Niat awal ingin berjalan-jalan setelah bekerja namun membuat seorang wanita bernama Rayna harus berurusan dengan seorang pria menakutkan.
Dia melihat sebuah tragedi menakutkan, yaitu sebuah pembunuhan yang di lakukan pria menakutkan tersebut, yang ternyata adalah bos-nya sendiri sekaligus mafia paling menakutkan di bisnis dunia gelap.
Bagaimana nasib Rayna kedepannya? apakah setelah dia melihat hal tersebut dia akan baik-baik saja atau malah sebaliknya???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GTSM BAB 12_Azka Berkunjung
KALAU ADA TYPO KOMEN DI PART-NYA YA 🙏🏻🙏🏻
🥕🥕🥕
Di mansion utama Rayna sedang sarapan sendirian di meja makan, di sana ada dini yang mengawasi.
Tak lama datang Rio dari luar, dia setelah dari markas kemudian melaksanakan tugas nya yaitu menjemput Azka adik dari tawanan sang tuan nya.
"Nona ada seseorang yang ingin bertemu di ruang tamu." ucap Rio.
"Apakah dia tuan Agra? Kalau iya, maka lebih baik aku di sini." ucap Rayna merasa takut jika bertemu dengan pria itu, lagian jika ingin bertemu bukankah ini rumah nya kenapa harus di ruang tamu.
"Lebih baik nona ke sana dari pada nanti menyesal." ucap Rio.
Karena penasaran akhirnya mau tak mau Rayna pun ke sana di bantu oleh dini yang mendorong kursinya.
Saat sampai di ruang tamu betapa terkejutnya dia melihat sang adik yang berada di sana.
"Azka!" sahut Rayna dengan terharu dan senangnya.
"Kakak!" pekik Azka berlari memeluk Rayna.
Mereka saling berpelukan dengan hangat, bahkan Rayna sudah meneteskan air matanya, bahkan hanya tetesan tetapi tangisan yang sudah dia pendam beberapa hari ini.
"Maafin kakak ka." lirih Rayna masih memeluk erat tubuh adiknya itu.
Sedangkan dini dan bi Tati yang melihat dari kejauhan pun ikut sedih dan terharu melihat pemandangan tersebut.
"Kasihan ya bi nona Rayna," lirih dini mengusap air matanya agar tidak terjatuh.
"Iya Din, semoga kebahagiaan akan datang untuk nya." doa bi Tati tulus dari hati.
Setelah puas saling berpelukan, sekarang Azka duduk di samping Rayna.
"Kamu gimana kabarnya ka?" tanya Rayna.
"Azka baik-baik aja kok kak, Azka sekarang tinggal di apartemen bagus banget, di sana ada pembantu juga dan semua barang ku baru semua." ucap Azka dengan antusias nya.
Rayna yang mendengar pun merasa lega, setidaknya sang adik tidak kenapa-kenapa ya walaupun dia yang harus menderita seperti ini.
"Kaki kakak kenapa?" tanya Azka yang melihat ngilu kaki sang kakak.
"Kakak gak sengaja jatuh jadi luka deh." ucap Rayna berbohong.
"Kak, apa tuan Agra menyiksa kakak?" tanya Azka yang akhirnya tidak tahan untuk tidak bertanya.
"Kakak baik-baik aja kok." jawab Rayna tidak ingin sang adik khawatir.
"Kak, kalau kakak tertekan bisa pulang ke rumah kita yang lama." ucap Azka seperti tahu kalau ada yang tidak baik dari sang kakak.
"Kakak gak papa kok, selama kamu di sana baik kakak di sini pun akan baik." ucap Rayna.
Azka pun tidak bisa memaksa karena dia juga tahu bagaimana menakutkannya pria yang sedang bersama dengan kakaknya.
~Flashback On~
Azka sekarang sedang berada di rumah gubuknya, rumah yang sudah dia tempat dengan sang kakak selama bertahun-tahun, bahkan itu sejak neneknya ada.
BRAKKK
Suara pintu di dobrak membuat Azka yang berada di dalam merasa terkejut.
"Siapa kalian?" tanya Azka dengan takutnya, apa lagi sang kakak tidak ada di sana.
Azka merasa ketakutan dengan orang orang berbadan kekar dengan pakaian serba hitam membuat Azka ketakutan.
"Kalian jangan buat anak ini ketakutan," ucap pria berbadan tegap dengan setelan malah muncul dari orang orang berbadan tegap itu.
Azka yang melihat pria tampan nan gagah keluar dari badan orang-orang tegap itu pun sempat membeku karena melihat paras tampan pria itu, dia sebagai seorang pria saja terpesona apa lagi seorang wanita.
"Kau Azka?" tanya pria tersebut siapa lagi kalau bukan Agra.
