Bella putri Jonathan usia 18 tahun gadis berpenampilan cupu, dibalik penampilannya itu ia gadis cantik dan cerdas namun semua itu ia sembunyikan
Alexander William Smith umur 26 tahun dijuluki king mafia berdarah dingin tidak memiliki belas kasihan dan tidak ragu ragu untuk melakukan apapun untuk mencapai tujuannya pengusaha nomor 1 didunia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anti Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesal tapi Bahagia
"Sayang, bangunlah! Kita sudah sampai," ucap Alex.
"Benarkah? Tapi aku masih mengantuk," ucap Bella, hanya membuka matanya sedikit, kemudian kembali tidur, memeluk suaminya.
"Baiklah, jika kamu belum bangun," ucap Alex, tersenyum.
"Ahahahaha! Suamiku, hentikan! Hahaha, geli ampun! Hahaha!" ucap Bella, langsung terbangun ketika suaminya mengelitinya.
"Itu hukuman untuk Tuan Putri yang pemalas," ucap Alex, tersenyum.
"CK, dasar suami tidak ada romantisnya!" kesal Bella.
"Bagaimana caranya bersikap romantis? Tunjukkan sayang!" ucap Alex, membalas pelukan istrinya.
"Buk! Kesal!" Bella memukul dada bidang suaminya.
"Sudah, berani ya?" ucap Alex, menangkap kedua tangan istrinya.
"Maaf, lagi-lagi kamu sangat menjengkelkan. Sudah tahu semua ini gara-gara kamu," kesal Bella.
Mengingat ketika sedang asyik mengobrol dengan mertuanya, suaminya itu langsung mengendongnya, membawanya pergi ke kamar. Taulah apa yang terjadi setelahnya.
"Sudah, kamu tidur saja lagi, biar aku mengendongmu keluar dari pesawat," ucap Alex.
"Buk! Bella memukul kembali dada bidang suaminya. Jangan, aku malu," lirihnya, langsung memeluk suaminya.
Sedang Alex hanya tersenyum melihat istrinya tersipu malu.
Mereka sudah sampai di hotel. Para keluarga sudah istirahat di kamar masing-masing. Sedang Bella juga masih terlelap damai di pelukan suaminya.
Entah merasa aman dan nyaman ketika bersama suaminya, Bella semakin meringkuk masuk ke dalam dekapan suaminya.
"Sayang, tidurlah yang nyenyak. Aku tahu kamu pasti lelah," ucap Alex, mencium kening Bella, menatap wajah teduh istrinya yang menenangkan hati, membuat jantungnya berdetak kencang.
"Maaf, tapi aku akan belajar mencintaimu," ucap Alex, merasa heran setiap berdekatan dengan Bella, ia bisa mengalihkan diri dari kenyataan masa lalu tentang "kelinci kecilnya". Mengingat itu membuat Alex menjadi sedih karena sepertinya ia akan mengikari janjinya itu.
"Maafkan aku, kelinci kecil. Aku tidak bisa menepati janjiku untuk setia. Tapi percayalah, dalam lubuk hatiku masih tersimpan namamu. Aku menunggumu kembali, meski harapan itu sangat kecil," gumam Alex.
Malam harinya, Bella terbangun, tidak menemukan Alex di sampingnya. "Dimana dia?" ucap Bella, mencari keberadaan suaminya, menatap setiap sudut ruangan, namun tak menemukan. Kemudian, ia mulai turun dari ranjang.
Bella begitu kagum dengan desain interior hotel yang begitu mewah. Ia kemudian membuka gorden kamar itu, hingga pemandangan yang menyejukan mata langsung terpampang nyata. Hotel yang mereka tempati langsung menara kebanggaan negara ini, yaitu menara Eiffel,
"Paris," gumam Bella, seketika air matanya jatuh.
Sedang Alex yang baru masuk di dalam kamar, pandangannya tertuju pada seseorang yang sedang berdiri di dekat balkon. Dengan pelan, Alex melangkah mendekati, berniat memeluk, namun saat semakin mendekati, ia terkejut melihat tubuh istrinya yang bergetar.
"Kenapa?" tanya Alex, memeluk tubuh istrinya dari belakang.
Merasakan pelukan suaminya, Bella membalikkan badannya. "Suamiku, kenapa kamu tidak bilang kalau kita akan ke Paris?" his-his-his.
"Hey, kenapa jangan menangis, sayang?" tanya Alex, membalas pelukan istrinya. Ia bisa merasakan tubuh istrinya yang bergetar, menahan tangis.
"Tidak, his-his-his," tangis Bella semakin memeluk erat suaminya.
"Bilang sama aku, sayang. Kamu kenapa?" tanya Alex kembali, mulai khawatir terjadi sesuatu pada istrinya.
"Aku, his, menangis karena senang, suamiku. Akhirnya, impianku datang kesini, terwujud. Aku bisa melihat menara itu secara langsung, his-his," ucap Bella sesegukan.
"Astaga, ternyata itu aku kira terjadi sesuatu tadi," ucap Alex, menggelengkan kepalanya kecil, tidak habis pikir sama istrinya ini.
"Hehehehe, maaf, aku terharu, suamiku. Apa kamu tahu, dulu aku sering mendengar dari teman sekolahku suka bercerita mereka sering keluar kota, bahkan keluar negeri. Salah satunya yang mereka kunjungi adalah Paris. Jujur, aku iri mereka, semasa kecil sudah bisa keluar negeri, beda denganku yang harus berjuang sesuap nasi," ucap Bella, tertunduk.
Mendengar itu, Alex begitu menyayangkan kehidupan istrinya itu, entah bagaimana dia bisa melewatinya hingga sampai sekarang.
"Sayang, dengarkan aku. Sekarang kamu adalah istri seorang Alexander dan menantu keluarga Smith. Apapun yang kamu inginkan pasti akan terwujud," ucap Alex, menangkup wajah istrinya.
"Jadi, jangan sedih lagi. Yang perlu kamu lakukan sekarang adalah selalu di sampingku, menjadi pendampingku. Itu sudah membuat aku bahagia. Apapun yang kamu inginkan, semuanya akan aku wujudkan, meski harus kelilingi dunia sekalipun."
"Benarkah, aku bisa keliling dunia?" tanya Bella, penuh rona bahagia.
"Iya, sayang. Kamu tenang saja, uang suamimu ini tidak akan pernah habis," jawab Alex.
"Buk! CK, dasar sombong!" kesal Bella, memukul dada bidang suaminya.
"Awh, sakit, sayang! Bohong!" Alex pura-pura memegangi dadanya dengan ekspresi kesakitan.
"Maaf, suamiku. Mana yang sakit?" ucap Bella, khawatir bercampur rasa bersalah.
Sedang Alex yang melihat tatapan itu seketika tersenyum, menyelipkan anak rambut istrinya.
"Kamu bohong, ya?" kesal Bella, yang menatap Alex tersenyum ke arahnya.
"Hahahaha! Lagian, aku gemas melihat ekspresi khawatir kamu," ucap Alex, tertawa.
"CK, dasar menyebalkan!" kesal Bella, memalingkan wajahnya.
"Maaf, author baru update karena HP author sering error Maklum, HP lama
Jadi, ikuti terus karya author ini!
Jangan lupa:
Like
Vote
Subscribe
Dan komentar di bawah ini!
Terima kasih atas perhatian dan dukungannya!"🤗🤗