SISTEM TERTAMPAN

“Untuk kedua kalinya aku melakukan hal yang hebat.“ Alseenio bersandar di sofa sambil melihat memejamkan matanya.

Perasaan bahagia, senang, puas, tidak percaya, dan gelisah sedang ia rasakan sekarang.

Begitu banyak emosi yang dirasakan Alseenio setelah melakukan siaran langsung yang menakjubkan tersebut.

Banyak akibat atau dampak yang Alseenio pikirkan dari perbuatannya yang menghebohkan dunia internet.

Rasa senangnya dihasilkan dari pencapaian penonton terbanyak, di lain sisi ia gelisah dan takut karena dirinya makin terkenal yang secara tidak langsung membuat privasinya tidak aman.

Bisa dibayangkan ketika Alseenio keluar rumah, pasti banyak orang yang mengenali wajahnya dan langsung menyerbunya, hal ini membuatnya sulit dalam beraktivitas layaknya orang yang biasa tanpa ada gelar yang terkenal.

Selain itu, tindakan kejahatan juga mudah untuk menjangkau dirinya, ia pasti sudah menjadi target kejahatan, entah itu kejahatan lembut atau kasar.

“Apakah aku harus belajar keterampilan seni bela diri untuk menjaga diri?“ Alseenio berpikir sambil menatap atap balkon. “Aku rasa aku harus mempelajari ilmu seni bela diri dari sekarang, atau secepatnya.“

Meskipun Alseenio memiliki tubuh yang lebih kuat dari rata-rata orang dewasa, apabila ia tidak bisa bertarung itu sesuatu hal yang sangat disayangkan.

Memiliki tubuh yang mendukung untuk bertarung, tetapi tidak di isi dengan ilmu bertarung satu pun.

Memang sudah waktunya untuk menjaga diri lebih baik lagi.

Alseenio mulai sekarang juga harus berhati-hati saat berada di khalayak ramai dengan orang-orang, ia sadar bahwa dirinya telah populer, tidak boleh sembarang muncul di tempat banyak orang, itu akan mengakibatkan kerumunan orang yang saling berdesak-desakan.

Ada solusi yang ia pikirkan sekarang untuk dirinya bisa bebas datang ke tempat umum, yakni menggunakan topeng.

Ketika memikirkan hal-hal yang ini, matanya bergerak ke arah laptop yang menampilkan kunci gitar dan lirik lagu yang terakhir dinyanyikan, dan sesuatu yang sempat dilupakan kembali diingat olehnya.

“Oh, ya. Aku lupa! Video Yitubku apakah itu sudah diunggah dan bisa ditonton orang?“ Alseenio langsung mendekatkan diri pada laptopnya dan pergi ke channel Yitubnya.

Di channel Alseenio sudah terdapat satu video yang berhasil diunggahnya.

Video pertamanya telah diunggah lima belas menit yang lalu, dengan waktu yang sesingkat itu videonya sudah menerima hampir 70 ribu penonton dan lebih dari 5 ribu komentar orang, juga 30 ribu orang yang menyukai videonya.

Alseenio menatap dengan rasa tidak percaya,

video pertamanya ramai dan sangat heboh, sampai-sampai videonya terdapat tanda populer nomor satu di Indonesia.

Dengan demikian, artinya videonya ini sedang hangat di Yitub walaupun hanya di server atau regional khusus Indonesia.

Segera, Alseenio membuat cerita atau Instestory baru tentang video ini sekaligus juga promosi.

Alseenio meraih ponselnya yang sedari tadi bersandar pada pot bunga hias atas meja.

Membuka Instagrem secepat mungkin dan ia langsung menggunakan fitur cerita.

Kameranya aktif secara otomatis, dan Alseenio mulai merekam dengan kamera ponselnya menyoroti video yang ditampilkan pada layar laptopnya.

“Ayo, gaes! Ini video pertama aku. Kalau kalian penasaran dengan videonya, kalian bisa usap ke atas untuk langsung menonton. Semoga kalian suka dengan videonya, terima kasih!“

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, rekaman video tersebut disimpan dan dipasang fitur 'usap ke atas' supaya orang bisa langsung masuk ke video Yitubnya lewat cerita ini, aksesnya menjadi lebih mudah ketimbang membuka Yitub dan mencarinya secara manual.

Alseenio tidak tahu bahwa fitur tersebut bukanlah fitur bawaan dari aplikasi Instagrem. Ternyata terdapat syarat yang harus dipenuhi agar fitur 'usap ke atas' bisa terbuka dan digunakan.

