CEO Love Story

CEO Love Story

Chapter 1 - Oase

"Kiandra bangun! Ini sudah jam berapa? Kau lupa ya, kalau hari ini kita akan pulang ke Jakarta?" Seru Mikaela Wiratmadja, salah satu sahabat terbaik Kiandra masa kecil. Kini kedua nya sedang kuliah di salah satu universitas terbaik di Djogyakarta. Kiandra yang terusik oleh teriakan sang sahabat mau tak mau akhirnya merespon.

"Ayolah Mika ini masih pagi, satu jam lagi deh." Ujar Kiandra enggan sambil mengusap gusar mukanya.

"Ya sudah kau lanjutkan tidur mu, aku pulang duluan ke Jakarta." kata Mika dan berlalu pergi ke arah pintu kamar Kiandra.

Kalau saja dia bukan sahabatku, sudah ku tinggal pergi ke bandara. - Mika.

Mata Kiandra membulat seketika saat mendengar kata 'Jakarta' yang diucapkan oleh Mika. Dirinya langsung terbangun dan berdiri..

"Ah, maafkan aku. Semalam aku streaming One Piece hingga jam tiga pagi." Ucap Kiandra sambil nyengir kuda ke arah Mika.

"Cih, cepat lah mandi karena sebentar lagi kita harus segera pergi ke bandara." ucap Mika dan wanita itu pun melangkah pergi ke kamar nya.

Kiandra adalah wanita pecinta salah satu anime terbaik di Negara Jepang yang masih hits hingga saat ini yaitu One

Piece, walaupun terkadang teman-temannya meledek hobi dirinya yang masih suka dengan anime tersebut, tapi bagi Kiandra ia hanya menganggap ejekan itu seperti angin lalu, karena baginya melakukan hal tersebut adalah cara terbaik untuk melepas penat.

Selesai mandi dan ia pun bersiap untuk pulang ke Jakarta, Kiandra menatap kembali dirinya dicermin untuk memastikan dirinya sudah sempurna. Ia mencepol rambut indahnya, lalu memakai lipstik soft pink untuk menyempurnakan tampilan nya.

(Visual : Kiandra Anastasya Darwin)

"Sempurna!" ucapnya. Ia memonyongkan bibir manisnya sambil bercermin, tanpa sengaja Mika melihat tingkah

Kiandra dari celah pintu kamar Kiandra

"Cihhh! Sejak kapan si Tomboy berubah menjadi si Centil?" Mika berjalan kearah pintu keluar, lalu disusul

Kiandra. Kiandra mengunci pintu rumah yang mereka tinggali.

Dasar wanita perusak suasana. - Ejek Kiandra dalam hati.

"Selamat pagi Mba, benar dengan mba Mikaela? Saya Ujang dari aplikasi online Mojek Mba."Ujar supir Mojek yang dipesan Mika via online.

(Visual : Mikaela Wiratmadja)

"Ya Pak betul, tolong antarkan kami ke bandara Adi Sutjipto ya Pak, sesuai aplikasi." Jawb Mikaela dengan penuh sopan santun. Kedua nya pun segera masuk kedalam mobil dan bergegas pergi menjauh dari perumahan tersebut.

Kiandra yang begitu antusias akan kembali ke Jakarta pun heboh sendiri selama di dalam perjalanan menuju bandara.

"Wah kenapa pulang ke Jakarta kali ini lebih mengharukan ya? Sepertinya aku sudah terlanjur jatuh cinta dengan kota ini. Djogja memang terbaik!" Ucap Kiandra sambil tersenyum memandang sepanjang jalan kota Djogja.

"Djogja atau Sean yang sudah membuatmu jatuh cinta?" Ledek Mikaela. Ya, Sean Permana adalah senior

Kiandra di kampus yang suka membuat Kiandra melted setiap kali mereka bersama, entah di kampus ataupun diluar kampus.

