Sejak awal pernikahan,kehadiran Deandra tak pernah di anggap oleh suaminya, bagi athar dia hanyalah istri di atas kertas, terlebih statusnya hanya sebagai "pengganti" kakaknya yang seharusnya menikah dengan athar namun menghilang di hari pernikahan dan Dea lah yang akhirnya menjadi istrinya athar.
Berbagai usaha telah Deandra lakukan untuk meluluhkan hati sang suami, namun tak pernah terlihat sama sekali di mata athar.
Hingga akhirnya kesabaran Deandra mulai terkikis dan dia memilih untuk menyerah lalu mulai merubah sikapnya sama seperti sikap athar padanya, hal itu membuat athar merasa kehilangan, seperti ada sesuatu yang kurang yang selalu mengisi kesehariannya.
Perlahan sikap athar mulai berubah untuk meluluhkan sikap deandra kembali, di tambah persaingan cinta yang tanpa diduga muncul, membuat keduanya mulai menyadari perasaan masing-masing, lalu bagaimana kah akhirnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
"Hei whatsapp bro! " Athar yang sedang berjalan santai di Koridor kantor di kejutkan dengan serangan tiba-tiba seseorang yang merangkul pundaknya dari belakang.
Saat athar melongok ke samping nampak aryaan yang kini cengegesan padanya, setelah hari itu ia dan aryaan baru berinteraksi lagi, setelah sebelumnya mereka menjaga jarak karena aryaan pun sepertinya tak ingin terlalu ikut campur ataupun terlibat lebih jauh dalam masalah rumah tangganya.
"Gak kangen kamu sama aku Thar?! " guyon Aryaan, sejak kuliah dulu sifatnya memang seperti ini humble dan humoris pantas dia menjadi salah satu primadona di kampus mereka dulu.
Meski kepopulerannya itu masih jauh di bawah Athar dan aryaan pun mengakuinya sendiri, pesona athar yang cool dan cuek menjadi daya tariknya tersendiri itu makanya fans athar di kalangan mahasiswi itu sangat itu sangat banyak meski dia tak pernah tebar pesona.
"Untuk apa? " balas athar dengan cuek, di kantor ini athar memang lebih akrab dengan aryaan tapi itu bukan berarti dia tidak bisa apa- apa tanpa pria itu.
Aryaan mendengus. "Kau masih marah soal aku mengantar Dea pulang? aku kan sudah menjelaskan situasinya. "
"Tidak." jujur athar memang sudah tidak mempermasalahkan justru dia ingin berterimakasih kasih karena aryaan lah yang mengantar istrinya pulang jika itu lelaki lain maka akan langsung habis di tangannya.
Setidaknya Dea pulang dengan selamat itu sudah lebih dari cukup untuk athar.
"Aku justru ingin berterimakasih padamu. "
"Wouw! untuk pertama kalinya seorang athar ezra danedra berterimakasih pada ku? aku sangat terharu! " pekik Aryaan sangat mendramatisir.
"Jangan lebay." Plak! Athar memberikan geplakan ringan di kepala temannya itu yang sontak membuat Aryaan mengadu.
"Awwsh sakit tau!" rintis aryaan sedikit berpura-pura membuat athar geleng-geleng kepala.
"Oh ya Dea sudah mau membuat kan bekal untuk mu? "
Pertanyaan Aryaan sontak membuat Athar berhenti, aryaan jadi bisa menebak dari raut tak mengenakkan pria itu.
"Tidak." jawab athar lalu dia menghela nafas. "Sepertinya dia tidak akan pernah membuatkannya lagi untuk ku "
"Sepertinya masalah kalian sangat pelik. " Dari suara aryaan menunjukkan jika dia ikut prihatin.
"Ya begitu lah. " Athar menjawab singkat, dia bukan orang yang menceritakan masalahnya pada orang lain jadi dia memilih diam.
"Athar."
Saat athar hendak melangkah pergi aryaan memanggilnya lagi.
Athar memutar kepalanya. "Apa? "
"Aku tak tahu masalah mu dengan Dea bagaimana tapi wanita itu suka jika di beri gift dan di perlakuan dengan spesial. Selama ini Dea sudah sangat memperhatikan mu setidaknya berilah dia hadiah dan makan malam romantis yang bisa membuatnya bahagia. "
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Perkataan aryaan di pikirkan oleh athar sepanjang hari, pria itu akhirnya memutuskan untuk merealisasikan apa yang di ucapkan pria yang sudah sangat berpengalaman soal wanita itu.
Setelah pulang kerja athar tak langsung pulang dia memutar mobilnya menuju ruko dan tokoh-tokoh yang selalu di kunjungi para wanita.
Athar ingat Dea selalu memeluk boneka saat mau tidur ataupun ketika wanita itu sedang bersantai di kamar.