Syarat tersebut ialah akun harus memiliki jumlah pengikut yang banyak, minimal 10 ribu pengikut.

Membuat cerita Instagrem telah selesai dan Alseenio pindah untuk membuka profil akun Instagremnya.

“Akhirnya sudah centang biru!“ Alseenio berkata spontan begitu ia melihat tanda centang biru di samping nama akun Instagremnya.

Sekarang ia bisa lega karena akun ini sudah diverifikasi oleh Instagremnya langsung, bahwa ini akun Alseenio yang asli.

Dengan demikian, para akun palsu di luar sana tidak lagi bisa mengambil keuntungan darinya.

“Selamat tinggal para akun palsu, kalian tidak bisa mengambil pengikutku lagi,” ucap Alseenio dengan wajah yang sedih.

Di layar ponselnya terdapat ribuan akun palsu dengan nama Instagrem yang sama dengannya, terlebih foto-fotonya pun diunggah di akun palsu tersebut tanpa seizin darinya.

Mau bagaimana lagi, biarkan saja, terpenting dia sudah memiliki tanda yang asli.

“Sip, sudah ada gambar badaknya.“

Alseenio melirik jumlah pengikutnya saat ini, pengikutnya sudah bertambah lagi, ada lebih dari 700 ribu pengikut, yang di mana itu naik sangat signifikan, bahkan sampai sekarang jumlahnya terus meningkat, mungkin ribuan orang yang mengikuti akunnya di setiap menitnya.

Hal yang luar biasa ini tidak lagi membuat Alseenio merasa senang yang berlebihan, perlahan dia sudah menganggap ini hal yang biasa, tetapi rasa senang masih dirasakan, Alseenio masihlah manusia normal, bukan manusia botak satu pukulan yang kehilangan emosi.

“Dengan begini … pekerjaan hari ini dianggap selesai,” kata Alseenio yang sedang duduk bersandar di sofa sambil menikmati angin lembut yang menyapa wajahnya.

Beberapa jam berlalu, dan hari ini telah masuk waktu sore, langit yang cerah mulai berganti warna menjadi oranye dan mulai gelap.

Di dalam Apartemen, Alseenio sedang asyik bermain gim zombie yang paling disukainya. Selepas menyelesaikan misi menyanyikan lagu untuk tiga wanita dan mengunggah video pertama, ia hanya beraktivitas bermain gim sambil memakan makanan kecil yang ia beli melalui jasa Gopud.

Sangat enak apabila hidup seperti ini, hanya bermain gim dan memakan camilan sepanjang hari.

Ting!

Bunyi notifikasi terdengar dari teleponnya, ini sudah sekian kalinya nada pemberitahuan muncul.

Kebanyakan pemberitahuan yang datang itu berasal dari teman motovlog yang isinya mengucapkan kata selamat secara pribadi untuk dirinya atas 1 juta penonton di siaran langsungnya.

Alseenio mengambil ponselnya dan melihat pemberitahuan yang masuk dengan rasa penasaran.

“Abang MV?“

Sebuah pesan dikirim oleh Abang MV melalui fitur pesan di Instagrem, tampaknya ada sesuatu yang ingin dibicarakan.

Alseenio membuka pesannya yang berisi sebuah ajakan untuk membuat video bersama esok hari.

Setelah saling mengirim pesan, Alseenio setuju dengan ajakannya, sebab dia pun bingung ingin membuat video apa untuk besok.

Selama satu minggu ini dia ingin membuat video sebanyak-banyaknya agar hasil dari misi maksimal ia dapatkan.

Abang MV berencana untuk membuat video ke sekolahnya saat dahulu, bersama tim motornya yang bernama CD, Alseenio setuju saja dan keduanya sepakat untuk berkolaborasi bersama.

Selama belasan menit Alseenio berbincang dengan Abang MV di kolom obrolan Instagrem, sehabis itu Alseenio keluar dari Instagrem tanpa melihat pesan yang masuk dari orang lain.

Banyak sekali yang mengirim pesan kepadanya, dan itu biasanya pengikutnya. Nanti Alseenio akan membalas pesannya beberapa untuk menghargai para pengikut akunnya.

“Fiuh~ Akhirnya tidak perlu pusing-pusing lagi berpikir mengenai masalah konten dan video untuk Yitub,” gumam Alseenio sambil menghela napas lega. “Haa~ …. Lebih baik aku lanjut bersantai.“

Alseenio membuka Yitub dengan memakai akun yang lain yang bernama Alseenio Asep, lalu mencari tontonan yang menarik.

