END
Namaku Andy Pratama, aku hanya anak miskin, Kedua Orang Tuaku bekerja Seadanya. Aku entah kenapa mendapat beasiswa di Sekolah Elit.
Namun, Di sekolah tersebut aku sering di Bully dan akan terancam dikeluarkan karena nilaiku menjadi buruk.
Suatu hari, setelah aku dipukuli oleh Siswa yang suka membully ku. Aku mendapatkan sebuah System.
(Baru Buat Fantasi Urban, Maklum jika banyak kesalahan.)
(Hanya 18+)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusayni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29
[Chapter 29.]
[Masuk Tim Basket + Menjenguk Angel.]
[Silahkan Dibaca.]
Setelah Pembelajaran, Bel istirahat telah berbunyi. Yui dan Yuka keluar bersama Andy, menuju ke kantin. Di jalan, mereka juga bertemu dengan Raul dan Sera. Mereka pun bersama menuju ke Kantin. Lalu, saat di Kantin Andy menemukan Arisa duduk di bangku sendirian seperti biasa.
Andy tersenyum, lalu mengajak Raul, Sera, Yui dan Yuka untuk duduk di Bangku yang ditempati oleh Arisa. sedangkan, Arisa yang melihat ada seseorang yang datang, dia menoleh dan menemukan Andy, Raul, Sera, dan 2 orang yang tidak dia kenal.
“Hai, Arisa. Bolehkah kita duduk disini?.” Ucap Andy, sedangkan Raul dan Sera tersenyum. Beda dengan Yui dan Yuka yang bingung dengan Perempuan yang duduk di Bangku tersebut. Arisa yang mendengar sapaan Andy, tersenyum lalu membalas.
“Kau, sudah tiga kali meminta hal yang sama. Jawabanku tetap, silahkan duduk.” Ucap Arisa, sedangkan Andy menggaruk belakang kepalanya, sambil tersenyum canggung. Beda dengan Raul dan Sera hanya terkekeh, Yui dan Yuka hanya diam. Lalu mereka duduk, Andy berada di tengah Yui dan Yuka sedangkan Raul dan Sera berada di dekat Arisa.
“Hmmm, Andy kau tidak mengenalkan mereka berdua kepadaku?.” Ucap Arisa, penasaran dengan kedua Perempuan yang berada di samping kanan dan kiri Andy. Lalu, Andy memandang ke arah Arisa, lalu ke arah Yui dan Yuka.
“Oh, benar juga. Oke, Arisa ini Yui dan Yuka. Mereka Saudariku, Ibunya adalah Kakak dari Ibuku. Lalu, Yui dan Yuka, dia adalah Arisa, teman yang baru bertemu.” Ucap Andy, lalu Yui dan Yuka mengangguk dan tersenyum.
“Halo, namaku Yui / Yuka.” Ucap Yui / Yuka kepada Arisa, sambil mengulurkan tangannya. Arisa tersenyum lalu menjawab.
“Halo juga, namaku Arisa.” Ucap Arisa menerima uluran tangan Yui / Yuka secara satu per satu. Kemudian, Raul memesan makanan untuk 6 Orang. Seperti biasa Andy sangat suka dengan Ramen, begitupun Arisa. Mereka mencoba makan Ramen yang baru tersedia di Kantin. Raul, Yui, Yuka, dan Sera mereka mengikuti pesanan mereka berdua.
“Tadi, kamu berkata memiliki Restoran, apakah itu benar Andy?.” Ucap Raul, tiba-tiba. Membuat Arisa menatap ke arah Andy begitupun Yui dan Yuka. Andy, yang ditanya pun menjawab dengan mudah.
“Itu benar, nanti aku kesana untuk membahas perubahan Restoran dengan Pekerja.” Ucap Andy, kemudian Raul mengangguk, berbeda dengan Arisa matanya berbinar-binar. Lalu bertanya.
“Andy, apakah nanti akan ada Ramen di Restoran mu?.” Ucap Arisa dengan semangat. Semunya tersenyum mendengar betapa Semangatnya Arisa tentang Ramen. Andy langsung menjawab pertanyaan Arisa.
