NovelToon NovelToon
Misteri Badik Punnawara'

Misteri Badik Punnawara'

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Romansa Fantasi / Dan budidaya abadi / Roh Supernatural / Fantasi Wanita / Pendamping Sakti
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mia Lamakkara

Miang tidak sengaja menemukan membuka kotak terlarang milik leluhurnya yang diusir oleh keluarga seratus tahun lalu. Kotak itu berisi badik keemasan yang bila disentuh oleh Miang bisa berkomunikasi dengan roh spirit yang terpenjara dalam badik itu.
Roh spirit ini membantu Miang dalam mengembangkan dirinya sebagai pendekar spiritual.
Untuk membalas budi, Miang ingin membantu Roh spirit itu mengembalikan ingatannya.
Siapa sebenarnya roh spirit itu? Bisakah Miang membantunya mengingat dirinya?Apakah keputusan Miang tidak mengundang bencana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mia Lamakkara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Senior alkemis kerajaan.

Master menuju kantor walikota bersama master sekolah lain dan walikota. Wali dekan dan guru pergi ke tenda yang telah disiapkan khusus. Para murid berkelompok dengan sekolah masing-masing berkumpul di bawa  pohon-pohon rindang.

“Aha…ha…ha…ha…Puang Oppy, akhirnya kamu disini!.” Guru Dalle, asisten wakil dekan berdiri menyambut wakil dekan akademi zirah.

”Kupikir kamu tidak datang. Karena biasanya kamu datang lebih awal bersama muridmu karena mereka harus jalan kaki dan butuh istirahat lama untuk mengeringkan keringat mereka agar tidak menghancurkan hidung para utusan kerajaan.”

Meskipun guru Dalle ini tersenyum dan berbicara ramah dengan wakil dekan, dia jelas menghina akademi  Zirah.

“Karena wakil dekan telah datang, mari duduk bersama.” Wakil dekan akademi Oroe berbicara.  Oroe sekolah kedua yang ada di kota Leppa setelah akademi zirah. Dikatakan akademi Oroe dijalankan oleh suku kuno tersembunyi.

“Puang Tapa, biarkan dia mengerinkan diri dulu.” Guru Dalle tidak melepaskan  puang oppy dari ejekan.

Guru Dalle sebenarnya dulu guru dari akademi zirah dan telah mempromosikan diri menjadi wakil dekan menggantikan wakil dekan yang undur diri pensiun.Hanya saja, dia terlibat judi yang dianggap merusak reputasi akademi dan dikeluarkan. Di waktu yang sama, Puang Oppy menjadi wakil dekan.

Setelah adik perempuannya yang menjadi selir mendapat bantuan di istana, dia direkrut jadi guru di sekolah kota dan perlahan naik menjadi asisten wakil dekan.

“Ada apa dengan bau keringat? Para ksatria yang jadi penjaga dan pilar negara memiliki keringat sepanjang hari di tubuh mereka.” Wakil dekan sekolah guardian mendengus kasar, dia adalah mantan komandan dan tidak suka sikap merendahkan guru  Dalle apalagi wakil dekan akademi zirah seorang alkemis yang banyak membantu ksatria saat berjuang.

“Wakil dekan, datang dan duduk!.” Wakil kerajaan bersuara.

Dia tidak peduli dengan akademi zirah yang menurun. Dunia ini mengenal yang kuat menindas yang lemah. Kondisi akademi zirah saat ini  adalah ketidakmampuan master dan wakil dekan mengelola sekolah. Tapi, akademi zirah juga buah tangan kaisar pertama dan para leluhur bangsawan. Dia masih harus diberi martabat.

“Kita ini seorang pendidik yang harus menjaga reputasi dan martabat. Harap perhatikan sopan santun.”

Dia tidak terlalu suka cara menindas guru Dalle yang mengandalkan adiknya yang menjadi selir. Pria yang mengandal perempuan jadi pelindung tidak jantan sama sekali.

Guru Dalle kembali duduk dan diam. Puang Oppy tidak peduli dan duduk di tempat yang disediakan dan mempersilahkan guru yang mengikutinya juga untuk duduk.

Setelah suasana sunyi sekian menit, guru Dalle berkata lagi

“Wakil dekan akademi zirah, kenapa kamu harus capek-capek datang kemari dan menyusahkan para muridmu berjalan kaki? Kamu hanya perlu mengutus seseorang untuk mengintip nilai. Bukankah ini ide yang baik?.”

Wakil dekan Oppy masih tetap tenang meskipun dihina sedemikian rupa.”Murid kami semuanya naik kereta jadi tidak terlalu menyusahkan.” Puang oppy tersenyum.

“Usul guru Dalle benar-benar baik hanya ini sangat tidak pantas.”

“ Ini niat baikku.” Guru dale mendengus.

“Menerima utusan kerajaan dalam pengumunan hasil ujian adalah kemauan raja. Baru saja guru Dalle mengungkapkan ide menentang raja. Niat baik anda adalah pemberontakan!.”

“Bah!.” Guru Dalle sontak berdiri. Semua memiliki wajah muram terutama wakil dekan sekolah kota.

“Wakil dekan Oppy, anda berlidah fasih dan menjebakku. Kamu menggiring pendapat untuk menjebakku!.” Guru Dalle meraung marah.

Kata pemberontak sangat tabu apalagi dikaitkan dengan raja dan kerajaan. Itu kejahatan yang bisa membunuh satu keluarga bahkan klan.

“Guru Dalle, ini adalah mulutmu dan telinga kita secara langsung. Bagaiman itu jebakan?.”