“Sebentar, aku harus memesan makanan dari bawah dahulu untuk makan malam sekarang.“ Alseenio bangkit dari sofa di ruang keluarga.

Ia berjalan ke tempat Interkom tersedia dan langsung memesan beberapa makanan.

Pemuda berjas tersebut yang mengangkat panggilannya dan mengkonfirmasikan pesanan makanannya. Sekarang hanya tinggal menunggu makanan datang ke apartemennya.

“Enak sekali memiliki kehidupan seperti ini, mau makan saja hanya perlu bilang dan tidak payah keluar untuk mencari makanan dan tidak perlu berpikir apakah uang akan habis setelah membeli makanan.“

Alseenio duduk di sofa dan bergumam kecil mengenai masalah ini.

Sebelum adanya Sistem dan pindah ke dunia ini, Alseenio merasakan hal yang ia sebutkan tadi.

Setiap kali mengeluarkan uang untuk makan selalu ditimbang dan berpikir, jangan sampai uang yang ada habis sebelum waktunya, selain itu juga biasanya ia menghemat dengan cara membeli makanan paket 10 ribu, dan itu dia harus mencari keluar.

Kini berbanding terbalik, hidupnya berubah 180 derajat, sekarang ia tidak perlu pusing memikirkan uang untuk makan atau membeli apapun, uang mudah ia dapatkan dengan adanya Sistem.

Oleh karena itu, Alseenio merasa bersyukur sekali dengan hidupnya saat ini.

Ketika Alseenio tengah asyik menonton siaran langsung Yitub Windi Bersaudara, suara yang dikenalnya datang dan wajah damai Alseenio berubah dalam sekejap.

[Ding! Misi Sampingan Terdeteksi!]

Misi: Beri hadiah donasi kepada Yituber siaran langsung.

Syarat: 500 juta, Yituber siaran langsung donasi amal.

Waktu: Malam ini.

Hadiah: 1x Kotak Misteri.

Hukuman: Tidak bisa berkedip selamanya.

“Sial! Misi datang lagi dengan hukuman di luar otak manusia!“

Alseenio melompat ke atas sofa dan menatap misi dengan mata yang melebar.

Benar dengan dugaannya, misi kali ini masih memiliki hukuman yang sulit diterima, tetapi … misi kali ini berbeda.

“Tumben sekali Sistem menyuruhku beramal, biasanya dia hanya memintaku untuk bernyanyi dan melakukan hal yang biasa,“ Alseenio berkata terheran. “Tetapi sebelumnya juga Sistem pernah memberikan misi mengenai berbagi saat membeli bubur seminggu yang lalu.“

Menggelengkan kepalanya menyingkirkan pikiran tersebut, Alseenio fokus ke inti pada misi yang baru saja keluar.

“Mendonasikan lima ratus juta rupiah ke Yituber donasi amal? Apakah ada?“ Alseenio kembali duduk di sofa dengan normal dan termenung untuk berpikir.

Alseenio hanya tahu ada satu Yituber yang menggalang dana donasi amal, dan itu adalah Windi Bersaudara, tetapi sekarang ini dia tidak membuka donasi amal.

Misinya terlambat datang, sebulan yang lalu Windi viral karena membuka donasi untuk seorang anak kecil yang sedang terkenal dan juga untuk anak-anak yang tidak bersekolah.

Itu sebulan yang lalu, sedangkan dirinya membutuhkan Yituber seperti itu malam ini.

Lalu Yituber siapa lagi yang membuka donasi amal?

Tanpa berpikir lama, Alseenio mulai mencari channel Yituber yang menggalang dana amal.

Mencari di kolom pencarian Yitub, dan Alseenio tidak menemukan satu pun Yituber yang selalu melakukan siaran langsung yang juga merangkap menggalang donasi untuk amal.

Tepat ketika ia sedang melihat teman-teman Windi Bersaudara yang sedang siaran langsung, ia melihat kata donasi di salah satu channel.

“Candy Garing?“

Pemilik Channel Yitub tersebut adalah salah satu teman Windi. Pemiliknya adalah pemuda berkacamata dengan tubuh sedikit kurus, memiliki pembawaan yang lucu.

Pada saat ini pemuda tersebut sedang menonton 'media share' atau video yang muncul ketika ada orang yang mendonasi, penjelasan singkatnya yang mendonasi dapat mengirim video yang nantinya akan ditonton oleh pemilik siaran langsung.

