ADIK ANGKAT JADI ISTRIKU

Makan malam untuk Karin sudah datang diantar oleh petugas hotel.

Fina membiarkan wanita itu untuk makan nasi goreng dan dirinya memakan waffle.

Setelah selesai, barulah mereka bercakap cakap kembali.

"Aku mulai cerita ya" awal Karin.

"Cerita lah, aku ingin tau kehidupan mbak selama ini" sahut Fina.

"Baik. Aku akan ceritakan dari pertemuan pertama kita di restauran waktu itu. Kamu tau dan pasti kena dampak dari pertemuan Saka dengan 3 pria tua itu kan?" tanya Karin.

"Hmmm, iya. Mas Saka diberikan ramuan perangsang bukan?" tanya balik Fina.

"Ya begitulah. Tapi gagal dan Saka kembali kepadamu. Saat itulah aku sadar jika memang Saka sudah tidak mencintaiku lagi dan aku memutuskan untuk mencari kesempatan kerja lain" jawab Karin.

Fina mendengarkan penjelasan awal Karin dengan seksama.

"Menurutmu pekerjaan apa yang pas bagi wanita miskin seperti ku ini? Kepintaranku sudah tidak bisa aku manfaatkan karena tergila gila oleh harta" tanya Karin memberikan tebakan kepada istri mantan kekasihnya itu.

Fina memilih diam saja karena tidak ingin salah menebak. Karin tau kalau wanita disampingnya ini tidak ingin menyakitinya.

"Aku menjadi wanita bayaran. Akhirnya aku menjual diriku untuk uang tanpa peduli keluargaku lagi yang penting aku punya banyak uang" sahut Karin.

"Aku melakukannya hampir 1 tahunan dan saat bertemu ayah kandung Rindu, aku diajak menikah olehnya. Dia bukan pria kaya hanya pemilik bengkel, tapi aku jatuh cinta padanya" lanjutnya.

"Tapi pernikahan kita ditentang oleh keluarganya. Mereka tau jika aku adalah wanita bayaran jadi suamiku itu memilih untuk kabur dari rumah dan hidup berdua bersamaku" lanjutnya lagi.

Mata Karin mulai berkaca kaca.

"Minum dulu mbak, jangan dipaksa kalau gak bisa cerita tentang ayah Rindu" ujar Fina dan Karin menggelengkan kepalanya.

"Tidak apa apa. Aku ingin bercerita kepadamu... Saat aku hamil 9 bulan, bengkel suamiku tiba tiba dibobol oleh maling dan entah siapa mereka. Suamiku mencoba melindungi asetnya namun perutnya ditusuk oleh pisau dan mengalami pendarahan. Aku yang tertidur tiba tiba terkejut dengan teriakan suamiku itu. Akhirnya bangun dan melihat dia sudah terkapar di lantai dengan darah yang mengalir dari perutnya. Kondisinya tengah malam, jalan rumah kita sudah sepi, aku bingung harus melakukan apa" jelas Karin.

"Aku menelpon ambulance. Setelah menelpon dan disuruh menunggu, suamiku seperti sudah tidak sadarkan diri ditambah perutku jadi mengalami kontraksi. Disitulah ternyata aku akan melahirkan juga. Ambulance datang saat pembukaan ku sudah hampir lengkap akhirnya aku melahirkan Rindu di bengkel dimana ayahnya meninggal" lanjutnya dengan air mata yang mengalir di pipinya deras.

"Kondisiku yang lemah, tidak sanggup menggendong Rindu disaat dia baru lahir. Aku dan suamiku serta Rindu dibawa ambulance menuju rumah sakit. Saat aku sudah membaik, dokter memberitaukan ku jika suamiku sudah tidak tertolong lagi. Hati ini merasa dangat hancur. Ketika hidupku sudah membaik ternyata Tuhan mengambil pria yang kucintai. Merasa kehilangan ayah Rindu, aku pun tak mampu untuk melihat putriku sendiri karena begitu mirip dengan ayahnya. Saat aku kembali ke rumah, warga pun mengusirku karena keluarga suamiku menghinaku pembawa sial sampai anaknya meninggal. Aku tidak tau arah. Putriku yang masih berumur 7 hari harus kehilangan rumah dan ayahnya" lanjutnya Karin dengan isakan tangis.

Fina yang ikut merasakan rasa sakit ibunda anak angkatnya itu mencoba memberikan pelukan.

Karin menerima pelukan itu dengan hangat.

Saat sudah mulai tenang, ia melanjutkan ceritanya.