Guru Dalle mendengus. “Jadi bisakah itu menjadi bukti?.” Tidak ada bukti fisik dan orang-orang di ruangan ini pasti mempertimbangkan posisi adiknya sebagai selir disukai dan sekolah kota kalau ingin ikut campur manjadi saksi.

“Aku memiliki bukti.” Suara lembut dan jernih datang. I Miang dan La Bulla berjalan masuk menuju wakil dekan akademi zirah.

I Miang mengeluarkan batu putih sehalus giok, itu batu transmisi tingkat tinggi. Batu transmisi bisa merekam suara sekaligus gambar.

Gambar situasi dalam tenda ditampilkan di udara dan suara ejekan guru dale bergema.

“Kamu guru dan murid bergabung menjebakku.” Kilah guru Dalle.

“Batu ini milik pangeran ke tujuh. Mungkin pangeran ke tujuh juga bekerjasama dengan kami menjebak guru.”

Begitu nama pangeran ke tujuh disebut, wajah wakil dekan sekolah kota menjadi muram.”

“Aaahhh…. pangeran ke tujuh tidak kenal hukum dan masih dimanja sama yang mulia.” Asisten wakil dekan akademi Oroe bersuara.

“Kudengar dia mencambuk mati selir pejabat dan membuat selir raja berlutut semalaman namun raja tidak mengurnya malah menghukum pengurungan selir itu.”

“Guru, darimana kamu mendapatkan gossip begitu? Jangan bicara sembarangan. Nanti menjadi rumor.” Wakil dekan akademi Oroe menegur bawahannya.

“Memang begitu adanya. Itu bukan rumor.” Puang Tania bicara, dia asisten sekolah guardian sekaligus puteri master sekolah.

Guru dale menjadi pucat.

“Itu…”

“Diam!.” Wakil dekan sekolah kota membentak.

“Seorang asisten  memiliki suara lebih banyak dari wakil dekan. Sangat langka.” Sindir wakil dekan sekolah guardian.

Guru Dalle tidak menyahut dan wajah wakil dekan sekolah kota juga makin gelap. Dua orang yang tidak bisa disinggung dalam ruangan ini adalah wakil dekan sekolah kerajaan dan wakil dekan sekolah guardian. Mereka memiliki latar belakang kuat.

“Kenapa kamu disini?.” Puang Oppy bertanya pada I Miang dan tidak menghiraukan suasana canggung dalam tenda.

“Ibu menitipkan ini padaku untuk diberikan pada wakil dekan.” I Miang mengeluarkan kotak dan membukanya. Tiga pil tergeletak dalam kota itu. Aroma herbal merebak  memenuhi tenda. Di setiap pil ada garis tipis keemasan yang menandakan itu pil tingkat tinggi.

“Ini pil level lima, enam dan tujuh.”

Semua mata melototi kotak kayu itu. Mereka berpikir tentang seseorang yang bisa menyempurnakan pil level atas terbaik di kota ini bahkan di kerajaan.

I Miang menutup kembali kotak itu dan sebuah ukiran diatas kotak terpampang jelas. Dia meletakkan tas uang diatas kotak.

“Ibu mengucapkan bantuan wakil dekan terakhir kali.Ibu mengatakan akan mengunjungi wakil dekan sebagai senior saat ada waktu senggang.”

Wakil dekan terkekeh. “ Puang Sori tetap juniorku yang paling pengertian.Terima kasih ya, puang Miang. Katakan pada ibumu, senior ini akan menunggu sikap sopan juniornya.”

“Akan saya sampaikan.”

“Tunggu!.” Puang Tapa Menahan I Miang.

“Mungkinkah kamu anak hakim kota La Guritcie?.”

“Iya. Ini saya.” I Miang menjawab sopan. Ia ingat kalau orang ini adalah kerabat ayahnya.

“Saya menyapa paman bangsawan.”

“ Tidak perlu sopan.”Puang Tapa mengangguk.

I Miang pamit.

Puang Tapa beralih pada wakil dekan akademi zirah “Apa yang kamu maksud juniormu itu istri la Guritcie, alkemis kerajaan dan anak dari tabib ajaib?.”

“Ya. Waktu muda, aku dan puang Sori dibimbing tabib ajaib dan kemudian belajar bersama di ibukota sebagai alkemis.”

Puang Oppy seketika jadi perhatian. Dia menjabat sebagai wakil dekan akademi zirah baru beberapa tahun dan tidak ada yang menghiraukan statusnya seperti mereka mengacuhkan akademi zirah  yang terpuruk. Siapa yang tahu ternyata dia latar tak biasa.

“Meskipun aku senior, aku hanya alkemis tingkat enam dan puang Sori kini berada di tingkat 8.” Kata puang Oppy canggung.

Dia masih alkemis tingkat enam. Semua orang menyangka dia Cuma alkemis tingkat empat terlebih sekolah yang merekrutnya sekolah yang telah menurun selama bertahun-tahun.Di Kota Leppa, alkemis tingkat empat saja sangat dihargai apalagi tingkat enam.”

Seketika orang-orang menjadi sopan pada puang Oppy bahkan wakil dekan sekolah kerajaan ikut bicara.

 

 

1
Irul Munawirul
calabai=banci🤪😆 semangat daeng
kutu
Luar biasa
Sribundanya Gifran
lanjut
ladia120
Nggak sabar buat lanjut ceritanya!
Suzanne Milla
Gemes deh!
Mưa buồn
Seru abis 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!