NovelToon NovelToon
Legenda Buah Surgawi

Legenda Buah Surgawi

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:13M
Nilai: 4.7
Nama Author: secrednaomi

[Peringatan!! Judul Novel Tidak Sesuai Dengan Isi Ceritanya]

Tumbuhnya Tujuh Buah Surgawi sejak sekian lama berhasil menggemparkan dunia persilatan.

Tujuh Buah Surgawi bukanlah buah biasa, siapapun yang memakan walau hanya salah satu dari ketujuhnya maka dia akan menjadi pendekar yang tak tertandingi.

Sehingga tidak mengherankan jika buah itu tumbuh banyak pendekar yang menginginkannya, perebutan hingga saling membunuh dan membantai bukanlah sesuatu yang asing.

Zhou Yuan adalah salah satu pemakan Buah Surgawi kedelapan yang tidak dicatat dalam sejarah, buah kedelapan itu dinamai buah kematian, sesaat ia hendak memakannya banyak orang yang menginginkannya hingga suatu ketika Zhou Yuan harus di kepung oleh banyak pendekar yang membuatnya terbunuh.

Sebelum kematiannya, Zhou Yuan memakan Buah Kematian, buah itu membuat Zhou Yuan berengkarnasi setelah seratus tahun kematiannya. Zhou Yuan berniat membalaskan dendam kematiannya di kehidupan pertamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 2 — Terlahir Kembali

Setelah pandangan Zhou Yuan gelap, tidak lama setelahnya dia mendengar ada seseorang yang seperti bergumam.

Zhou Yuan perlahan membuka matanya, silau sesaat, dirinya kemudian menemukan seorang perempuan sedang memandangnya dari dekat. Perempuan itu cantik, muda, dilihat dari wajahnya ia berusia sekitar 20-an tahun.

"Ah, lihatlah Suamiku, dia akhirnya membuka mata lagi..." Perempuan itu berkata dengan antusias ketika menemukan Zhou Yuan tengah menatapnya.

Laki-laki yang merupakan suami perempuan tersebut tak lama datang lalu segera mendekat, wajahnya menjadi cerah saat melihat Zhou Yuan. Laki-laki itu mempunyai umur yang tidak jauh berbeda dengan perempuan tersebut, mereka sama-sama tampak muda.

Zhou Yuan melihat sepasang kekasih itu dengan tanda tanya, 'Apa yang terjadi? Bukankah aku sudah mati? Kenapa aku ada disini?'

Zhou Yuan ingin berbicara namun yang keluar dari bibirnya hanya kata "Bua!!" Atau kata "Wahh!!", Kedua suaranya terdengar seperti rengekan dan erangan yang terdengar kecil dan lucu.

Ada banyak pertanyaan di benak Zhou Yuan, ia bahkan terlambat menyadari saat ini dirinya sedang berbaring di tempat yang empuk.

"Selamat datang putraku..." Perempuan itu perlahan mengangkat tubuh Zhou Yuan ke atas. "Kau terlihat bingung, apa kau terkejut ibumu sangat cantik..." Perempuan itu tersenyum lembut, menatapnya dengan kasih sayang.

"Ibu?" Zhou Yuan jadi semakin kebingungan namun tetap saja kata yang keluar dari mulutnya hanya rengekan yang terdengar lucu.

"Istriku, biar aku yang gendong, kau sebaiknya tetap di tempat tidur. Baru kemarin kamu melahirkan jadi jangan terlalu banyak bergerak..." Ucap laki-laki di sebelahnya, sedikit khawatir.

"Tidak apa suamiku, aku hanya ingin melihat bayi kita lebih jelas. Aku tidak sabar dia membuka mata dan melihat ayah ibunya." Perempuan itu masih memandang Zhou Yuan, tampak dari matanya terpancar kebahagiaan yang tak terkira.

Saat itulah Zhou Yuan menyadari tubuhnya sudah berbeda, ketika ia mengangkat tangannya ia menemukan jari-jemarinya telah mengecil, dua tangannya juga berubah menjadi sangat pendek.