“Itu pasti, serta aku ingin membuat ada Alat musik disana.” Ucap Andy, semuanya mengangguk paham, karena zaman sekarang musik di dalam Restoran bisa membuat pengunjung refresh dan tenang. Setelah Andy menjawab, Pesanan mereka datang. Mereka langsung memakan makanan tersebut.
Lalu, saat mereka selesai makan. Seperti biasa Andy akan selalu membayar makanan mereka, Yui dan Yuka juga bingung dengan tingkah Andy. Namun, mereka menggelengkan kepalanya. Mereka tahu, Andy tidak pernah meminta Uang kepada Ibunya maupun Ibu mereka, jadi itu uang Andy sepenuhnya.
Setelah itu, saat mereka keluar dari Kantin. Mereka mendengar bel masuk berbunyi. Mereka segera, berpisah. Sekarang hanya Andy, Yui, dan Yuka pergi ke kelas mereka. Saat sampai di dekat kelas mereka. Mereka melihat Sayoko di pintu Kelas sedang menunggu.
Saat, melihat Andy. Sayoko segera menghampirinya, kemudian melihat ke arah Yui dan Yuka, lalu bicara.
“Aku pinjam dia dulu, ya.” Ucap Sayoko, sedangkan Yui dan Yuka mengangguk lalu masuk ke dalam kelas, sedangkan Andy menatap ke arah Sayoko. Namun, Sayoko segera menarik tangan Andy menuju ke suatu tempat.
“Kenapa kamu tidak ke lapangan, Kompetisinya besok. Hari ini adalah latihannya, sampai pulang.” Ucap Sayoko. Andy sedikit terkejut dengan ucapan dari Sayoko. Lalu mengikuti Sayoko menuju tempat latihan.
Saat mereka telah sampai, Andy melihat mereka semua menatap ke arahnya. Ada dua orang yang tingginya sekitar 235 Cm, lalu dua rata-rata tinggi sama dengan Andy. Lalu, di depan mereka ada satu orang yang tak lain pelatih Basket tersebut.
“Maaf, pelatih. Ini pemain yang terakhir.” Ucap Sayoko. Pelatih diam dan memperhatikan Andy, mulai dari tubuhnya serta tingginya. Seketika Pelatih tersenyum dan mengangguk. Entah kenapa Andy merasa Pelatih ini bisa menilai kekuatan tubuh seseorang.
‘Sarah, beli Keterampilan Olahraga Bola Basket.’ Batin Andy.
[Keterampilan Olahraga Bola Basket : 20.000 Yen.]
[233.780 - 20.000 : 213.780 Yen.]
Seketika Andy, merasakan informasi memasuki Otaknya. Andy, menutup matanya lalu membuka kembali. Pelatih terkejut dengan perubahan dari Andy. Lalu, dia melempar Bola basket ke arah Andy. Lalu, Andy dengan cepat menangkapnya dan mendribble dengan stabil. Pelatih tersenyum senang dengan Andy.
“Baiklah, kalian sudah berkumpul. Kau nak, aku ingin kau menjadi penyerang.” Ucap Pelatih menunjuk ke arah Andy, keempat Siswa melihat ke arah Andy. Lalu, mereka mengangguk. Lalu, pelatih, menentukan semua bagian dari Pemain tersebut.
Hiroto Kinoka, Siswa yang memiliki rambut berwarna hijau, tinggi yang dimiliki 186 Cm, Posisi sebagai Pelempar 3 Point, dan berada di kanan.
Yuuta Asado, Siswa yang memiliki rambut berwarna biru, tinggi yang dimiliki 178 Cm, Posisi sebagai bertahan serta pelempar, dan berada di kiri.
Andy , memiliki tinggi 182, Posisi sebagai penyerang.
Rindo Takashi, memiliki rambut berwarna Merah, tinggi yang dimiliki 232 Cm, Posisi sebagai Point Guard.
Ando Takashi, memiliki rambut berwarna Merah, tinggi yang dimiliki 235 Cm, Posisi sebagai Center.
“Oke, Momo-chan. Tulis nama mereka serta Posisi mereka.” Ucap Pelatih, kepada seorang Perempuan yang memiliki rambut panjang berwarna Merah muda, Dua melon yang sudah sebesar Yui dan Yuka.