Sean adalah salah satu senior populer dikalangan Mahasiswa maupun Mahasiswi kampus, dan ia terkenal dengan pria yang suka gonta-ganti wanita, hal tersebut akhirnya membuat image Sean terlihat seperti Playboy, padahal itu hanyalah gosip semata, karena mereka semua hanyalah sebatas rekan organisasi di kampus saja. Namun, nyatanya gosip tersebut menjadi alasan terbesar Kiandra untuk tidak menganggap serius apapun yang Sean ucapkan, apalagi mengiyakan ajakan Sean untuk berpacaran dengan nya.

"Hahaha. Apa kau lupa? Dia itu milik semua mahasiswi di kampus, untuk apa aku jatuh cinta pada pria seperti itu, hari ini dengan siapa besok dengan siapa, sekali Bad boy tetaplah Bad boy." Ujar Kiandra. Sejujurnya ia sedikit mempercayai perasaan Sean terhadap nya, namun ada bayangan pria lain yang selalu muncul setiap kali dirinya ingin mencoba mencintai pria lain.

Dasar pendusta! Mulut nya mengatakan tidak, tapi mata nya mengatakan iya, menyesal nanti baru tau rasa kau, Kia. - Mika.

"Bad boy atau tidak nya seorang Sean itu tidak penting, yang paling penting adalah kau harus bisa jujur dengan dirimu sendiri. Mata adalah jendela hati, dan saat ini mata mu berkata bahwa kau berharap pengakuan cinta Sean adalah benar adanya." Jelas Mikaela yang sontak mampu membuat seorang Kiandra diam seketika.

Entahlah Mika, perasaan untuknya bagiku seperti melihat Oase ditengah padang pasir, indah tapi sayangnya hanya sebuah fatamorgana, dan yang paling membuat ku tak bisa bersama nya adalah luka lama yang masih juga tak kunjung reda. Hatiku masih bertuan dirinya. - Kiandra.

Menit berlalu tanpa terasa mereka sudah sampai di Bandara, mereka langsung berlari dan segera check-in agar tidak tertinggal pesawat.

"Lihat! Karena kamu telat bangun Ki,nyaris banget nih kita ketinggalan pesawat, untung hari ini tidak macet." Keluh Mikaela. Wanita itu terengah-engah dan langsung menyenderkan tubuhnya dikursi sesampai nya di dalam pesawat.

"Sorry...." Ucap Kiandra sambil mengatupkan tangannya.

"Hmmm ...." Mikaela langsung memejamkan mata nya. Berbeda dengan Mika yang memilih untuk memejamkan mata, Kiandra lebih memilih untuk mendengarkan musik dari ponsel miliknya.

***

Jakarta, di Kediaman keluarga Nugroho.

"Mih, Dita berangkat dulu ya, takut macet nih, kasian nanti Kia dan Mika kelamaan nunggu Dita di Airport." Ujar Dita yang langsung mencium pipi kanan dan kiri Lita Nugroho yang tak lain adalah mamih nya.

Dita adalah anak kedua dari pasang Lita Nugroho & Adam Nugroho. Wanita cantik yang tak lain adalah sahabat terbaik Mikaela dan Kiandra ini, kini sedang terburu-buru pergi ke bandara untuk menjemput para sahabat tercinta nya.

(Visual : Anindita Nugroho)

"Kamu diantar supir kan?" Tanya mamih Lita penuh curiga. Lita sangat menjaga ketat kemana pun Dita pergi, dengan siapa Dita bergaul, bahkan tidak memberikan akses berkendara kemana pun sendirian.

"Pak Tio kan lagi cuti Mih, jadi gak mungkin kan aku nunggu sampai besok?" Ujar Dita meyakinkan, dirinya berharap hal ini bisa menjadi alasan kuat Dita bisa berkendara mobil tanpa supir.

"Big No! Mamih tidak akan kasih izin!" Jawab mamih Lita sambil membaca majalah fashion ternama diruang tengah tanpa menoleh ke arah Dita.

"Come on Mih, Dita sudah hampir telat nih!" Dita mulai memelas sambil memeluk mamihnya, naas hal itu tidak merubah keputusan Lita sama sekali.