"I.... Iya." jawab Azka dengan gugup.
"Ikut dengan ku, kau akan tinggal di apartemen ku." ucap Agra kemudian ingin pergi dari sana namun tidak jadi karena ucapan bocah itu.
"Tapi kakak ku belum pulang," ucap azka dengan takut.
"Kakak mu ada dengan ku," ucap Agra dengan menyeramkan nya membuat Azka takut dibuatnya
"Ka... Kakak ku ada di anda?" tanya bocah itu.
"Iya, karena mulai sekarang kakak mu adalah tawanan ku dan aku pastikan dia akan baik-baik saja selama menuruti semua perkataan ku." tegas Agra membuat Azka takut di buatnya.
Ia bukan bocah bodoh yang tidak tahu apa makna dari kata tawanan.
"To.. Tolong lepaskan kakak ku!" ucap Azka dengan air mata yang sudah keluar, dia memohon untuk Agra melepaskan sang kakak, dia tidak bisa hidup tanpa kakak nya.
"Kalian bawah bocah itu." ucap Agra.
Setelah itu Azka pun di bawa oleh anak buah dari Agra menuju ke mobil, di sana Azka hanya diam tidak berani untuk berbicara, sampai saat dia tiba di sebuah gedung besar nan menjulang tinggi.
Azka mengikuti langkah kaki orang orang berbadan tegap itu dan juga tak lama dia melihat pria tampan yang bicara kepadanya tadi.
"Masuk." perintah Agra kepada Azka.
Azka pun mengikuti langkah Agra ke dalam dan dia bisa melihat sebuah rumah yang sangat megah, dari depan terlihat biasa tidak terlalu besar namun saat masuk hanya kemewahan yang Azka lihat.
"Mulai sekarang, ini akan menjadi tempat tinggal mu dan juga," jeda Agra memanggil dua asisten rumah tangga yang dia siap kan untuk membantu Azka di apartemen.
"Ini mbok Darmi dan juga pak Tedjo, mbok Darmi yang akan mengurus semua keperluan mu dan pak Tedjo yang akan mengantar mu kemana pun. Dan untuk kakakmu dia akan aman berada di sampingku asal dia menurut." tegas Agra. (Tenang beliau pasangan suami istri jadi jangan takut ya.)
Dan Azka hanya bisa menganggukkan pelan kepalanya, dia ingin membawa sang kakak pergi namun dia seperti terhipnotis dengan sikap pria di depannya itu yang bahkan dia sendiri tidak tahu siapa itu.
~Flashback Off~
Setelah itu Rayna dan Azka pun banyak bercerita, Azka juga menceritakan soal uang sekolahnya yang beberapa bulan sudah menunggak akhirnya bisa lunas, bahkan semua temannya iri kepada Azka yang tiba-tiba berangkat dan pulang di jemput oleh supir.
Tak lama datang seorang pria dengan berbalut pakaian santai masuk ke dalam mansion.
"Kak." panggil Azka dengan senang saat melihat Agra masuk ke dalam.
Yap mulai hari ini Azka memutuskan akan memanggil Agra dengan panggilan kakak karena walau Agra terlihat menyeramkan namun bagi Azka dia adalah penyelamat nya dari semua beban hidupnya walau harus mengorbankan tidak bertemu dengan sang kakak, andai saja Azka tahu bagaimana kejam nya pria itu maka dia akan berfikir panjang untuk memanggil pria itu dengan sebutan kakak melainkan iblis.
"Kau sudah datang rupanya," sahut Agra yang baru datang dari markas ke mansion.
"Rumah kakak bagus sekali." ucap Azka dengan senangnya.
"Bukankah apartemen mu juga bagus?" sahut Agra dengan nada dingin namun lebih santai saat berbicara dengan Azka tidak seperti saat dia menghabisi nyawa musuh dan tawanannya.
"Iya kak bagus tapi ini besar sekali, tapi aku lebih nyaman di apartemen sih soalnya mbok Darmi dan pak Tedjo baik banget, mereka juga sering bawa cucu nya di sana." ucap Azka mengingat lani cucu perempuan mbok Darmi berusia 2 tahun setengah.
"Aku yang suruh biar kau tidak kesepian." ucap Agra.
Setelah itu Azka pun izin pulang karena dia harus mengerjakan beberapa tugas karena besok sudah masuk sekolah, Rayna yang melihat Aska pulang pun merasa sedih, dia ingin ikut pulang juga rasanya karena baginya di sini bukan lah sebuah rumah, ini adalah sebuah penjara mewah yang sewaktu-waktu hidupnya akan berakhir di sini.
.
.
Bersambung.....
...🥕🥕🥕...
...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...
...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...
selamat ya atas hadirnya baby girls ya...