NovelToon NovelToon
Widuri

Widuri

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Kaa_Zee

Widuri memilih kabur dari rumah, pergi jauh dari keluarga kakeknya yang tiba tiba menjodohkannya dengan sesosok pria yang bahkan tidak dia kenal.
Akibat perbuatannya itu sang kakek murka, tidak hanya menarik uang sakunya yang fantastis, sang kakek juga memblokir kartu kredit, mobil bahkan kartu kartu sakti penunjang hidup dan modal foya foya yang selama ini Widuri nikmati.
Akankah Widuri menyerah ataukah bersikeras pada pendiriannya yang justru membuatnya semakin terjerumus masalah??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaa_Zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.30

Pria gagah yang berdiri dihadapan Widuri semakin terhenyak mendengar apa yang diucapkan, kedua mata membola saking tak percaya perkataan itu muncul dari mulut Widuri secara terang-terangan terlebih di tempat yang cukup ramai itu. Nyatanya, Widuri bisa segila itu.

"Apa yang kau---, "

Widuri mengenggam tangannya erat, memohon dengan wajah iba. Jemarinya terasa begitu dingin disertai wajah serius tak main-main. Dan membuat Marcel kalang kabut atas permintaannya.

"Aku bisa mati kalau kau tidak mau!"

"Aku memang tidak mau, Widuri. Kau ini kenapa?" ujar Marcel melepaskan tangan Widuri, ada apa dengannya. Dasar gila

Raut kecewa terpangpang jelas dari wajah Widuri, dengan julingan mata ia tajamkan pada Marcel lalu dengan cepat mengarah pada pria lain yang berdiri disisi kanan Marcel.

"Kalau kau tidak mau, aku akan mencium pria lain!" sengitnya dengan nada kesal.

Gadis itu benar-benar nekat, ia melepaskan tangan yang tadi digenggamnya erat lalu berjalan satu langkah ke samping dimana pria yang tadi berbincang dengan Marcel berada.

Secepat kilat Marcel mencekal pinggangnya, menahan langkah Widuri guna menghentikan kenekatannya yang gila, juga tentu saja ia tidak akan rela pria lain menyentuh Widuri.

"Kau jangan gila!" katanya dengan intonasi yang tiba-tiba naik. Rahangnya tiba-tiba mengeras dengan tatapan super tajam.

Tubuh Widuri hampir terhuyung ke belakang karenanya, ditambah lagi tubuh Marcel tak memiliki jarak dengan kedua tangan Marcel mengerat dipinggangnya.

"Kenapa kau terus-terusan memancing kemarahanku, hm?"

"Aku tidak punya pilihan, cium aku sekarang atau aku akan mencium pria lain saja!" ancam Widuri, waktunya hampir habis.

Demi apapun, Widuri tidak bisa mempertaruhkan hidupnya pada pria yang tidak bisa dia andalkan, sekalipun rasa penasaran akan perasaan Marcel yang sebenarnya padanya. Hingga ia nekat mengambil keputusan tanpa berfikir dua kali jika Marcel kembali menolaknya kali ini dan membuat kalah.

Tidak, dia tidak boleh kalah terlebih pada Reno, bisa-bisa dia tambah meremehkannya.

"Ayo. Kalau tidak minggir lah, jangan larang aku lagi!"

Marcel tersulut emosi lagi, dengan kasar ia menarik tubuh Widuri, mendekatkan dirinya semakin rapat, dan tanpa aba-aba ia menyambar bibir Widuri.

Ciuman itu begitu lembut, rasanya manis membuat candu, gerakannya lemah namun terasa kuat dengan tangan yang semakin mengerat pinggang.

Widuri terkesiap, namun tak lama ia memejamkan kedua mata, tangannya terarah menggenggam kemeja yang dikenakan Marcel, ia pun membalas ciuman Marcel yang mulai berubah, begitu intens dan dalam, semakin dalam dengan deru nafas hampir tersengal.

