zahra seorang wanita cantik yang sederhana menikah dengan alif. mereka menikah bukan dari hasil perjodohan namun mereka menikah karena mereka saling mencintai.
zahra pikir suami nya ialah suami yang setia, padahal ia menyembunyikan sesuatu dari nya.
bagaimana kelanjutan rumah tangga zahra dan alif, apakah zahra masih mau mempertahankan rumah tangganya demi anak nya atau lebih memilih pergi?
selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isy_yuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
"Maaf bu. Uang ku sudah tinggal 600ribu, itu buat beli bensin sama uang jajan ku di kantor selama sebulan bu" Lirih alif
"Kan di istri mu ada lif. Jangan pelit gitu lah. Ehhh Zahra sini berikan sedikit uang itu. Ibu sangat butuh sekarang " Desak ibu marni
"Uang yang di kasik mas alif hanya 2jt bu, itu buat bayar kontrakan dan lain lain bu. Kita juga di sini pas pas san bu " Kata Zahra dengan lembut
"Alah kamu nya aja yang pelit! . Punya menantu kok kayak gini , gak kayak temen ibu selalu Ngebahagiain mertua nya. Alif ini memang gak becus cari istri" Bentak bu marni
"Mbak Zahra memang pelit bu, gak kayak mbak Ratih" Celetuk maya. Alif melototkan matanya kepada sang adik, jantung nya juga berdegup kencang.
"Mbak ratih, siapa may? " Tanya Zahra mengerutkan kening nya.
"Mmmm itu kerabat jauh" Elak maya dengan wajah gugup nya.
"Sudah lah bu. Alif kan sudah ibu ngasik uang 2jt. Apa yang dibilang Zahra juga bener. Kita di sini juga pas passan kalau di ambil ibu separuhnya. Nanti kita gak bisa bayar kontrakan bu. Lebih baik ibu pulang sekarang. Alif sama yang lainnya mau keluar" Ucap Alif. Ia mengalihkan pembicaraan tentang ratih. Alif tidak mau jika Zahra mengetahuinya.
"Kamu ngusir ibu lif. Pasti ini semua gara kamu, Alif gak pernah sampai ngusir ibu kandungnya sendiri " Marah bu marni sambil menunjuk Zahra dengan jari nya.
"Bu Zahra gak pernah ngajarin Alif yang gak gak. Zahra adalah istri dan ibu yang baik buat aku dan sisil. Dan Alif juga bukan maksud mengusir ibu tapi memang kami mau pergi untuk membeli beras buat sebulan" Kata Alif yang masih bersabar
"Oo kalian mau belanja.. Hebat ya ibu minta tambahan uang gak di kasik. Kali-" Ucapan ibu terpotong oleh suara alif yang tegas.
"Cukup bu. Dengan segala hormat alif mohon ibu pulang" Ucap tegas alif. Sungguh ia jengah dengan perilaku ibu nya.
"Mas sabar " Lirih Zahra mengelus lengan suami nya. Sedangkan sisil sebelum suasana jadi tegang Zahra menyuruh anak nya untuk masuk ke kamar.
"Alah jangan sok baik kamu.. Cuih " Kata bu marni
"Ibu " Bentak alif dengan mata nya sudah memerah karena dari tadi ia sudah menahan emosi nya. Dadanya naik turun.
Bu marni dan yang lainnya kaget denga bentakan alif. Bu marni juga semakin benci dengan menantu nya.
"Bu ayo sudah. Kita pulang saja. Mas alif sudah marah tuh" Bisik maya menarik lengan ibu marni. Bu marni langsung meninggalkan rumah kontrakan anak nya tanpa salam terlebih dahulu.
"Kenapa ibu sangat membenci ku. Sudah bertahun-tahun ibu juga belum mau menerima ku sebagai menantu " Batin Zahra dengan sendu
Sedangkan alif masih mengontrol emosi nya. Ia benci dengan keadaan seperti ini. Dan ia juga benci dengan pilihan kemarin. Kenapa ia harus memilih Antara ibu dan istri nya. Bu marni walaupun sifat nya seperti itu tapi ia tetap ibu kandung alif sedangkan Zahra ialah istri tercintanya dan cinta pertamanya.
.
bu marni setelah sampai di rumah nya. ia langsung menelfon ratih.
(hallo iya ada bu?) tanya ratih
(nak ratih ibu sudah bilang ke alif jika pernikahan kalian akan di laksanakan besok ) kata bu marni