Tak lama sang kakak pun tak sengaja melewati sang mamih dan adiknya yang tengah berada di ruang tengah. Yah, dia adalah pewaris utama semua bisnis milik keluarga Nugroho yang saat ini sukses bertengger di posisi teratas dunia bisnis property dan fashion retail di Indonesia maupun Jepang. Pria yang memiliki paras tampan dan otak yang jenius itu adalah Aldi Nugroho.

(Visual : Aldi Nugroho)

Sadar bahwa Aldi baru saja melewati nya. Mamih Lita pun memiliki ide untuk memberikan alternative lain.

"Pilih! Kamu ke bandara sekarang diantar oleh kakak mu atau tidak sama sekali!" Ucap mamih Lita. Tatapan mamih Lita membuat Dita terpojok.

Haish! Itu sih bukan pilihan, tapi keharusan! - Dita.

"Baiklah Mamih ku sayang, Dita ke bandara jemput Mika dan Kia diantar Kak Aldi." Dita pasrah entah akan jadi apa hari ini jika sang kakak yang kaku dan dingin itu harus menjadi supir nya.

Yah lebih baik daripada aku tidak jadi menjemput Kia dan Mika hari ini. Ah, aku rindu mereka berdua. Malaikat-malaikat ku, tunggu Dita yg cantik ini menjemput kalian. - Dita.

Dita langsung menghampiri sang kakak yang sedang minum di dapur.

"Kak, Mamih bilang Kakak harus anterin aku ke bandara hari ini. Aku tunggu di mobil ya Kak." Ujar Dita yang entah sadar atau tidak suara nya benar-benar mengagetkan Aldi yang sedang minum.

Astaga! Mengagetkan saja. - Aldi.

"Bandara? Apa imbalan yang akan aku terima dari adik ku jika aku bersedia mengantarkan mu hari ini?" Tanya Aldi sambil menjahili sang adik, karena tanpa imbalan pun Aldi sudah pasti akan menuruti perintah mamih nya.

"Baiklah, adik mu yang cantik ini akan menuruti semua kemauan Kaka seharian penuh, tanpa terkecuali." Dita ragu jawaban nya bisa membuat luluh sang kakak. Sebenarnya yang paling ia ragu adalah apa dirinya sanggup memenuhi janji itu jika sang kakak menyetujui nya.

"Setuju! Tanpa terkecuali, ingat itu Dita adik ku tersayang." Aldi pun tersenyum licik. Pria itu berlalu sambil mengacak sedkit rambut sang adik. Dita syok mendengar jawaban tersebut, dia harusnya sudah paham seperti apa kakak nya ini.

Sial! Oh ayolah Dewi Fortuna berpihak lah padaku hari ini, ku mohon! - Dita.

Mereka berdua akhirnya berangkat ke bandara menggunakan mobil Aldi tentunya, mobil Porsche Macan 2.0. "Kenapa kita pakai mobil ini? Kenapa tidak pakai mobil ku saja?" Ujar Dita sambil merapihkan rambutnya.

"Masuk dan ikuti saja. Sepertinya kau lupa akan janjimu pada Kakak hari ini, adik ku sayang?" jawab Aldi dengan senyum liciknya, Dita pun hanya bisa menampilkan senyum indah nya yang penuh rasa terpaksa.

Cih, pasti Mika akan memaki ku karena memakai mobil mewah ini. - Rutuk Dita dalam hati.

Sebenarnya mau jemput siapa sih hari libur ke bandara? Mengganggu hari libur ku saja. - Keluh Aldi.

"Jangan tidur selama di perjalanan, jika kau tidur aku akan putar balik pulang kerumah!" kata Aldi dengan nada mengintimidasi sang adik.

"Siap Bos!" Balas Dita singkat sambil tangan nya hormat dan tersenyum ceria kearah Aldi. Tidak ada percakapan selama diperjalanan, karena Dita sibuk mendengarkan musik dari earphone miliknya, sedangkan Aldi sibuk mendengarkan berita dari radio.

***

Jakarta, Bandara Soekarno-Hatta.

