Terkadang seseorang harus merasakan kehilangan terlebih dahulu untuk bisa menghargai kehadiran seseorang, yah seperti itulah kisah cinta seorang Aldi Nugroho, pewaris utama dari keluarga pembisnis besar di bidang property dan fashion retail.
Aldi harus merasakan kehilangan orang yang tulus mencintainya demi seorang wanita yang mengkhianatinya yaitu sang mantan kekasih. Aldi baru menyadari betapa berharganya seorang Kiandra Anastasya Darwin setelah mereka berpisah selama empat tahun lamanya. Disaat cinta sudah terkubur mati dalam hati Kiandra, Aldi datang kembali dengan ketulusan hati, mencoba memperjuangkan kembali cinta Kiandra yang sudah mati.
Akankah Aldi berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu Arin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 30 - Jatuh Sakit
"Apa kau sudah menjemput anak perempuan Nugroho?" tanya sang papa.
"Hm.. , Papa sudah puas? jangan pernah lagi mengusik Cafe milikku!" ancam Bayu. Tangannya mengepal hingga kebas akan rasa sakit di tangannya.
Bayu kesal karena sang Papa mengancam akan meluluh lantahkan Cafe milik Bayu di Djogja jika Bayu tidak menerima perjodohannya dengan putri bungsu keluarga Nugroho, dan pulang kembali ke Jakarta mewarisi semua kekayaan sang Papa.
Hari ini waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, Bayu menunggu Dita bangun untuk sarapan dengannya.
Yang di tunggu pun akhirnya menampakkan wujudnya, Bayu terpana melihat wajah Dita di pagi hari. Sejujurnya Bayu sering di dekati wanita-wanita cantik dimanapun dia berada, tapi melihat wanita cantik turun dari tangga Villa utama miliknya adalah sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
"Sudah bangun tukang tidur?" Bayu mulai mengoleskan selai di roti miliknya tanpa menatap Dita sedikitpun.
Dita enggan menjawab pertanyaan Bayu, ia hanya berdiri di belakang kursi meja makan, melipatkan kedua tangannya ke dada.
"Aku akan pergi dari sini, silahkan lanjutkan sarapanmu. Anyway, kau dan supir anehmu itu tidak perlu mengantarku, aku masih cukup waras untuk pergi ke tempat tujuanku sendirian. Terima kasih." ucap Dita tanpa ekspresi.
"Tidak ada yang berani membantahku di Villa ini kecuali kau. Bukankah kau ingin ke Jepang tanpa halangan sedikitpun? duduklah, ada yang ingin aku sampaikan." ucap Bayu.
Dita mengurungkan niatnya melangkah pergi, ia lebih memilih untuk mendengarkan Bayu.
"Katakan!" perintah Dita
"Dengar ucapanku baik-baik, aku tahu apa yang kamu dan Papamu rencanakan untuk menyetujui perjodohan ini, kau sedang bertaruh dengan Papamu bukan? sedangkan aku sedang mempertaruhkan usaha Cafe milikku sendiri. Aku menyetujui perjodohan ini bukan karena aku menyukaimu, mencintaimu, apalagi menginginkanmu, tapi untuk Cafe itu. Jika kau menerima perjodohan ini aku dengan senang hati akan mempersilahkanmu untuk pergi ke Jepang, pernikahan ini hanya sebatas 'hitam di atas putih', kita hanya perlu melaksanakannya dan bertahan setahun, setelahnya itu bukan lagi urusanku." Bayu masih mengoleskan selai rotinya.
Tangan Dita mengepal, ia mengerutkan alisnya pertanda ia dalam mode marah.
"Kau pikir kau layak? jangan menilai dirimu sendiri terlalu tinggi Tuan Muda Wicaksono. Persetan dengan Cafe milikmu, dengan atau tanpa dirimu aku akan tetap berangkat ke Jepang. Tenang saja aku sendiri yang akan membatalkan perjodohan konyol ini di depan orang tuaku dan orang tuamu." jawab Dita dengan tegas.
Seketika Bayu membanting garpu yang ia pakai untuk mengoleskan selai rotinya. Menatap Dita penuh amarah.
"Kau hanya punya dua pilihan, menjalankan pernikahan itu atau kau tidak akan pernah bisa keluar dari Villa ini sampai kau mau menyetujuinya." kini Bayu yang bergantian menatap wanita di hadapannya.
"Lakukan saja semaumu, jika kau ingin Papih ku membunuhmu karena sudah menyembunyikan anak perempuan satu-satunya." senyuman licik Dita mulai bergelayut di wajahnya.
"Menurutmu orang tuamu akan membunuhku? ku pikir orang tuamu justru berterima kasih padaku karena sudah menjagamu saat pengawalmu tidak ada di sisimu, apa kau lupa Nona, aku adalah calon suamimu yang sudah di akui oleh orang tuamu." jelas Bayu.
"Pikirkanlah baik-baik tawaranku, kau tidak ku izinkan keluar dari Villa utama ini untuk urusan apapun kecuali kau sudah mau menyetujui tawaranku." Bayu menatap tajam Dita.