“Hmm, sudah selesai, Pelatih.” Ucap Perempuan tersebut, yang tak lain Momoki Azusawa. Pelatih mengangguk mendengar hal tersebut. Lalu, pelatih memandang Andy.
“Nak, kau sebagai penyerang harus bisa melewati keempat temanmu.” Ucap Pelatih, terlihat Andy mengangkat sudut bibirnya membentuk senyuman di wajahnya.
“Baik, pelatih.” Ucap Andy, lalu membawa Bola Basket. Di sisi lain dari 4 Pemain yang sedang berdiri dan bersiap untuk menahan.
“Mulai.” Ucap Pelatih, lalu Andy memantulkan Bola ke bawah. Lalu, melesat ke arah Hiroto, sedangkan Yuuta bergerak mendekat ke arah Andy.
Andy mengetahui hal tersebut, dia lalu sedikit merunduk dan melesat ke depan. Hiroto dan Yuuta terkejut dengan Andy yang menerobos.
“Duck in. Dia menggunakan kemampuan itu.” Ucap Pelatih, lalu melihat kembali ke arah Andy yang sedang berhadapan dengan Rindo.
Andy, ingin menerobos dari sisi kiri, namun Rindo sudah berdiri di sisi kiri. Lalu melihat Hiroto dan Yuuta yang sudah mendekat, Andy tersenyum.
Andy melesat ke arah kanan, lalu memukul Bola ke kiri, Rindo langsung ke kiri, tapi dia tertipu, Rindo berputar dan tangannya yang besar menghalangi sisi Kanan. Namun terlambat, Andy sudah melesat dan berhadapan dengan Ando.
Andy, melesat lalu melompat sangat tinggi. Ando juga ikut melompat untuk menghalangi Andy. Namun, walaupun tubuhnya besar, kekuatannya masih di bawah Andy. Alhasil Andy menang dan Bola masuk ke keranjang.
Boomm.
“Ini, seperti dugaanku. Tubuhnya memang menipu, tenaga dan kekuatannya melebihi dari tubuhnya.” Ucap Pelatih, lalu Pelatih mulai melatih semua Pemain tersebut. Sampai akhirnya Bel Pulang berbunyi.
Selesai, dengan Basket. Andy segera ijin pulang. Mereka semua mengangguk, Andy pun keluar dan mendapati Yui dan Yuka yang menunggunya di Gerbang. Andy melihat mereka, lalu mendatanginya. Lalu memanggil mereka.
“Yui, Yuka maaf jika membuat kalian menunggu lama.” Ucap Andy, yang sudah sampai di dekat mereka. Yui dan Yuka tersenyum melihat Andy yang sudah tiba, lalu mereka berdua mengangguk dan Yuka berkata.
“Tidak apa-apa, jadi kita akan pergi ke Restoran kan?.” Ucap Yuka, Andy kemudian memandang ke arah mereka berdua dan mengangguk sambil tersenyum. Mereka berdua tersipu melihat senyuman dari Andy.
“Baiklah, Ayo.” Ucap Andy, kemudian keduanya mengangguk. Namun, saat akan pergi mereka dihentikan oleh dua orang, Laki-laki dan Perempuan. Andy berhenti dan menatap ke arah mereka berdua.
“Berhenti, kami juga ikut.” Ucap suara Perempuan, yang menghentikan mereka. Yang tak lain ialah Sera. Sedangkan, yang Laki-laki, tak lain tak bukan adalah Raul. Andy tersenyum ke mereka dan mengangguk. Lalu, ada satu Perempuan yang ikut juga, tak lain ialah Arisa.
“Hmm, baiklah. Ayo kita pergi.” Ucap Andy, lalu mereka berenam pergi menuju ke Restoran milik Andy. Sesampai disana, Andy melihat satu orang yang sedang berdiri disana. Yang tak lain, ialah Rolland.
“Maaf, pak Rolland. Kami sedikit terlambat.” Ucap Andy, menyapa Pak Rolland. Sedangkan Rolland yang disapa hanya tersenyum dan mengangguk, lalu berkata.