Mika dan Kia kini sudah tiba di bandara. Cuaca yang begitu terik membuat kedua nya memilih untuk menunggu Dita di salah satu kedai kopi ternama dekat pintu keluar bandara, supaya Dita lebih mudah mencari keberadaan kedua nya.

Mika dan Kia masih belum tahu jika Dita akan menjemput nya bersama Aldi alih-alih supir pribadi nya yaitu pak Tio. Kopi yang di pesan pun sudah tersuguhkan. Tak lama Aldi dan Dita sudah sampai di parkiran kafe tersebut. Terik matahari hari itu sungguh membuat Aldi malas untuk turun dari mobil.

"Apa Kakak akan ikut masuk atau …." Belum sempat Dita menyelesaikan ucapannya, Aldi sudah menjawabnya

dengan ketus.

"Menurutmu? Aku tunggu di mobil saja, diluar panas." Jawab Aldi singkat. Dita pun memonyongkan bibirnya karena kesal Aldi memotong ucapannya.

"Silahkan menunggu dengan tenang Kakak ku yang paling tampan." Ujar Dita sambil menyunggingkan senyum dustanya. Dita pun segera keluar untuk menghampiri para sahabat nya.

Dita pun masuk kedalam restoran tersebut, ia langsung menemukan Kia dan Mika diantara banyaknya

manusia di tempat itu. Kiandra yang lebih dulu menyadari sosok Dita pun melambaikan tangannya ke arah Dita.

Dita yang menyadari hal itu pun langsung berlari kecil menghampiri meja Kiandra dan Mika.

"Oh malaikat-malaikat ku sayang. Apa kalian rindu padaku?" Tanya Dita sambil antusias memeluk Mika dan Kiandra bersamaan. Mika yang tengah meminum kopi pun nyaris tersedak karena pelukan Dita.

"Ya ampun Dita!" Teriak Mika sedikit kesal. Bagaimana tidak, kopi yang ia minum nyaris tumpah ke baju karena Dita mengagetkan nya.

"Hehehe, maafkan aku." Ujar Dita sambil nyegir kuda. Mika yang yang tidak benar-benar marah itu pun akhirnya mengelus pundak Dita dengan penuh sayang. Sadar bahwa sang kakak masih menunggu nya di dalam mobil, Dita pun langsung bergegas mengajak dua sahabat nya itu untuk pergi dari kedai kopi tersebut.

"Langsung pulang yuk! Soalnya mobil mau dipakai lagi." Ucap Dita berbohong sambil memasang muka penuh keyakinan, ia terpaksa berbohong karena kalau Mika dan Kiandra tahu yang sebenarnya, mereka pasti lebih memilih untuk naik taxi. Tanpa curiga keduanya bergegas pergi dari kedai kopi tersebut.

 

***

Bersambung ....

Hai good readers, thank you sudah mau mampir ke Novel ini, jangan lupa support gratis nya untuk cerita ini dengan cara like, klik love, dan berikan rate bintang 5 agar aku semakin semangat untuk menulis.

See you on next chapter...

