NovelToon NovelToon
Cinta Senja Untuk Awan

Cinta Senja Untuk Awan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Mengubah Takdir
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Suryandari

Mencertakan tentang gadis miskin dari desa Senja Rinjani yang menjadi asisten rumah tangga. stelah beberapa tahun bekerja,anak sang majikan Awan Abimana jatuh hati padanya. Cinta mereka sangat manis,meski senja dari kalangan bawah orangtua Awan sangat menyayangi Senja. Apalgi ibu Awan sudah sangat menyayangi Senja sejak awal senja datang kerumahnya sebagai asisten dirumahnya. Nyonya Arumi ibu Awan sangat menginginkan anak perempuan,namun sayang kecelakaan saat Awan masih kecil merenghut rahimnya. itu juga yang menyebabkan awan tidak memiliki saudara. Namun cinta manis mereka tak berlangsung lama setelah Senja melahirkan anak pertamanya Awan bertemu kembali dengan wanita dimasa lalunya. Wanita yang telah menenmani awan sejak lama. Namun mereka harus berpisah saat Awan memutuskan study nya kelyar negri. Wanita bernama Hana itu memilih laki-laki lain yang lebih mapan dan sukses dari Awan. Namun setelah pertemuannya kembali dengan Hana saat Hana menjadi seorang janda hati Awan terus goyah,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Suryandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEPUTUSASAAN YANG SEMAKIN MENYIKSA

Darah terus mengalir dan Felisya sudah tak sadarkan diri saat ini.

"Tok..tok..tok" Mama Felisya mengetok pintu kamar Felisya. Firasat buruk terus mendera hatinya tak tenang.

Dan beberapa kali diketok pintu kamar Felisya pun tak ada sahutan dari dalam sana. Mama Felisya pun mencoba membukanya namun pintu itu terkunci.

"Maid"! Teriaknya memanggil asisten rumah tangga disana, salah satu dari mereka pun datang dengan tergopoh-gopoh.

"Iya Nyonya" ucapnya

"Tolong ambilkan kunci cadangan kamar Felisya sekarang" ucapnya dengan nada kepanikan.

Dan si asisten pun melesat cepat mengambil kunci cadangan kamar Felisya, lalu membawanya pada sang Nyonya besar.

"Klek" pintu akhrinya terbuka. Mata Mama Felisya pun terbelalak sempurna mellihat putri semata wayangnya sudah tergeletak di lantai bersimpuh darah.

"Feli... Tidak Feli" tangisnya histerisnya pecah melihat kondisi sang putri.

"Tolong... Tolong"! Teriaknya meminta pertolongan, asisten yng akan kembali ke dapur pun langsung berlari kearah kamar nona mudanya itu saat mendengar teriakan Nyonya besar mereka.

"Astaga nona Feli" asistennya pun ikut syok dan lemas.

"Maid tolong cepat panggil Pak Darto, ayo kita cepat selamatkan nyawanya" ucap Mama Felisya dengan derai air mata.

Dan tak lama Pak Darto supir pribadi mereka pun datang, tubuh Felisya diangkat ke mobil menuju rumah sakit.

Air mata Mama Felisya tak hentinya mengeluarkan air mata, perasaan takut kehilangan putri semata wayangnya begitu menghantuinya. Tak akan sanggup jika harus kehilangan putri satu-satunya kesayangan mereka.

Beberapa saat kemudia mereka pun sampai dirumah sakit terdekat, Mama Felisya berteriak meminta tolong pada team medis meminta bantuan mereka agar nyawa putrinya itu terselamatkan. Dan tak lama seorang dokter datang memeriksa kondisi Felisya, Felisya pun dibawa ke UGD untuk tindakan pertamanya.

"Dokter tolong selamatkan nyawa putri saya" ucap mama Felisya sambil memohon pada Dokter itu.

"Saya akan berusaha semaksimal mungkin, ibu tenang dan berdoa semoga kondisi pasien bisa terselamatkan.

Dokter pun memeriksa kondisi Felisya, dan tak lama Felisa dipindahkan keruang operasi. Karena sayatan di pergelangannya cukup dalam, namun masih bisa terselamatkan karena tidak sampai memutus nadinya.