“Sebenarnya aku juga baru saja tiba. Saat kulihat Restoran masih dikunci, kukira kamu tidak akan kesini, tapi melihat kamu disini, jadi mari kita bahas soal perbaikannya.” Ucap Rolland, lalu Andy mengangguk dan membuka pintur Restoran.
Kelima temannya duduk bersama, sedangkan Andy duduk bersama dengan Rolland membahas, berbagai hal. Andy, yang melihat temannya yang tidak diberi apapun, merasa tidak enak. Andy kemudian berdiri.
“Maaf, pak. Aku akan menyiapkan hidangan untuk kalian cicipi.” Ucap Andy, kelima temannya yang mendengar tersebut, penasaran dengan apa yang akan di buat oleh Andy. Sedangkan Andy, dia sudah masuk ke dalam Dapur.
Lalu, di dapur mereka mendengar suara memotong dan Menggoreng. Mereka Benar-benar penasaran dengan apa yang akan dibuat oleh Andy. Lalu, tercium bau yang sangat enak, mereka semua tergiur dengan masakan yang dibuat oleh Andy.
Tak lama kemudian, Andy membawa 7 Mangkuk. Saat mereka melihat masakan Andy, mereka mengerutkan keningnya, dalam fikiran mereka ‘Ramen?.’ . Lalu, Andy meletakkan makanan tersebut di depan semuanya. Mereka walaupun bingung tetap memakan Ramen tersebut. Saat mereka memakannya, Mata mereka langsung membelalak. Mereka lalu memakan Ramen tersebut dengan sangat cepat.
“Ini, Ramen apaan. Kenapa rasanya sangat enak.” Ucap Raul, terus memakannya, begitupun dengan Sera, Yui, Yuka, Arisa, dan Rolland. Yang paling cepat adalah Arisa. Entah kenapa, dia sangat menyukai Ramen tersebut.
“Hmm, Andy apakah ada lagi?.” Ucap Arisa, semua terkejut bahwa Ramen yang isinya banyak, cepat habis kalau dimakan Oleh Arisa. Mereka semua memandang Arisa dengan ngeri, dan berfikir ‘Monster Ramen.’. Arisa yang merasakan tatapan semuanya, berkata.
“Kalian pasti bicara yang tidak-tidak tentangku kan?.” Ucap Arisa, memandang ke arah semuanya. Kecuali Andy. Mereka semua segera menggelengkan kepalanya, dan langsung makan kembali, Ramen mereka. Arisa menatap ke arah Andy dengan tatapan memohon.
“Yah, dibelakang masih ada. Kau bisa memakannya, namun yang sudah kuberi Plastik jangan di makan itu untuk Ibu dan Tanteku.” Ucap Andy, sedangkan Arisa mengangguk dan segera pergi menuju ke Dapur, lalu kembali dengan membawa Mangkuk yang penuh dengan Ramen.
Mereka yang melihat Arisa seperti itu hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Lalu kembali memakan Ramen mereka sendiri.
Tak lama kemudian, mereka semua sudah selesai makan. Andy melanjutkan tentang tempat untuk Musik di Restoran, serta beberapa Lukisan, Rolland pun bisa, dengan tambahan 20.000 Yen. Andy menyetujuinya.
Mereka berdua berdiri dan saling berjabat tangan, setelah itu Rolland meminta Nomor Telp Andy, serta Kunci Restoran. Andy pun mengangguk dan memberikan No Telpnya serta kunci Restoran yang lain. Rolland pun keluar, Andy kemudian menghampiri teman-temannya yang sedang berbicara satu sama lain, serta terlihat di Wajah mereka puas.
“Jadi, aku sudah selesai bagaimana. Pulang atau disini terlebih dahulu?.” Ucap Andy, yang duduk di tengah Yui dan Yuka. Lalu, Raul mewakili jawaban semuanya.
“Kita pulang saja, hari juga sudah sore, serta kita juga sudah puas dengan hidangan tadi.” Ucap Raul, semuanya mengangguk dan membayangkan kembali Ramen yang mereka cicipi.
Andy senang dengan tanggapan, teman-temannya tentang Makanan yang dia buat. Lalu, mereka semua berdiri dan keluar dari Restoran. Andy mengunci pintu Restoran. Lalu, Raul dan Sera undur diri terlebih dahulu
“Kami, pulang dulu. Serta Andy, nanti malam jangan lupa. Jenguk Angel, mungkin dengan adanya kamu disana, bisa membuat Angel bangun dari Komanya.” Ucap Sera, sedangkan Andy mengangguk dan berkata.
