Masuk!" sentak Leo dengan sangat tajam.
Namun Lea bergeming ditempatnya, ia tidak mau masuk ke dalam kamar karena takut akan terjadi perkelahian diantara Bara dan Dad Leo.
"Masuklah Lea, aku ingin berbicara dengan Tuan Richard." Bara menyuruh wanitanya untuk masuk dan tidak perlu khawatir.
Lea menatap Bara dan Dad Leo bergantian, lalu beranjak dari ruangan tersebut setelah Mom Lily mengusap tangannya tanda jika ia tidak perlu khawatir pada keduanya. Dan entah berapa lama dan apa saja yang dibicarakan oleh ke-tiga orang tersebut, karena saat Lea masuk kedalam kamarnya ia langsung tertidur karena merasa sangat lelah seharian ini menghabiskan waktunya dengan penuh ketegangan dan masalah.
Hingga saat malam hari Lea baru terbangun dari tidurnya saat Mom Lily membangunkannya, dan saat Lea ingin menanyakan apa yang terjadi pada Bara dan Dad Leo, Mom Lily tidak mengatakan apa pun dan hanya menyuruh dirinya untuk cepat membersikan diri dan menyusul ke ruang makan untuk makan malam.