Terpopuler

Comments

Nina Isyana

Nina Isyana

akooh hadir d karyamu Thor

2022-12-01

0

Erlina Sri

Erlina Sri

aku mampir

2021-04-09

0

@ Ela Sukma Thea*

@ Ela Sukma Thea*

hai thor aku msmpir

2021-01-02

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Oase
2 Chapter 2 - Singa Betina
3 Chapter 3 - Manis
4 Chapter 4 -- Rumah Utama
5 Chapter 5 - Taman Bunga Rumah Utama
6 Chapter 6 - Memastikan
7 Chapter 7 - Sarapan Pagi
8 Chapter 8 - Berlibur
9 Chapter 9 - Bermalam
10 Chapter 10 - Bermalam 2
11 Chapter 11 - Pillow Talk
12 Chapter 12 - Terjebak
13 Chapter 13 - Miss Understanding [Kesalah pahaman]
14 Chapter 14 - Pernyataan
15 Chapter 15 - Terungkap 1
16 Chapter 16 - Terungkap 2
17 Chapter 17 - Quality Time
18 Chapter 18 - Rayuan Maut
19 Chapter 19 - Gejolak Kawula Muda
20 Chapter 20 - Satu Sama!
21 Chapter 21 - Tergoda
22 Chapter 22 - Bungaku
23 Chapter 23 - Pergi Untuk Kembali
24 Chapter 24 - Special Guest
25 Bab 25 - Secret Talk
26 Chapter 26 - Berpacu dengan Waktu
27 Chapter 27 - Duet Maut
28 Chapter 28 - Kesepakatan
29 Chapter 29 - Villa Utama
30 Chapter 30 - Jatuh Sakit
31 Chapter 31 - Jurnal
32 Chapter 32 - Surprise
33 Chapter 33 - Berkunjung
34 Chapter 34 - Calon Mertua
35 Chapter 35 - Modus
36 Chapter 36 - Dokter Faisal
37 Chapter 37 - Istri Kecil
38 Chapter 38 - Tidak Semudah Itu
39 Chapter 39 - Simbiosis Mutualisme
40 Chapter 40 - Sweet Trip
41 Pengumuman Event Giveaway
42 Chapter 41 - Hot Grandpa
43 Chapter 42 - Kecelakaan
44 Chapter 43 - Hitachi Seaside Park
45 Chapter 44 - Fitting Time
46 Chapter 45 - Berbahagialah!
47 Chapter 46 - Game is Over
48 Chapter 47 - Suka mu dan Duka ku
49 Chapter 48 - Possesive?
50 Visual Pemain CEO Love Story
51 Chapter 49 - Di Atas Awan
52 Chapter 50 - Rival Cinta
53 Chapter 51 - Macan Tidur
54 Chapter 52 - Pasangan Normal
55 Chapter 53 - Nyonya Muda Wicaksono
56 Chapter 54 - Bayi Koala
57 Chapter 55 - Rumah Idaman
58 Chapter 56 - Obrolan Para Pria
59 Chapter 57 - Keluarga Besar
60 Chapter 58 - Max Photograph
61 Chapter 59 - Di Mabuk Asmara
62 Chapter 60 - Double Boom
63 Chapter 61 - Boomerang
64 Chapter 62 - Special Gift
65 Chapter 63 - Wanita Cantik
66 Chapter 64 - Queens Night Market
67 Chapter 65 - Lil & Stitch
68 Chapter 66 - My Handsome Man
69 Chapter 67 - Graduation Day
70 Chapter 68 - Terlambat
71 Chapter 69 - Berjuang Untuknya
72 Chapter 70 - Future Mrs
73 Chapter 71 - Maudy Darwin
74 Chapter 72 - Memastikan Sendiri
75 Chapter 73 - Daniel Wilson
76 Chapter 74 - Kenapa Rasanya Sakit?
77 Chapter 75 - Hari Patah Hati Nasional
78 Chapter 76 - Tersenyumlah Darling..
79 Chapter 77 - Kau Ingin Pergi Bersamaku?
80 Chapter 78 - New York??
81 Chapter 79 - Sedih Tak Berujung
82 Chapter 80 - Darah??
83 Chapter 81 - Apa Harus Hari Ini?
84 Chapter 82 - I Love You More
85 Chapter 83 - Tunggu Aku!
86 Chapter 84 - Pertanyaan atau Pernyataan?
87 Chapter 85 - New York I Love You
88 Chapter 86 - Ketahuan
89 Chapter 87 - Perih dan Sakit
90 Chapter 88 - Judgement
91 Chapter 89 - Apa Aku Terlambat?
92 Chapter 90 - Hutang Budi