“Aku akan kesana nanti.” Ucap Andy, kemudian Raul dan Sera mengangguk dan pergi pulang duluan. Kemudian Andy melihat ke arah Arisa, Yui, dan Yuka.
“Jadi, Arisa rumah kamu berada dimana?.” Ucap Andy, kemudian Arisa berbalik dan menunjuk ke Rumah di depan Restoran. Lalu, Arisa berkata.
“Itu rumahku. Jadi aku akan pulang dulu.” Ucap Arisa, sedangkan Andy terkejut, bahwa Rumah Arisa di dekat Restorannya. Lalu, melihat Arisa yang masuk ke dalam Rumah, setelah itu baru Andy, Yui, dan Yuka pulang ke rumah.
Sesampai di Rumah. Mereka bertiga masuk ke dalam Rumah sambil mengatakan.
“Kami Pulang.” Ucap ketiganya dengan senang. Lalu, mereka melihat Amy dan Lilia yang sedang menuju ke arah Dapur.
“Ara- kalian sudah pulang. Jadi kenapa, kok telat pulang?.” Ucap Amy, sambil tersenyum. Namun, bagi ketiganya itu adalah senyum Iblis.
“Kami, pergi ke Restoran milik Andy.” Ucap Yui dengan jujur, Amy dan Lilia mengerutkan keningnya dan menatap ke arah Andy. Sedangkan Andy menepuk keningnya karena betapa jujurnya Yui.
“Restoran, kapan kamu membeli Restoran Andy?.” Ucap Lilia, lalu Andy memandang ke arah Ibunya sambil tersenyum tak berdaya.
“Aku menabung Bu. Lalu, kubelikan Restoran tersebut.” Ucap Andy, namun Lilia menatap ke Putranya intens, lalu bertanya.
“Kau menghasilkan uang darimana?, Serta sekarang Uangmu berapa?.” Ucap Lilia, dengan mode interogasinya. Andy, tidak bisa mengungkapkan System. Andy kemudian menjawab.
“Aku menghasilkan Uang dengan cara Trading, Bu. Sedangkan Uangku sekarang 200.000 Yen.” Ucap Andy, seketika seluruh rumah Hening dan Lilia berteriak.
“Apa. Kau memiliki Uang 200.000 Yen.” Ucap Lilia, lalu Amy, Yui, dan Yuka tersadar dari diamnya. Lalu mereka menatap ke arah Andy lalu menghela nafas.
“Pantas kamu, selalu membiayai makanan temanmu. 200.000 Yen, itu banyak sekali.” Ucap Yuka. Yui hanya mengangguk, lalu menatap ke Andy dengan rumit.
“Sudah, sudah. Terpenting Andy, jangan sampai kamu kehilangan dirimu sendiri.” Ucap Lilia, sedangkan Yui dan Yuka bingung dengan maksud Lilia, berbeda dengan Andy dia faham maksud Ibunya.
‘Sebanyak-banyaknya Uangmu, jangan sampai lupa diri. Artinya Jika kau sukses tetaplah merendah dan jangan merendahkan orang lain. Karena, di atasmu masih ada Orang yang lebih Sukses daripada dirimu.’
“Baiklah, kalian segera masuk ke kamar dan Mandi.” Ucap Amy, lalu mereka pergi menuju ke atas. Sedangkan, Andy dihentikan oleh Ibunya serta Tantenya.
“Andy, kamu akan mandi bersama kami, fufufufu.” Ucap Lilia, sedangkan Andy mengangguk. Dia sudah terbiasa melakukan hal berlebihan dengan Ibunya dan Tantenya. Jadi, Andy sudah terbiasa.
“Oh ya, ini Ramen buatan ku. Kalian berdua makan. Aku, Yui, dan Yuka sudah makan tadi di Restoranku.” Ucap Andy, lalu Lilia mengambil Ramen tersebut dan tersenyum kepada Putranya. Lalu mengelus rambut Putranya.
