Andina tidak menyangka, dia harus jadi pengasuh seorang bayi tampan anak dari majikan ayahnya.
Ya, orangtua si bayi tersebut sibuk dengan karirnya. Khususnya Vita sebagai mami nya nggak mau berhenti bekerja. Arya suaminya, sudah terlalu sering meminta untuk berhenti bekerja. Dan riak pertengkaran dimulai.
Nggak mau memakai jasa baby sitter karena takut dengan banyaknya berita di tv soal kasus penganiayan terhadap anak yang diasuhnya bahkan ada juga sampai dibunuh, kan jadi ngeri.
Alhasil, oma dan onty nya baby Athaya yang dibuat repot setiap hari harus mengasuh Athaya anaknya Arya. Sebulan dua bulan masih oke...tapi lama lama kewalahan juga karena Athaya setelah bisa berjalan makin aktif.
Hingga secara spontan ayahnya Andina yang bekerja sebagai sopir Arya, menawarkan Andina untuk mengasuh baby Athaya.
Penasaran selanjutnya bagaimana ? Yuk ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Servis Pagi
Vita terbangun saat tubuhnya terasa berat dan nafasnya sesak, merasa ada beban yang menekan dada dan bawah perutnya. Matanya mengerjap, ternyata Arya sedang memeluknya masih dalam keadaan terpejam. Ia pun tersenyum bahagia, semarah apapun suaminya pasti akan cepat melembut dan segera meminta jatah tentunya.
"Sayang bangun udah subuh...mau ke masjid nggak.." Vita mengelus pipi suaminya dengan lembut.
"Bentar 5 menit lagi..." jawab Arya dengan suara serak khas bangun tidur sambil mengeratkan pelukannya.
Vita membiarkan Arya melakukan keinginannya. Ia usap-usap lengan suaminya penuh sayang.
"Udah 5 menit sayang...tuh dengar nggak suara adzan...ayo bangun"
Arya menggeliat malas tapi segera ia beranjak turun dari ranjang menuju kamar mandi.
Terdengar gemericik air dari kamar mandi, tak lama ia keluar dengan handuk melilit pinggangnya. Tubuh dengan perut rata dan lengan berotot tampak terlihat segar.
Dengan tergesa-gesa Arya memakai baju koko dan sarung yang sudah istrinya sediakan.
Arya melewati istrinya sambil berbisik "pulang dari masjid servis aku..." Arya berlalu sambil mengedipkan matanya genit. Vita pun tersenyum penuh arti.
Vita telah selesai melaksanakan sholat. Ia menghampiri box dimana anaknya masih tertidur lelap. Setelah puas menciumi wajahnya, perlahan-lahan dipangkunya agar tidak terbangun untuk dipindahkan ke kamar sebelah. Kamar yang sudah disiapkan untuk buah hatinya itu.
"Maaf ya sayang..mami pindahin dulu bobonya...mami mau kelonin dulu papi yang lagi ngambek"
***
Vita turun ke bawah menuju dapur untuk mengambil minum. Diteguknya segelas air putih hangat lalu menuangkan 1 gelas lagi untuk ia bawa ke atas, untuk suaminya. Saat menuju tangga terlihat suaminya pun baru pulang dari masjid. Arya memeluk bahu istrinya berjalan bareng menuju kamar mereka.
"Athaya kemana sayang...kok nggak ada dibox ?" tanya Arya.
"Aku pindahin ke kamarnya...takut kebangun pas kita lagi main" ucap Vita sambil terkekeh.
Vita mendekati Arya dan membantu membuka baju dan sarung yang dikenakannya. Arya mematung pasrah, menikmati setiap sentuhan yang istrinya buat. Tubuhnya dengan cepat bereaksi meminta lebih...ia tuntun istrinya ke arah ranjang...ia merebahkan diri...selanjutnya biar sang istri yang bekerja.
Burung-burung pipit yang beterbangan diatap rumah seolah sedang bernyanyi riang, menjadi saksi dua insan halal mereguk manisnya surga dunia. Kenikmatan yang menjadi candu yang mampu memberi ketenangan hati dan pikiran keduanya.
***
"Mas aku liat Athaya dulu...sepertinya nangis dia...mungkin sudah bangun.." Vita bergegas memakai pakaiannya setelah selesai dengan olahraga pagi.
Vita pun bergegas keluar kamar menuju kamar anaknya.
"Eh anak mami udah bangun hmmm..." Vita mengusap anaknya yang duduk dikasur sambil menangis.
"pipih ana....mo ma pipihhh hwuaaaa..."
(papih mana...mau sama papih)
"cup cup sayang...sama mami dulu ya..papi nya lagi mandi"
"ke bawah yuk...mami bikinkan susu buat Atha" Vita lalu membawa Athaya ke bawah menuju meja makan.
"Bi...nitip Athaya dulu...kalau susunya sudah habis tolong mandikan ya...saya mau siap-siap ke kantor"
"Baik neng..." jawab bi Idah.
***
Dikamar
"Mas...Atha mau dititipin ke siapa?" tanya Vita.
"Maunya sih kamu yang jaga..." jawab Arya.
"Mulai deh mas..."
" Mau aku bawa ke kantor aja...mama sama papa masih di Lembang ". Arya menyentuh bahi istrinya "Sayang...aku harap kamu segera resign...aku ingin seperti dulu...saat ku pulang...kamu menyambutku dirumah" Arya berkata lembut dengan pandangan matanya yang dalam.
Vita hanya terpaku diam. Nggak mungkin bisa sama mas...dengan posisiku yang baru ini mungkin kedepannya aku akan sering ke luar kota bahkan ke luar negeri untuk visit hotel. Batin Vita
*******
Bersambung
sehat dan sukses selalu dalam lindungan Alloh SWT
aamiin yaa Rabbal Aalamiin