Akhirnya athar memutuskan untuk menghadiahkan istrinya itu dengan sebuah boneka.
Dia masuk ke salah satu tokoh boneka yang menurutnya bagus, kehadiran nya langsung di sambut oleh pelayan tokoh perempuan muda.
"Selamat malam Pak anda ingin mencari boneka seperti apa? "
Athar agak ragu seumur- seumur dia baru pertama kali menapaki kaki di tempat yang lebih di dominasi oleh kalangan wanita seperti ini jadi dia agak bingung.
"Boneka yang pastinya akan sangat di sukai oleh wanita."
"Bisa bapak jelaskan sedikit tentang wanita yang balek maksud? "
"Dia pastinya cantik, baik dan lembut, tenang, tutur katanya selalu menyejukkan dan suaranya pun menenangkan. " saat mendeskripsikan tentang Dea, ada binar- binar cinta yang mulai bersemai di kedua mata pria tampan itu.
"Wah kebetulan tokoh ini memiliki beberapa rekomendasi yang cocok untuk wanita seperti itu, mari ikuti saya. "
Setelah beberapa menit berlalu, athar keluar dari tokoh itu suara lonceng kecil berbunyi saat athar menutup pintu, sekarang di kedua tangannya sudah terbungkus boneka yang akan dia hadiahkan untuk Dea, dengan bungkus kado dan pita kecil berwarna pastel. Entah dia sedikit ragu apakah dea akan menyukainya atau tidak karena tidak terlalu berpengalaman soal hal ini, tapi dia harap Dea dapat menerima niat tulusnya ini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
(Dera, bisakah kamu berdandan sedikit dan memakai gaun yang indah? aku ingin mengajak mu makan malam hari ini.)
Deg!
Dea yang sedang menikmati waktu santainya di kamar tiba-tiba di kejutkan dengan pesan yang di kirim athar melalui aplikasi hijau.
Saking tidak percaya nya dia membaca ulang pesan itu hingga beberapa kali.
Ada apa dengan pria ini? kenapa tumben sekali, pikirnya. Di atas chat athar bahkan masih ada chatnya yang belum mendapatkan balasan sama sekali dari lelaki itu. Dan kini justru athar yang pertama kali mengirimkan chat untuk nya yang bahkan isinya membuat Dea lebih heran lagi.
"Mengajak makan malam? kenapa tumben sekali? "
Pikirnya dalam hati.
Mendadak pintu kamarnya di buka, Bella masuk secara tiba-tiba.
"Maaf kak aku mengagetkan mu tapi bisakah kak Dea meminjamkan beberapa potong baju padaku?"
"kak? " Bella heran karena ternyata sejak tadi Dea hanya melamun saja barulah setelah mendapatkan tepukan lembut di pundak wanita itu tersadar.
"Eh iya? ada apa Bella? "
"Kak kamu melamun? "
"Oh t- tidak. " Dea geleng-geleng kepala namun Bella menangkap ada sesuatu yang mengejutkan wanita itu.
Bella tak melihat layar ponsel di genggaman Dea dan membaca isi chat dari athar.
"Astaga dragon? ini benar bang athar mengajak kakak untuk dinner romantis? "
"Tidak bukan seperti yang kamu duga Bella. "
"Apanya yang bukan kak? ini jelas- jelas abang ku itu meminta mu untuk bersiap- siap. "
"Tapi-- aku ragu. "
"Ragu kenapa kak De, astaga! ayo aku bantu kakak untuk bersiap- siap. "
"Tinggal tapi bukannya kamu kesini untuk sesuatu? "
Sepertinya dea tak mendengar tadinya Bella memang ingin meminjam baju padanya karena ingin keluar dengan teman- temannya
Tapi yang sekarang ini lebih penting dari nongkrong bersama teman-teman, baru kali ini dia melihat abangnya yang meminta sesuatu lebih dulu dan itu hanya kepada dea. Dia tak boleh melewatkan momen langkah ini.
"Enggak, engga jadi kok kak. " ujar bella menggelengkan kepala.
"Aku akan membantu mu untuk bersiap- siap saja. Ini momen yang langkah kak, sepertinya bang athar ingin memperbaiki hubungan nya dengan mu! "
Siapa yang di ajak dinner, siapa yang paling excited.
Itulah Bella dia lebih bersemangat di bandingkan dea sendiri yang di ajak dinner oleh athar.
Sementara dea justru diam. Dia ragu benarkah apa yang di katakan Bella barusan adalah kenyataan nya? benarkah athar ingin memperbaiki hubungan dengannya?
Entahlah dea merasa semua ini masih seperti mimpi.
*
*
*
Bersambung...
dan awalan nya sy langsung suka