NovelToon NovelToon
Widuri

Widuri

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kaa_Zee

Widuri memilih kabur dari rumah, pergi jauh dari keluarga kakeknya yang tiba tiba menjodohkannya dengan sesosok pria yang bahkan tidak dia kenal.
Akibat perbuatannya itu sang kakek murka, tidak hanya menarik uang sakunya yang fantastis, sang kakek juga memblokir kartu kredit, mobil bahkan kartu kartu sakti penunjang hidup dan modal foya foya yang selama ini Widuri nikmati.
Akankah Widuri menyerah ataukah bersikeras pada pendiriannya yang justru membuatnya semakin terjerumus masalah??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaa_Zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.26

Widuri membenahi pakaiannya, rambutnya yang sedikit berantakan dengan langkahnya yang cepat setelah keluar dari unit milik Marcel, dengan kasar ia menghapus air mata yang masih berjejak di pipinya.

"Dasar manusia tidak punya hati, kalau tidak ada niat membantu harusnya tidak melakukan hal senonoh itu! Tidak perlu juga menghina orang!"

Widuri terus berjalan keluar gedung apartemen dimana Marcel tinggal. Entah kenapa harga dirinya terluka oleh ucapan Marcel tadi, sungguh biadab, tidak hanya mulutnya yang pedas tapi sikapnya juga yang dingin.

Mulutnya tak berhenti menggerutu, memaki pria bernama Marcel,

"Lihat saja nanti, dia akan menyesal karena menghinaku! Tidak sudi aku bertemu dengannya lagi."

Walau Widuri sadar dia dia butuh pertolongan dan juga tidak memiliki tempat tujuan ia tidak ingin kembali ke tempat Marcel lagi.

Sebuah mobil baru saja terparkir sempurna tepat di hadapan Widuri, Ferdy keluar dari mobil dan langsung mengejar Widuri yang melewatinya begitu saja.

"Widuri. Maksudku Nona Widuri?"

Widuri menoleh, "Oh... Kau rupanya Ferdy!"

"Kau dari unit Pak Marcel bukan? Aku fikir kau masih di kota B, rupanya ikut juga kemari. Pantas Pak Marcel meninggalkanku sendiri,"

Widuri hanya tersenyum kecut, ia tidak ingin menceritakan segala hal pada Ferdy. Pria itu asisten pribadi Marcel, sudah jelas akan berpihak pada siapa.

"Oh ya, kau mau kemana. Biar aku mengantarmu!"

Terang sikap Ferdy sedikit berubah setelah mengetahui jika gadis di depannya itu orang berada, dia juga dipastikan dekat dengan Marcel entah apapun hubungan mereka.

"Tidak perlu. Aku akan kembali ke kota B dan aku tidak akan kembali ke dalam. Aku pastikan itu!" Widuri ketus dengan mata basahnya yang masih berjejak.

Ferdy menahan langkahnya dengan mengambil langkah cepat didepannya. Dia mencium sesuatu yang tidak beres. Lagi.

"Ada apa? Apa ada masalah lagi?"

"Kau tanya saja bosmu itu!"

Ferdy diam, itu jelas tidak mungkin terjadi. Mana berani dia bertanya apalagi soal pribadi.

"Ayolah. Kau tahu sendiri bagaimana bos ku itu. Aku tidak akan bisa mengorek tentang apapun padanya, mungkin saja aku bisa membantu." katanya meyakinkan. "Ini juga sudah malam untuk kembali ke Kota B."

Widuri kini terlihat diam, sedikit demi sedikit emosinya turun dan merasa tenang, Ferdy benar dia tidak bisa kembali ke kota B karena sudah larut ditambah tubuhnya akan kelelahan diperjalanan, lebih baik meminta bantuan Ferdy walau tidak banyak.

"Kalau begitu aku minta bantuanmu, aku butuh tempat tinggal, kau bisa membantu?" katanya lirih.

Ferdy menatap gedung apartemen, terlihat jendela unit milik Marcel dengan lampunya yang menyala lantas mengangguk. "Bisa, aku juga ingin memberikan sesuatu padamu. Tunggu sebentar,"

Ferdy masuk kedalam mobil, dan keluar dengan membawa paper bag. Dia serahkan pada Widuri.

"Apa ini?"

"Barangmu yang ketinggalan,"

Widuri melihat isi dalam paper bag dan bernafas lega setelah mendapatkan tas dan juga uang pemberian Laksmi tempo hari. Senyuman merekah seketika, dia sangat berterima kasih pada Ferdy yang ternyata menyimpan hartanya. Setidaknya ia memiliki modal untuk hidup yang kini terlantung-lantung.

"Syukurlah kau menyimpannya Fer. Aku fikir aku akan mati setelah keluar dari unit pria bia dap itu!" katanya menunjuk unit dengan jendela tertutup tirai dan lampu menyala dengan dagunya.

Ferdy sedikit heran, apa yang terjadi pada mereka berdua. Namun pria itu tidak banyak bicara, dia menyuruh Widuri masuk kedalam mobil dan mengantarkannya ke suatu tempat.

15 menit perjalanan untuk sampai kesana, mobil Ferdy berhenti didepan sebuah gedung apartemen.

"Kau bisa tinggal disini untuk sementara, dulu ini adalah apartemen milikku sebelum pindah bekerja dikantor. Tidak mewah tapi ku rasa cukup nyaman," kata Ferdy membuka pintu unit apartemen sederhana miliknya sebelum bekerja bersama Marcel.

"Tenang saja, aku tidak akan pulang kemari. Kau boleh memakainya senyaman mungkin." ucapnya lagi dengan mengelap lemari hias.