Bukan itu saja semua badannya juga menyusut lebih kecil dari seingatnya. Alasan yang sama juga menjelaskan kenapa perempuan itu bisa mengangkat Zhou Yuan dengan mudah padahal seharusnya ia sudah berusia empat puluh tahunan.

Pandangan Zhou Yuan kemudian jatuh ke arah cermin yang menghadap dirinya, matanya seketika melebar melihat sesosok bayi sedang di angkat oleh perempuan itu.

Bayi yang di angkat itu yang tak lain adalah dirinya, Zhou Yuan telah berubah menjadi seorang bayi.

Zhou Yuan tidak mengerti apa yang terjadi sebenarnya karena seingatnya ia terbunuh ketika bertarung melawan ratusan pendekar sekaligus.

'Apakah ini berarti aku terlahir kembali...' Zhou Yuan berkata dalam hatinya, ia sudah tak peduli tubuhnya yang kini sudah di gendong oleh perempuan itu.

Jika hal itu benar maka dugaannya tidak salah lagi kalau perempuan dan laki-laki di depannya adalah kedua orang tuanya di kehidupan ini.

Zhou Yuan tidak mengerti kenapa ini bisa terjadi namun satu hal, jika kehidupan kedua ini nyata maka hal tersebut adalah anugerah untuknya.

"Suamiku, bukankah sekarang sudah saatnya kita memberikan nama?" Perempuan itu bertanya, menimang-nimang Zhou Yuan di dalam gendongannya.

"Kau benar, aku hampir melupakan itu... Aku terlalu bahagia melihatnya." Laki-laki itu mengecup pipi istrinya sebelum pandangannya jatuh pada Zhou Yuan. "Bagaimana kalau kita namakan dia Yuan, Zhou Yuan."

"Yuan'er, itu nama yang bagus..." perempuan itu tersenyum senang. Kini ia bisa memanggil bayinya dengan sebutan khusus.

Disisi lain Zhou Yuan sedikit terkejut ketika nama yang diberikan ayahnya itu sesuai dengan nama di kehidupan dulu. Mata bayinya sedikit melebar.

'Mungkinkah sebenarnya ini adalah takdir atau kebetulan belaka?'

Zhou Yuan tak bisa berpikir lagi, mungkin untuk sekarang ia harus terbiasa untuk menerima semua yang terjadi padanya.

***

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun, tanpa terasa sudah tiga tahun berlalu usai kelahirannya, sedikit demi sedikit Zhou Yuan mulai mengerti dirinya di kehidupan kedua ini.

Ayah Zhou Yuan bernama Zhou Yao yang merupakan putera dari Keluarga Zhou sekaligus calon pemimpin keluarga selanjutnya, sementara ibunya adalah Lin Ruyue yang berasal dari Keluarga Lin, kedua keluarga ini sama-sama berasal dari keluarga bangsawan.

Sejak kelahiran Zhou Yuan, pasangan Lin Ruyue dan Zhou Yao diliputi banyak kebahagiaan apalagi ketika melihat anaknya yang mulai tumbuh.

Lin Ruyue menyaksikan bagaimana anaknya itu begitu istimewa, setahunya dia tidak pernah melihat Zhou Yuan menangis sejak bayi, anak laki-lakinya itu tidak mau dimanja bahkan di usianya yang satu tahun, Zhou Yuan sudah mulai pandai berbicara dengan pasih.

Zhou Yuan sudah bisa berdiri di usia yang tidak seharusnya anak balita miliki, ia tidak banyak berbicara kecuali hal yang penting-penting saja, dari sorot matanya terpancar cahaya kedewasaan.

Keluarga Zhou menganggap Zhou Yuan sebagai anugerah besar, kepintaran tampak melekat di anak usia tiga tahun itu seiring dengan pertumbuhannya sementara Zhou Yuan selaku pelakunya tampak biasa saja karena ia mengetahui jiwanya yang sebenarnya sudah berusia 40 tahun.

Zhou Yuan tidak memberitahukan tentang ia lahir kembali pada siapapun termasuk orang tuanya, ia menutup rapat rahasia tersebut dan berpura-pura menjadi balita pada umumnya.

