Tuan Dave Anderson dalam usianya yang terbilang muda, dirinya sudah mempunyai segalanya. Pemimpin Intel Group itu memiliki karier yang sangat sukses, harta berlimpah, dan otak yang cerdas. Tapi semua yang di milikinya itu percuma, karena di dalam hidup Dave tidak akan pernah ada kata hubungan cinta.
Jingga gadis yatim piatu yang sangat berani, masuk kedalam kehidupan Dave Anderson. Akankah sosok Jingga bisa membuat seseorang Dave Anderson mau menjalani sebuah hubungan?
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 29
"Entahlah tuan." Jo mengangkat kedua bahunya, sambil menahan rasa ingin tertawanya.
Dave menghempaskan berkas ke atas meja, dengan sangat kesal. "Jo, bagaimana isi surat perjanjian itu? Apa sudah diketahui keasliannya?"
"Belum tuan, kemungkinan satu minggu baru bisa diketahui keaslian surat tersebut."
"Satu minggu?" gumam Dave, menghela napasnya dengan berat. Dirinya tidak akan sanggup untuk tidak bertemu dengan Jingga selama satu minggu.
"Tuan, kalau anda ingin bertemu dengan Nona Jingga. Kenapa anda tidak menemuinya? Kenapa harus menunggu keaslian dari surat itu?" Jo sengaja bertanya seperti itu, padahal ia tahu betul alasan tuan Dave tidak menemui nona Jingga.
Dave hanya diam, lalu meneruskan pekerjaannya tanpa menjawab pertanyaan Jo.
"Kasihan tuan Dave." Gumam Jo, dalam hati. Jo merasa sedih dengan nasib percintaan tuan Dave. Di saat tuannya itu sudah bisa membuka hatinya pada seorang wanita, tapi disaat itu pula tuan Dave dihadapkan pada sebuah kenyataan. Kenyataan kalau tuannya itu sudah dijodohkan dengan putri tuan Arthur. Dan sebagai seorang anak yang sangat menyayangi kedua orang tuanya yang sudah meninggal, mau tidak mau tuan Dave pasti akan melaksanakan keinginan terakhir dari kedua orang tuanya.
...🍀🍀🍀...
Apartemen Casa Grande.
Malam harinya, di saat penghuni apartemen itu sudah tertidur lelap. Tampak seseorang berjalan menghampiri sebuah kamar, dibukanya pintu kamar tersebut dengan perlahan lalu berjalan menghampiri sosok yang tengah tertidur lelap.
"Ji, kenapa aku tidak pernah bisa jauh dari mu?" gumam Dave, menatap wajah Jingga yang tertidur lelap. Pikirannya kembali teringat pada surat wasiat kedua orang tuanya, yang memintanya untuk menikah dengan Jeny. "Aku tidak akan pernah bisa berpisah denganmu." Dave naik ke atas tempat tidur, lalu memeluk Jingga dari belakang. Mendekap erat tubuh wanita yang selalu dirindukannya itu.
Jingga yang merasa ada sesuatu yang berat menimpa pinggangnya, mulai terusik dari tidurnya. Dengan perlahan Jingga membuka kedua matanya, yang masih terasa berat.
"Ah ..." Teriak Jingga, saat menyadari ada tangan yang melingkar di pinggangnya. "Siapa kau?" Jingga berusaha untuk melepaskan tangan tersebut, dan mencoba menengok kebelakang.
"Jangan bergerak!" Bisik Dave, tanpa melepaskan pelukannya.
"Tu-tuan Dave?" pekik Jingga, saat mendengar suara yang sangat dikenalnya. "Lepaskan tuan, ini tidak baik!" Jingga berusaha melepaskan tangan tuan Dave.
"Diamlah Ji ..! Aku hanya ingin memelukmu." Dave semakin mengeratkan pelukannya. Dave ingin meyakinkan hatinya sendiri, apakah hatinya memang sudah milik Jingga seutuhnya.
Jingga yang sudah lelah meronta, akhirnya menyerah dan membiarkan tuan Dave memeluknya.
"Tuan, aku ini bukan wanita murahan! Jadi lepaskan pelukan anda!" pinta Jingga, dengan suara selembut mungkin. Agar tuan Dave mau mendengarkan permintaannya. Jingga merasa tidak kuat jika dipeluk terus seperti itu, bahkan jantungnya sudah berdetak tidak karuan meletup-letup seperti bunyi kembang api.
"Will you marry me?" bisik Dave, mengecup kening Jingga dengan lembut.
Jingga yang sangat terkejut, tidak mampu berkata-kata dan hanya bisa mendongakkan kepalanya. Menatap wajah tuan Dave yang sedang tersenyum padanya. Jingga merasa pendengarannya pasti sedang bermasalah, karena tidak mungkin seorang tuan Dave melamar dirinya.
"Tuan, apa yang baru saja anda katakan?" tanya Jingga, berusaha memastikan apa yang didengar olehnya.
"Will you marry me?" Dave mengulangi perkataannya dengan penuh kemantapan. Dirinya sudah merasa sangat yakin pada apa yang dirasakannya, itu sebabnya ia memberanikan diri untuk melamar wanita pemilik hatinya. Dengan perlahan Dave memutar tubuh Jingga, agar bisa menatap dengan jelas ekspresi wajah cantik wanitanya. "Kenapa kau diam?"
tapi apa spesial ny, jingga? mike Dave tampan, tajir smpe klepek"?
seperti makhluk kasat mata /Facepalm//Facepalm//Grin/
kayaknya jingga itu anak mereka ya.
Kaka adik donk sm jeny
tapi bagus jingga, /Casual/