zahra seorang wanita cantik yang sederhana menikah dengan alif. mereka menikah bukan dari hasil perjodohan namun mereka menikah karena mereka saling mencintai.
zahra pikir suami nya ialah suami yang setia, padahal ia menyembunyikan sesuatu dari nya.
bagaimana kelanjutan rumah tangga zahra dan alif, apakah zahra masih mau mempertahankan rumah tangganya demi anak nya atau lebih memilih pergi?
selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isy_yuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
Alif yang sedang fokus dengan pekerjaan terganggu dengan suara dering telfon, awalnya ia abaikan karena panggilan itu dari sang ibu. Bukan nya berhenti , ibu nya meneror dengan telfon yang bertubi tubi.
"Hufff " Desah pelan alif karena konsentrasi nya terganggu
(Hallo ada bu? , alif sedang bekerja bu. )
(Ibu cuman mau ingetin nanti pulang dari kantor langsung ke rumah ibu. Ibu mau bahas soal yang kemarin tertunda)
Tut
Bu marni langsung mematikan telfon nya. Alif yang di sebrang meremas ponselnya dengan erat. Alif mengingat pembicaraan kemarin bersama sang ibu. Sang ibu yang tak lain bu marni menginginkan Alif untuk menikah dengan pilihannya, jika Alif menolak , bu marni tidak akan pernah merestui pernikahan Alif dan zahra sampai kapan pun yang sudah menginjak 5 tahun. Dan bu marni mengancam akan bunuh diri. memang sudah Gila ibu Alif.
Alif menjadi gelisah dengan keputusan nya. Ia tidak mau menghianati pernikahan yang ia dan zahra bina selama ini. Alif menatap figura yang terletak di samping komputer, di sana adalah foto Alif dan zahra di tengah tengah nya buah hati mereka sisil.
"Apa yang mas lakukan dek. Mas gak mau menghianati pernikahan kita. Tapi gimana dengan ibu. Mas sayang sama kamu " Batin Alif melihat foto itu dengan sendu, tanpa pamit air mata Alif menetes
.
Jam menunjukkan pukul 5 , semua karyawan tak terkecuali Alif bersiap siap untuk pulang. Ia melangkah keluar dari perusahaan menuju parkiran motor. Biasa nya alif akan langsung pulang ke rumah kontrakan nya yang ditempatin oleh alif dan istri nya, tapi sekarang alif membelokkan motor nya ke rumah orang tua Alif.
Hanya menempuh 20 menit alif sudah sampai di depan rumah orang tua nya.
"Assalamu'alaikum "
"Akhirnya kamu sudah sampai lif. Ayo masuk . Di ruang tengah sudah ada nak Ratih calon istri mu " Kata ibu marni yang menyambut anak nya. Bukan membalas salam dari alif tapi langsung menggeret alif ke ruang tengah.
"Ibu apaansih. Alif kan belum setuju bu. Kenapa ibu langsung memutuskan gitu sih. " Kesal alif terhadap ibu kandung nya sendiri
"Kamu memang mau ibu bunuh diri lif HAH!, sudah ayo ikut ibu kasian nak ratih sudah menunggu mu " Bentak ibu marni. Ia langsung menyeret sang putra
Di ruang tengah sudah berkumpul semua termasuk perempuan yang tidak alif kenal.
Ratih yang melihat alif datang langsung tersenyum malu. Ratih memang menyukai alif dari waktu sekolah. Namun sayang seribu sayang alif tidak pernah melirik anis secuil pun.
Bu marni dan maya pertama kali ketemu dengan ratih yang turun dari mobil mewah langsung terpesona, mereka berdua mendekati Ratih , Ratih yang sudah tau kalau bu marni ialah ibu kandung dari alif sang pujaan hati yang sampai sekarang belum bisa dilupakan ,ratih menyambut mereka dengan welcome .
Padahal mereka tidak tahu bahwa mobil yang di pakai oleh Ratih bukan punya dia pribadi melainkan punya bos nya. Ratih bekerja di butik yang terkenal, dan waktu itu Ratih di suruh mengantar gaun milik klien ,karena takut lecet dengan gaun tersebut ,maka si bos nya menyuruh memakai mobil pribadinya.
Dan pada saat itu bu marni dan maya bertemu dengan Ratih waktu mampir ke cafe. Yah bukan nya langsung balik kerja Ratih malah melipir ke cafe, ckck karyawan yang suka bolos .
"Alif ini nak Ratih. Kamu tau gak ternyata nak Ratih satu sekolah sama kamu. Dia itu punya butik yang terkenal itu loh. Hebat kan nak Ratih. Dia yang lebih pantas menjadi mantu ibu, wanita karir beda sama zahra wanita miskin" Ucap antusias bu marni menceritakan sosok Ratih. Ratih mengaku memiliki butik padahal dia hanya seorang karyawan di butik tersebut.