Video yang muncul ini sangat-sangat berbau pornografi, dan Candy ini menonton dengan cermat tanpa mengedipkan mata sedikitpun, air liur hampir keluar dari sudut mulutnya.

Sebuah belahan muncul dalam video, tiba-tiba sebuah karakter gim muncul dan menghancurkan tampilan video yang mengandung unsur pornografi tersebut.

“Kalian ini! Kenapa mengirim video seperti itu!“ Pemuda yang bernama Candy ini berpura-pura marah, padahal dirinya menikmati video yang baru saja diputar.

Di hatinya ia merasa kecewa, video yang panas itu diberhentikan oleh karakter gim yang terkenal dengan rambut putih.

Alseenio melihat rentetan komentar para penonton channel Candy Garing yang menertawakan reaksi Candy.

“Hahaha! Candy sangat mencurigakan!“

“Wajah mesum Candy barusan terlihat jelas, hahaha!“

“Kecewa berat (emoji sedih)”

“Pahlawan, tolong berikan tautan video panas tersebut.“

“Hampir saja aku muncrat.“

Komentar-komentarnya sangat lucu, Alseenio tersenyum lebar tanpa sadar.

Kembali fokus pada misi, ia melihat terdapat tulisan yang terkait donasi amal dan isinya adalah “20% pendapatan donasi bulan ini akan disalurkan ke KamiBisa.com” dengan jelas tertera di layar ponsel punya Alseenio.

Channel ini membuka donasi untuk dirinya sendiri sekaligus untuk donasi amal. Secara kasar 20% uang yang didapatkan dari donasi para penonton akan diberikan ke situs amal, dan sisanya untuk pemuda ini.

Akan tetapi … Alseenio tidak tahu apakah ini masuk ke persyaratan misi dari Sistem atau tidak.

“Apakah channel Yitub ini masuk persyaratan?“ tanya Alseenio kepada Sistem.

[Ding! Minimal 60% dari uang yang ada di syarat misi dialokasikan ke situs amal.]

“Jadi, 20% tidak bisa?“

[Tidak bisa, Tuan Rumah!]

“Oke-oke,” Alseenio mengangguk mengerti.

“Lalu aku harus mencari lagi? Sudah hampir dua puluh menit aku mencari, hanya satu channel ini yang paling mendekati.“ Alseenio hampir menyerah untuk mencari Yituber penggalang dana. “Tunggu!“

Mata Alseenio melebar dan berbinar, wajahnya menjadi cerah, ia mendapatkan ide untuk bisa menyelesaikan misi ini.

“Bagaimana kalau aku meminta Candy ini mengubah persen yang akan disalurkan menjadi 60%?“ Alseenio berkata pada diri sendiri.

“Aku harus mencobanya!“

Alseenio bergegas masuk ke tautan untuk donasi di deskripsi yang ada di bawah siaran langsung.

Untuk bujukan ia harus memberi donasi terlebih dahulu.

Mengisi nominal donasi 100.000 dan pesannya yang meminta menaikkan pembagian donasi amal, lalu ia membayar melalui Gopoy.

Setelah itu di siaran langsung Candy terdapat notifikasi donasi dari Alseenio.

“Alseenio Asep baru saja memberikan Rp 100.000,00. Bang, apa boleh pembagian donasi ke KamiBisa ditambah lagi?“

Notifikasi Alseenio langsung dibaca oleh Candy yang sedang membaca chat langsung di kolom chat siaran langsung.

“Sebentar, aku pikir dahulu.“ Candy langsung berpikir dan menimbang permintaan Alseenio.

Ting! Ting!

“Alseenio Asep baru saja memberikan Rp 100.000,00. Boleh atau enggak, bang?“

“Alseenio Asep baru saja memberikan Rp 100.000,00. Boleh, ya?“

“Alseenio Asep baru saja memberikan Rp 100.000,00. Sekalian juga batas atas nominal donasi ditingkatkan, bang!“

…

Serangkaian prompt donasi dari Alseenio timbul secara beruntun di siaran langsung. Total uang yang Alseenio habiskan untuk bujukan adalah saldo 1 juta Gopoy.

Notifikasi donasi dari Alseenio membuat Candy memutuskan untuk menerima permintaan Alseenio.

“Baiklah, tetapi kamu harus donasi minimal 2 juta rupiah, bagaimana?“ ucap Candy yang menawar.