Jemari Marcel berpindah posisi, menangkup tengkuk Widuri dengan pipi disela ibu jarinya, membuat bulu-bulu halus disekujur tubuh Widuri meremang karena cecapan nya semakin bergai rah.

Perlahan lidahnya menyusup masuk, yang terasa kaku pada permulaan namun akhirnya beradaptasi dengan cepat seiring sambutan yang diberikan Widuri. Keduanya hanyut dalam kobaran disertai kicauan hati yang berdebar merdu. Mereka berciuman dengan bulan purnama tepat diatas kepala, pantulannya begitu jelas terpapar di air kolam disampingnya. Begitu indah bak dalam drama.

Dua sosok pria yang melihatnya hanya saling memandang satu sama lain, rasa penasaran menggelora dalam benak Reno. Sementara Daniel menangkap sesuatu yang berbeda darinya karena ia tahu siapa pria yang tengah mencium sepupunya dengan penuh cinta itu.

Reno berdecih, "Dia fikir ciuman itu saja akan membuat aku percaya?"

"Sudahlah, kau lihat sendiri bagaimana pria itu menatap Widi? Itu cinta, Ren!" tukas Daniel. "Cinta,"

Reno menoleh kearahnya, "Benarkah. Apa kau juga menatapku seperti itu? Apa kau juga menatapku dengan penuh cinta?"

Daniel mendelik, lantas memalingkan wajah dengan senyuman penuh arti. Tak lama Reno pun melakukan hal yang sama. Dia menarik Daniel dalam pelukannya. Tidak indah dan justru menjijikan, tapi semua orang menganggap itu hal biasa.

"Kau masih tidak percaya kalau dia kekasihku?" kata Widuri tepat dihadapan Reno yang selesai dengan aktifitasnya tadi.

"Tidak!"

Widuri mengepalkan tangan, kedua matanya tajam menatap Reno sekaligus merasa jijik.

"Ciuman itu tidak berarti apa-apa bagiku!" kata Reno lagi.

"Sayang, kau dengar itu? Mereka tidak percaya kalau kau ini kekasihku, mereka juga tidak percaya kalau kau mencintaiku sepenuh hati. Bagaimana ini!" ujar Widuri dengan sikap manja pada Marcel yang berdiri disampingnya.

Tatapan Marcel beradu dengan sosok Reno, siapapun dia Marcel tidak peduli. Yang jelas dialah yang memancing Widuri untuk berbuat gila seperti tadi. Hingga keinginan yang selama ini dia tahan tak bisa lagi terbendung.

"Memangnya aku peduli siapa dia?" Marcel menggenggam tangan Widuri erat, bersikap seolah Widuri miliknya seorang.

Reno tergelak mendengarnya. Dia juga tak gentar pada Marcel.

"Oh... Andai kau tahu kalau aku ini....!"

"Calon suami?" sela Marcel dengan cepat, alisnya satu terangkat lantas berdecih menatap jijik ujung kepala sampai ujung kaki. "Kau yakin itu berfungsi normal?" ujarnya dengan nada meremehkan.

Reno melangkah maju dan mendorong bahu Marcel, "Apa maksudmu?"

"Sudahlah Reno! Kau ini apa-apaan?" Widuri berdiri menghalangi.

Namun Marcel menariknya kebelakang punggungnya hingga gadis itu tidak terlihat.

"Kau fikir kau siapa berani bicara seperti itu padaku?" Reno kembali mendorong bahu Marcel.

Tapi Marcel tidak membalas serangannya meski ingin, "Terserah kau berfikir aku siapa! Yang jelas jangan pernah mengusikku!" kata Marcel. "Sayang, ayo kita pergi dari sini!" katanya lagi seraya menggenggam tangan Widuri dan membawanya pergi dari sana.

