🥇 1st Winner [EVENT KONFLIK RUMAH TANGGA]
Calista Zalfa Olina, kaget saat melihat Elvan Rafisqy Fathaan, kekasihnya sedang bercinta di apartemen dengan wanita lain.
Merasa dikhianati, Calista mengadu pada Ghali Daniyal Bramantio, ayah dari Elvan tentang pengkhianatan anaknya.
Om Tio, ayah dari Elvan mendengarkan semua curhatan Calista tentang anaknya dengan penuh perhatian. Melihat perhatian Om Tio, Calista menjadi simpati.
Sejak pertemuan pertama itu, Om Tio sering menghubungi Calista hanya sekedar curhat sambil mengajak makan siang atau makan malam.
Berawal dari sana pernikahan Om Tio dan istrinya yang memang sedang di ujung tanduk membuat Om Tio menaruh hati kepada Calista yang berakhir pada sebuah perselingkuhan.
Om Tio dan Calista akhirnya memutuskan untuk menikah secara siri.
Apakah rumah tangga mereka akan berjalan mulus? Apa yang terjadi jika istrinya om Tio mengetahui pernikahan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Dua Puluh Enam. SDCM.
Tio mulai mencoba memasuki inti dari tubuh Calista. Cukup sulit bagi Tio memasukinya, mungkin karena ini baru pertama kali bagi Calista.
Tio mengulang beberapa kali, saat baru masuk sedikit, terdengar suara Calista mengerang kesakitan.
"Sakit, Om," ucap Calista. Air mata keluar dari sudut matanya. Tio mengecup mata Calista yang berair.
"Tahan sebentar lagi, ini juga udah masuk sedikit." Tio mengecup bibir Calista dan melu*ma*tnya untuk mengalihkan rasa sakit yang dirasakan Calista.
Sakit makin Calista rasakan saat dia merasakan ada sesuatu yang masuk ke bagian inti tubuhnya. Calista mau menjerit, tidak bisa karena mulutnya saat ini sedang di lu*ma*t oleh Tio.
Calista akhirnya mencakar lengan Tio, untuk menyalurkan rasa sakitnya. Tio tidak mengelak. Dibiarkan tangan Calista yang terus mencakar.
Tio telah berhasil memasuki inti tubuh wanita dibawahnya. Dia menggerakan tubuhnya perlahan. Tio tidak mau Calista menjadi trauma.
Setelah sama-sama melakukan pelepasan, Tio menjatuhkan dirinya kesamping. Di tarik pinggang Calista agar makin merapat dan dipeluknya erat.
"Sakit banget? Maafkan aku. Aku nggak bisa menundanya," bisik Tio.
Calista menyembunyikan kepalanya di dada Tio. Air mata masih menetes dari matanya. Tio memeluk erat istri kecilnya.
Dulu saat pertama dirinya dan Tari melakukan hubungan, Tio tidak merasa bersalah dan tidak merasa kenikmatan seperti saat ini.
Apakah karena dirinya yang sangat mencintai Calista? Atau karena dirinya yang telah lama tidak melakukan hubungan.
"Istirahat sebentar setelah itu mandi dan makan malam. Biar aku yang panaskan semua lauknya. Aku mandi dulu ya?" Tio mengecup dahi istrinya itu.
Setelah mandi,Tio menghangatkan semua lauk yang Calista masak di oven. Tio menghidangkan di meja.
Tio kembali ke kamar. Tampak Calista masih tidur dengan bergulung selimut. Tio mendekati istrinya dan mengecup dahi Calista.
"Sayang, mandi dulu. Setelah itu makan. Nanti kamu sakit kalau nggak makan."
"Sakit, Om," gumam Calista. Namun, suaranya masih dapat di dengar Tio.
"Aku bantu." Tio membuka selimut Calista. Tubuh Calista tidak tampak mulus lagi. Banyak tanda yang Tio buat dan tinggalkan. Jika saja ini bukan yang pertama bagi Calista, pasti Tio akan meminta kembali melakukan hubungan. Namun, Tio tidak mungkin melakukan saat ini, karena itu dapat membuat Calista trauma.
Tio menggendong tubuh Calista ke kamar mandi. Diturunkan tubuh wanita itu di atas closet yang telah ditutup terlebih dahulu.
Dengan telaten Tio membasuh tubuh Calista. Awalnya Calista menolak saat Tio yang akan memandikan, tapi pria itu selalu saja memaksa.
Setelah mandi, Tio kembali menggendong tubuh istri kecilnya yang usianya lebih kecil dari Elvan.
Tio juga membantu mengenakan baju Calista. Baju tidur yang dibelinya.
"Kok baju ini. Seksi banget, Om. Kita mau makan malam'kan?" tanya Calista.
"Iya, kenapa?"
"Bajunya seksi banget."
"Hanya ada kita berdua. Nggak ada salahnya berpakaian seksi. Kalau kamu nggak pakai baju juga nggak apa," ucap Tio.
"Om, ngomongnya mesum terus," ucap Calista cemberut.
Tio berlutut dihadapan Calista yang duduk di tepi ranjang. Digenggamnya tangan Calista.
"Sayang, aku hanya ingin mengatakan jika aku mencintaimu sejak awal bertemu. Sekarang, esok dan selamanya aku tetap mencintaimu. Cintaku nggak akan pernah mati, karena aku akan memupuknya setiap hari."
Setelah mengucap itu, Tio kembali menggendong Calista menuju mini bar. Calista didudukan di kursi. Tio mengambilkan nasi dan lauknya untuk Calista.
"Kenapa Om yang melayani aku. Apa nggak terbalik? Seharusnya aku yang melayani,Om."
"Untuk kali ini nggak apa, karena kamu telah memberikan sesuatu yang paling berharga hanya untuk Om."
"Om, aku mau tanya?"
"Silakan!"
"Kenapa orang selalu mengatakan jika melakukan hubungan badan itu surga dunia? Padahal yang aku rasakan sakit. Jika saja Om tidak mencium bibirku, pasti aku akan berteriak."
"Kamu merasakan apa saat Om belum memaksa masuk ke inti tubuhmu?"
"Maksudnya,Om?"
"Apakah kamu merasakan enak saat pertama Om mencumbu?"
Calista hanya mengangguk, tampak wajahnya memerah menahan malu.
"Itu belum seberapa, kamu akan merasakan nikmat yang jauh lebih dari itu saat melakukan hubungan nanti. Mungkin sekali atau dua kali masih belum merasakan nikmatnya tapi setelah itu, mungkin kamu yang akan meminta saat aku lagi capek."
"Mana ada? Om ngomong sembarangan aja."
"Nggak percaya, lihat saja nanti. Aku akan membuat kamu ketagihan dan meminta terus," ucap Tio.
"Nggak lah. Aku nggak akan meminta. Om pasti yang akan menagih terus."
Tio tertawa dan mengacak rambut Calista. Diciumnya pucuk kepala istrinya itu.
Setelah makan Tio mengajak Calista menonton. Calista tidur dengan kepala berada di paha pria itu.
"Apa istri Om nggak marah jika menginap di sini?" tanya Calista.
"Dia nggak akan tau jika Om nggak pulang. Walau berhari-hari."
"Kenapa bisa begitu. Apakah Om dan tante tidak saling tegur."
"Rumah tangga kami udah nggak sehat. Jangan bicarakan itu. Aku hanya ingin bicara tentang kita."
Tio mengusap rambut Calista yang berada dipangkuannya.
...****************...
Bersambung
ya wajar donk klo diceraiin sma suaminya.
udh nikah kuliah tetap jalan,KB dulu sampai selesai kuliah baru hamil.