Kini Mama Felisya mondar mandir dalam kecemasan. Keputus asaan Felisya yang semakin menyiksa membuatnya ingin mengakhiri hidupnya. Sebenarnya Mama Felisya sangat bahagia atas kabar kehamilan putrinya itu terlepas siapa pun ayahnya dia dengan lapang hati menerima cucunya tersebut. Namun berbeda dengan Felisya yang belum berdamai dengan dirinya sendiri.

Hingga tak sengaja Awan dan Senja melihat Tante Riana, mama Felisya dengan gurat kesedihan dan kecemasan. Saat ini Awan dan Senja pergi kerumah sakit untuk memeriksakan kandungan Senja.

"Tante Riana" sapa Awan dengan ekspresi yang tak terbaca.

Yang dipanggil pun langsung menoleh kearah sumber suara.

"Awan, kamu disini" tanyanya. Namun tatapan tak suka saat dia melihat Senja disamping Awan. Kemesraan mereka membuat hatinya begitu ngilu.

"Seandainya gadis ini tidak ada apa pun kondisi Feli Awan pasti menerimanya" gumamnya dalam hati dengan tatapan tak suka pada Senja. Senja pun merasakan jika Mama Felisya ini tak menyukainya.

"Iya tante, kami sedang memeriksakan kandungan istriku yang baru menginjak trisemester pertamanya" ucap Awan bangga.

"Owh.. Begitu" itulah respon Mama Felisya terdengar datar dan dingin

"Tante sedang apa disini, siapa yang sedang dioperasi"? Tanya Awan.

"Felisya, mencoba mengakhiri hidupnya dengan memotong nadinya. Bersyukur tidak sampai putus meski sayatannya lumayan dalam"

"Deg" ada firasat yang tak baik yang Senja rasakan saat ini.

"Astaga, bagaimana bisa tan"? Tanya Awan yang syok mendengar berita percobaan bunuh diri Felisya.

"Felisya, belum bisa menerima kehamilannya terlebih saat ini dia dan Marco sudah resmi bercerai" Mama Felisya menuturkan dengan gamblang permasalahan Felisya pada Awan tak peduli ada Senja. Tante Riana berusaha menarik simpati Awan agar Awan mau kembali pada putrinya itu tak perduli dia memiliki istri saat ini. Fikirnya laki-laki berhak memeiliki banyak wanita.

"Saya turut prihatin, atas kejadia yang menimpa Felisya" akhirnya Senja yang dari tadi diam bersuara juga.

"Hem.." hanya itu respon Mama Felisya

"Tante saya pamit dulu, nanti saya akan jenguk kembali Felisya. Kondisi rumah sakit tidak baik untuk istriku yang sedang hamil muda" pamit Awan pada Mama Felisya.

"Iya Wan, sungguh datanglah hiburlah Feli. Tante tidak tau harus berbuat apa, yakinkan dia bahwa masih banyak orang yang menyayanginya. Jika itu yang keluar dari mulutmu tante yakin Felisya akan menurutimu" ucapnya pada Awan.

Sebenarnya Senja tidak menyukai ini, direlung hatinya tetap tidak ikhlas jika Awan berduaan dengan Felisya. Tapi Senja juga tidak tega wanita yang sedang hamil besar itu menanggung penderitaannya sendiri.

Akhirnya Awan dan Senja pun pulang kerumah mereka. Sampainya dirumah Awan berdiskusi dengan Senja tentang Felisya. Awan tak tega melihat Felisya namun dia juga tak mau istrinya itu berfikir macam-macam tentangnya. Terlebih Senja saat ini sedang hamil muda.

"Beib bagaimana menurutmu, apa aku boleh menemuinya"? Tanya Awan pada Senja.

Senja pun menganggukkan kepalanya, namun bibirnya tak mampu bicara apa pun. Hanya buliran air mata yang keluar dari mata Senja.

Awan pun dengan sigap menghapusnya, membawa Senja dalam dekapannya.

"Percayalah, aku tidak akan melampaui batasku. Aku tetap milikmu beib" hibur Awan meyakinkan Senja.

Akhirnya Awan pun pergi kerumah sakit, menemui Mama Felisya disana.

"Tante" sapa Awan saat bertemu Mama Felisya diapotek.