“Aku bangga denganmu, Nak. Ibu hanya bisa memberikanmu Tubuh dan Hati, sebenarnya Ibu berfikir Ibu sudah gagal menjadi Ibu.” Ucap Lilia dengan sedih, namun Andy segera memeluknya dan berkata.
“Jangan bersedih. Aku tidak masalah, terpenting Ibu adalah Ibuku. Ibu adalah segalanya juga bagiku, aku hanya ingin Ibu bahagia, mengerti?.” Ucap Andy, memeluk Ibunya sambil mengelus punggungnya.
Lilia sangat tersentuh dengan Ucapan Andy, dia kemudian tenang dan tersenyum menatap ke arah Putranya. Lalu, Lilia berkata.
“Terimakasih, serta berapa Perempuan yang akan terpikat dengan Rayuanmu.” Ucap Lilia, kemudian Andy melepaa pelukannya dan menatap ke arah Lilia dan menciumnya. Kemudian, pergi menuju ke kamarnya.
“Sebanyak apapun, aku akan bertanggung jawab, dan akan kunikahi semuanya.” Ucap Andy, sambil berjalan ke atas. Sedangkan Amy dari tadi melihat, Wajahnya seketika memerah dan berkata dalam hati.
‘Sungguh keren dan Panas.’ Batin Amy, kemudian terlihat ada cairan yang keluar dari tengah-tengah kedua kakinya. Lilia pun juga sama, lalu mereka mulai membuka bungkus Ramen dan memakannya.
Di sisi Andy, dia menepuk keningnya karena lupa, lalu Andy kembali ke bawah dan mendekat ke arah Ibunya dan Tantenya, kemudian Andy berkata.
“Aku nanti malam, menjenguk temanku ke rumah sakit. Kemarin aku tidak sempat untuk menjenguk.” Ucap Andy, lalu Amy dan Lilia saling memandang dan memandang ke arah Andy, lalu mengangguk.
“Yasudah kamu jenguk saja dulu, Temanmu. Kita bisa melakukan besok atau nanti malam saat kamu sudah pulang kok.” Ucap Lilia, sedangkan Andy tersenyum dan mengangguk. Kemudian naik ke atas menuju ke kamarnya.
Lalu, Andy keluar dan menuju ke Kamar Mandi, beruntung Kamar Mandi, tidak terjadi klise, jadi Andy segera Mandi. Tak lama kemudian, Andy keluar dan memakai Baju santai. Walaupun ke Rumah sakit untuk apa Baju Formal, lebih baik Baju santai saja sudah cukup.
“Aku berangkat.” Ucap Andy, saat keluar rumah. Amy dan Lilia, menjawab.
“Hati-hati.” Ucap Amy dan Lilia. Lalu mereka melanjutkan mencuci mangkuk dan piring kotor pagi tadi.
Andy, berjalan menuju ke Rumah Sakit, suhu di malam hari dingin, jadi Andy memakai Jaket untuk menghangatkan tubuhnya. Andy, berjalan ke jalan raya, lalu menghentikan Taxi. Tak lama kemudian Taxi pun berhenti, Andy pun masuk.
“Ke Rumah Sakit Tokyo.” Ucap Andy, Sopir pun mengangguk dan mobil pun berjalan menuju ke Rumah Sakit Tokyo,
Beberapa menit kemudian, Mobil sampai di Rumah Sakit Tokyo. Andy kemudian memberikan Ongkosnya ke Supir Taxi.
“Ini Pak.” Ucap Andy, menyerahkan Uang 2.000 Yen. Supir tersebut mengerutkan keningnya dan berkata.
“Ini kelebihan, Nak.” Ucap Supir Taxi tersebut, Ongkos untuk Supir Taxi adalah 1.500 Yen. Andy hanya tersenyum dan berkata.
“Ambil saja Pak. Aku akan masuk.” Ucap Andy, tanpa memberikan jawaban dari Supir Taxi, Andy langsung masuk.
“Sungguh, anak muda yang baik hati. Semoga kau diberkati.” Ucap Supir Taxi tersebut, lalu menyalakan Mobilnya dan berjalan pergi dari Rumah Sakit Tokyo.
Di sisi Andy, dia berjalan ke Meja Resepsionis. Sampai di tempat Resepsionis. Andy pun bertanya.