93 Extraordinary Chapter 1
94 Extraordinary Chapter 2
95 Extraordinary Chapter 3
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1 - Oase
2
Chapter 2 - Singa Betina
3
Chapter 3 - Manis
4
Chapter 4 -- Rumah Utama
5
Chapter 5 - Taman Bunga Rumah Utama
6
Chapter 6 - Memastikan
7
Chapter 7 - Sarapan Pagi
8
Chapter 8 - Berlibur
9
Chapter 9 - Bermalam
10
Chapter 10 - Bermalam 2
11
Chapter 11 - Pillow Talk
12
Chapter 12 - Terjebak
13
Chapter 13 - Miss Understanding [Kesalah pahaman]
14
Chapter 14 - Pernyataan
15
Chapter 15 - Terungkap 1
16
Chapter 16 - Terungkap 2
17
Chapter 17 - Quality Time
18
Chapter 18 - Rayuan Maut
19
Chapter 19 - Gejolak Kawula Muda
20
Chapter 20 - Satu Sama!
21
Chapter 21 - Tergoda
22
Chapter 22 - Bungaku
23
Chapter 23 - Pergi Untuk Kembali
24
Chapter 24 - Special Guest
25
Bab 25 - Secret Talk
26
Chapter 26 - Berpacu dengan Waktu
27
Chapter 27 - Duet Maut
28
Chapter 28 - Kesepakatan
29
Chapter 29 - Villa Utama
30
Chapter 30 - Jatuh Sakit
31
Chapter 31 - Jurnal
32
Chapter 32 - Surprise
33
Chapter 33 - Berkunjung
34
Chapter 34 - Calon Mertua
35
Chapter 35 - Modus
36
Chapter 36 - Dokter Faisal
37
Chapter 37 - Istri Kecil
38
Chapter 38 - Tidak Semudah Itu
39
Chapter 39 - Simbiosis Mutualisme
40
Chapter 40 - Sweet Trip
41
Pengumuman Event Giveaway
42
Chapter 41 - Hot Grandpa
43
Chapter 42 - Kecelakaan
44
Chapter 43 - Hitachi Seaside Park
45
Chapter 44 - Fitting Time
46
Chapter 45 - Berbahagialah!
47
Chapter 46 - Game is Over
48
Chapter 47 - Suka mu dan Duka ku
49
Chapter 48 - Possesive?
50
Visual Pemain CEO Love Story
51
Chapter 49 - Di Atas Awan
52
Chapter 50 - Rival Cinta
53
Chapter 51 - Macan Tidur
54
Chapter 52 - Pasangan Normal
55
Chapter 53 - Nyonya Muda Wicaksono
56
Chapter 54 - Bayi Koala
57
Chapter 55 - Rumah Idaman
58
Chapter 56 - Obrolan Para Pria
59
Chapter 57 - Keluarga Besar
60
Chapter 58 - Max Photograph
61
Chapter 59 - Di Mabuk Asmara
62
Chapter 60 - Double Boom
63
Chapter 61 - Boomerang
64
Chapter 62 - Special Gift
65
Chapter 63 - Wanita Cantik
66
Chapter 64 - Queens Night Market
67
Chapter 65 - Lil & Stitch
68
Chapter 66 - My Handsome Man
69
Chapter 67 - Graduation Day
70
Chapter 68 - Terlambat
71
Chapter 69 - Berjuang Untuknya
72
Chapter 70 - Future Mrs
73
Chapter 71 - Maudy Darwin
74
Chapter 72 - Memastikan Sendiri
75
Chapter 73 - Daniel Wilson
76
Chapter 74 - Kenapa Rasanya Sakit?
77
Chapter 75 - Hari Patah Hati Nasional
78
Chapter 76 - Tersenyumlah Darling..
79
Chapter 77 - Kau Ingin Pergi Bersamaku?
80
Chapter 78 - New York??
81
Chapter 79 - Sedih Tak Berujung
82
Chapter 80 - Darah??
83
Chapter 81 - Apa Harus Hari Ini?
84
Chapter 82 - I Love You More
85
Chapter 83 - Tunggu Aku!
86
Chapter 84 - Pertanyaan atau Pernyataan?
87
Chapter 85 - New York I Love You
88
Chapter 86 - Ketahuan
89
Chapter 87 - Perih dan Sakit
90
Chapter 88 - Judgement
91
Chapter 89 - Apa Aku Terlambat?
92
Chapter 90 - Hutang Budi
93
Extraordinary Chapter 1
94
Extraordinary Chapter 2
95
Extraordinary Chapter 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!