"Sialan kau, Bay! apa kau pikir pernikahan itu main-main? aku hanya ingin menikah sekali seumur hidupku dengan orang yang aku cintai dan mencintaiku, tapi bukan pria sombong sepertimu!" Dita berteriak dengan kerasnya.
Para pelayan Villa tersebut syok melihat keberanian Dita memarahi Bayu.
"Terserah!" Bayu berdiri dari duduknya.
"Ah aku lupa, aku akan mematikan semua akses internet di sini selama kau belum menyetujui dan menanda tangani perjanjian kontrak pernikahan itu."
"Kenapa kau bersikap seperti ini padaku yang bahkan baru kau temui sekali dalam hidupmu? dasar pria menyedihkan! jangan salahkan aku jika jiwa ku sudah tidak disini ketika kau kembali." Dita pergi begitu saja.
Bayu hanya bisa melihat kepergian wanita itu dari hadapannya.
"Jaga dia untukku, perketat hingga tidak ada celah untuk pergi, jika dia sampai pergi aku akan memenggal kepalamu!" ucapnya pada para pengawal dirumah itu.
"Baik Tuan." mereka pun membungkuk hormat pada Bayu.
Bayu pun pergi ke kampus, mencoba menenangkan diri di sana, tapi sebenarnya pikiran Bayu saat ini terfokuskan kepada ucapan Dita sebelum dirinya pergi 'Jiwaku tidak disini' apa yang dia maksud? pertanyaan itu sukses membuat seorang Bayu gusar.
- - -
Dita benar-benar tidak bisa kemanapun, ia mencoba untuk menelepon Mika tapi takut Mika akan khawatir, jadi Dita mengurungkan niatnya, ia akan menghubungi Mika jika keadaan sudah kondusif.
Tiga hari berlalu, Dita bertahan tidak keluar sedikitpun dari kamarnya, makanan yang disuguhkan pelayan tidak satupun disentuhnya. Seorang pelayan melaporkan jika Dita tidak membuka pintunya hari ini seperti biasa, pelayan yang membawakan makananpun tidak bisa menemui Dita. Bayu marah mendengar laporan dari para pelayan di Villa tersebut.
Bayu selama ini tidak pulang ke villa utama, ia mengalihkan pikirannya dan tinggal di Cafe kamar pribadinya. Mengerjakan dan memantau performa karyawannya mampu mengalihkan segala bentuk pikiran menyangkut Dita.
Bayu pergi ke Villa utama tanpa supir, ia benar-benar geram atas tindakan bodoh Dita yang mogok makan selama tiga hari, dan hanya minum saja.
Cih dia pikir aku akan prihatin? jangan mimpi!
Sebenarnya Bayu bukanlah tipe orang yang pemaksa, tegaan, bahkan acuh tak acuh. Dia tipe orang yang baik, ramah, murah senyum, dan supel, karena sepeninggalan sang Mama karena sakit dan tak lama Papahnya sudah menikah lagi dengan teman masa sekolahnya, Bayu menjadi sedikit tanpa ekspresi, bicara ala kadarnya, tersenyum pun jarang. Hanya dengan Mika, Kiandra dan teman musiknya ia bisa tersenyum ya walaupun intensitasnya tidak seperti dulu.
Bayu pun sampai di Villa pribadi miliknya. Semua pelayan kaget Bayu datang tanpa ada info dari siapapun. ia melangkahkan kakinya menuju kamar yang Dita tempati, ia mencoba mengetuk pintu tapi tak ada satupun jawaban dari sana.
Apa dia kabur? Awas jika memang benar dia kabur.
Bayu mengeluarkan kunci cadangan dari saku celananya, ketika pintu terbuka Bayu syok melihat isi kamar itu. Bayu melihat Dita sudah terkapar pingsan di lantai.
"Dita!" Bayu berteriak dan lari, ia segera membopong Dita ke kasur. Bayu benar-benar panik melihat wajah Dita yang pucat dan begitu lemah.
Bayu memencet telepon paralel yang tersambung ke ruang pelayan.
"Panggilkan dokter Faisal sekarang!" perintah Bayu ke salah satu pelayannya.
Maafkan aku Dita, demi Cafe itu aku rela melakukan apapun bahkan hal yang tidak akan pernah aku suka. Ini semua karena si Tua Bangka itu. Aku akan membalasnya.
🍂
Bersambung..
Thank you semua Good Readers and Authors yang menyempatkan diri untuk mengikuti perjalan kisah cinta mereka, aku tidak bosan-bosan untuk minta support kalian semua untuk vote, vote, vote, vote and vote. Give us ur boom like, comment, 5 rate karena itu gratis tapi sangat berarti bagi penulis.
See you on next chapter everyone, big love from the distance 🖤.
Chapter selanjutnya akan up malam ini, stay tune..
aq kangen mike and mika thor
smga bayi mereka kembar beneran thor
semangatt thor di tunggu up selanjuttnya..fighting.
huaaaakakakakakakakkakaka
semangatt thor di tunggu up selanjuttnya.
kuat macam kudaa😂