“Sus, Kamar atas nama Angel berada dimana, ya?.” Ucap Andy, lalu Suster tersebut melihat data kamar. Lalu, menjawab.
“Vip No 4.” Ucap Suster tersebut. Andy lalu berterimakasih dan pergi menuju ke Ruang Vip tersebut. Sesampai disana, dia melihat Orang tua Angel serta seorang Kakek yang pernah ia temui. Andy pun mendekat dan bertanya.
“Ada apa, Paman Bibi?.” Ucap Andy, sedangkan Orang Tua Angel sedikit terkejut, lalu menghela nafas saat melihat bahwa itu adalah Andy. Sedangkan Kakek yang sedang duduk, menatap ke arah Andy dengan teliti. Sebelum, Orang Tua Angel menjawab, Kakek yang sedang duduk menyela.
“Kamu, yang bantu Kakek. Membiayai Cucu Kakek bukan?.” Ucap Kakek tersebut, Andy tersenyum lalu menjawab.
“Aku tidak menyangka, Kakek masih mengingat diriku. Serta, aku tidak tahu bahwa Kakek adalah Kakek dari Angel.” Ucap Andy, lalu duduk di sebelah Kakek tersebut. Kedua Orang Tua Angel terkejut, bahwa Andy kenal dengan Kakek Angel.
“Sebenarnya, ada apa. Kenapa kalian terlihat murung begitu?.” Ucap Andy, lalu Orang Tua Angel, saling memandang dan mengangguk bersama. Kemudian, memandang ke arah Andy.
“Kau tahu, Nak. Kami sebenarnya khawatir dengan Angel. Dia sejak dulu memiliki tubuh yang lemah. Saat kami cek ternyata dia memiliki Penyakit Jantung.” Ucap Ayah Angel. Andy memandang mereka dengan terkejut. Lalu, Ayahnya Angel melanjutkan.
“Beruntung Penyakit Jantung tersebut sudah dihilangkan, saat kecil. Namun, tetap tubuh Putri kami masih lemah. Lalu, sekarang dia jatuh dari tangga dan mengalami Koma. Beruntung kamu menyelamatkan dirinya dari kematian.” Ucap Ayah Angel.
“Angel, adalah Perempuan yang baik, dan ceria. Namun, kenapa dia mendapat cobaan kembali.” Ucap Ayah Angel. Andy bingung maksud dari Ayah Angel.
“Nak, aku tidak bisa melakukan apapun, Bisakah kamu menyelamatkan Angel sekali lagi.” Ucap Ayah Angel, memohon kepada Andy. Sedangkan, Andy sendiri bingung dengan maksud Ayah Angel.
“Sebenarnya, ada apa dengan Angel. Jangan berputar terus dan membuatku pusing, Paman.” Ucap Andy, lalu Ayah Angel menghela nafas panjang.
“Huff, baiklah. Akan kuberitahu.” Ucap Ayah Angel, namun disela oleh Ibu Angel.
“Kata Dokter, hidup Angel tinggal 3 Hari.” Ucap Ibu Angel. Seketika Andy terkejut dan menatap serius ke Ibu Angel.
“Kau yakin, Bibi.” Ucap Andy, sedangkan Ibu Angel mengangguk dan terlihat air mata keluar dari matanya. Ayah Angel memeluk Ibu Angel, agar tenang.
“Nak, kami minta tolong. Entah bagaimanapun caranya, aku tidak bisa kehilangan satu-satunya Putriku.” Ucap Ayah Angel, mempererat pelukannya.
Andy, bingung. Lalu bertanya-tanya, bukankah Angel akan selamat kenapa Dokter memberitahu 3 Hari lagi nyawanya berakhir. Seketika, Notifikasi System muncul.
[Misi Dipicu.]
[Selamatkan Angel dari Racun yang berada di tubuhnya.]
[Hadiah : Peningkatan Toko + Uang 500.000 Yen.]
[Hukuman : Host akan lumpuh selamanya.]
[To be Continued.]
Silahkan Like, Comment, Share, dan Vote.
Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.
Thanks you Minna-san.
diam nya berarti iya dan diamnya juga berarti tidak