"Awan, terimakasih kamu sudah mau datang" ucapnya.

"Bagaimana Feli Tan"? Tanya Awan diwajahnya tergambar jelas kekawatiran kondisi Felisya.

"Feli sudah didalam ruang perawatan, tapi belum sadarkan diri" ujar Mama Felisya.

"Ayo sekarang kita keruangannya Wan" ajak mama Felisya lagi. Mereka pun menuju ruang VVIP dimana Felisya dirawat.

"Ceklek" pintu ruangan terbuka, disan menampilkan tubuh lemah Felisya. Wanita itu begitu pucat dengan kondisi yang memprihatinkan. Meski kondisi hamil tubuhnya begitu kurus bagai tulang dan kulitnya saja. Sampai-sampai Awan seperti tak tega melihatnya.

Beginilah Awan, mau bagaimana pun dia akan melemah jika dihadapkan dengan Felisya.

Mama Awan pun tersenyum melihat reaksi Awan, dia begitu yakin jika Awan masih menyimpan rasa untuk Felisya meski dia terus menyangkalnya.

Awan pun kini duduk dibangku dekat brangkar milik Felisya. Wanita itu masih menutup matanya, dan sesekali meneteskan air matanya itu dalam tidurnya.

Awan pun meraih tangan Felisya, sekecewa dan semarah apa pun Awan padanya nyatanya Awan tetaplah Awan yang lemah dihadapan Felisya.

"Feli..." gumamnya lirih

"Kamu harus bangun, aku disini" ucapnya pada Felisya

Awan menggenggam erat tangan Felisya seakan menyalurkan semua energinya. Dan benar saja tak lama Felisya pun perlahan membuka matanya.

"Awan..." ucapnya lirih

"Iya aku disini" ucap Awan dengan senyumnya.

"Aku haus" ucapnya lirih, lalu Awan pun mengambil gelas yanga ada dinakas sebelah Felisya dan memberikan minuman itu. Dengan hati-hati Awan membantu Felisya minum.

"Terimakasih Honey, aku sangat mencintaimu" ucap Felisya.

"Deg" Awan pun tak mampu berkata-kata saat ini dia sedang dalam dilema dihatinya. Disisi lain dia tidak mau menghianati pernikahannya, namun disisi lainnya dia tidak tega melihat kondisi Felisya yang menurutnya saat ini sangat membutuhkannya.

"Tidak perlu kau jawab Hon, aku tau semuanya" ucapnya lirih.

"Kamu jangan banyak fikiran, fokuslah pada kesehatan mentalmu, fisikmu juga pada calon anakmu Fel. Aku disini akan menemanimu" ucap Awan pada Felisya.

"Tapi aku tidak mau anak ini Wan, harusnya kalian biarkan saja aku mati bersamanya"? Ucap Felisya.

"Cukup Fel, lihatlah mamamu diluar sana beliau terus menangis mengkhawatirkanmu. Sadarlah jika dunia tidak sesempit itu dan akan baik-baik saja" Awan berusaha meyakinkan Felisya

"Hiks..hiks..hiks" tangis Felisya pun runtuh. "Aku seperti tidak sanggup menanggung beban ini" ucapnya sesenggukan.

"Tenanglah, kamu memilikiku" Awan pun membawa Felisya dalam pelukannya.

Lalu bagaimana dengan Senja? Apa Awan lupa jika dirinya sudah menikah...

Tolong bantu sport dengan like dan komen ya reader...

1
Cappie
lanjut
Diana Larasati: semngat..
total 1 replies
Diana (ig Diana_didi1324)
hallo kak salam kenal ya, aku baca sampai sini dulu, next lanjut baca lagi
Cappie: mangat! thanks juga sudah mampir
Diana Larasati: terimakasih kak..sudah mau mampir
total 2 replies
🎧✏📖
semangat
Diana Larasati: terimakasih
total 1 replies
Dwi endah Susanti
keren di???
Diana Larasati: terimakasih kakak🥰tunggu update selanjutnya..
total 1 replies
Webcomics fan #2
Tertinggal sama ceritanya, cepat update author!
Ermintrude
Masa sih, update aja nggak susah 😒
Diana Larasati: iya nih kak...masih baru dan amatiran/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!