"Ini surat pengunduran diri saya tuan." Laura menyodorkan sebuah amplop pada atasanya. "Kenapa Laura? Apa yang harus saya katakan jika tuan Jimmy datang?" Ucap kepala bagian yang menerima surat pengunduran diri dari Laura. wanita bernama Laura itu tersenyum, "Tidak perlu jelaskan apapun Tuan, di dalam surat itu sudah ada penjelasan kenapa saya resign." Setelah dua tahun lebih bekerja di perusahaan besar, dengan terpaksa Laura chow mengundurkan diri karena suatu hal yang tidak memungkinkan dirinya harus bertahan. Lalu bagaimana dengan atasanya yang bernama Jimmy itu saat tahu sekertaris yang selama ini dia andalkan tiba-tiba resign?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diculik
Tidak sulit bagi Jimmy untuk bisa memantau keberadaan Laura. Pria itu menaruh camera kecil divas bunga yang berada diatas meja teras. Dengan begitu Jimmy bisa melihat dan mendengar apa yang Laura lakukan dan bicarakan disana.
"Apa dia benar-benar ingin menukar bayinya dengan uang." gumam Jimmy yang merasa sesak.
Jimmy pikir Laura hanya main-main, tapi mendengar nada keseriusan Laura saat bicara membuat Jimmy sadar jika Laura benar-benar ingin melakukanya.
"Aku harus tahu apa tujuannya, jangan harap kalian bisa lolos." Geramanya mengingat bagaimana Celine menekan Laura selama ini.
Jimmy menghubungi Emir untuk melakukan sesuatu, ia harus melindungi Laura jika suatu saat Celine merencanakan hal licik untuk wanitanya.
"Dulu aku begitu mencintaimu, tapi setelah semua yang kau lakukan cintaku perlahan menjadi perasaan benci."
*
*
Di dalam mobil wajah Celine begitu berseri, sebentar lagi ia akan mendapatkan bayi Jimmy dan pasti mereka akan hidup bahagia.
"Andrew, kita ke lokasi sekarang." katanya pada Andrew yang sedang mengemudi.
"Bukanya masih ada satu jam lagi untuk pemotretan? Kenapa kita tidak santai dulu ke kafe mungkin." usul Andrew.
"Tidak apa, suasana hatiku sedang baik jadi kita datang lebih awal." katanya dengan senyum cerah.
Andrew hanya bisa menurut, hanya karena kesepakatan Celine begitu senang.
Di kediaman Laura, wanita itu sibuk bersama Amalia, membuat buket lalu mengambil gambarnya. Cukup sibuk hingga keduanya merasa lelah.
"Semoga besok ada pelanggan pertama ya mbak." ucap Amalia sambil duduk dilantai bersandar pada sofa.
"Semoga ya."
"Eh Mbak, kayaknya rumah seberang jalan sudah ada yang menempati, aku tadi lihat penghuninya berdiri didepan sambil menatap kearah rumah Mbak." Tutur Amalia.
Amalia yang masih membereskan bunga-bunga untuk di bawa masuk, tidak sengaja ia melihat rumah yang kosong sudah di tempati. Dan Amalia melihat seorang pria berdiri sambil melihat kearahnya.
"Mungkin penasaran sama kamu," Canda Laura.
"Ah Mbak ini bisa saja." Amalia tertawa begitu juga dengan Laura.
Malam hari saat Laura duduk sambil mengecek sosial medianya siapa sangka jika ada tiga orang yang mengirim pesan lewat Instagramnya.
Tiga orang itu tertarik untuk memesan buket bunga, dan alamatnya tidak jauh dari tempatnya tinggal.
"Pasti Lia senang, sudah dapat pelanggan pertama ini." Gumamnya sambil tersenyum lebar.
Laura bersyukur masih bisa melakukan pekerjaan meskipun dengan keterbatasan dirinya. Ia bisa merangkai dirumah dan menerima pesanan, sedangkan Amalia bisa melakukan pengiriman atau diserahkan pada kurir.
Saat asik membalas pesan, tiba-tiba pintu rumahnya di ketuk. Laura yang sedang berada didepan televisi langsung beranjak.
"Siapa malam-malam begini."
Ceklek
Saat membuka pintu Laura terkejut melihat dua orang berbadan besar dan terlihat garang.
"Siapa kalian! Tol- Emphh."
Mulut Laura langsung dibekap dan jatuh pingsan.
"Kita bawa, jangan sampai ia kembali sadar." Ucap salah satu dari mereka.
Karena hamil mereka tidak berani memberikan obat bius terlalu banyak dan akan beresiko, bisa-bisa mereka dipenggal oleh bosnya jika terjadi sesuatu oleh korbannya.
Tidak butuh waktu lama, keduanya sampai ditempat tujuan dan meninggalkan Laura disebuah kamar bersama seseorang.
Laura masih memejamkan matanya saat seseorang itu mendekat dan menyentuh wajahnya.
Karena hanya berpengaruh sedikit, Laura yang merasakan sentuhan di wajahnya tampak mengerjapkan matanya.
Lenguhan kecil keluar dari bibirnya dan perlahan matanya terbuka.
Laura belum menyadari dirinya di mana, tapi saat membuka matanya pemandangan pertama yang ia lihat adalah sosok yang sudah lama tidak ia lihat.
"J-jimmy," Gumam Laura dengan tatapan tak percaya.
"Tidak, aku pasti sedang berhalusinasi. Tidak mungkin ada Jimmy tiba-tiba." Gumamnya yang masih mengumpulkan kesadarannya.
"I Miss you baby."
Deg
*
*
Yang punya Hitam-oren boleh cari Senja_Kelana (Punya teman author)🤭