"Yuan'er, apa kau yakin ingin tidur sendiri?" Lin Ruyue mengerutkan dahinya ketika Zhou Yuan meminta pisah kamar pada suatu malam.

"Ibu, aku sekarang sudah besar, ibu bisa mempercayaiku kalau aku bisa tidur sendiri." Zhou Yuan memasang wajah memelas.

Lin Ruyue tersenyum tipis, jelas-jelas anaknya itu masih berusia 3 tahun. Lin Ruyue tidak terlebih dulu langsung setuju melainkan bertanya kembali, karena sejujurnya tidak mengapa untuk Zhou Yuan sekamar dengan orang tuanya.

Masalahnya Zhou Yuan selama ini menahan diri untuk ingin berpisah kamar, ia menunggu momen ini untuk mengutarakan keinginannya.

Biarpun ibunya sedikit tidak setuju namun berkat bujukan anaknya Lin Ruyue akhirnya mengalah. "Baiklah Yuan'er tapi kamu harus ingat, jika kamu kesepian atau takut, kamu boleh pindah kamar bersama ibu lagi."

"Baik Ibu, terimakasih..." Zhou Yuan tersenyum lebar.

Lin Ruyue tersenyum lembut sambil mengelus pucuk kepala anaknya, ia kemudian meminta seorang pelayan untuk menyiapkan satu kamar untuk Zhou Yuan.

"Ah, akhirnya aku bisa sendiri..."

Setelah sekian lama menunggu, Zhou Yuan akhirnya bisa mendapatkan ruangan privasi untuk dirinya sendiri.

Selama ini ia tak punya waktu menyendiri karena kemana ia berjalan selalu ada orang tuanya yang menemani, kalaupun ibunya sibuk maka ada pengasuh lain yang berada disisinya setiap waktu.

Bagaimanapun status Zhou Yuan sangat besar di keluarga ini, ia adalah putera dari Tuan muda keluarga Zhou.

Zhou Yuan baru merasakan bagaimana hidup menjadi salah satu anggota dari keluarga bangsawan, selama hidupnya disini ia hidup serba ada, serba mewah, apapun yang dirinya inginkan maka pelayan akan memberikan padanya dengan penuh hormat.

Kehidupan kedua ini jauh terbalik dengan kehidupan ia yang pertama, menjadi pengemis, dimana hanya untuk mendapatkan sesuap nasi saja hal itu sangat sulit.

Yang paling baru Zhou Yuan rasakan dari kehidupan kedua ini adalah ia merasakan namanya hubungan keluarga.

Perasaan itu terasa berbeda, ia merasa menjadi orang yang di cintai, di perhatikan, di sayangi oleh orang tuanya, sesuatu yang tidak pernah ia rasakan di kehidupan pertama.

1
Retno Palupi
lanjut kak, kok cincin portal g dicoba lagi
Retno Palupi
orang itu masih hidup lhoo
Retno Palupi
bisa bisa mulut jd mati rasa 🤭🤭
Retno Palupi
semoga lancar Zhou
Retno Palupi
jgn banyak bunuh orang biar g tambah pekat auranya 😅😅
Pebri Reja ginting
halllh...kira beneran...../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Retno Palupi
wah Yuan semakin kaya
Retno Palupi
oh pedang emas
Retno Palupi
apa orang ini jg dulu makan buah surgawi?
Retno Palupi
lanjut
reflis guci
sedap maknyos.mantab. sulit untuk mengucabkan nya .yg panting super zuper.
Retno Palupi
harta perampok yang di bunuh tidak diambil?
Retno Palupi
jangan dibunuh dong dilumpuhkan dulu baru diluruskan masalah nya
Retno Palupi
auto kaya raya kan Yuen
Retno Palupi
kasian y penduduk desa
Retno Palupi
lanjut
Retno Palupi
lanjut kak
Retno Palupi
berarti tambah satu cewek lagi yg jd murid Yuan
Retno Palupi
berarti di dunia nya zou Yuan dianggap mati ya
Retno Palupi
kenapa g mau berlatih sih?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!