"Akhirnya, aku memberanikan diri meletakkan bayiku di depan rumah mu karena hanya kalian yanh aku kenal di Jakarta. Keluargaku sudah kembali ke kampung halaman karena tidak tahan malu dengan kehidupan ku. Aku tidak bisa membawa Rindu hiduo susah dijalan, jadi maafkan aku ya Fina, karena telah memberikan mu tanggung jawab lebih untuk mengurus dan membesarkan Rindu di keluargamu bersama Saka" ujar Karin.

"Tidak masalah. Sudah berlalu. Rindu juga akan menjadi seorang ibu. Dia akan memaafkanmu. Bersabarlah dan menjadi kuat untuk pulih" sahut Fina.

Fina pun akhirnya giliran bercerita tentang masa pertumbuhan Rindu kepada Karin hingga keduanya terlelap tertidur.

Di rumah Saka dan Fina, saat tadi Rada dan Naka menemani ibunya ke hotel kini di kamar Rindu ditemani oleh sang daddy sambil menunggu Noka kembali setelah mengantar ibu dan ibu mertuanya ke hotel.

"Daddy!" seru Rindu dan memeluk Saka.

Saka pun memberikan pelukan hangat sebagai ayah bagi wanita itu.

"Jangan bersedih sayang. Daddy ada disini buat kamu" ujar Saka lembut.

Pria ini semakin bisa menerima kehadiran Rindu di keluarganya sejak menjadi menantu karena ia sudah tidak memikirkan siapa ibu dari anak angkatnya ini namun istri dari putranya.

"Huhu...wanita itu sangat jahat kepada ku, Dad. Meninggalkan ku selama 26 tahun dan baru muncul" lirih Rindu sambil menangis dipelukan Saka.

"Iya, daddy tau. Tapi daddy bersyukur kamu ada di keluarga ini, sayang. Daddy sangat senang Noka menikahimu" sahut Saka.

Setelah lebih tenang dalam pelukan sang daddy, Rindu pun melerai pelukannya dan menatap Saka lekat.

"Daddy beneran sudah tidak membenci kehadiranku di rumah ini kan? Aku sangat sedih jika daddy terlihat terpaksa menyukaiku selama aku berada di keluarga ini sebagai anak daddy dan mommy" ungkapan hati Rindu.

Saka merasa bersalah mendengarnya. Ia mengelus rambut sang menantu.

"Maafkan daddy karena memberikan rasa tidak nyaman kepadamu selama ini, Rindu. Maafkan daddy ya, bukannya daddy tidak suka kehadiranmu di keluarga kita namun daddy belum siap jika kamu tiba tiba diambil oleh orang tua mu. Mangkanya daddy menjaga jarak denganmu karena daddy tidak ingin kehilanganmu sebagai anak" jelas Saka.

"Mangkanya meskipun diawal daddy marah Noka ingin menikahimu namun dalam hati kecil daddy senang karena kamu akan menjadi menantu keluarga ini. Meskipun orang tuamu datang dan mengambilmu sebagai anak, tapi kamu tetap putriku, menantu di kelurga ini" lanjutnya.

Air mata Rindu kembali mengalir saat mendengar penjelasan Saka.

"Aku sayang daddy!" seru Rindu lalu memeluk Saka kembali.

Tiba tiba, terasa ada yang memeluk pelukan mereka berdua. Ada seorang pria yang tanpa suara masuk ke kamar Rindu dan memeluk keduanya.

"Aku jugaa mau memeluk daddy dan istriku" ucapnya.

Siapa lagi kalau bukan Noka.

Kehadirannya membuat Saka melerai pelukan mereka.

"Hisst! Anak nakal, memang kamu gak bisa lihat daddy memeluk istrimu dengan nyaman" omel Saka.

"Hahahhaa, maaf daddy. Bukan begitu, aku ingin memeluk kalian bersamaan karena saat masuk kamar tadi kalian terlihat saling menyayangi. Aku pun sangat menyayangi kalian, jadi ya aku peluk aja sekalian" tawa Noka mencairkan suasana.

Saka pun berdiri, melihat kedatangan putranya berarti Rindu sudah aman.

"Yaudah, daddy ke kamar dulu. Daddy malam ini mau quality time sendiri di kamar. Ditinggal mommy kalian jadi ranjang daddy dingin" ucapnya.

"Daddy mau aku temani?" tanya Noka.

"Gak usah. Kamu temani istrimu aja. Dia lebih memerlukan kamu disisinya ketimbang menemani daddymu ini yang mau nge game hahhaa. Mommy pasti melarang daddy kalau tau ngegame malam malam" jawab Saka.

Noka dan Rindu pun tersenyum mendengarnya.

Lalu Saka keluar kamar dan membiarkan anak dan menantunya berduaan.