Widuri menatap sekelilingnya, apartemen itu hanya memiliki satu ruangan besar dimana ranjang, sebuah sofa coklat dan sebuah TV didepannya tersusun rapi, di sisi kiri dapur yang cukup mungil dan juga toilet disebelahnya. Cukup nyaman untuk situasi yang buruk saat ini. Fikirnya.

Namun Widuri tampak diam sejenak, kenapa Ferdy menawarkan bantuannya dan memberinya tumpangan dalam waktu bersamaan tanpa bertanya apapun.

"Apa tidak masalah kalau aku tinggal disini?"

Ferdy menggelengkan kepala, dia yang akan terkena masalah jika membiarkan Widuri pergi tanpa tahu kemana. Fikirnya

"Tentu tidak,"

Widuri mengangguk kecil, mengenyahkan fikiran buruk dan langsung menyerahkan beberapa uang dolar milik pada Ferdy.

"Anggap ini sebagai uang sewa,"

Ferdy cukup tergiur dengan nominal yang dirupiahkan cukup untuk biaya hidup beberapa bulan, tapi ia menolaknya halus. "Tidak perlu Nona, aku melakukannya bukan karena uang,"

"Lantas apa? Karena Marcel menyuruhmu bukan?" ucap Widuri menerka.

"Tidak... Tentu saja tidak!"

"Benar juga mana mungkin dia peduli!" tukas Widuri, Ferdy mengangguk kecil.

"Tapi jangan berbohong padaku Ferdy, instingku cukup kuat dan aku bisa membaca situasi. Bukankah hal ini aneh, kenapa kau tiba tiba datang dan kenapa kau harus peduli padaku?" nada bicara Widuri naik satu oktaf.

Ferdy masih tersenyum, sebagai seorang pria jelas dia tahu. Marcel memang diam-diam memperdulikannya.

"Ini benar-benar bukan tentangku, tapi tentang Bosku itu. Seperti yang aku duga mungkin bosku menyukaimu?"

Tawa Widuri menggelegar, tapi dia juga hampir tersedak setelah mendengar penuturan Ferdy.

"Yang benar saja! Itu tidak mungkin. Lagi pula urusanku dengannya sudah selesai!" ujarnya mengingat bagaimana sikap Marcel padanya tadi.

Ferdy tetap tersenyum, itu hanya dugaannya belaka tapi tidak menutup kemungkinan itulah yang di rasakan Marcel pada gadis cantik ini, hanya saja entah apa yang membuat pria itu bersikap dingin.

"Mungkin, hanya saja kita tidak tahu bagaimana perasaannya, untuk apa dia menyusulmu ke kota B kemarin. Kau ingat kan?"

"Aku tidak pernah melihatnya menunjukan ekpresi apa-apa!" kata Widuri heran.

"Jangankan anda, aku pun sama. Asal kau tahu saja. Dia tidak pernah memiliki ekspresi apa-apa, tidak mabuk, tidak merokok bahkan tidak minum expresso, aneh bukan?!"

Widuri mengangguk-anggukan kepala tanda setuju, "Aneh, padahal dia punya mesin kopi dan biji kopi expresso termahal tapi aku tidak pernah melihatnya membuat kopi, bahkan meminumnya. Lalu untuk apa dia menyimpannya?"

Ferdy mengerdikan kedua bahunya ke atas tidak tahu.

Dua mata lentik Widuri memicing ke arah Ferdy, dia ingat bagaimana sikap Marcel pada saat bertemu Daniel. Sejuta rencana setan kini memenuhi kepalanya diiringi seringaian kecil di bibirnya.

"Apa kau bisa membantuku lagi Ferdy?"

"Katakan saja! Siapa tahu aku bisa membantu...!"

"Rahasiakan ini dari Marcel,"

Ferdy mengangguk saja, dia ingin tahu apa rencana Widuri brilian atau tidak.

"Jadi aku akan...."

1
lina
udh mao bae
lina
normal klo m widuri 🤣🤣

cus lah update k. yg banyak
lina
hayo update k. penisirin oy
lina
karna marsel d kirim ma zee buat jd jodoh u 🤣🤣🤣
lina
mulai perhatian tuh
lina
astagaaaa aku lupa novel ku dewek 😅😅
lina: eet udah abis bae
Zєє wallupattma: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/ayo balik sana
total 2 replies
lina
widiiih niat kabur malah nyari jodoh 🤣🤣
lina
pasti marsel lagi
lina
buseeeh bales widuri. masa kalah m marsel
Momy fadilhafiz
karena aku udah punya calon sendiri kakek ☺️🤭
Zєє wallupattma: hihihi
total 1 replies
Momy fadilhafiz
suka ceritanya...sayang sekali cerita sebagus ini peminatnya sedikit
Momy fadilhafiz
ya elah Daniel... seorang CEO kok gak mau nyelidikin.latar belakang seseorang sich!!!
Zєє wallupattma: /Facepalm//Facepalm/itulah kenapa ya dia bodo amatan
total 1 replies
Momy fadilhafiz
ceritanya seru ... semoga dilanjut sampai tamat
Momy fadilhafiz: siap kk
Zєє wallupattma: Makasih kak... terus kasih othor dukungan biar makin semangat ya kak/Heart/
total 2 replies
lina
🤣🤣 ada gunanya juga itu s marsel yg duduk
Zєє wallupattma: suruh bayarin ya jangan diem bae/Facepalm/
total 1 replies
lina
jiwa pembangkan widuri
Zєє wallupattma: heeh wkwkwk
total 1 replies
lina
minta ama kake mu neng 😁
syifa fadila fasha
lanjuttkannn thor😍
syifa fadila fasha
besttt🔥🔥🔥🔥
syifa fadila fasha
bagusssssss bgt, lanjuuut thor🔥
Zєє wallupattma: makasih kak/Determined/
total 1 replies
Zєє wallupattma
kak... 😢 makasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!