Daniel berusaha menenangkan Reno yang tersulut emosi dan berniat menyusulnya lagi. Dia masih tidak terima dengan ucapan terlebih tatapan meremehkan Marcel padanya.

Marcel membawa Widuri keluar dari sana, lalu melepaskannya dengan kasar tepat di depan pintu mobil miliknya.

"Apa kau gila, Widuri!? Kau....!"

"Apa, sudah aku bilang tadi bukan, kalau kau tidak mau juga tidak apa-apa, aku bisa mencari orang lain yang mau!" kata Widuri mengelus pergelangan tangannya dengan wajah tanpa dosa.

Sementara Marcel menatapnya tajam bak seekor singa yang siap mengamuk.

"Sudahlah. Aku bisa gila karena mu!" Marcel menyingkirkan tubuh Widuri dengan mendorongnya ke samping. Setelah itu ia masuk kedalam mobil.

Melihat Widuri mematung seraya menatapnya saja dia menekan klakson dengan keras dua kali.

TIN!

TIN!

Widuri pun bergegas menyusulnya masuk, tentu saja dengan senyuman yang terbit dibibirnya. Tak lama, Marcel melajukan kendaraan roda empat miliknya.

"Kau merusak semuanya tadi! Kau kira untuk apa aku datang kesana?"

"Ya aku tidak tahu apa yang akan kau lakukan disana tadi, maafkan aku... Aku juga ingin berterima kasih. Terima kasih ya Marcel karena tadi mau menciumku," kata Widuri menepuk lengannya dua kali dengan senyuman.

"Aku fikir kau tidak akan menciumku seperti yang kau lakukan tadi! Aku berhutang sangat banyak padamu....,"

Marcel hanya diam tak menjawab. Dia sibuk dengan dadanya yang kini bergemuruh.

"Aku juga....,"

"Aku tidak menciummu atas keinginanku sendiri. Kau yang menyuruhku melakukannya!"

1
Dian Ferdiana
semangat kaa zee buat up lagi ya
Zєє wallupattma: /Sob//Sob//Sob/semangat kak
total 1 replies
lina
buat s reno nyesel dong k.
Zєє wallupattma: dahlah/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
lina
update yg bnyk np
Tutuk Isnawati
lanjut thor
Zєє wallupattma: Ditunggu ya kak, makasih/Heart/
total 1 replies
lina
makanya jodohkan 🤣🤣
Zєє wallupattma: hooh kak/Joyful/
total 1 replies
lina
ini lagi ngancem apa lgi ngingetin y? 🤣🤣 untung ora anfal itu s kake
lina
aihs dikit kali kau update k. crazy lah k.
lina
jgn langsung and ye ka! basmi tuh s reno m kk sepupunya. sadarin napa jd org bener.
Zєє wallupattma: wkwkwkwk iya kak
total 1 replies
lina
bego lah marsel kalo biarin widuri pergi 🤣
Zєє wallupattma: huhuhuhuhu.... kasian
total 1 replies
lina
cieeeee bilang bae udah widuri d rumah. ternak cebong m marcel
lina
sebegitu cintanya m widuri.
lina: gengsi nyatain cinta 🤣
Zєє wallupattma: bingung sendiri dia juga/Facepalm/
total 2 replies
lina
kurng bnyk update nya k
lina
nyatu nih dialog widi m marsel
Zєє wallupattma: apaan yang nyatu/Grin/
total 1 replies
lina
bisa jd. bisa jadi. kn u ogah m widi. 🤣🤣 nyesel tuh
lina
jebakan widuri
lina
dasar marsel
lina
gengsi u gede 🤣🤣
lina
udah apa. kasih tau bae tuh s bibi jlk. nene lampir
Tutuk Isnawati
lanjut up thor
Zєє wallupattma: Ditunggu ya kak.
total 1 replies
Tutuk Isnawati
Luar biasa
Zєє wallupattma: Makasih akak sudah mampir... terus dukung othor yaa ♥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!